Kelas : XI OTO
Ketika pedal rem tidak diinjak atau pada posisi bebas, vacuum port internal
(saluran vakum dalam) terbuka sehingga kevakuman pada ruang tekanan
konstan (vakum) yang berada dibelakang piston akan terhubung denn ruang
tekanan variabel yang berada didepan piston. Dengan demikian pada kedua
ruang yaitu ruang tekanan konstan dan ruang tekanan variabel akan sama-
sama terjadi kevakuman (ruangan pada kedua sisi diafragma akan menjadi
vakum).
Karena tidak adanya perbedaan tekanan antara kedua ruangan maka pegas
diafragma akan menekan piston ke arah dasar sehingga push rod yang
berhubungan dengan master silinder tidak akan menekan master silinder.
Pada saat pedal rem diinjak, pushrod pada sisi pedal rem akan bergerak
maju sehingga piston akan menutup vacuum port internal dan akan
membuka inlet air valve sehingga ruang tekanan konstan dan ruang
tekanan variabel tidak akan berhubungan. Pada ruang tekanan variabel
akan berhubungan dengan udara luat karena inlet air valve terbuka, namun
pada ruang tekanan konstan akan tetap menjadi vakum sehingga karena
terjadinya perbedaan tekanan antara kedua ruang, maka diafragma akan
tertarik kearah ruang vakum sehingga diafragma akan melawan tekanan
pegas diafragma dan akan menekan push rod yang menuju ke master
silinder.
Sebagai akibatnya, cairan rem di dalam tangki reservoir mengalir ke master cylinder
melalui port pintu masuk, melalui banyak lubang yang terdapat pada ujung piston,
dan di sekitar garis keliling piston cup. Setelah piston kembali ke posisinya semula,
minyak rem yang secara bertahap kembali dari wheel cylinder ke master cylinder
mengalir ke tangki reservoir melalui compensating port. Compensating port juga
menyerap perubahan volume minyak rem yang dapat terjadi di dalam silinder akibat
perubahan temperatur. Ini untuk menjaga agar tekanan hidrolis tidak naik saat rem
tidak digunakan.
Sistem rem tromol ini memang harus anda ketahui terutama bagi anda yang
memiliki kegemaran dengan mobil. Seperti yang sudah diulas sebelumnya,
apabila rem tromol ini bekerja dengan prinsip gesekan dimana gesekan
tersebut nantinya akan melakukan pengubahan terhadap energi putar yang
terdapat pada rem tromol dimana menjadi energi yang panas.
Selain itu, putaran rodanya akan berhenti dan temperature di sekitar area rem
juga akan mengalami peningkatan. Cara kerja rem tromol ini sendiri
mempunyai dua buah kampas rem yang bisa anda temukan pada bagian
dalam, Dan pada bagian luar sendiri anda juga akan menemukan kampas
rem yang mana mempunyai bentuk layaknya sebuah mangkok.
Cara kerja rem tromol ini juga memiliki gerakan yang saling menjauhi. Ini
berarti didalam sistem rem tromol, saat anda rem sudah ditekan maka 2 buah
kampas yang terdapat pada rem akan bergerak ke luar atau saling menjauhi.
Gerakan inilah yang menyebabkan kampas rem menekan permukaan didalam
tromol rem yang menyebabkan putaran roda berhenti.
Seperti yang disinggung diatas, rem cakram bekerja dengan metode jepitan
pada sebuah piringan.
Jepitan kampas rem pada sebuah piringan ini, digerakan oleh piston yang
terdapat didalam caliper rem.
Saat kita menginjak pedal rem, maka cairan hidrolik akan mengalir dan
menekan piston didalam kaliper rem. Piston yang tertekan ini akan bergerak
menekan dua buah kampas rem dengan arah saling mendekati secara
segaris.
Ditengah dua kampas rem terdapat sebuah piringan rem yang terhubung
dengan roda. Sehingga gerakan kampas rem yang saling mendekati akan
menjepit piringan rem.