NIM :17080304006
Kelas : Pend. Akuntansi 17B
Teori Belajar Revolusi Sosio-Kultural
Sosiokultural berasal dari dua kata yaitu sosio dan kultural, sosio berarti berhubungan
dengan masyarakat dan kultural berarti berhubungan dengan kebudayaan. Jadi, sosiokultural
adalah berkenaan dengan segi sosial dan budaya masyarakat.
c. Mediasi
Menurut Vygotsky, semua perbuatan atau proses psikologis yang khas manusiawi
dimediasikan dengan psychologis tools atau alat-alat psikologis berupa bahasa, tanda dan
lambang, atau semiotika.
2. Vygotsky
Ia mengatakan bahwa jalan pikiran seseorang harus dimengerti dari latar sosial-budaya dan
sejarahnya. Artinya, untuk memahami pikiran seseorang bukan dengan cara menelusuri apa yang
ada di balik otaknya dan pada kedalaman jiwanya, melainkan dari asal-usul tindakan sadarnya,
dari interaksi sosial yang dilatari oleh sejarah hidupnya (Moll & Greenberg, 1990).
Perolehan pengetahuan danperkembangan kognitif sesuai dengan teorisosiogenesis yaitu kesa
daran berinteraksi dengan lingkungan dimensi sosial yang bersifat primer dan dimensiindividual
bersifat derivatif atau turunan dan sekunder. Oleh karena itu, teori belajar Vygotsky disebut
dengan pendekatan co-konstruktivisme artinya perkembangan kognitif seseorang di samping
ditentukan oleh individu sendiri secara aktif, juga ditentukan oleh lingkungan sosial yang aktif
pula.
2. Pendidikan nonformal
Pendidikan nonformal yang berbasis budaya banyak bermunculan untuk memberikan
pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku pada anak, misalnya kursus membatik. Pendidikan ini
diberikan untuk membekali anak hal-hal tradisi yang berkembang di lingkungan sosial
masyarakatnya.
3. Pendidikan formal
Aplikasi teori sosio-kultural pada pendidikan formal dapat dilihat dari beberapa segi antara
lain:
Kurikulum
Peraturan Menteri nomor 22 tahun 2006 tentang standar kompetensi dan kompetensi dasar,
jelas bahwa pendidikan di Indonesia memberikan pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap
kepada anak untuk mempelajari sosio-kultural masyarakat Indonesia dan internasional melalui
beberapa mata pelajaran yang telah ditetapkan, di antaranya: Pendidikan Kewarganegaraan,
pengetahuan sosial, muatan lokal, kesenian, dan olah raga.
Siswa
Dalam pembelajaran KTSP anak mengalami pembelajaran secara langsung ataupun melalui
rekaman. Oleh sebab itu pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap bukan sesuatu yang verbal tetapi
anak mengalami pembelajaran secara langsung.Selain itu pembelajaran memberikan kebebasan
anak untuk berkembang sesuai bakat, minat, dan lingkungannya pencapaiannya sesuai standar
kompetensi yang telah ditetapkan.
Guru
Guru bukanlah narasumber segala-galanya, tetapi sebagai fasilitator, mediator, motivator,
evaluator, desainer pembelajaran dan tutor. Masih banyak peran yang lain, oleh karenanya dalam
pembelajaran ini peran aktif siswa sangat diharapkan, sedangkan guru membantu perilaku siswa
yang belum muncul secara mandiri dalam bentuk pengayaan, remedial pembelajaran.