Anda di halaman 1dari 4

TUGAS NANOTECHNOLOGY

RESUME JURNAL”NANOMATERIALS IN PREVENTIVE DENTISTRY”

Dibuat oleh

Agiel Bisma Al Wiela 195160100111010

Giovani Anggasta Chinsy K 195160100111027

Shaffira Annisa Herawati 195160100111031

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2020
Sintesis biomimetik enamel dan perbaikan microcavities

Jika karies dan erosi enamel mengalami cacat yang besar, maka hal itu tidak dapat
diatasi dengan teknik remineralisasi. Cara melakukan restorasi klinis pada enamel yang
hilang adalah dengan mengaplikasikan perpaduan antara resin komposit dengan perekat
gigi. Namun, sintesis biomimetik enamel dapat menjadi pendekatan alternatif reparatif.

Beberapa contoh penyelidikan inovasi baru kristalisasi apatit telah dilakukan untuk
meniru pembentukan enamel seperti struktur mikro di hadapan bahan organik tambahan
atau dengan memakai berbagai variasi kondisi hidrotermal. Pencapaian inovasi ini
dibuktikan dengan pertumbuhan kristal nano enamel, seperti pada rongga kecil dari
pasta yang mengandung disubstitusi flouride hidroksil. Dalam waktu 15 menit, lapisan

seperti enamel artifisial terbentuk sekitar 10 μm tebal dan juga terbentuk mulus.

Sayangnya, pasta tersebut sangat asam (pH = 3,5) dan mengandung konsentrasi tinggi
hidrogen peroksida.

Pembentukan struktur enamel seperti pada kondisi ambient juga dilakukan secara in
vitro menggunakan aditif organik yang berbeda dan perancah membentuk molekul yang
didominasi dengan amelogenin. Amelogenin amphiphilic adalah protein matriks
ekstraseluler utama dalam enamel fisiologis. Sedangkan amelogenin agregat untuk
supramolekul nanospheres dan diperlukan perakitan diri berorientasi jarum paralel
seperti buntalan apatit. Secara khusus, oligomer amelogenin terorganisir kristalisasi dari
bahan mikroterstruktur yang komposisi dan morfologis mirip dengan enamel alami tanpa
kondisi hidrotermal. Amelogenin juga meremineralisasi permukaan enamel yang
tergores dengan membentuk lapisan mineral yang mengandung jarum seperti kristal
apatit hidroksil dengan dimensi.

Peningkatan remineralisasi serta penghambatan demineralisasi enamel dilakukan


dengan perakitan aionik β sheet peptida, terutama pada asam glutamat dan glutamin
dari jaringan fibrilar. Bahkan asam amino, seperti alanin dan arginin dapat meningkatkan
bioaktivitas hidroksil sintetis apatit dan telah diadopsi sebagai aditif selama pembentukan
biomimetic kalsium.

Proses biomineralisasi selama pembentukan enamel juga dapat menggunakan surfaktan


sebagai mikroemulsi. Surfaktan ini digunakan untuk menciptakan karakteristik
permukaan tertentu yang memungkinkan nanorods merakit sendiri menjadi enamel yang
mirip struktur prima.

Walaupun eksperimen in vitro ini menjanjikan, aplikasi klinis dari pendekatan ini belum
dapat dibayangkan. Stabilitas dan sifat mekanik dari agregat yang lebuh besar tidak
cukup untuk restorasi gigi, dan pembentukan struktur mineral sering memakan waktu
beberapa hari. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mencapai enamel seperti
bioceramic untuk dapat memperbaiki gigi biomimetic.

Anda mungkin juga menyukai