Anda di halaman 1dari 10

Made Galang Pradnyadipa

25

X IPS 3

Nelson Mandela
Kehidupan Pribadi
1. Masa Kecil

Tanggal 18 Juli 1918, di desa Mvezo lahirlah bayi mungil yang diberi nama Rolihlahla Mandela
dari rahim seorang ibu bernama Nosekeni Nonqaphi Fanny. Kabar gembira ini disambut baik
oleh sang ayah, Nkosi Mphakanyiswa Gadla Henry Mandela yang merupakan kepala suku
setempat.

Dalam bahasa Xhosa, “Rolihlahla” bermakna “menarik ranting pohon” atau cenderung kerap
diartikan menjadi “pembuat masalah.” Sedangkan Mandela merupakan nama kakeknya yang
merupakan satu-satunya putra raja dari klan Ixhiba.

Nelson Mandela adalah putra terakhir dari istri ketiga dan memiliki dua belas saudara. Semenjak
usia 5 tahun, dia tumbuh di desa Kraai bersama dua saudara perempuannya. Sewaktu kecil bocah
lelaki tersebut juga sempat menjadi penggembala sapi.

Kehidupan Mandela kecil diliputi oleh ritual, adat, dan takhayul hingga membuatnya paham
akan budaya Afrika. Ditambah lagi, dirinya besar di bawah pengawasan para tetua dan kepala
suku yang menjadikannya semakin cinta pada budayanya sendiri.

Saat menginjak usia 9 tahun, dia harus menerima sebuah kenyataan pahit. Ayahnya meninggal
karena penyakit kanker paru-paru yang dideritanya. Semenjak kematian sang ayah, Mandela
berubah menjadi sosok pembangkang.

Mengetahui perubahan anaknya, Nosekeni Nonqaphi Fanny akhirnya memutuskan untuk


membawa Mandela ke Istana Great Place di Mqhekezwen. Selanjutnya, dia diasuh oleh oleh
kepala suku Jongintaba Dalindyebo.

2. Masa Remaja
Mandela melewati masa remajanya seperti anak-anak seusianya. Ketika menginjak umur 16
tahun, dia dan teman-temannya pergi ke Tyhalarha untuk menjalani ritual sunat. Ritus ini
dilakukan sebagai simbol bahwa mereka sudah dewasa.

Usai ritual, Mandela pun memiliki nama tambahan, yakni Dalibunga. Di kesempatan itu pula,
Chief Meligqili, saudara laki-laki raja memberikan pidato yang berisi bahwa penduduk kulit
putih telah menguasai masyarakat kulit hitam.

Oleh karenanya, kaum kulit hitam wajib melayani orang-orang kulit putih. Mendengar perkataan
tersebut, Mandela pun menyatakan ketidaksetujuannya pada Chief Meligqili. Dia berjanji akan
memperjuangkan kemerdekaan dan menegakkan hak-hak penduduk kulit hitam.

3. Pendidikan

Di keluarganya, Mandela merupakan anak pertama yang mengenyam sekolah formal. Saat
usianya menginjak 7 tahun, sang ibu memasukkannya ke sekolah methodist. Dirinya kemudian
dibaptis dan diberi nama Nelson oleh gurunya.

Selanjutnya di usia 16 tahun, dia melanjutkan pendidikan di Clarkebury Boarding Institute. Di


sana dia mempelajari kebudayaan Barat dan dikenal sebagai siswa yang cerdas. Lebih dari itu,
Nelson Mandela juga berhasil meraih sejumlah prestasi akademik yang gemilang.

Setelah itu, tahun 1939 dirinya menempuh pendidikan di University College of Fort Hare untuk
mendapatkan gelar Barchelor of Arts (BA). Dalam waktu bersamaan, Mandela juga belajar di
University of The Witswatersrand mengambil program Ilmu Hukum.

Di tengah-tengah masa studinya, Mandela terpaksa dikeluarkan dari kampus lantaran turut
melakukan aksi protes mahasiswa atas kebijakan universitas. Mengetahui hal ini, orang tua
angkatnya pun marah dan kemudian memaksanya untuk menikah.

Mandela yang belum siap dengan keputusan Jongintaba memilih meninggalkan rumah, lalu
tinggal di Johannesburg sampai tahun 1941. Di sana, dirinya sempat melakoni berbagai profesi
untuk menyambung hidup. Dia pernah menjadi pegawai toko, petugas keamanan tambang,
hingga agen tanah.

Meski begitu, Mandela tak melupakan pendidikannya. Dia pun kembali menempuh
pendidikannya di University College of Fort Hare hingga meraih gelar sarjana pada tahun 1943.
Dirinya juga melanjutkan belajar hukum di University of The Witswatersrand, Johannesburg.

4. Kehidupan Rumah Tangga

Terhitung, ada tiga wanita yang mengisi hati Nelson Mandela selama masa hidupnya. Evelyn
Ntoko Mase adalah perempuan pertama yang dinikahinya. Mase merupakan sepupu dari salah
satu guru politik Mandela, Walter Sisulu.
Mereka menikah pada tahun 1944, saat umur Mandela menginjak 26 tahun dan usia Mase 22
tahun. Dari pernikahan itu, keduanya dianugerahi empat orang anak. Mereka adalah Madiba
Thembekile, Makgatho Lewanika, Makaziwe, dan Maki.

Kebutuhan sehari-hari keluarga ini dicukupi oleh gaji Mase yang bekerja sebagai perawat.
Sedangkan Mandela meneruskan pendidikannya untuk mendapat gelar sarjana hukum. Sayang,
rumah tangga yang telah dibangun ini harus kandas 13 tahun kemudian. Keduanya memutuskan
untuk bercerai di tahun 1958.

Masih di tahun yang sama, tepatnya tanggal 14 Juni 1958, Mandela menikah lagi dengan seorang
wanita yang usianya 16 tahun lebih muda darinya, Winnie Madikizela. Pasangan suami istri ini
dikaruniai dua orang anak, yakni Zenani dan Zindziswa.

Sama seperti pernikahan pertamanya, rumah tangga Mandela pun harus kandas di tengah jalan
lantaran Winnie dikabarkan berselingkuh. Hubungan yang kian renggang di antara mereka
menyebabkan keduanya memutuskan untuk bercerai di tahun 1996.

Pada tahun 1998, Mandela menikah lagi dengan perempuan yang usianya 27 lebih muda darinya,
Graça Machel. Istri ketiganya ini adalah janda dari Samora Machel, presiden Mozambik yang
telah meninggal disebabkan kecelakaan pesawat pada tahun 1986.

Setelah menikah dengan Machel, Mandela merasa hidupnya jauh lebih baik dan nyaman. Meski
usia keduanya terpaut cukup jauh, istrinya mampu mengimbangi, memberikan kesetiaan dan
kehangatan bagi sang suami hingga maut memisahkan.

Demikian uraian singkat kehidupan pribadi Nelson Mandela mulai dari masa kecil hingga
menikah yang dapat kamu baca di biografi ini. Dari uraian tersebut, dapat diketahui bahwa lelaki
ini memiliki pemikiran kritis semenjak remaja.

Perjalanan Karier

Nelson Mandela dan Bill Clinton


Sumber: Wikimedia Commons
1. Terjun ke Dunia Politik

Tahun 1942, Mandela mulai terjun ke dunia politik dan bergabung dengan partai politik African
National Congress (ANC) yang bertujuan memerdekakan Afrika Selatan. Tindakan semena-
mena kolonialis kulit putih terhadap kulit hitam mendorongnya masuk ke organisasi ini.

Setelah menjadi bagian dari ANC, Mandela kian terpengaruh oleh pemikiran Walter Sisulu,
salah satu pemimpin partai tersebut. Bersama para aktivis lainnya, seperti Oliver Tambo dan
Anton Lembede, dia kerap menghabiskan waktu di rumah Sisulu.

Meski Lembede adalah seorang non-kulit hitam, Mandela begitu mengagumi pemikiran
temannya tersebut. Lembede berpendapat bahwa kaum kulit hitam berhak menentukan nasibnya
sendiri serta layak mendapatkan kemerdekaan seutuhnya.

Saat dilaksanakan rapat umum anggota ANC di Durban, di hadapan 10.000 orang Nelson
Mandela memberikan pidato serta menyampaikan aksi protes. Tindakannya ini mengakibatkan
dirinya ditangkap, kemudian ditahan di Marshall Square untuk sementara waktu.

Penangkapan Mandela tak menyurutkan semangat teman-temannya dan aksi protes terus


berlanjut. Bahkan, jumlah anggota ANC pun semakin bertambah dari yang awalnya 20.000
menjadi 100.000 orang. Mengetahui keadaan ini, pemerintah mulai melakukan antisipasi dengan
menangkapi para demonstran yang disusul dengan penerbitan UU Keselamatan Umum tahun
1953.

Mungkinkah perjuangan Mandela berakhir setelah ditahan? Apakah dia akan dipenjara
selamanya atau dibebaskan? Baca terus biografi Nelson Mandela ini untuk mendapatkan
jawaban lengkapnya!

2. Masa-masa Penahanan

Nelson Mandela berkali-kali ditahan setelah sering melancarkan aksi protes terhadap sistem
apartheid. Atas tuduhan penghasutan para buruh dan pergi ke luar negeri tanpa izin, dia
ditangkap polisi pada 5 Agustus 1962.

Selanjutnya, Mandela dipenjarakan di Marshall Square, Johannesburg yang kemudian divonis


hukuman lima tahun. Setelah itu, dirinya bersama beberapa aktivis lainnya dijatuhi hukuman
penjara seumur hidup pada tanggal 5 Agustus 1962.

Penulis buku Long Walk to Freedom ini kemudian dipindah ke Pulau Robben, lalu dipindah lagi
ke penjara Polsmoors di Cape Town pada bulan April 1982. Di tempat ini, dia dipenjara bersama
para aktivis ANC lainnya, seperti Walter Sisulu, Raymond Mhlaba, Andrew Mlangeni, dan
Ahmed Kathrada.
Terhitung, Mandela mendekam di penjara selam kurang lebih 27 tahun. Ketika ditahan itulah
kondisi kesehatannya perlahan mulai menurun. Dia sering sakit-sakitan hingga menderita
penyakit Tuberkuloseis (TBC). Beberapa kali pula dirinya sempat dioperasi.

Usai sembuh dari TBC yang dideritanya, Mandela dipindah ke penjara Victor Persters yang
berlokasi di sekitar Paarl. Di sini, dirinya diperlakukan lebih manusiawi lantaran tinggal di
rumah sipir. Kesempatan tersebut dia gunakan untuk melanjutkan kuliahnya sampai akhirnya
berhasil mendapat gelar sarjana hukum.

Kisah penahanan Nelson Mandela dalam biografi di atas secara tidak langsung mengajarimu
untuk pantang menyerang dalam berjuang meraih apa yang diinginkan. Bukankah segala sesuatu
memang membutuhkan pengorbanan?

3. Presiden Afrika Selatan

Berdasarkan hasil pemilu demokratis yang diselenggarakan pada 27 April 1994, Nelson Mandela
ditetapkan sebagai presiden kulit hitam pertama di Afrika Selatan. Pelantikan jabatan baru ini
dilaksanakan pada tanggal 10 Mei 1994.

Masa jabatan Mandela berlangsung selama kurang lebih 5 tahun (Mei 1994 – Juni 1999).
Sementara itu, posisi wakil presiden ditempati oleh Frederik Willem de Klerk yang kemudian
dilanjutkan oleh Thabo Mbeki.

Fokus utama kepemimpinan Nelson Mandela yaitu menjalankan transisi dari politik apartheid
menjadi pemerintahan yang berpihak pada penduduk kulit hitam. Salah satunya yaitu dengan
memanfaatkan ajang olahraga untuk membangun hubungan yang sehat antara orang-orang kulit
hitam dan putih.

Hal itu dapat dilihat dari diselenggarakannya Rugby World Cup di Afrika Selatan pada tahun
1995. Penyelenggaraan turnamen tersebut semakin mengaburkan batas antara kulit hitam dan
putih. Para pemuda Afrika Selatan pun kian semangat mengikuti ajang ini.

Dari segi ekonomi, Mandela mulai menjalankan berbagai program pembangunan. Beberapa di
antaranya penyediaan layanan kesehatan yang layak, pembukaan lapangan kerja baru, perbaikan
pemukiman, dan sebagainya.

Meskipun begitu, masih ada pihak-pihak yang kurang puas terhadap kepemimpinannya. Mereka
menyayangkan kelambananan pemerintah dalam menangani masalah AIDS. Sampai-sampai,
virus ini pun merenggut nyawa anak sang presiden yang bernama Makgatho pada tanggal 6
Januari 2005.

Bagaimana? Apakah ulasan biografi Nelson Mandela ketika menjabat presiden Afrika Selatan di
atas berhasil memberimu inspirasi? Seperti halnya Mandela, seorang pemimpin hendaknya
memiliki berbagai rencana dan strategi agar dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dialami
rakyatnya.
Sejarah Politik Apartheid

Sumber: Instagram – nelson_mandela_official

Setelah mengetahui kehidupan pribadi dan perjalanan karier Nelson Mandela di biografi ini, kini
saatnya kami menjelaskan apa itu apartheid. Istilah ini berasal dari bahasa Afrikaans, “apart”
yang bermakna memisah dan “heid” artinya sistem atau hukum.

Kurang lebih, kata tersebut mengacu pada pemisahan ras terhadap orang-orang kulit hitam yang
dilakukan penduduk kulit putih. Sistem ini dimulai sekitar awal tahun 1900-an, tepatnya setelah
terjadi Perang Boer antara Kekaisaran Britania dan penduduk Boer di Afrika Selatan.

Kemenangan pihak Britania memberikan pengaruh besar atas dilaksanakannya politik apartheid.
Orang-orang Eropa yang tinggal di Afrika Selatan pun mulai membatasi hak-hak pribumi,
termasuk pemisahan tempat tinggal antara penduduk kulit hitam dan putih.

Tak hanya dari masyarakat dan para aktivis Afrika Selatan, kecaman terhadap sistem tersebut
juga datang dari Majelis Umum PBB. Pada 2 Mei 1990, untuk pertama kalinya dilakukan
perundingan antara ANC dan pihak pemerintah yang menghasilkan undang-undang nonrasial.

Akhirnya, perjuangan Mandela dan kawan-kawannya pun membuahkan hasil. Di hadapan sidang
parlemen Afrika Selatan, presiden kulit putih Frederik Willem de Klerk mengumumkan
penghapusan sistem apartheid pada 21 Februari 1994. Pengumuman ini pun diikuti oleh
dihapusnya UU rasial di negara itu.

Rencana Pembunuhan Mandela


Sumber: LifeGate

Mungkin tak banyak dari kamu yang tahu tentang cerita perencanaan pembunuhan Nelson
Mandela. Berdasarkan memoar dari intelijen Afrika Selatan, tahun 1981, Pemerintah membuat
rencana agar Mandela dapat meloloskan diri dari penjara.

Dengan begitu, sebagai upaya penangkapan, aparat pun bisa dengan bebas menembak lelaki itu.
Belum sempat dilaksanakan, konspirasi ini pun terlanjur diketahui intelijen Inggris yang
kemudian berhasil menggagalkannya.

Rencana tersebut dilatarbelakangi oleh ketidaksukaan pemerintah terhadap sepak terjang


Mandela dan menganggapnya sebagai ancaman. Karena walau dipenjara, dirinya tetap menjadi
penyemangat kaum kulit hitam dalam menumbangkan sistem apartheid.

Lebih dari itu, Mandela juga mendapat banyak dukungan dari dunia internasional. Pembebasan
dirinya pun salah satunya dipengaruhi oleh kampanye yang dilakukan pihak-pihak yang
mendukungnya. Alhasil, dia dinyatakan bebas pada tanggal 11 Februari 1990.

Apresiasi dan Penghargaan


Nelson Mandela dan Frederik de Klerk
Sumber: Wikimedia Commons

Atas jasa-jasanya, Nelson Mandela mendapatkan berbagai penghormatan dan penghargaan dari
dalam maupun luar negeri. Bersama Frederik Willem de Klerk, pria yang mendapat julukan
“Bapak Bangsa” ini meraih nobel perdamaian dari Komite Nobel Norwegia pada tahun 1993.

Tiga tahun sebelumnya, Mandela juga mendapatkan Penghargaan Perdamaian Lenin dari
pemerintahan Uni Soviet. Pada tahun 1995, lelaki yang juga dijuluki “Bapak Pendiri Demokrasi”
tersebut mendapatkan bintang tanda jasa dari Ratu Elizabeth II. PBB juga menetapkan hari
kelahirannya (18 Juli) sebagai Hari Mandela Internasional sejak tahun 2009.

Selain itu, masih banyak lagi penghargaan lain yang diraih Mandela. Sebut saja Medali
Kebebasan (1993), Medali Emas Kongres (1998), Medali kebebasan Amerika Serikat (2002),
Penghargaan Duta Nurani (2006), dan masih banyak lagi.

Di Afrika Selatan sendiri, patung tokoh ini didirikan di beberapa tempat sebagai bentuk
penghormatan. Salah satunya di Groot Drakenstein Correctional Centre, tempat di mana sang
pahlawan dibebaskan dari penjara.

Tak hanya penghargaan, apresiasi juga datang dari dunia film dan televisi. Perjalanan hidup
Nelson Mandela diadaptasi ke dalam film Mandela and de Klerk (1997) dan sinema televisi
berjudul Mrs Mandela  yang ditayangkan BBC pada tahun 2009. Tahun 1994, Mandela juga
mempublikasikan autobiografi yang berjudul Long Walk to Freedom. Buku ini dia tulis sendiri
selama berada di penjara.

Dari uraian tentang apresiasi dan penghargaan untuk Nelson Mandela dalam biografi ini,
pelajaran apakah yang bisa kamu petik? Pada akhirnya, perjuangan dan pengorbanan besar yang
dilakukan seorang pahlawan akan berbanding lurus dengan penghormatan dan pengharaan yang
didapatkannya.
Aktivitas Masa Pensiun

Sumber: Wikimedia Commons

Walau jabatannya sebagai presiden telah berakhir pada bulan Juni 1999, di masa pensiunnya
Nelson Mandela tetap aktif melakukan berbagai aktivitas sosial. Ayah enam anak tersebut
membaktikan diri di yayasan yang didirikannya pada tahun 1995, Nelson Mandela Children’s
Fund.

Badan amal tersebut memiliki tujuan membantu kehidupan anak-anak yang kurang mampu dan


tersisihkan. Selain itu, tokoh besar ini juga mendirikan Nelson Mandela Foundation pada tahun
1999. Fokus dari yayasan tersebut adalah melakukan pencegahan dan pemberantasan HIV/AIDS,
pembangunan desa, dan sekolah.

Selanjutnya, Mandela membentuk Rhodes Foundation pada tahun 2003. Salah satu program dari
lembaga satu ini adalah memberikan beasiswa pascasarjana untuk mahasiswa-mahasiswa Afrika.
Tujuannya yaitu untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, berprestasi, dan
memiliki jiwa kepemimpinan yang baik.

Tahun 2004, Nelson Mandela mengumumkan ke khalayak bahwa dirinya mundur dari kehidupan
publik. Setelah itu, dia meresmikan Nelson Mandela Centre of Memori, kantor
pascakepresidenannya yang telah mengalami perubahan fungsi.

Meninggalnya Sang Bapak Bangsa


Peringatan Kematian Nelson Mandela
Sumber: Wikimedia Commons

Setelah memutuskan mengundurkan diri dari publik, tak banyak yang mengetahui kehidupan
sehari-hari maupun kondisi Mandela. Dirinya muncul terakhir di hadapan publik pada tahun
2010, saat diselenggarakannya Piala Dunia di Afrika Selatan.

Tiga tahun kemudian, tepatnya tanggal 5 Desember 2013, Nelson Mandela meninggal dunia
karena penyakit infeksi paru-paru yang dideritanya sejak tahun 2011. Sebelum itu, dia juga
pernah menjalani operasi penyakit perut di Rumah Sakit Johannesburg di awal tahun 2012.

Anda mungkin juga menyukai