Anda di halaman 1dari 4

Sabtu, 15 Pebruari 2020

"ALLAH MEMBERI PERTOLONGAN KEPADA MEREKA YANG MEMBUTUHKAN


PERTOLONGAN-NYA"

2 Raja-Raja 6 : 1 - 7

"Tetapi berkatalah abdi Allah: "Kemana jatuhnya"? Lalu orang itu menunjukkan itu
kepadanya. Kemudian Elisa memotong sepotong kayu, lalu dilemparkannya ke sana,
maka timbullah mata kapak itu dibuatnya" (ay. 6).

Saudaraku, pernahkah kita mengalami kehilangan sesuatu barang yang berharga?


Misalnya Hp, emas, uang dan lain sebagainya. Jika itu terjadi, maka kita akan merasa
gelisah, kalangkabut, bingung dan berusaha mencari serta menemukannya. Apalagi
kalau barang yang hilang tersebut, memiliki kenangan yang sulit untuk dilupakan, maka
tentu kita akan berusaha untuk mencari dan menemukannya.

Lalu bagaimana dengan barang pinjaman yang hilang? Tetap perasaannya sama,
bingung, gelisah, kalangkabut, dan apabila tidak ditemukan bagaimana cara mengganti
barang yang hilang tersebut? Apalagi kalau sang pemilik barang tersebut adalah seorang
yang pelit, cerewet, suka menuntut yang berlebihan, tidak mau tahu dengan kondisi
orang lain, tentu membuat kita menjadi lemas dan putus asa dan bertanya dalam hati
bagaimana harus menggantinya?

Saudaraku, dikisahkan bahwa rombongan para nabi yang tinggal di sekitar Elisa,
memiliki tempat tinggal yang semakin sesak, tentu membuat ketidaknyamanan bagi
mereka yang tinggal didalamnya. Mungkin tempat rombongan para nabi itu, seperti
asrama sehingga setiap saat orang datang dan tinggal di tempat yang semakin sesak
tersebut. Sedangkan Elisa dalam kisah ini, tampaknya menjadi orang yang dituakan,
atau mungkin sebagai pemilik tempat tinggal dari rombongan para nabi tersebut.
Saudaraku, mungkin bagi Elisa yang tidak begitu memperhatikan tempat tinggal para
rombongan nabi tersebut, merasa aman-aman saja, namun bagi mereka yang tinggal
merasa tidak nyaman, karena sudah semakin banyak orang di dalamnya. Kalau
menyangkut makan dan mimum, mungkin masih bisa teratasi, tetapi menyangkut
tempat untuk tidur yang menjadi masalah. Banyangkan tidur di tempat yang kecil
dengan jumlah orang yang banyak, tentu menjadi tidak enak dan sangat terganggu.
Itulah sebabnya, mereka menjumpai Elisa, dan mengatakan: Tempat kami sudah terlalu
sesak, izinkan kami untuk sedikit memperluas, agar nyaman untuk ditinggali.
Selanjutnya kata mereka: "Baiklah kami pergi ke sungai Yordan dan masing-masing
mengambil satu balok dari sana, supaya kami membuat tempat tinggal untuk kami".
Ada kerinduan dari rombongan para nabi tersebut, bukan hanya sekedar untuk
menambah ruang, agar dapat ditinggali dengan nyaman dan tenang, melainkan mereka
juga ingin keindahan didalamnya. Namun untuk pergi menebang dan membawa kayu
agar dapat dibawa pulang, tentu membutuhkan orang yang dapat memilih jenis kayu
yang baik. Karena itu, mereka ingin Elisa ikut serta. Bisa jadi Elisa mengetahui jenis kayu
yang baik, untuk dijadikan bahan bangunan. Maka ikutlah Elisa bersama mereka.

Saudaraku, pada saat mereka sedang menebang batang pohon, salah satu dari
rombongan para nabi tanpa sengaja menjatuhkan mata kapaknya ke dalam sungai.
Tentu kegiatan menebang pohon menjadi berhenti, sebab kapak yang dipakai tersebut
merupakan pinjaman dari tetangga sebelah. Apalagi sungai Yordan dimana kapak yang
terjatuh didalamnya, mungkin sangat dalam dan arusnya cukup deras, sehingga tidak
memungkinkan untuk menceburkan diri hanya untuk mencari kapak yang hilang
tersebut. Mereka bingung, jika kapak itu tidak ditemukan, bagaimana harus
menggantinya. Mungkin saja kapak tersebut harganya mahal dan agak sulit untuk
mereka membelinya. Atau mungkin kapak yang mereka pinjam memiliki kenangan bagi
sang pemilik. Sedangkan untuk mencari di dalam sungai Yordan pasti sangat sulit dan
berbahaya!

Karena itu, mereka menyampaikan kepada Elisa, bahwa kapak yang terjatuh itu adalah
pinjaman dan memohon pertolongannya. Tetapi berkatalah abdi Allah: "Ke mana
jatuhnya"? Lalu orang itu menunjukkan tempat itu kepadanya. Kemudian Elisa
memotong sepotong kayu, lalu dilemparkannya ke sana, maka timbullah mata kapak itu
dibuatnya".
Saudaraku, bagi kita mustahil, tetapi bagi Allah tidak ada yang mustahil. Seberat apapun
persoalan dan pergumulan hidup kita, seakan-akan kita tidak dapat menemukan jalan
keluar, firman Tuhan hari mengajak kita untuk menyerahkan semuanya kepada Tuhan.
Elisa sebenarnya orang biasa sama seperti kita, tetapi Roh Allah yang ada padanya
membuat ia menjadi luar biasa. Ia mampu membuat berbagai mujizat, termasuk mata
kapak yang hilang di dalam sungai Yordan, dapat ditemukan dengan mudahnya.
semuanya terjadi karena pertolongan dan campur tangan Tuhan. Pemazmur yaitu raja
Daud pernah mengalami pertolongan Tuhan dalam hidupnya, Itulah sebabnya dia
berkata: "Serahkanlah kuatirmu kepada Tuhan, maka IA akan memelihara engkau! Tidak
untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah" (Mzm 55 : 23). Pemazmur
ingin mengatakan bahwa Tuhan memberi pertolongan kepada mereka yang meminta
pertolongan-Nya. Ia dapat memakai siapa saja, agar pertolongan-Nya dapat terwujud.

Saudaraku, jika Elisa dapat mengangkat mata kapak tersebut dengan potongan kayu,
sehingga kapak itu kembali kepada pemiliknya. Demikian juga dengan kita yang telah
kehilangan kemuliaan Allah akibat dosa kita, namun melalui sepotong kayu salib, Ia
mengangkat kita dari dosa sehingga kita dapat kembali kepada Sang Pemilik hidup kita
dan memperoleh kemuliaan Allah. Itulah sebabnya, Tuhan Yesus berkata kepada kita:
"Marilah kepada-Ku, semua yang berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan
kepadamu" (Matius 11 : 28). Tuhan Yesus mengetahui bahwa kita yang telah menerima
anugerah keselamatan adalah umat yang terbatas. Itulah sebabnya, Ia ingin kita
mengandalkan Dia dalam segala hal. Apalagi dunia tempat dimana kita tinggal penuh
dengan kesesakan dan kegelapan dosa. Karena itu, Tuhan Yesus ingin kita menyerahkan
masa depan hidup kita dalam tangan-Nya. Dia mengatakan kepada kita untuk tidak
perlu kuatir dan takut. Kalau Ia dapat mengangkat kita dari kuasa dosa dan maut, maka
IA juga berkuasa atas apapun yang akan terjadi dalam perjalanan kehidupan kita. Ia
tahu apa yang kita butuhkan, dan Ia berkuasa untuk menyediakan sesuai kebutuhan dan
keperluan kita bersama keluarga.

Saudaraku, kalau Elisa diajak untuk ikut bersama rombongan para nabi dan ketika
mereka mengalami kesulitan ia dapat membantu kesulitan para nabi tersebut. Maka
marilah kita mengajak Tuhan Yesus untuk hadir dalam kehidupan kita dan keluarga.
Sebab ketika kita mengalami kesulitan, maka IA sanggup mengubah-Nya menjadi
berkat. Percayalah.

Amin.
Selamat pagi saudaraku, selamat berakhir pekan bersama keluarga. Mari kita menikmati
kasih Tuhan ketika kita meminta-Nya untuk ikut bersama dalam perjalanan hidup kita
dan keluarga. Ia akan menolong ketika kita mengalami berbagai kesulitan. Tuhan Yesus
menyertai dan memberkati kita bersama keluarga tercinta. Amin.

Salam dari kami, Pdt. Samuel Natar bersama keluarga. 🙏🙏🙏

Anda mungkin juga menyukai