B. Protista
Semua protista merupakan eukariota, akan tetapi protista sangat beraneka
ragam, hanya sedikit karakteristik umum yang dapat disebutkan tanpa
perkecualian. Variasi protista dalam struktur dan fungsi melebihi kelompok
organisme lainnya. Sebagian besar protista bersifat uniseluler, namun terdapat
sejumlah spesies yang berkoloni dan bersifat multiseluler. Protista dianggap
sebagai organisme eukariotik yang paling sederhana karena sebagian besar
jumlahnya yang uniseluler. Tetapi pada tingkat seluler, kebanyakan protista
sangat kompleks, hingga menjadi yang paling rumit di antara semua sel. Setiap
protista uniseluler tidak analog dengan sebuah sel tunggal manusai atau
organisme multiseluler lainnya, namun protista uniseluler sendiri merupakan
suatu organisme yang sama sempurnanya dengan tumbuhan atau hewan yang
utuh.
Protista sangatlah beragam berkaitan dengan metabolisme. Protista
merupakan organisme yang paling bermacam-macam dalam hal nutrisi di antara
seluruh eukariota. Sebagian besar protista mempunya metabolisme yang aerobik,
menggunakan mitokondria untuk respirasi selulernya (beberapa protista tidak
mempunyai mitokondria dan dapat hidup dalam lingkungan anaerobik atau yang
mengandung bakteri mutualistik yang melakukan respirasi). Sebagianprotista
fotoautotrof dengan kloroplas, dan sebagian lagi heterotrof yang menyerap
molekul organik atau menelan partikel makanan yang lebih besar, sisanya
merupakan miksotrof, yaitu dapat melakukan fotosintesis dan nutrisi heterofilik,
seperti euglena. Klasifikasi dari protista antara lain protista yang menelan
makanannya seperti hewan yang disebut protozoa, protista yang melakukan
absorbsi seperti fungi, dan protista fotosintetik seperti tumbuhan yang disebut
algae. Sebagian besar protista bersifat motil, mempunyai flagela atau silia pada
salah satu siklus hidupnya. Reproduksi dan siklus hidup pada protista sangat
bervariasi. Pembelahan mitosis terjadi pada sebagian besar protista, dengan
banyak variasi proses yang belum diketahui pada eukariota lainnya.
Berikut merupakan macam-macam protista:
a.) Protista mirip tumbuhan atau alga mempunyai ciri, antara lain
-Bersifat autotrof, melalui proses fotosintesis
-Umumnya hidup di air ataupun tempat-tempat yang lembab serta
terdapat beberapa spesies yang bersimbiosis
-Tidak mempunyai akar, batang, daun, dan jaringan pembuluh angkut
-Bentuknya bervariasi, ada yang bersel satu, berbentuk filamen atau
benang, berbentuk lembaran, serta terdapat yang menyerupai
tumbuhan tingkat tinggi
-Reproduksi aseksual dengan cara pembelahan sel, fragmentasi, dan
pembentukan zoospora
-Reproduksi seksual melalui isogami dan oogami
-Berdasarkan dominansi pigmen, alga dapat dibedakan menjadi alga
cokelat (Phaeophyta), alga merah (Rhodophyta), alga keemasan
(Chrysophyta), alga hijau (Chlorophyta), dan diatom
(Bacillariophyta).
b.) Protista mirip hewan atau protozoa mempunyai ciri, antara lain
-Terdiri atas satu sel atau uniseluler
-Bersifat heterotrof, yaitu tidak dapat membuat makanannya sendiri
-Ada yang hidup bebas, bersimbiosis, serta hidup sebagai parasit
-Habitat berada di perairan dan tanah
-Reproduksi aseksual melalui pembelahan biner serta pembentukan
tunas
-Reproduksi seksual melalui konjugasi
-Berdasarkan alat geraknya, protozoa diklasifikasi menjadi Rhizopoda
(Sarcodina), Ciliata (Infusoria), Flagellata (Mastigophora), serta
Sporozoa (Apicomplexa).
c.) Protista mirip jamur
Dibedakan menjadi jamur lendir (Myxomycota) dan jamur air
(Oomycota)
i. Myxomycota
-Mempunyai fase somatik yang disebut Plasmodium (massa
protoplasma yang memanjang dan mempunyai banyak inti)
-Pada fase aseksual bersifat seperti amoeba
-Pada fase seksual bersifat seperti jamur
-Habitat di sampah, kayu lapuk, atau serasah dauh di hutan, serta
memakan bakteri, spora-spora jamur, dan bahan organik lain
-Contoh: Arcyria, Lygocala, dan Physarum
ii. Oomycota
-Miselium tunbuh di atas materi organik
-Bersifat heterotrof
-Reproduksi aseksual dengan membentuk zoospora
-Reproduksi seksual dengan membentuk oospora
-Contoh: Phytophthora, Pythium, dan Saprolegnia
3. Flora normal merupakan kumpulan mikroorganisme yang hidup pada kulit dan selaput
lendir/mukosa manusia baik yang dalam kondisi sehat maupun sakit. Pertumbuhan flora
normal dipengaruhi oleh suhu, kelembaban, nutrisi, serta adanya zat penghambat.
Keberadaan flora normal berperan dalam pertahanan tubuh karena menghasilkan zat
penghambat pertumbuhan mikroorganisme lain
4. Flora tetap tidak bersifat patogen, kecuali Staphylococcus aureus. Karena bakteri
tersebut dapat menyebabkan penyakit atau akan menjadi patogen apabila telah
mencapai jumlah 1.000.000 atau 106 per gram, nilai tersebut merupakan suatu jumlah
yang cukup untuk memproduksi Bakteri komensal merupakan flora normal pada
manusia sehat namun dapat menjadi patogen dengan tingkat virulensi yang tinggi
hingga menyebabkan infeksi jika seseorang mengalami penurunan pada sistem
kekebalan tubuh
Flora normal dapat menyebabkan penyakit pada rongga mulut, seperti contohnya
abses, dental caries, gingivitis, dan periodontal disease. Apabila masuk ke jaringan
yang lebih dalam, dapat menyebabkan abses tulang alveolar, dan dapat mempengaruhi
paru-paru, otak, atau ekstremitas.
Streptococcus juga dapat menyebabkan subacute bacterial endocarditis
Subacute Bacterial Endocarditis adalah infeksi yang disebabkan oleh spesies
Streptococcus S.mutans dan S. viridans sementara S. pyrogenes dapat menyebabkan
demam psoriasis dan rematik
9. Fermentasi adalah dekomposisi oksidatif dari zat kompleks melalui aksi enzim, yang
diproduksi oleh mikroorganisme. Bakteri, jamur, dan ragi adalah kelompok utama
organisme yang terlibat dalam fermentasi. Fermentasi untuk kepentingan ekonomi
adalah yang berhubungan dengan produksi alkohol, minuman beralkohol, asam laktat
dan butirat, serta pembuatan roti. Fermentasi adalah proses yang dapat terjadi pada
keadaaan yang bersifat anaerob, dimana tidak melibatkan serangkaian transfer elektron
yang dikatalis oleh enzim pada membran sel..