Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) merupakan sebutan bagi kemajuan zaman
sekarang ini. Dari tahun ke tahun, IPTEK sudah semakin maju dan menjadi pengaruh pada
kehidupan manusia. IPTEK pada zaman sekarang sudah semakin maju sehingga bisa
membantu pekerjaan manusia. Oleh karena itu, alangkah baiknya jika manusia yang hidup
pada zaman sekarang juga mengikuti perkembangan IPTEK tersebut dan menerapkannya
pada kehidupan sehari-hari.
Sebagai contoh dari penerapan IPTEK yang penulis pandang dalam dunia pendidikan
adalah pembuatan aplikasi kamus digital. Penguasaan bahasa asing juga mengambil bagian
penting dalam era globalisasi seperti sekarang ini. Alasan mengapa penguasaan bahasa asing
adalah karena dengan menggunakan bahasa asing yang digunakan lebih banyak penduduk
dari negara lain, seseorang dapat saling bertukar informasi dengan penduduk negara lain
bahkan dapat menetap di negara lain dan bersosialisasi dengan penduduk negara lain tersebut
jika dengan menggunakan bahasa yang digunakan banyak negara lain.
Pada satu sisi, perkembangan dunia IPTEK yang demikian mengagumkan itu
memang telah membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia.
Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup besar, kini
relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis, Demikian juga
ditemukannya formulasi-formulasi baru kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser
posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktifitas manusia. Ringkas
kata kemajuan IPTEK yang telah kita capai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan
memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia. Sumbangan
IPTEK terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun
manusia tidak bisa pula menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa IPTEK mendatangkan
malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia.
Perkembangan IPTEK juga tentunya membawa pengaruh pada lingkungan, baik
lingkungan alam maupun lingkungan sosial-budaya. Pengaruh-pengaruh itu tentu tak lepas
dari sisi positif dan sisi negatif. Pengaruh positif dan pengaruh negatif itu lah yang akan
ditelusuri dalam makalah ini. Karena sesungguhnya manusia juga tentu tidak bisa lepas dari
pekembangan IPTEK dan untuk itu manusia hanya perlu menyesuaikan perkembangan itu
agar tetap sesuai dengan fungsi alamaiahnya dan fungsi moralnya dalam lingkungan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Makna IPTEK bagi manusia.
2. Manusia sebagai subjek dan objek IPTEK.
3. Dampak penyalahgunaan IPTEK bagi manusia.
4. Problematika Pemanfaatan IPTEK di Indonesia.
5. IPTEK dan kelestarian lingkungan hidup.
6. Hubungan manusia dengan IPTEK.
7. Hubungan manusia dengan lingkungan.
8. Pengaruh manusia pada alam lingkungan.

1
9. Problematika lingkungan.
10. Dampak perkembangan IPTEK terhadap lingkungan.

1.3 Tujuan Penulisan


1. Tujuan umum yaitu, menjelaskan tentang hubungan IPTEK, lingkungan, dan manusia
dan diharapkan dapat menambah pengetahuan para pembaca makalah.
2. Tujuan khusus yaitu, memenuhi tugas mata kuliah Kimia Lingkungan.
 
1.4 Manfaat Penulisan
1. Sebagai bahan pelajaran bagi mahasiswa.
2. Sebagai wacana awal bagi penyusunan karya tulis/makalah selanjutnya.
3. Sebagai literatur untuk lebih memahami hubungan antara manusia, IPTEK, dan
lingkungannya.
4. Mencegah dampak negatif dari pemanfaatan IPTEK terhadap lingkungan.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Manusia


Manusia adalah mahluk yang luar biasa kompleks. Kita merupakan paduan antara
mahluk material dan mahluk spiritual. Dinamika manusia tidak tinggal diam karena manusia
sebagai dinamika selalu mengaktivisasikan dirinya. Berikut ini adalah pengertian dan definisi
manusia menurut beberapa ahli:
1. Nicolaus D. & A. Sudiarja.
Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani
akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang.
2. Abineno J. I.
Manusia adalah “tubuh yang berjiwa” dan bukan “jiwa abadi yang berada atau yang
terbungkus dalam tubuh yang fana”.
3. UPANISADS.
Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau
badan fisik.
4. Sokrates.
Manusia adalah mahluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan
lebar.
5. Kees Bertens.
Manusia adalah suatu mahluk yang terdiri dari 2 unsur yang kesatuannya tidak
dinyatakan.
6. Omar Mohammad Al-Toumy Al-Syaibany.
Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan
manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam
pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan.

2.2 Pengertian Ilmu Pengetahuan


Data (information) adalah catatan atas kumpulan fakta. Data dicirikan sebagai sesuatu
yang bersifat mentah dan tidak memiliki konteks. Dia sekedar ada dan tidak memiliki
signifikansi makna di luar keberadaannya itu. Dia bisa muncul dalam berbagai bentuk,
terlepas dari apakah dia bisa dimanfaatkan atau tidak. Data kemudian diolah sehingga dapat
diutarakan secara jelas dan tepat sehingga dapat dimengerti oleh orang lain yang tidak
langsung mengalaminya sendiri, hal ini dinamakan deskripsi. Pemilahan banyak data sesuai
dengan persamaan atau perbedaan yang dikandungnya dinamakan klasifikasi.
Pengetahuan (knowledge) adalah segala sesuatu uang diketahui manusia melalui
tangkapan panca indra, intuisi dan firasat. Pada umumnya, pengetahuan memiliki
kemampuan prediktif terhadap sesuatu sebagai hasil pengenalan atas suatu pola. Manakala
informasi dan data sekedar berkemampuan untuk menginformasikan atau bahkan
menimbulkan kebingungan, maka pengetahuan berkemampuan untuk mengarahkan tindakan.
Ini lah yang disebut potensi untuk menindaki.
Ilmu  adalah pengetahuan yang sudah diklarifikasi, diorganisasi, disistemasi, dan
interpretasi sehingga menghasilkan kebenaran objektif, sudah diuji kebenarannya dan dapat

3
diuji ulang secara ilmiah. Kata ilmu itu merupakan kata serapan yang berasal dari bahasa
arab”ilm”  yang berarti memahami, mengerti atau mengetahui. Ilmu merupakan kegiatan
berfikir untukk mendapatkan pengetahuan yang benar, atau secara lebih sederhana, ilmu
bertujuan untuk mendapatkan kebenaran.
Ilmu pengetahuan (sciece) adalah Suatu objek, ilmiah yang memiliki sekelompok
prinsip, dalil, rumus yang melalui percobaan yang sistemetis dilakukan berulang kalitelah
teruji kebenarannya, prinsip – prinsip, dalil – dalil dan rumus – rumus mana dapat diajarkan
dan dipelajari (Sondang Siagian). Sains berasal dari bahasa latin yaitu scientia yang berarti
pengetahuan. Berdasarkan kamus definisi sains adalah pengtahuan yang diperoleh melalu
pembelajaran dan pembuktian atau pengetahuan yang diperoleh melalui pembelajaran dan
pembuktian atau pengetahuan yang melingkupi suatu kebenaran umum dari hukum-hukum
alam yang terjadi, misalnya didapatkan dan dibuktikan melalui metode ilmiah. Sains dalam
hal ini merujuk pada sebuah sistem untuk mendapatkan pengetahuan yang menggunakan
pengamatan dan eksperimen untuk menggambarkan dan menjelaskan fenomena-fenmena
yang terjadi di alam.
 
2.3 Pengertian Teknologi
Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang
diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Teknologi adalah produk
ilmu pengetahuan.
Menurut Walter Buckingham yang dimaksud dengan teknologi adalah “ilmu pengetahuan
yang diterapkan ke dalam seni industry serta karenanya mencakup alat-alat yang
memungkinkan terlaksananya efisiensi tenaga kerja menurut keragaman kemampuan”
Teknologi dianggap sebagai penerapan ilmu pengetahuan, dalam pengertian bahwa
penerapan itu menuju pada perbuatan atau perwujudan sesuatu, akibatnya dengan sendirinya
setiap jenis teknologi atau bagian ilmu pengetahuan dapat di-teknologi-kan. Sehingga
teknologi tidak aka nada tanpa berpasangan dengan ilmu pengetahuan,dan pengetahuan perlu
disertai oleh teknologi yang menjadi pasangannnya.
 
2.4 Pengertian Lingkungan
Lingkungan adalah jumlah semua benda hidup dan mati serta seluruh kondisi yang
ada di dalam lingkungan adalah jumlah semua benda hidup dan mati serta seluruh kondisi
yang ada di dalam ruang yang kita tempati. Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada
disekitar manusia yang mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik secara
langsung maupun tidak langsung. Lingkungan mempunyai arti penting bagi manusia, dengan
lingkungan fisik manusia dapat menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan materilnya,
dengan lingkungan biologi manusia dapat memenuhi kebutuhan jasmaninya, dan dengan
lingkungan sosial manusia dapat memenuhi kebutuhan spiritualnya. Lingkungan dipandang
sebagai tempat beradanya manusia dalam melakukan segala aktivitas kesehariannya.
Menurut St. Munajat Danusaputra dalam (Darsono, 1995), lingkungan adalah semua
benda dan kondisi termasuk di dalamnya manusia dan aktivitasnya, yang terdapat dalam
ruang di mana manusia berada dan mempengaruhi kelangsungan hidup serta kesejahteraan
manusia dan jasad hidup lainnya.

4
Lingkungan hidup menyediakan kebutuhan-kebutuhan hidup manusia. Begitupun
sebaliknya, kehidupan manusia sangat tergantung pada tersedianya sumber daya alam yang
memadai dalam lingkungan hidup. Manusia dan lingkungan hidup selalu terjadi interaksi
timbal balik, manusia mempengaruhi lingkungan dan sebaliknya manusia dipengaruhi oleh
lingkungan hidupnya. Demikian pula manusia membentuk lingkungan hidupnya dan manusia
dibentuk oleh lingkungan hidupnya. Lingkungan hidup memegang peranan penting dalam
kebudayaan manusia, mulai dari manusia primitif sampai pada yang modern.
Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup, menyatakan bahwa lingkungan hidup merupakan kesatuan ruang dengan semua
benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lainnya.
Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Unsur Hayati (Biotik) yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup,
seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika kalian berada di kebun
sekolah, maka lingkungan hayatinya didominasi oleh tumbuhan. Tetapi jika berada di
dalam kelas, maka lingkungan hayati yang dominan adalah teman-teman atau sesama
manusia.
2. Unsur Sosial Budaya , yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang
merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial.
Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma
yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat. Lingkungan inilah yang
membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian
seseorang.
3. Unsur Fisik (Abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak
hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat
besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayangkan, apa
yang terjadi jika air tak ada lagi di muka bumi atau udara yang dipenuhi asap? Tentu saja
kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana
kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur,
munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain

5
BAB III
PEMBAHASAN
                                                                              
3.1 Makna IPTEK Bagi Manusia
Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni  dapat mendatangkan
kemakmuran materi dan spesialisasi dari ilmu itu sendiri. Adanya perkembangan ilmu
pengetahuan alam dan teknologi menimbulkan cabang ilmu pengetahuan baru antara lain :
teknik modern, teknologi hutan, teknologi gedung (metalurgi), teknologi transportasi, dan
lain-lain. Begitupula dalam perkembangan ilmu sosial terdapat hibrida dalam berbagai
disiplin ilmu seperti psikologi social, geopolitik, komunikasi politik, dan lain-lain.
Dengan menggunakan cabang-cabang ilmu pengetahuan baru tersebut, kita dapat
memperoleh hasil, misalnya:
1. Penggunaan teknik nuklir, orang dapat membuat reaktor nuklir yang dapat menghasilkan
zat-zat radio aktif, dimana zat ini dapat dimanfaatkan untuk maksud damai. Misalnya
untuk keperluan bidang kesehatan (sinar rontgen), di bidang pertanian untuk memperbaiki
bibit, untuk mendapatkan energi tinggi.
2. Penggunaan teknologi hutan, seperti kita ketahui, hutan mempunyai banyak fungsi kertas,
industri kayu lapis/ bahan bangunan, berfungsi untuk tempat penyimpanan air, objek
pariwisata, dan lain-lain.
Sudah menjadi sifat umum dari manusia bila telah terpenuhi satu keinginan maka
akan timbul keinginan yang lain atau menambah apa yang telah tercapai, dan setiap orang
tidak ingin mengalami kesulitan, tetapi setiap orang akan berusaha dalam setiap langkah
untuk mendapatkan kemudahan. Kemudahan itu didapatkan antara lain dengan penerapan
perkembangan ilmu pengetahuan alam dan teknologi. Misalnya antara lain:
1. Dengan teknik modern, dari teknik mengendalikan aliran air sungai, petani mendapatkan
kemudahan dalam memperoleh air. Bendungan dapat dimanfaatkan untuk pembangkit
tenaga listrik. Alat rumah tangga elektronik mempermudah ibu-ibu rumah tangga dala
melaksanakan tugasnya.
2. Dengan teknik modern dapat dibuat bermacam-macam media pendidikan, seperti OHP,
slide, film strip, TV, dll. Yang dapat mempermudah para pendidik dalam melaksanakan
tugasnya. Pengetahuan dan teknologi memungkinkan terjadinya perkembangan
keterampilan dan kecerdasan manusia. Hal ini karena dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi memungkinkan:
a. Tersedianya sarana dan prasarana penunjang kegiatan ilmiah.
b. Meningkatkannya kemakmuran materi dan kesehatan masyarakatnya.
Perkembangan teknologi semakin cepat dan rumit. Istilah  nanoteknologi sekarang
mulai popular di masyarakat. Teknologi ini bahkan sekarang menjadi tren riset dunia,
khususnya negara-negara maju. Eropa dan Amerika merupakan pelopor dalam investasi risek
di bidang teknologi tersebut., d2kuti Australia, Kanada dan negara-negara Asia, seperti
Jepang, Korea, Taiwan, RRC dan Singapura. Istilah  nanoteknologi pertama kali
diperkenalkan oleh peneliti Jepang Norio Taniguchi pada tahun 1974.
Nanoteknologi adalah teknologi yang mampu mengerjakan dengan ketepatan lebih
kecil dari satu micrometer (seperjuta meter). Pengertian yang terkandung dalam kata 
nanoteknologi yang berkembang saat ini lebih dari sekedar miniaturisasi dalam skala

6
nanometer (sepermiliar meter), tetapi istilah dari teknologi dengan aplikasi yang sangat luas
melingkupi hampir di seluruh kehidupan manusia. Suatu nanoteknologi yang hingga saat ini
masih menimbulkan kontoversi adalah cloning dan modifikasi genetika. Demikian dengan
kemampuan akal yang dimiliki manusia perkembangan ilmu dan teknologi semakin cepat,
hanya dilain sisi dampak yang ditimbulkannya  haruslah dipikirkan agar teknologi yang
awalnya sebagai alat bantu manusia dikhawatirkan justru akan merusak manusia.

3.2 Manusia Sebagai Objek dan Subjek IPTEK


Manusia sebagai subjek selalu melakukan penelitian dan percobaan dalam bidang
sains dan menggunakan teknlogi yang maju untuk memperoleh penemuan-penemuan baru
untuk mengubah dunia, sedangkan manusia sebagai objek mudah tergiur dengan hal-hal baru
tersebut dengan minat yang tinggi menggunakan penemuan-penemuan baru tersebut sehingga
mempermudah proses pengubahan dunia.
 
3.3 Dampak IPTEK Bagi Kehidupan Manusia
Perkembangan dunia IPTEK yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar
biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya
menurut kemampuan fisik cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat
mesin-mesin otomatis. Sistem kerja robotis telah mengalihfungsikan tenaga otot manusia
dengan pembesaran dan percepatan yang menakjubkan. Begitu pun dengan telah
ditemukannya formulasi-formulasi baru aneka kapasitas komputer, seolah sudah mampu
menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktifitas
manusia. Ringkas kata, kemajuan IPTEK yang telah kita capai sekarang benar-benar telah
diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat
manusia.
Bagi masyarakat sekarang, IPTEK sudah merupakan suatu religion. Pengembangan
IPTEK dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Sementara orang bahkan
memuja IPTEK sebagai liberator yang akan membebaskan mereka dari kungkungan kefanaan
dunia. IPTEK diyakini akan memberi umat manusia kesehatan, kebahagiaan dan imortalitas.
Sumbangan IPTEK terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat
dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula menipu diri akan kenyataan bahwa IPTEK
mendatangkan mala petaka dan kesengsaraan bagi manusia. Dalam peradaban modern yang
muda, terlalu sering manusia terperdarya dari dampak negatif IPTEK terhadap kehidupan
umat manusia. Kalaupun IPTEK mampu mengungkap semua tabir rahasia alam dan
kehidupan, tidak berearti IPTEK sinonim dengan kebenaran. Sebab IPTEK hanya mampu
menampilkan kenyataan. Kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan
obyektif. Kebenaran harus pula mencakup unsur keadilan. Tentu saja IPTEK tidak mengenal
moral kemanusiaan, oleh karena itu IPTEK tidak pernah bisa menjadi standar kebenaran
ataupun solusi dari masalah-masalah kemanusiaan.

3.4 Problematika Pemanfaatan IPTEK di Indonesia


Ilmu pengetahuaan, teknologi, dan seni telah menjadi suatu hal yang tidak dapat
dipisahkan dalam kehidupan manusia di era globalisasi ini. Semua kebutuhan manusia di

7
sokong oleh teknologi di berbagai bidang karena fungsi teknologi merupakan alat yang
digunakan manusia untuk  mempermudah dirinya. Mendapatkan apa yang dinginkannya.
Perkembangan teknologi yang pesat juga merupakam peran manusia yang memiliki
pengetahuan, dengan pengetahuan manusia mengembangkan berbagai teknologi yang
kembali lagi gunakan dalam pengembangan ilmu untuk kepentingan manusia tersebut.
Manusia sebagai objek dan subjek dalam pengembangan ilmu pengetahuaan, teknologi dan
seni menyebabkan manusia selalu mengembangkan kreasinya dalam IPTEK sehingga
semakin dimudahkan dalam mengatasi alam.
Ditinjau dari sejarah IPTEK, manusia bukan hanya menyumbang kreasi yang semakin
maju saja tetapi juga menyumbangkan permasalahn-permasalahan dalam penggunakan
IPTEK tersebut.  Contohnya saja, manusia menciptakan kendaran bermotor untuk kemudahan
dan kenyamanan transportasinya tetapi manusia dengan tidak sengaja juga menciptakan
permasalahn lingkungan yang cukup pelik akibat penggunaan kendaraan bermotor tersebut.
Di Indonesia sebagai negara berkembang yang masih belum memiliki kemampuan
yang cukup di bidang IPTEK yang menglobal. Menurut Tumanggor yang tersisa di Indonesia
saat ini hanyalah budaya. Dengan keanekaragaman budaya inilah dapat diharapkan timbulnya
pengembangan industri kreatif. Pengembangan ekonomi kreatif dapat memadukan unsur ide,
seni dan teknologi dan ini perlu dukungan dari berbagai sector dalam pengembangan ide-ide
kreatif dari anak bangsa indonesia.
Herimanto dalam bukunya menyatakan bahwa Indonesia memiliki masalah dalam
pemanfaatan dan kemampuan IPTEK yang dijabarkan dalam 8 bidang seebagai berikut:
1. Rendahnya kemampuan IPTEK nasional dalam menghadapi perkembangan global.
2. Rendahnya kontribusi IPTEK nasional dalam sector industry
3. Belum optimalnya mekanisme intermediasi IPTEK yang menjembatani interaksi antara
kapasitas penyedia IPTEK dengan kebutuhan pengguna.
4. Lemahnya sinergi kebijakan IPTEK, sehingga kegiatan IPTEK belum sanggup
memberikan hasil yang signifikan.
5. Masih terbatasnya sumberdaya IPTEK, yang tercermin dari rendahnya kualitas SDM dan
kesenjangan pendidikan di bidang IPTEK
6. Belum berkembangnya budaya IPTEK di kalangan masyarakat.
7. Belum optimalnya peran IPTEK dalam mengatasi degradasi fungsi lingkungan hidup.
8. Masih lemahnya peran IPTEK dalam mengantisipasi dan menangulangi bencana alam.
 
3.5 IPTEK  dan Kelestarian Lingkungan Hidup
1. Pegertian IPTEK Lingkungan
IPTEK Lingkungan ialah teknologi yang berkaitan kelestarian lingkungan dan
pemanfaatan manjemen lingkungan Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya
Manusia (SDM) yang tersusun sistematis yang dijelaskan gejala-gejala pada bidang
IPTEK terhadap lingkungan tanpa merusak keseimbangan lingkungan . Upaya pelestarian
lingkungan dijelaskan dalam UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolahan Lingkungan
hidup yang dimaksud pelestarian lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk
memelihara kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.  Usaha
untuk menjaga lingkungan meliputi:

8
a. Pengolahan lahan.
Lahan dalam hal ini meliputi lahan pertanian, pengolahan tanah baik untuk pemukiman
maupun industri. pengelolahan tersebut harus memperhatikan kelestarian lingkungan
hidup, karena mungkin saja akan terjadi masalah lingkungan hidup, jadi harus
dikerjakan secara optimal. Cara-caranya di antara lain mencegah menurunnya
kemampuan lahan yang potensial, menjauhkan lokasi industri dari lokasi pemukiman
penduduk, memilih cara pengelolahan rakyat, misalnya dengan terasering untuk lahan
miring, dan sebagainya. 
b. Pengolahan hutan.
Cara-cara untuk pengelolahan hutan diantara lain memberi penyuluhan kepada
masyarakat sekitar hutan agar tidak mencuri kayu di hutan, memberi sanksi terhadap
orang yang melakukan penebangan hutan secara liar, dan membentuk polisi hutan yang
bertugas mengawasi kelangsungan kelestarian hutan dan sebagainya.
c. Pengolahan air.
Pengelolahan sumber daya air dapat dilakukan dengan cara mempergunakan sumber
daya alam air seefisien mungkin, air limbah yang dibuang ke perairan harus diolah
lebih dahulu sehingga memenuhi standar air limbah yang telah ditetapkan pemerintah,
dan megusahakan cahaya matahiri dapat menembus dasar perairan, sehingga proses
fotosintesis dapat berjalan lancar.
d. Pengolahan udara.
Udara mengandung berbagai macam gas yang dibutuhkan untuk kihidupan, maka harus
dijaga dengan dilakukannya pengolahan- pengolahan yang diantara lain megalirakan
gas buangan ke dalam air atau dalam larutan pengikat sebelum dibebaskan keair,
membangun cerobong asap yang cukup tinggi sehingga asap tidak menambah polutan,
dan mempebanyak tanaman hijau di daerah polusi udara tinggi.
2. Peran IPTEK dalam Lingkungan.
IPTEK memegang peranan penting bagi negara-negara berkembang dalam proses
peningkatan standar hidup, kesejahteraan, dan melindungi sumber daya alam dan
keanekaragaman hayati. Negara-negara berkembang menghadapi berbagai tantangan
jangka pendek dan jangka panjang. Kemajuan IPTEK saat ini mungkin terjadi masalah
bagi lingkungan hidup seperti halnya kerusakan- kerusakan lingkungan. Sektor
lingkungan hidup merupakan isu penting di dunia saat ini. Secara garis besar,
pemanfaatan IPTEK harus senantiasa mempertimbangkan usur lingkungan hidup.
Artinya, pemanfaatannya harus sejauh mungkin ramah lingkungan. Komitmen
pemerintah terhadap lingkungan hidup juga sudah lumayan tinggi. Salah satu buktinya,
sudah ada Kementerian Negara Lingkungtan Hidup yang khusus mengurusi hal itu pada
pemerintahan yang ada saat ini.

3.6 Hubungan Manusia dengan IPTEK


IPTEK telah membebaskan kita dari takhayul dan memerdekakan kita dari berbagai
hukum alam. Fenomena gerhana bulan bagi yang mengetahui IPTEK tidak lagi
menyeramkan. Bagi yang menguasai IPTEK, hukum alam itu dapat dikontrol nya. Air yang
hukumnya selalu mencari tempat yang lebih rendah dapat dibuat mampu memanjat ke
gedung bertingkat seratus. Benda berat seperti besi yang hukumnya harus jatuh ke bumi dapat

9
dibuat mampu terbang dan membawa ratusan manusia. Barang yangmemiliki berat jenis lebih
besar dari air yang kodratnya akan tenggelam, kini dapat dibuat mampu terbang dan
membawa ratusan manusia. Barang yang memiliki berat jenis lebih besar dari air yang
kodratnya akan tenggelam, kini dapat diapungkan. Dengan teknologi, hujan dapat dibuat,
gempa dapat diprediksi, cuaca dapat diprakirakan. Teknologi telah memerdekakan manusia
dari sesamanya.
Perubahan mendasar dalam IPTEK akan membawa perubahan mendasar dalam semua
bidang kehidupan. Teknologi-teknologi yang telah membawa perubahan monumental dealam
kehidupan manusia adalah jam (membantu manusia masuk dalam konteks waktu); kompas
(menolong manusia memasuki medan ruang); teleskop (mendorong manusia untuk
melebarkan cakrawala ke ujung kosmis); dan mikroskop.
Manusia, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni memiliki hubungan yang unik karena
manusia menciptakan IPTEK dan manusia juga yang menggunakan IPTEK. Sehingga dapat
dikatakan bahwa manusia sebagai objek dan subjek dari IPTEK. Jika dilihat sejarah
perkembangan IPTEK, tampak sekali bahwa ia berkembang mengikuti alur yang amat logis
dan teratur. IPTEK lahir untuk memenuhi kebutuhan manusia yang menemukan dan
mengembangkannya. Manusia pada dasarnya mempunyai masalah yang kurang lebih sama
dan kebutuhan yang juga sejenis. Semua punya mulut untuk diberi makan, badan yang perlu
tempat istirahat, pekerjaan yang perlu diselesaikan, hukum dan aturan yang harus dipatuhi.
Terlepas dari kesamaan-kesamaan di atas. Tampak sekali perbedaan metode dan cara serta
alat yang digunakan antara manusia yang hidup dalam masyarakat tradisional-agraris dengan
yang hidup dalam masyarakat modern-industrialis. Perbedaan-perbedaan yang mendasar
antara lain dalam persoalan pembagian kerja (division of labor) antara warga masyarakat
yang satu dengan yang lain.

3.7 Hubungan Manusia dengan Lingkungan


Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan
lingkungannya dan yang lainya. Berasal dari kata Yunani oikos “habitat” dan logos “ilmu”.
Ekologi berarti ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi
antara makhluk hidup dan lingkungannya. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan oleh
Ernest Haecke (1834-1914).  Dalam ekologi,makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau
sistem dengan lingkungannya. Kita mengenal beberapa definisi untuk ekologi, misalnya:
1. Ekologi ialah cabang biologi yang mempelajari hubungan timbal balik manusia dengan
lingkungannya.
2. Ekologi ialah studi ilmiah tentang interaksi yang menentukan penyebaran dan kepadatan
makhluk hidup.
3. Ekologi ialah biologi lingkungan.
Bertolak dari definisi ekologi ialah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik
antara manusia dengan lingkungannya maka ekologi dapat juga diartikan sebagai ilmu yang
membahas hubungan manusia dan lingkungannya dipandang dari kepentingan dan kebutuhan
manusia terhadap lingkungan itu sendiri. Maka kita dapat mengambil sudut pandang dengan
disokong oleh segi kepentingan manusia,yaitu oleh manusia untuk manusia.
Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 Pasal 1 Angka 1 mengartikan
Lingkungan Hidup sebagai “kesatuan ruang dengan kesemua benda, daya, keadaan, dan

10
makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya”. Manusia hidup,
tumbuh, dan berkembang dalam lingkungan alam dan social-budayanya. Dalam lingkungan
alamnya manusia hidup dalam sebuah ekosistem yakni, suatu unit atau satuan fungsional dari
makhluk-makhluk hidup dengan lingkungannya.
Dalam ekosisten terdapat komponen abiotik pada umumnya merupakan faktor
lingkungan yang mempengaruhi makhluk-makhluk hidup diantaranya:
1. Tanah yang merupakan tempat tumbuh bagi tumbuh-tumbuhan.
2. Udara atau gas-gas yang membentuk atmosfer.
3. Air baik sebagai tempat tinggal makhluk-makhluk hidup yang tinggal didalam air,maupun
air yang berbentuk sebagai uap yang menentukan kelembaban dari udara ,yang besar
pengaruhnya bagi banyaknya makhluk hidup yang hidup didarat.
4. Cahaya,terutama cahaya matahari banyak mempengaruhi keadaan makhluk-makhluk
hidup.
5. Suhu atau temperatur.
Sedangkan komponen biotik diantaranya adalah:
1. Produsen
2. Konsumen
3. Pengurai adalah makhluk hidup atau organisme yang menguraikan sisa-sisa atau makhluk
hidup yang sudah mati.
Selain itu didalam lingkungan terdapat faktor-faktor berikut ini:
1. Rantai makanan,yakni siklus makanan antara produsen, konsumen dan pengurai, baik di
darat, laut maupun udara.
2. Habitat dimana setiap makhluk hidup memiliki tempat hidup tertentu, dengan keadaan
tertentu.
3. Populasi, menurut batasan dalam ekologi, populasi adalah jumlah seluruh individu dari
jenis spesies yang sama pada suatu tempat atau daerah tertentu. Adapun faktor-fakeor
yang menentukan besarnya populasi adalah kelahiran menambah besarnya popolasi,
kematian mengurangi populasi,perpindahan keluar mengurangi populasi, sedangkan
perpindahan kedalam menanbah populasi.
4. Komunitas, semua populasi dari semua jenis makhluk hidup yang saling beinteraksi
disuatu daerah disebut komunitas.
5. Biosfer, komunitas bersama-sama dengan faktor-faktor abiotik di tempatnya membentuk
ekosistem. Ekosistem-ekosistem ini terdapat diseluruh permukaan bumi baik darat, laut,
dan udara. Ekosistem-ekosistem ini berhubungan satu sama lain dengan tidak ada batas
tegas antara satu ekositem dengan ekosistem lainnya.Seluruh ekosistem dipermukaan
bumi inilah yang disebut biosfer.

3.8 Pengaruh Manusia Pada Alam Lingkungan Hidup


Jika kita menelusuri kembali sejarah peadaban manusia di bumi ini,kita akan melihat
adanya usaha dari manusia untuk menyempurnakan serta meningkatkan kesejahteraan
hidupnya,demi kelangsungan hidup jenisnya. Manusia sedikit demi sedikit mulai
menyesuaikan diri pada alam lingkungan hidupnya maupun komunitas biologis di tempat

11
mereka hidup. Perubahan alam lingkungan hidup manusia tampak jelas di kota-kota,
dibanding dengan pelosok dimana penduduknya masih sedikit dan primitif.
Perubahan alam lingkungan hidup manusia akan berpengaruh baik secara positif
ataupun negatif. Berpengaruh bagi manusia karena manusia mendapatkan keuntungan dari
perubahan tersebut, dan berpengaruh tidak baik karena dapat dapat mengurangi kemampuan
alam lingkungan hidupnya untuk menyokong kehidupannya.
Manusia merupakan komponen biotik lingkungan yang memiliki kemampuan berfikir
dan penalaran yang tinggi. Disamping itu manusia memiliki budaya, pranata sosial dan
pengetahuan serta teknologi yang makin berkembang. Peranan manusia dalam lingkungan
ada yang bersifat positif dan ada yang bersifat negatif. Peranan manusia yang bersifat negatif
adalah peranan yang merugikan lingkungan. Kerugian ini secara langsung atau pun tidak
langsung timbul akibat kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, peranan
manusia yang bersifat positif adalah peranan yang berakibat menguntungkan lingkungan
karena dapat menjaga dan melestarikan daya dukung lingkungan.
Peranan Manusia yang bersifat negatif terhadap lingkungan antara lain sebagai
berikut:
1. Eksploitasi yang melampaui batas sehingga persediaan  Sumber Daya Alam makin
menciut (depletion);
2. Punah atau merosotnya jumlah keanekaan jenis biota;
3. Berubahnya ekosistem alami yang mantap dan seimbang menjadi ekosistem binaan yang
tidak mantap karena terus menerus memerlukan subsidi energi;
4. Berubahnya profil permukaan bumi yang dapat mengganggu kestabilan tanah hingga
menimbulkan longsor;
5. Masuknya energi bahan atau senyawa tertentu ke dalam lingkungan yang menimbulkan
pencemaran air, udara, dan tanah. hal ini berakibat menurunnya kualitas lingkungan
hidup. Pencemaran dapat menimbulkan dampak negatif pada lingkungan dan terhadap
manusia itu sendiri.
Peranan Manusia yang menguntungkan lingkungan antara lain:
1. Melakukan eksploitasi sumber daya alam secara tepat dan bijaksana terutama SDA yang
tidak dapat diperbaharui;
2. Mengadakan penghijauan dan reboisasi untuk menjaga kelestarian keaneka jenis flora
serta untuk mencegah terjadinya erosi dan banjir;
3. Melakukan proses daur ulang serta pengolahan limbah agar kadar bahan pencemar yang
terbuang ke dalam lingkungan tidak melampaui nilai ambang batasnya;
4. Melakukan sistem pertanian secara tumpang sari atau multi kultur untuk menjaga
kesuburan tanah. Untuk tanah pertanian yang miring dibuat sengkedan guna mencegah
derasnya erosi serta terhanyutnya lapisan tanah yang mengandung humus;
5. Membuat peraturan, organisasi atau undang-undang untuk melindungi lingkungan dan
keanekaan jenis makhluk hidup.

3.9 Problematika Lingkungan Hidup


Dalam problematika lingkungan ada dua masalah terbesar yaitu masalah pemanfaatan
atau pendayagunaan dan bencana alam. Selain itu terdapat beberapa penyebab masalah
lingkungan yang terjadi, yaitu :

12
1. Ego sektoral dan daerah.
2. Pendanaan yang masih sangat kurang untuk bidang lingkungan hidup.
3. keterbatasan sumberdaya manusia.
4. eksploitasi sumber daya alam yang masih terlalu mengedepankan profit dari sisi ekonomi.
5. Lemahnya implementasi peraturan perundangan.
6. Lemahnya penegakan hukum lingkungan khususnya dalam pengawasan.
7. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang lingkungan hidup.
8. Penerapan teknologi yang tidak ramah lingkungan.
Masalah pemanfaatan yaitu setiap manusia pasti memahami cara memanfaatkan
lingkungan. Namun, mereka tidak memperhatikan batasan-batasan alam pendayagunaan
lingkungan sehingga tanpa sadar ataupun sadar mereka melakukan perusakan terhadap
lingkungan hidup.  Banyak kemajuan yang diraih oleh manusia membawa dampak buruk
terhadap kelangsungan lingkungan hidup.Beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup
karena faktor manusia, antara lain:
1. Pencemaran Tanah.
Sampah-sampah industri pertanian yang menggunakan pupuk buatan telah menyebabkan
pencemaran tanah. Sampah-sampah tersebut adalah bahan-bahan kimia yang bila
terkumpul dalam jumlah tertentu dapat membahayakan kehidupan melalui tanah di mana
pepohonan tumbuh berkembang. Bagi hewan dan manusia jumlah nitrat yang berlebihan
merupakan racun. Hal tersebut bisa mengakibatkan sianosis pada anak-anak, yaitu
timbulnya kesulitan pernafasan karena terganggunya peranan hemoglobin dalam
pengikatan oksigen. Selain itu DDT merupakan indikasi pencemaran yang berbahaya pada
tanah, karena bahan itu tidak dapat diuraikan dan dapat meresap masuk ke dalam
pepohonan ataupun buah hasil penanaman kita daan hal tersebut mengakibatkan
kemandulan pada burung.
2. Pencemaran Air.
Bahan-bahan pencemar dapat tercampur dalam air dalam banyak cara secara langsung dan
tidak langsung. Misalkan melalui pembuangan limbah pabrik, terkena pestisida, herbisida,
dan insektisida yang digunakan manusia dalam pertanian, dan sebagainya.
3. Pencemaran Udara.
Pencemaran udara terjadi saat komponen udara berada dalam jumlah di atas ambang
normal dan membahayakan lingkungan, hal tersebut bisa diperoleh dari beragam aktivitas
manusia baik sehari-hari maupun dalam produksi dan pengggunaan kendaraan bermotor.
4. Pencemaran Suara.
Kebisingan yang terjadi di kota-kota besar sebagian akibat dari berbagai jenis suara yang
dikeluarkan mesin-mesin atau kendaraan-kendaraan yang jumlahnya semakin meningkat
secara tidak terkontrol. Hal tersebut dalam tingkat tertentu sangat berbahaya bagi manusia
karena bisa mengakibatkan ketulian, kebutaan, dan depresi.
5. Erosi dan Banjir.
Terjadinya banjir sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan air dan
kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan. Erosi
merupakan gejala alamiah dan seringkali pula disebut sebagai gejala geologi. Peristiwa
erosi terjadi secara perlahan-lahan terutama terjadi dengan bantuan media air di sungai
mengikis dasar dan tepi sungai. Peristiwa erosi ini dipercepat dengan adanya penggunaan

13
tanah yang tidak tepat oleh manusia. Kita telah menanam tanaman di tempat yang tidak
tepat.  Erosi dan Banjir terjadi karena penebangan liar, merusak hutan bakau, penimbunan
rawa-rawa untuk pemukiman, embuangan sampah di sembarang tempat, bangunan liar di
daerah aliran sungai (DAS).
6. Kehutanan.
Sampai saat ini manusia masih terus menebang hutan-hutan yang tidak d2mbangi dengan
penanaman kembali pohon-pohon yang telah ditebang. Tentunya hal tersebut merugikan
bagi lingkungan. Permasalahan di bidang kehutanan adalah perburuan liar, penebangan
hutan secara liar, kebakaran hutan baik secara sengaja untuk membuka ladang maupun
karena gejala alam dan pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.

3.10.   Dampak IPTEK terhadap Lingkungan


Joseph Schumpeter (dalam Marchinelli dan Smelser, 1990 :14-20) mengisyaratkan
tentang pentingnya inovasi dalam proses pembangunan ekonomi di suatu negara. Dalam hal
ini, pesatnya hasil penemuan baru dapat dijadikan sebagai ukuran kemajuan pembangunan
ekonomi suatu bangsa. Dari berbagai tantangan yang dihadapi dari perjalanan sejarah umat
manusia, kiranya dapat ditarik selalu benang merah yang dapat digunakan sebagai pegangan
mengapa manusia “survival” yaitu oleh karena teknologi. Teknologi memberikan kemajuan
bagi industri baja, industri kapal laut, kereta api, industri mobil, yang memperkaya peradaban
manusia.. Teknologi juga mampu menghasilkan sulfur dioksida, karbon dioksida, CFC, dan
gas-gas buangan lain yang mengancam kelangsungan hidup manusia akibat memanasnya
bumi akibat efek “rumah kaca”.
Teknologi yang diandalkan sebagai istrumen utama dalam “revolusi hijau” mampu
meningkatkan hasil pertanian,- karena adanya bibit unggul, bermacam jenis pupuk yang
bersifat suplemen, pestisida dan insektisida. Dibalik itu, teknologi yang sama juga
menghasilkan berbagai jenis racun yang berbahaya bagi manusia dan lingkungannya, bahkan
akibat rutinnya digunakan berbagi jenis pestisida ataupun insektisida mampu memperkuat
daya tahan hama tananam misalnya wereng dan kutu loncat.
Teknologi juga memberi rasa aman dan kenyamanan bagi manusia akibat mampu
menyediakan berbagai kebutuhan seperti tabung gas kebakaran, alat-alat pendingin (Iemari es
dan AC), berbagai jenis aroma parfum dalam kemasan yang menawan, atau abat anti nyamuk
yang praktis untuk disemprotkan, dan sebagainya. Serangkai dengan proses tersebut, ternyata
CFC (chlorofluorocarbon) dan tetrafluoroethylene polymer yang digunakan justru memiliki
kontribusi bagi menipisnya lapisan ozone di stratosfer.
Teknologi memungkinkan negara-negara tropis (terutama negara berkembang) untuk
memanfaatkan kekayaan hutan alamnya dalam rangka meningkatkan sumber devisa negara
dan berbagai pembiayaan pembangunan, tetapi akibat yang ditimbulkannya merusak hutan
tropis sekaligus berbagai jenis tanaman berkhasiat obat dan beragam jenis fauna yang langka.
Bahkan akibat kemajuan teknologi, era sibernitika yang mengglobal dapat
dikomsumsi oleh negara-negara miskin sekalipun karena kemampuan komputer sebagai
intrumen informasi yang tidak memiliki batas ruang. Dalam hal ini, jaringan Internet yang
dapat diakses dengan biaya yang tidak mahal menghilangkan titik-titik pemisah yang
diakibatkan oleh jarak yang saling berjauhan. Kemanjuan teknologi sibernitika ini meyakini
ekonom Peter Drucker (Toruan, dalam Jakob Oetama (ep.) 1999:35, bahwa kemajuan yang

14
telah dicapai oleh negara maju akan dapat disusul oleh negara-negara berkembang, terutama
oleh menyatunya negara maju dengan negara berkembang dalam blok perdagangan.
Berdasarkan data perbandingan tersebut, indikasi kebijaksanaan harus
menitikberatkan perhatian yang lebih bagi upaya untuk mengkreasi penemuan-penemuan
teknologi, melalui tahapan mempelajari proses akuisisi dan peningkatkan kemampuan
teknologi yang telah dikuasai.
Berdasarkan hasil studi empiris yang pernah dilakukan oleh Magrath dan Arens pada
tahun 1987 (Prasetiantono, di dalam Sudjana dan Burhan, 1996: 95), diperkirakan bahwa
akibat erosi tanah yang terjadi di Jawa nilai kerugian yang ditimbulkannya telah mencapai 0,5
% dari GDP, dan lebih besar lagi jika diperhitungkan kerusakan lingkungan di Kalimantan
akibat kebakaran hutan, polusi di Jawa, dan terkurasnya kandungan sumber daya tanah di
Jawa.
Terjadinya penurunan kualitas air permukaan di sekitar daerah-daerah industri.
Konsentrasi bahan pencemar yang berbahaya bagi kesehatan penduduk seperti merkuri,
kadmium, timah hitam, pestisida, pcb, meningkat tajam dalam kandungan air permukaan dan
biota airnya. Kelangkaan air tawar semakin terasa, khususnya di musim kemarau, sedangkan
di musim penghujan cenderung terjadi banjir yang melanda banyak daerah yang berakibat
merugikan akibat kondisi ekosistemnya yang telah rusak.
Temperatur udara maksimal dan minimal sering berubah-ubah, bahkan temperatur
tertinggi di beberapa kola seperti Jakarta sudah mencapai 37 derajat celcius. Terjadi
peningkatan konsentrasi pencemaran udara seperti CO, NO2r S02, dan debu. Sumber daya
alam yang dimiliki bangsa Indonesia terasa semakin menipis, seperti minyak bumi dan
batubara yang diperkirakan akan habis pada tahun 2020. Luas hutan Indonsia semakin sempit
akibat tidak terkendalinya perambahan yang disengaja atau oleh bencana kebakaran. Kondisi
hara tanah semakin tidak subur, dan lahan pertanian semakin memyempit dan mengalami
pencemaran.
Teknologi diciptakan manusia untuk membantu meringankan segala aktivitas
kehidupannya demi kesejahteraan manusia itu sendiri. Banyak sekali pemanfaatan teknologi
yang berguna bagi kehidupan manusia, sebagaimana telah dijelaskan. Namun sebaliknya
IPTEK juga akan berdampak buruk apabila manusia justru menyalahgunakannya.
Kemajuan dalam mengetahui kemampuan kognitif dan kesehatan manusia secara
genetika membantu pendidikan dan program penyembuhan. Tetapi dapat disalahgunakan
untuk mendiskriminasikan manusia dengan keterbatasan tertentu dan memperuncing
permasalahan social, modifikasi terhadap organisme juga dapat mengarah pada pembuatan
senjata biologi. Disamping hal-hal tersebut diatas, Permasalahan yang timbul akibat dari
adanya kemajuan teknologi adalah adanya dampak-dampak negatif yang disebabkan oleh
kemajuan teknologi tersebut diantaranya:
1. Nuklir.
Meledaknya bom di Hirosima dan Nagasaki mengakhiri perang dunia ke-2. akhirnya
perang untuk menghentikan kekejaman, penghancuran, dan pengrusakan. Pada waktu itu
banyak korban berjatuhan, tetapi kejadian tidak berhenti di situ, karena radiasi akibat
senjata nuklir masih dapat dirasakan sampai sekarang.
Penyebabnya adalah debu-debu radioaktif yang berasal dari bom nuklir serta
reaktorreaktor atom. Bahaya yang ditimbulkan adalah radiasi yang ditimbulkan oleh sinar

15
alpha, beta dan gamma, serta partikel neutron kainnya hasil pembelahan inti. Efek yang
ditimbulkan oleh radioaktif adalah terjadinya perubahan struktur zat serta pola reaksi
kimianya, sehingga merusak sel tubuh.
2. Polusi.
Adanya bahan polusi atau polutan dapat merusak lingkungan. Timbulnya pencemaran
tentu erat kaitannya atau disebabkan oleh berbagai aktifitas manusia antara lain:
a. Kegiatan-kegiatan industri, dalam bentuk limbah, zat-zat buangan berbahaya seperti
logam-logam berat, zat radioaktif, air buangan panas. Juga dalam bentuk kepulan asap,
kebisingan suara.
b. Kegiatan pertambangan, berupa terjadinya kerusakan instalasi, kebocoran, pencemaran
buangan-buangan penambangan, pencemaran udara dan rusaknya lahan-lahan akibat
pertambangan.
c. Kegiatan transportasi, berupa kepulan asap, naiknya suhu udara kota, kebisingan dari
kendaraan bermotor, tumpahan-tumpahan bahan bakar kendaraan bermotor terutama
minyak bumi dari kapal tanker.
d. Kegiatan pertanian, terutama akibat dari residu pemakaian zat-zat kimia yang
memberantas hama seperti insektisida, pestisida, herbisida, demikian pula dengan
pupuk organik.
Suatu zat dikatakan polutan bila :
a. Kadarnya melebihi batas normal.
b. Berada pada tempat yang tidak semestinya.
c. Berada pada waktu yang tidak tepat
Sifat-sifat polutan antara lain :
a. Merusak untuk sementara, dan setelah bereaksi dengan zat lingkungannya tidak
merusak lagi.
b. Merusak setelah jangka waktu tertentu
Bencana polusi dapat dibagi menjadi 4 :
a. Menganggu kesehatan manusia.
b. Efek tak langsung pada manusia, misalnya efek korosit dari polusi udara atas gedung..
c. Efek langsung yang mengancam kualitas kehidupan manusia, seperti onggokan pupuk
kandang dan selokan mampet.
d. Efek tak langsung terhadap masyarakat, misalnya usaha pertambangan minyak bumi di
wilayah lepas pantai, penebangan hutan yang berlebihan
1) Polusi Air dan Tanah.
a. Zat kimia seperti limbah industri, pupuk buatan, dan deterjen, dapat berakibat buruk
terhadap tanaman dan tumbuhan serta organisme lainnya.
b. Sampah plastik tidak dapat hancur, sehingga menurunkan porositas tanah.
c. Zat-zat limbah industri.
d. Berbagai sampah organik yang di buang ke sungai, kolam atau parit akan mengalami
pembusukan. Untuk proses ini bakteri pembusuk memerlukan banyak O2.
e. Terjadinya pembusukan yang berlebihan di perairan akan menyebabkan terjadinya
penimbunan senyawa.
f. DDT merupakan insektisida yang dahulu banyak digunakan petani untuk memberantas
hama tanaman dan serangga penyebar penyakit lainnya.

16
2) Polusi Udara.
Pencemaran udara terutama disebabkan oleh pembakaran bahan bakar yang tidak
sempurna dari pabrik, minyak, batubara, dan lain sebagainya. Asap rokok juga merupakan
polutan, baik bagi si perokok sendiri maupun orang-orang disekitarnya. Gas-gas yang
merupakan pencemar udara adalah CO, CO2, NO, NO2, SO, dan SO2.
3) Polusi Suara.
Penyebabnya adalah suara yang bising terus menerus. Satuan kekuatan suara adalah
desibel (dB). Percakapan normal = 40 dB, Keributan = 80 dB, Suara kereta api = 95 dB,
Mesin motor 5 PK = 105 dB, Petir = 120 dB, Pesawat jet lepas landas = 150 dB, Suara
berkekuatan 80 dB sudah menimbulkan gangguan. Gangguan yang timbul terutama pada
sistem pendengaran yang selanjutnya dapat mempengaruhi sistem perubahan tekanan
darah, perubahan denyut nadi, konstraksi perut, gangguan jantung, stress, dll
3. Klonasi/cloning.
Dengan kemajuan dalam bidang genetika dan biologi reproduksi, maka dimungkinkan
rekayasa duplikasi atau multiplikasi manusia secara sexual dengan klonasi. Tujuan klonasi
dapat dirangkum seperti tersebut di bawah ini:
a. Memberi anak yang baik pada pasangan yang tidak mempunyai anak.
b. Menyediakan jaringan atau organ fetus untuk transplantasi.
c. Mengganti anak yang mati muda dengan anak yang sama ciri-cirinya.
d. Sebagai bagian dari eugenetika positif dengan membuat genotipus yang dianggap
unggul sebanyak-banyaknya.
e. Merealisasi teori dan memuaskan rasa ingin tahu ilmiah.
f. Memperoleh sampel dengan genotipus yang sama untuk penelitian.
Namun ada pula dampak yang kurang baik yaitu dengan karena hal-hal tersebut diatas
banyak yang belum menyetujui dan banyak yang menentang akan adanya cloning tersebut,
selain itu pada segi agama pun sudah barang tentu bertentangan, karena kita menentang
akan kodrat kita sendiri, bagaimanapun manusia sebagai mahkluk ciptaan-Nya tidak akan
mampu menandingi sang penciptaNya. Jika wewenang cloning jatuh ke tangan diktaktor,
ia dapat berbuat macammacam yang merugikan spesies manusia dalam jangka panjang.
Dengan demikian riset aflikasi dalam bidang biomedik seperti cloning masih
menimbulkan perdebatan moral dan etika bahkan agama.
4. Efek rumah kaca.
Efek rumah kaca ini disebabkan oleh adanya pencemaran udara yang banyak mengandung
zat-zat yang dapat merubah suhu udara. Karena dengan adanya pencemaran udara akan
menyebabkan pemanasan global, yaitu dengan adanya efek rumah kaca. Yang dimana
dengan adanya efek rumah kaca ini sinar ultra violet yang dapat membahayakan manusia
tidak akan disaring lagi oleh lapisan ozon, sehingga akan langsung menuju bumi dan
selanjutnya akan diam dan bersikulasi di bumi, begitu seterusnya.
Dampak global dari riset ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut, baik secara langsung
maupun tidak langsung akan melanda seluruh dunia, termasuk Indonesia. Kehidupan dan
kebudayaan masyarakat Indonesia akan berubah dengan teknologi tersebut dalam semua
segi kehidupan baik sosial, ekonomi, politik, lingkungan, etika maupun moral.

17
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Ilmu pengetahuan merupakan suatu dasar dalam pengembangan teknologi yang
berkembang dewasa ini. Namun pengembangan ilmu pengetahuaan dan teknologi serta seni
tidak lepas dari peran manusia, karena manusia yang sebenarnya merupakan pelaku
pengembangan IPTEK dan manusia juga sebagai pengguna IPTEK. Manusia dapat dikatakan
sebagai subjek maupun sebagai objek dalam pengembangan IPTEK.Seiring dengan
berkembangnya IPTEK maka manusia sebagai pengembang dan penggunanya juga
merasakan beberapa dampak atau akibat dari perkembangan IPTEK baik secara langsung
maupun secara tidak langsung.
Sumbangan IPTEK terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat
dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula menipu diri akan kenyataan bahwa IPTEK
mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia. Dalam peradaban modern yang
muda, terlalu sering manusia terhenyak oleh disilusi dari dampak negatif IPTEK terhadap
kehidupan umat manusia. Masyarakat Indonesia sebagai salah satu pengguna IPTEK ternyata
turut terkena imbas dari dampak positif dan negatif dari perkembangan IPTEK. Namun
menurut beberapa ahli sosiologi dampak negatif yang dapat menyebar di masyarakat
Indonesia dapat diatasi dengan tetap melaksanakan atau mempertahankan kepercayaan serta
kebudayaan bangsa.

4.2 Saran
Diperlukan sarana yang dapat membatasi laju perkembangan IPTEK agar hal ini tidak
menyebabkan akibat yang sangat besar, karena dengan IPTEK manusia lebih cenderung
untuk mengejar kesenangan pribadinya tanpa memikirkan lingkungan sekitarnya. IPTEK
telah berhasil merubah pola hidup manusia dan akibatnya pun saat ini sudah dirasakan,
alternatif yang harus kita pikirkan adalah bagimana menciptakan IPTEK yang berwawasan
lingkungan.
Tidak dapat dipungkiri, pemerintah berkewajiban melindungi masyarakat umum dari
pengaruh kehadiran teknologi. Oleh karena itu untuk mencegah atau mengurangi akibat
negatif kemajuan teknologi, pemerintah di suatu negara harus membuat peraturan-peraturan
atau melalui suatu konvensi internasional yang harus dipatuhi oleh pengguna teknologi.

18
DAFTAR PUSTAKA

http://ampundeh.wordpress.com/tag/makna-IPTEK-bagi-manusia/

http://carapedia.com/pengertian_definisi_manusia_menurut_para_ahli_info508.html

http://februl.wordpress.com/2012/07/12/permasalahan-pemanfaatan-IPTEK-di-indonesia-
isbd/

http://rakim-ypk.blogspot.com/2008/06/dampak-teknologi-terhadap-kehidupan.html

Pratiwi, Amelia Rizqi, Syifa Aulia, dan Ruth Citra Permata. 2012. Manusia IPTEK dan
Lingkungan. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta.

Sondang p, dan Siagian MPA. 1985. Filsafat Administrasi. Jakarta: PT. Gunung Agung.

Syafiie, Inu Kencana. 2001. Pengantar Ilmu Pemerintahan. Jatinangor: PT. Refika Aditama.

19

Anda mungkin juga menyukai