Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

NYERI

A. Definisi Nyeri

Nyeri adalah perasaan sensoris dan emosional yang tidak nyaman,berkaitan dengan
(ancaman) kerusakan jaringan.Nyeri merupakan perasaan subjective pribadi,dan
ambang toleransi nyeri berbeda-beda bagi setiap orang (Tan Hoan Tjay & Kirana
Rahardja, 2010).

Nyeri merupakan pengalaman yang subjektif, sama halnya saat seseorang mencium
bau harum atau busuk, mengecap manis atau asin, yang kesemuanya merupakan
persepsi panca indera dan dirasakan manusia sejak lahir. Walau demikian, nyeri
berbeda dengan stimulus panca indera, karena stimulus nyeri merupakan suatu hal
yang berasal dari kerusakan jaringan atau yang berpotensi menyebabkan kerusakan
jaringan (Bahrudin, 2018).

Walaupun rasa nyeri adalah salah satu rasa protopatik (primer),namun pada
hakekatnya apa yang tersirat dala rasa nyeri itu adalah rasa majemuk yang diwarnai
oleh nyeri,yaitu kombinasi segala komponen protopatik (kepekaan terhadap rasa
sakit dan suhu yang daya pembedanya rendah atau kurang) (Arif Mutaqin, 2008a).

B. Etiologi Nyeri.

Penyebab nyeri dapat diklarifikasi dalam 2 golongan,berhubungan dengan fisik dan


berhubungan dengan psikis.secara fisik misalnya,penyebab nyeri adalah
trauma,neoplasma,peradagan,gangguan sirkulasi darah,dan lain-lain (Mansjoer Arif,
2008)

Nyeri tidak hanya dihasilkan oleh satu stimulus,nyeri biasanya dihubungkan oleh
beberapa proses patologis spesifik.Kelainan yang mengakibatkan rasa nyeri
mencakup infeksi,inflamasi,trauma,kelainan degenerasi,keadaan toksik metabolik
atau neoplasma.Nyeri dapat juga muncul karna distorsi mekanik ujung-ujung saraf
misalnya karna meningkatnya tekanan di dinding organ (Kamalia, 2018).

C. Klasifikasi Nyeri
a. Nyeri Akut
Nyeri akut adalah rasa nyeri normal yang memperingatkan bahwa Anda telah
terluka. Misalnya saat Anda terkena luka bakar, atau ibu jari yang terpukul palu
secara tidak sengaja. Nyeri akut biasanya datang secara tiba-tiba atau
mendadak, dan berlangsung dalam waktu yang relatif singkat (Adrian, 2017).
b. Nyeri Kronik
Adalah nyeri yang timbul tanda adanya stimulus dan kerusakan jaringan yang
jelas,suatu rasa yang tidak begitu menggangu.Dan dapat dikatan sebagai
penyakit peringatan nyeri (E. Walton & Torabinejad, 2003).

D. Manifestasi Klinis Nyeri


a. Tanda dan Gejala Nyeri
1.      Gangguam tidur
2.      Posisi menghindari nyeri
3.      Gerakan meng hindari nyeri
4.      Raut wajah kesakitan (menangis,merintih)
5.      Perubahan nafsu makan
6.      Tekanan darah meningkat
7.      Pernafasan meningkat
8.      Depresi (Ginsberg, 2007).

b. Factor yang Mempengaruhi Nyeri


1. Persepsi
Persepsi nyeri adalah kesadaran akan pengalaman nyeri. Persepsi
merupakan hasil dari interaksi proses transduksi, transmisi, modulasi, aspek
psikologis, dan karakteristik individu lainnya. Reseptor nyeri adalah organ
tubuh yang berfungsi untuk menerima rangsang nyeri.
2. Toleransi
Toleransi nyeri setiap orang berbeda-beda. Faktor yang dapat
mempengaruhi peningkatan toleransi  nyeri  antara lain alcohol, obat-
obatan, hipnotis, gerakan atau garakan, pengalihan perhatian, kepercayaan
yang kuat dan sebagainya. Sedangkan faktor yang menurunkan toleransi
antara lain kelelahan, rasa marah, bosan, cemas, nyeri yang kunjung tidak
hilang, sakit, dan lain-lain (Tan Hoan Tjay & Kirana Rahardja, 2010).
3. Respon
Reaksi terhadap nyeri merupakan respons fisiologis dan perilaku yang
terjadi setelah mempersepsikan nyeri (Adhyati, 2006).
E. Komplikasi Nyeri
a.       Edema Pulmonal
b.      Kejang      
c.       Masalah Mobilisasi                                   
d.      Hipertensi
e.       Hipertermi
f.       Gangguan pola istirahat dan tidur(Hallodoc, 2020).

F. Penatalaksanaan Nyeri
a. Penatalaksanaan keperawatan
1. Monitor tanda-tanda vital
2. Kaji adanya infeksi atau peradangan nyeri
3. Distraksi (mengalihkan perhatian terhadap nyeri, efektif untuk  nyeri ringan
sampai sedang
4. Kompres hangat
5. Mengajarkan teknik relaksasi (Hartawan et al., 2012).

b.  Penatalaksanaan medis
1. Pemberian analgesic
Analgesik akan lebih efektif diberikan sebelum pasien merasakan nyeri yang
berat dibandingkan setelah mengeluh nyeri.
2. Plasebo
Plasebo merupakan obat yang tidak mengandung komponen obat analgesik
seperti gula, larutan garam/ normal saline, atau air. Terapi ini dapat
menurunkan rasa nyeri, hal ini karena faktor persepsi kepercayaan pasien
(Arif Mutaqin, 2008b).

G. Pengkajian
a. Perilaku non verbal
Beberapa perilaku non verbal yang dapat kita amati antara lain ekspresi wajah,
gemeretak gigi, menggigit bibir bawah, dll.
b. Kualitas
Deskripsi menolong orang mengkomunikasikan kualitas dan nyeri. Anjurkan
pasien menggunakan bahasa yang dia ketahui (Arif Mutaqin, 2008a).
c. Factor presipitasi
Beberapa factor presipitasi yang meningkatkan nyeri antara lain  lingkungan,
suhu ekstrim, kegiatan yang tiba-tiba.
d.  Intensitas
Nyeri dapat berupa ringan, sedang, berat atau tak tertahankan, atau dapat
menggunakan skala dari 0-10.
e. Waktu dan lama
Perawat perlu mengetahui, mencatat kapan nyeri mulai, berapa lama,
bagaimana timbulnya, juga interval tanpa nyeri, kapan nyeri terakhir timbul.
f. Hal yang perlu dikaji lainnya adalah karakteristik nyeri (PQRST)
P (provokatif) : factor yang mempengaruhi gawat dan ringannya nyeri
Q (quality) : seperti apa nyeri tersebut (tajam, tumpul, atau tersayat)
R (region) : daerah perjalanan nyeri
S (Skala nyeri) : keparahan/ intensitas nyeri
T (time) : lama/waktu serangan/ frekuensi nyeri (Ramadhan, 2020).

H. Diagnosa
Tanda dan gejala mayor pada nyeri kronis adalah sebagai berikut:
a. Subjektif
1) Mengeluh nyeri
2) Merasa depresi (tertekan)
b. Objektif
1) Tampak meringis
2) Gelisah
3) Tidak mampu menuntaskan aktivitas Sedangkan tanda dan gejala minor

pada nyeri kronis adalah sebagai berikut:


a. Subjektif
1) Merasa takut mengalami cedera berulang
b. Objektif
1) Bersikap protektif (misal posisi menghindari nyeri)
2) Waspada
3) Pola tidur berubah
4) Anoreksia
5) Focus menyempit
6) Berfokus pada diri sendiri (Cavenett, 2013).

J.       Intervensi
1.      Diagnose: nyeri akut
NOC:
-          Tingkat kenyamanan : tingkat persepsi positif terhadap kemudahan fisik dan psikologis
-          Pengendalian nyeri : tindakan individu untuk mengendalikan nyeri
-          Tingkat nyeri : keparahan nyeri yang dapat diamati atau dilaporkan
NIC:
-          Pemberian analgesic : menggunakan agens-agens farmakologi untuk mengurangi atau
menghilangkan nyeri
-          Manajemen medikasi : memfasilitasi penggunaan obat atau resep atau obat bebas secara
aman dan efektif
-          Manajemen nyeri : meringankan atau mengurangi rasa nyeri sampai pada tingkat
kenyamanan yang dapat diterima oleh pasien

2.      Diagnose: nyeri kronis


NOC:
-          Tingkat kenyamanan : tingkat persepsi positif terhadap kemudahan fisik dan psikologis
-          Tingkat depresi : keparahan alam perasaan melankolis dan kehilangan minat dengan
peristiwa hidup
-          Pengendalian diri terhadap depresi : tindakan individu untuk meminimalkan melankolia
dan mempertahankan minat dengan peristiwa hidup
-          Nyeri : respon seimbang psikologis, keparahan respon seimbang kognitif dan emosi yang
dapat diamati atau dilaporkan terhadap nyeri fisik
-          Pengendalian nyeri : tindakan pribadi untuk mengendalikan nyeri
-          Tingkat nyeri : keparahan nyeri yang tampak atau dilaporkan.

NIC:
-          Pemberian analgesic : penggunan agen farmakologis untuk meredakan atau
menghilangkan nyeri
-          Mobilitas perilaku : meningkatkan perubahan perilaku
-          Restrukturisasi kognitif : mendorong pasien untuk mengubah distrorsi pola pikir dan
memandang diri sendiri serta dunia secara lebih realistis
-          Peningkatan koping : membantu pasien untuk beradaptasi dengan presepsi stressor,
perubahan, atau ancaman yang menghambat pemenuhan tuntutan peran hidup.
-          Manajemen medikasi : memfasilitasi penggunaan obat resep atau obat bebas secara
aman dan efektif
-          Manajemen alam perasaan : memberikan keamanan, stabilisasi, pemulihan, dan
pemeliharaan pada pasien yang mengalami disfungsi alam perasaan baik depresi maupun
peningkatan alam perasaan
-          Manajemen nyeri : menghilangkan nyeri atau menurunkan nyeri ketingkat yang lebih
nyaman yang dapat ditoleransi oleh pasien
-          Kontrak pasien : menegoisasi persetujuan dengan individu yang menekankan perubahan
perilaku bersama
-          Bantuan analgesia yang dikendalikan oleh pasien : memfasilitasi pengendalian pemberian
dan pengaturan analgesic oleh pasien
-          Fasilitasi tanggung jawab diri : mendorong pasien untuk lebih bertanggung jawab
terhadap perilakunya sendiri (Ramadhan, 2020).

Anda mungkin juga menyukai