Anda di halaman 1dari 9

Home Work

1. Mikrobiologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari mikroorganisme (organisme


mikroskopis) serta pengaruhnya terhadap makhluk hidup. Mikrobiologi medis
mencakup bakteriologi (ilmu yang mempelajari tentang bakteri), virologi (ilmu yang
mempelajari tentang virus), mikologi (ilmu yang mempelajari tentang jamur), dan
imunologi (ilmu yang mempelajari tentang kekebalan tubuh) (PPT, 2020).

2. Jenis bentuk Mikroba


Yang termasuk dalam klasifikasi mikroba antara lain Organisme Prokariotik, Protista
(uniseluler), dan jamur (uniseluler).
A. Prokariot (Bakteri)
Organisme prokariot tidak memiliki membran inti, umumnya memiliki sel
berjumlah satu, tidak mempunyai membran inti, kumpulan DNA-nya akan
membentuk bagian yang disebut denga nukleoid, serta RNA berada di
sitoplasma. Sebagian besar mempunyai diameter 0.2 – 2.0 μm serta panjang 2 –
8 μm (PPT, 2020).
Prokariota berada hampir di setiap tempat. Prokariota merupakan
organisme pertama yang bertahan hidup hingga sekarang sebagai organisme
hidup yang mempunyai persebarang tempat hidup paling luas dan merupakan
yang paling banyak jumlahnya. Bakteria dan arkhaea merupakan dua cabang
utama evolusi prokariota. Secara umum, prokariota merupakan organisme
tunggal, meskipun beberapa diantaranya membentuk agregat atau kumpulan,
koloni, atau suatu bentuk multiseluler tunggal. Sebagian besar prokariota
berbentuk bulat (kokus), batang (basilus), atau heliks. Hampir semua prokariota
mempunyai dinding sel di luar membran plasmanya. Bakteri gram-positif dan
gram-negatif berbeda dalam hal struktur dinding selnya dan lapisan permukaan
lainnya. Banyak spesies mampunyai kapsul dan pili di luar dinding sel yang
membantu sel-sel tersebut menempel satu sama lain. Beberapa pili dikhususkan
untuk melakukan konjugasi. Banyak di antara prokariota bersifat motil. Bakteri
motil menggerakkan dirinya sendiri menggunakan flagela, menggunakan
filamen menyerupai flagela yang terletak di dalam dinding sel (spirokaeta), atau
meluncur pada sekresi berlumpur. Organisasi seluler dan genomik prokariota
berbeda secara mendasar dari organisasi eukariotik. Sel-sel prokariota tidak
terbagi-bagi oleh membran internal, tetapi oleh lipatan membran plasma ke arah
dalam pada sejumlah spesies yang memperluas permukaan membran. Genom
prokariota merupakan suatu molekul DNA melingkar yang tidak terbungkus
oleh suatu membran. Cincin-cincin terpisah yang berukuran lebih kecil atau
disebut plasmid mengkode jalur metaboluk tertentu bersifat resisten terhadap
antibiotik pada beberapa spesies. Populasi prokariota tumbuh dan beradaptasi
dengan cepat. Prokariota tumbuh dalam hal jumlah dan ukuran koloni melalui
pembelahan biner. Variasi genetik terjadi melalui mutasi dan melalui transfer
gen menggunakan transformasi, konjugasi, atau menggunakan cara transduksi
viral.
Umumnya makhluk hidup yang masuk ke dalam kelompok protista
tersusun atas satu sel, namun inti selnya sudah mempunyai membran inti
(eukariotik). Namun demikian, beberapa spesies cenderung membentuk agregat
(kumpulan) dalam dua kelompok sel atau lebih. Prokariotik yang lain
mempunyai bentuk koloni sejati sebagai kumpulan tetap sel-sel identik.
Beberapa spesies prokariota menunjukkan organisasi multiseluler sederhana
dengan pembagian tugas antara dua jenis sel (atau lebih) yang telah
terspesialisasi.
Prokariota mempunyai keberagaman bentuk sel, dengan tiga bentuk paling
umun yaitu bulat/kokus, batang/basilus, dan heliks (meliputi bakteri yang
dikenal dengan spiral dan spirokaeta). Tahap penting dalam identifikasi
prokariota adalah penentuan bentuk melalui pengamatan menggunakan
mikroskop.
Umumnya, bahkan hampir sebagian besar prokariota mempunyai dinding
sel untuk mempertahankan bentuk sel, memberi perlindungan fisik, dan
mencegah agar sel tidak pecah dalam lingkungan hipotonis. Namun, seperti sel-
sel yang mempunyai dinding lainnya, prokariota akan mengalami
plasmolisis dan dapat mati dalam medium yang hipertonik. Dinding sel
prokariota berbeda dengan dinding sel tumbuhan, fungi, serta protista dalam hal
komposisi dan bangun molekuler (Campbell, 2000).
Klasifikasi bentuk bakteri:
-Spherical (cocci), bakteri yang berbentuk seperti bola
-Rod-shaped (bacilli), bakteri yang berbentuk seperti batang
-Spiral, bakteri yang berbentuk lengkung serta tampak seperti spiral (Fifendy,
2017).

B. Protista
Semua protista merupakan eukariota, akan tetapi protista sangat beraneka
ragam, hanya sedikit karakteristik umum yang dapat disebutkan tanpa
perkecualian. Variasi protista dalam struktur dan fungsi melebihi kelompok
organisme lainnya. Sebagian besar protista bersifat uniseluler, namun terdapat
sejumlah spesies yang berkoloni dan bersifat multiseluler. Protista dianggap
sebagai organisme eukariotik yang paling sederhana karena sebagian besar
jumlahnya yang uniseluler. Tetapi pada tingkat seluler, kebanyakan protista
sangat kompleks, hingga menjadi yang paling rumit di antara semua sel. Setiap
protista uniseluler tidak analog dengan sebuah sel tunggal manusai atau
organisme multiseluler lainnya, namun protista uniseluler sendiri merupakan
suatu organisme yang sama sempurnanya dengan tumbuhan atau hewan yang
utuh.
Protista sangatlah beragam berkaitan dengan metabolisme. Protista
merupakan organisme yang paling bermacam-macam dalam hal nutrisi di antara
seluruh eukariota. Sebagian besar protista mempunya metabolisme yang aerobik,
menggunakan mitokondria untuk respirasi selulernya (beberapa protista tidak
mempunyai mitokondria dan dapat hidup dalam lingkungan anaerobik atau yang
mengandung bakteri mutualistik yang melakukan respirasi). Sebagianprotista
fotoautotrof dengan kloroplas, dan sebagian lagi heterotrof yang menyerap
molekul organik atau menelan partikel makanan yang lebih besar, sisanya
merupakan miksotrof, yaitu dapat melakukan fotosintesis dan nutrisi heterofilik,
seperti euglena. Klasifikasi dari protista antara lain protista yang menelan
makanannya seperti hewan yang disebut protozoa, protista yang melakukan
absorbsi seperti fungi, dan protista fotosintetik seperti tumbuhan yang disebut
algae. Sebagian besar protista bersifat motil, mempunyai flagela atau silia pada
salah satu siklus hidupnya. Reproduksi dan siklus hidup pada protista sangat
bervariasi. Pembelahan mitosis terjadi pada sebagian besar protista, dengan
banyak variasi proses yang belum diketahui pada eukariota lainnya.
Berikut merupakan macam-macam protista:
a.) Protista mirip tumbuhan atau alga mempunyai ciri, antara lain
-Bersifat autotrof, melalui proses fotosintesis
-Umumnya hidup di air ataupun tempat-tempat yang lembab serta
terdapat beberapa spesies yang bersimbiosis
-Tidak mempunyai akar, batang, daun, dan jaringan pembuluh angkut
-Bentuknya bervariasi, ada yang bersel satu, berbentuk filamen atau
benang, berbentuk lembaran, serta terdapat yang menyerupai
tumbuhan tingkat tinggi
-Reproduksi aseksual dengan cara pembelahan sel, fragmentasi, dan
pembentukan zoospora
-Reproduksi seksual melalui isogami dan oogami
-Berdasarkan dominansi pigmen, alga dapat dibedakan menjadi alga
cokelat (Phaeophyta), alga merah (Rhodophyta), alga keemasan
(Chrysophyta), alga hijau (Chlorophyta), dan diatom
(Bacillariophyta).
b.) Protista mirip hewan atau protozoa mempunyai ciri, antara lain
-Terdiri atas satu sel atau uniseluler
-Bersifat heterotrof, yaitu tidak dapat membuat makanannya sendiri
-Ada yang hidup bebas, bersimbiosis, serta hidup sebagai parasit
-Habitat berada di perairan dan tanah
-Reproduksi aseksual melalui pembelahan biner serta pembentukan
tunas
-Reproduksi seksual melalui konjugasi
-Berdasarkan alat geraknya, protozoa diklasifikasi menjadi Rhizopoda
(Sarcodina), Ciliata (Infusoria), Flagellata (Mastigophora), serta
Sporozoa (Apicomplexa).
c.) Protista mirip jamur
Dibedakan menjadi jamur lendir (Myxomycota) dan jamur air
(Oomycota)
i. Myxomycota
-Mempunyai fase somatik yang disebut Plasmodium (massa
protoplasma yang memanjang dan mempunyai banyak inti)
-Pada fase aseksual bersifat seperti amoeba
-Pada fase seksual bersifat seperti jamur
-Habitat di sampah, kayu lapuk, atau serasah dauh di hutan, serta
memakan bakteri, spora-spora jamur, dan bahan organik lain
-Contoh: Arcyria, Lygocala, dan Physarum
ii. Oomycota
-Miselium tunbuh di atas materi organik
-Bersifat heterotrof
-Reproduksi aseksual dengan membentuk zoospora
-Reproduksi seksual dengan membentuk oospora
-Contoh: Phytophthora, Pythium, dan Saprolegnia

3. Flora normal merupakan kumpulan mikroorganisme yang hidup pada kulit dan selaput
lendir/mukosa manusia baik yang dalam kondisi sehat maupun sakit. Pertumbuhan flora
normal dipengaruhi oleh suhu, kelembaban, nutrisi, serta adanya zat penghambat.
Keberadaan flora normal berperan dalam pertahanan tubuh karena menghasilkan zat
penghambat pertumbuhan mikroorganisme lain

4. Flora tetap tidak bersifat patogen, kecuali Staphylococcus aureus. Karena bakteri
tersebut dapat menyebabkan penyakit atau akan menjadi patogen apabila telah
mencapai jumlah 1.000.000 atau 106 per gram, nilai tersebut merupakan suatu jumlah
yang cukup untuk memproduksi Bakteri komensal merupakan flora normal pada
manusia sehat namun dapat menjadi patogen dengan tingkat virulensi yang tinggi
hingga menyebabkan infeksi jika seseorang mengalami penurunan pada sistem
kekebalan tubuh
Flora normal dapat menyebabkan penyakit pada rongga mulut, seperti contohnya
abses, dental caries, gingivitis, dan periodontal disease. Apabila masuk ke jaringan
yang lebih dalam, dapat menyebabkan abses tulang alveolar, dan dapat mempengaruhi
paru-paru, otak, atau ekstremitas.
Streptococcus juga dapat menyebabkan subacute bacterial endocarditis
Subacute Bacterial Endocarditis adalah infeksi yang disebabkan oleh spesies
Streptococcus S.mutans dan S. viridans sementara S. pyrogenes dapat menyebabkan
demam psoriasis dan rematik

5. Flora normal mulut berperan dalam mencegah masuknya mikroorganisme patogen ke


tubuh . Flora normal rongga mulut terdiri atas bakteri, jamur, protozoa, dan virus. Flora
normal rongga mulut awal terkolonisasi pada saat proses kelahiran. Kemudian
perawatan serta menyusui berkontribusi pada pertumbuhan dan perkembangan flora
normal.
Komposisi flora normal pada rongga mulut dipengaruhi oleh :
- Usia, flora normal rongga mulut pada usia dewasa lebih banyak daripada saat usia
lanjut
- Proses yang ada dalam rongga mulut, seperti erupsi dan tanggalnya gigi, gangguan
pada rongga mulut (karies dan penyakit periodontal, serta lesi di dalam mulut).
- Proses sistemik, seperti kehamilan atau penggunaan obat-obatan (PPT, 2020).
- Serta selain itu, pola makan dan oral hygiene juga mempengaruhi komposisi flora
normal rongga mulut (Soleha, 2017).
Bakteri sendiri mempunyai peran penting dalam menyebabkan penyakit. Kurang
lebih sudah terdapat 700 spesies bakkteri telah dideteksi dan sekitar 50% belum
dibiakkan. Bakteri yang terdapat pada rongga mulut antara lain :
- Streptococci,
- Lactobacilli
- Staphylococci
- Corynebacteria
- Anaerob, khususnya bacteriodes
Spesies bakteri yang terdapat pada rongga mulut antara lain:
- Streptococcus salivarius
- Streptococcus mitis
- Fusobacterium spp (PPT, 2020).

6. Struktur bakteri dan Fungsinya:


a. Struktur di luar dinding sel
- Kapsul / slime layer
Fungsi : - melindungi bakteri dari proses fagositosis
- Pili / fimbriae
Fungsi : - sex pili : konjugasi. Bakteri dapat menyatu dengan bakteri lain
untuk transfer materi genetik (DNA), melalui proses konjugasi.
- CFA pili : adhesin. Berlaku sebagai adhesin, yaitu struktur yang
membantu perlekatan mikroorganisme ke permukaan sel hospes
(Muwarni, 2015).
- Flagella
Fungsi : - sebagai alat gerak
- sebagai antigen
- Filamen aksial
Fungsi : - untuk membuat gerakan berputar
b. Dinding sel
Fungsi : - melindungi struktur bagian dalam
- memberi bentuk sel bakteri
- menentukan sifat pewarnaan
- berperan pada pembelahan dan biosintesis
- bersifat antigenik
- untuk melekatkan diri pada sel host
c. Struktur di dalam dinding sel
- Membran sitoplasma
Fungsi : - mengontrol keluar masuknya metabolit
- sebagai transport aktif bahan makanan (enzim permease)
- melindungi struktur bagian dalam bakteri
- Sitoplasma
Fungsi : - mengkoordinasi antara inti dan sitoplasma saat pembelahan
- pusat enzim pernapasan
- mengatur pembelahan saat sporulasi
- Nukleoid dan organel sel lainnya
Fungsi : - menyimpan informasi genetik yang penting untuk struktur dan
fungsi sel
- Badan inklusi
Fungsi : - tempat penyimpanan berbagai senyawa kimia
- Endospora
Fungsi : - untuk ketahanan bakteri saat berada pada kondisi yang tidak
menguntungkan

7. Plasmid merupakan bahan genetik tambahan pada prokariotik. Pada prokariotik,


plasmid berupa molekul DNA untai-ganda dengan struktur melingkar. Plasmid adalah
genom, bukan kromosom alami. Sebagian besar mampu memperbanyak diri tanpa
bergantung pada pembelahan selnyaPlasmid merupakan cyclic DNA yang berada di luar
inti. Plasmid bersifat otonom, dapat berpindah atau dipindahkan dari satu kuman ke
kuman yang lainnya. Contohnya yaitu R-plasmid . Plasmid menjadi vektor gen yang
mengkode fungsi spesifik dalam bakteri, seperti resistensi terhadap antibiotik tertentu.

8. Metabolisme bakteri penting dalam kelangsungan hidup mikroorganisme. Metabolisme


bakteri dikatalis oleh enzim yang bekerja secara spesifik. Metabolisme terdiri atas
katabolisme dan anabolisme.
Anabolisme merupakan proses yang membutuhkan energi. Pada anabolisme,
molekul sederhana disusun menjadi molekul yang kebih kompleks. Sebagai contoh
proses biosintesis protein oleh asam amino, proses biosintesis asam amino dari
nukleotida, dan proses biosintesis polisakarida dari monosakarida.
Katabolisme merupakan proses yang melepaskan energi. Pada katabolisme, molekul
kompleks diuraikan menjadi lebih sederhana. Glukosa merupakan substrat awal
sebagian besar proses katabolisme. Jenis reaksi katabolisme dibedakan berdasarkan ada
tidaknya Oksigen, menjadi aerob yaitu reaksi respirasi seluler dan anaerob yaitu reaksi
fermentasi

9. Fermentasi adalah dekomposisi oksidatif dari zat kompleks melalui aksi enzim, yang
diproduksi oleh mikroorganisme. Bakteri, jamur, dan ragi adalah kelompok utama
organisme yang terlibat dalam fermentasi. Fermentasi untuk kepentingan ekonomi
adalah yang berhubungan dengan produksi alkohol, minuman beralkohol, asam laktat
dan butirat, serta pembuatan roti. Fermentasi adalah proses yang dapat terjadi pada
keadaaan yang bersifat anaerob, dimana tidak melibatkan serangkaian transfer elektron
yang dikatalis oleh enzim pada membran sel..

10. Klasifikasi bakteri berdasarkan kebutuhan hidupnya


A. Berdasarkan kebutuhan Oksigen
- Bakteri aerob obligat
Bakteri yang membutuhkan oksigen untuk hidupnya. Apabila tidak ada oksigen
maka akan mati. Contoh: Neisseria subflava
- Bakteri anaerob obligat
Bakteri yang tidak membutuhkan oksigen untuk hidup. Apabila ada oksigen,
maka akan mati. Contoh: Eubacterium brachy, Veillonella parvula

B. Berdasarkan kebutuhan Suhu


-Psikrofil (0-20oC), contohnya: Polaromonas vacuolata
- Mesofil (25-40oC), contohnya: Escherichia coli
- Termofil (50-60oC), contohnya: Bacillus stearothermophilus

Anda mungkin juga menyukai