Anda di halaman 1dari 31

APLIKASI NUKLIR DALAM LINGKUNGAN

(PLTN)

OLEH :
Kelompok 4
Dwi Oktavia (1720209011)
Mirza Rahayu (1730209031)
Tri Kharismawati (1730209045)

Dosen Pengampu: Evelina Astra Patriot, M. Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN RADEN FATAH PALEMBANG
2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulilah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


rahmat dan karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul " Aplikasi Nuklir Dalam Lingkungan (PLTN)” ini dengan baik.
Dalam penyusunan makalah ini, dengan kerja keras dan dukungan dari
berbagai pihak, kami telah berusaha untuk dapat memberikan yang terbaik dan
sesuai dengan harapan, walaupun di dalam pembuatannya kami menghadapi
kesulitan, karena keterbatasan ilmu pengetahun dan keterampilan yang kami
miliki.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat kami
butuhkan agar dapat menyempurnakan dimasa yang akan datang. Semoga apa
yang disajikan dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi teman-teman dan pihak
yang berkepentingan.

Palembang, 18 Maret 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................iii
BAB I...............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................2
C. Tujuan..................................................................................................................2
BAB II..............................................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................................3
A. Pengertian Energi Nuklir........................................................................................3
B. Energi Nuklir sebagai Sumber Energi....................................................................4
C. Energi Nuklir dalam Fisika...................................................................................6
D. Pengertian PLTN....................................................................................................8
E. Prinsip Kerja PLTN................................................................................................9
F. Tipe-Tipe PLTN...................................................................................................12
G. Keuntungan dan Kerugian PLTN..........................................................................15
BAB III..........................................................................................................................17
PENUTUP....................................................................................................................17
A. Kesimpulan......................................................................................................17
B. Saran..................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................18

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah energi merupakan salah satu isu penting yang
terus dibicarakan. Semakin berkurangnya sumber energi,
penemuan sumber energi baru, pengembangan energi-energi
alternatif, dan dampak penggunaan energi minyak bumi
terhadap lingkungan hidup menjadi tema-tema yang menarik
dan banyak diiskusikan. Dampak lingkungan dan semakin dan
semakin berkurangnya sumber energi minyak bumi memaksa
kita untuk mencari pengembangan sumber energi baru. Salah
satu alternatif sumber energi baru yang potensial datang dari
energi nuklir.
Masyarakat pertama kali mengenal tenaga nuklir dalam
bentuk bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki
dalam Perang Dunia II tahun 1945. Sedemikian dahsyatnya
akibat yang ditimbulkan oleh bom tersebut sehingga
pengaruhnya masih di rasakan sampai sekarang. Di samping
sebagai senjata pamungkas yang dahsyat, sejak lama orang
telah memikirkan bagaimana cara memanfaatkan tenaga
nuklir untuk kesejahteraan umat manusia. Sampai saat ini
tenaga nuklir, khususnya zat radioaktif telah dipergunakan
secara luas dalam berbagai bidang antara lain bidang industri,
kesehatan, pertanian, peternakan, sterilisasi produk farmasi
dan alat kedokteran, pengawetan bahan makanan, bidang
hidrologi, yang merupakan aplikasi teknik nuklir untuk non
energi. Salah satu pemanfaatan teknik nuklir dalam bidang
energi saat ini sudah berkembang dan dimanfaatkansecara
besar-besaran dalam bentuk Pembangkit Listrik Tenaga nuklir
(PLTN).
Meski dampak dan bahaya yang ditimbulkan sangat
besar, tidak dapat dipungkiri bahwa energi nuklir adalah salah

1
satu alternatif sumber energi yang layak diperhitungkan.
Fakta-fakta tentang bencana yang disebabkan karena radiasi
nuklir mulaidari yang terdahsyat yang terjadi di Chernobyl,
Ukraina serta yang terjadi di Fukushima, Jepang baru-baru ini
menunjukkan bahwa pemanfaatan energi nuklir perlu sebuah
tinjauan ulang. Serta Memerlukan sebuah mitigasi bencana
dalam penanganan bencana tersebut. Padahal, pemanfaatan
yang bijaksana, bertanggung jawab, dan terkendali atas
energi nuklir dapat meningkatkan taraf hidup sekaligus
memberikan solusi atas masalah kelangkaan energi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Energi Nuklir?
2. Bagaimana Kedudukan Energi Nuklir sebagai sumber
energi?
3. Bagaimana Energi Nuklir dalam Fisika?
4. Apa pengertian PLTN?
5. Bagaimana Prinsip Kerja dari Pembangkit Listrik Tenaga
Nuklir (PLTN)?
6. Apa saja Keuntungan dan Kerugian Pembangkit Listrik
Tenaga Nuklir (PLTN)?
7. Apa saja tipe-tipe dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
(PLTN)?

C. Tujuan
1. Memahami pengertian Energi Nuklir.
2. Mengetahui Kedudukan Energi Nuklir sebagai sumber
energi.
3. Mengetahui Energi Nuklir dalam Fisika.
4. Mengetahui pengertian PLTN.
5. Mengetahui Prinsip Kerja dari Pembangkit Listrik Tenaga
Nuklir (PLTN).

2
6. Mengetahui Keuntungan dan Kerugian Pembangkit Listrik
Tenaga Nuklir (PLTN).
7. Mengetahui tipe-tipe dari pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
(PLTN).

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Energi Nuklir
Energi nuklir merupakan salah satu energi alternatif atas masalah yang
ditimbulkan oleh semakin berkurangnya sumber energi fosil serta dampak
lingkungan yang ditimbulkannya (Pranoto, 2009). Energi nuklir termasuk
salah satu energi bersih masa depan, karena tidak menghasilkan emisi
(Duderstadt dan Hamilton, 1976). Energi nuklir dapat dihasilkan melalui dua
macam mekanisme yaitu pembelahan inti (reaksi fisi) dan penggabungan
beberapa inti (reaksi fusi) (Konin, 2008). Mekanisme produksi energi nuklir
banyak menggunakan reaksi fisi nuklir. Reaksi fisi dapat dilihat pada Gambar
1.2.

Gambar 2.1 Reaksi fisi (Net Sains, 2009).

3
Sebuah inti berat ditumbuk oleh partikel (neutron) dapat membelah menjadi
dua inti yang lebih ringan dan beberapa partikel lain. Mekanisme ini disebut
pembelahan inti (fisi nuklir) (Kidd, 2009). Contoh reaksi fisi adalah inti
uranium yang ditumbuk oleh neutron. Saat sebuah inti ditembakkan oleh
sebuah neutron dengan presentasi tertentu, inti akan mengalami pembelahan
atau reaksi fisi (Zweifel, 1973). Berikut salah satu contoh reaksi fisi dari
uranium dapat dilihat pada persamaan 2.1.

n+ 01¿ 235 236 141 92 1


92 U → 92 U → 56 Ba → 36 Kr → 3 0n ¿(2.1)

Reaksi fisi uranium seperti di atas menghasilkan neutron. Neutron yang


dihasilkan dapat menumbuk kembali inti uranium untuk membentuk reaksi
fisi selanjutnya (Cothern dan Rebers, 1991). Mekanisme ini terus terjadi
dalam waktu yang sangat cepat hingga membentuk reaksi berantai tak
terkendali. Akibatnya terjadi pelepasan energi yang besar secara singkat.
Pelepasan energi yang dihasilkan melalui reaksi fisi berantai dapat
dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik apabila reaksi fisi berantai ini
terkendali (Zweifel, 1973). Reaksi fisi berantai dapat dilihat
pada Gambar 2.1.

Gambar 2.2 Reaksi fisi berantai (Net Sains, 2009).

B. Energi Nuklir sebagai Sumber Energi


Secara umum, energi nuklir dapat dihasilkan melalui dua macam
mekanisme, yaitu pembelahan inti atau reaksi fisi dan penggabungan beberapa

4
inti melalui reaksi fusi. Di sini akan dibahas salah satu mekanisme produksi
energi nuklir, yaitu reaksi fisi nuklir.Sebuah inti berat yang ditumbuk oleh
partikel (misalnya neutron) dapat membelah menjadi dua inti yang lebih
ringan dan beberapa partikel lain. Mekanisme semacam ini disebut
pembelahan inti atau fisi nuklir. Contoh reaksi fisi adalah uranium. Reaksi fisi
uranium menghasilkan neutron selain dua buah inti atom yang lebih ringan.
Neutron ini dapat menumbuk (diserap) kembali oleh inti uranium untuk
membentuk reaksi fisi berikutnya.
Dibandingkan dibentuk dalam bentuk bom nuklir, pelepasan energi
yang dihasilkan melalui reaksi fisi dapat dimanfaatkan untuk hal-hal yang
lebih berguna. Untuk itu, reaksi berantai yang terjadi dalam reaksi fisi harus
dibuat lebih terkendali. Usaha ini bisa dilakukan di dalam sebuah reaktor
nuklir. Reaksi berantai terkendali dapat diusahakan berlangsung di dalam
reaktor yang terjamin keamanannya dan energi yang dihasilkan dapat
dimanfaatkan untuk keperluan yang lebih berguna, misalnya untuk penelitian
dan untuk membangkitkan listrik. Di dalam reaksi fisi yang terkendali, jumlah
neutron dibatasi sehingga hanya satu neutron saja yang akan diserap untuk
pembelahan inti berikutnya. Dengan mekanisme ini, diperoleh reaksi berantai
terkendali yang energi yang dihasilkannya dapat dimanfaatkan untuk
keperluan yang berguna.
Energi yang dihasilkan dalam reaksi fisi nuklir dapat dimanfaatkan
untuk keperluan yang berguna. Untuk itu, reaksi fisi harus berlangsung secara
terkendali di dalam sebuah reaktor nuklir. Sebuah reaktor nuklir paling tidak
memiliki empat komponen dasar, yaitu elemen bahan bakar, moderator
neutron, batang kendali, dan perisai beton.
Elemen bahan bakar menyediakan sumber inti atom yang akan
mengalami fusi nuklir. Bahan yang biasa digunakan sebagai bahan bakar
adalah uranium U. elemen bahan bakar dapat berbentuk batang yang
ditempatkan di dalam teras reaktor.Neutron-neutron yang dihasilkan dalam
fisi uranium berada dalam kelajuan yang cukup tinggi. Adapun, neutron yang
memungkinkan terjadinya fisi nuklir adalah neutron lambat sehingga
diperlukan material yang dapat memperlambat kelajuan neutron ini. Fungsi ini

5
dijalankan oleh moderator neutron yang umumnya berupa air. Jadi, di dalam
teras reaktor terdapat air sebagai moderator yang berfungsi memperlambat
kelajuan neutron karena neutron akan kehilangan sebagian energinya saat
bertumbukan dengan molekul-molekul air.
Radiasi yang dihasilkan dalam proses pembelahan inti atom atau fisi
nuklir dapat membahayakan lingkungan di sekitar reaktor. Diperlukan sebuah
pelindung di sekeliling reaktor nuklir agar radiasi dari zat radioaktif di dalam
reaktor tidak menyebar ke lingkungan di sekitar reaktor. Fungsi ini dilakukan
oleh perisai beton yang dibuat mengelilingi teras reaktor. Beton diketahui
sangat efektif menyerap sinar hasil radiasi zat radioaktif sehingga digunakan
sebagai bahan perisai.Energi yang dihasilkan dari reaksi fisi nuklir terkendali
di dalam reaktor nuklir dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik.
Instalasi pembangkitan energi listrik semacam ini dikenal sebagai pembangkit
listrik tenaga nuklir (PLTN)
Salah satu bentuk reaktor nuklir adalah reaktor air bertekanan (pressurized
water reactor/PWR). Energi yang dihasilkan di dalam reaktor nuklir berupa
kalor atau panas yang dihasilkan oleh batang-batang bahan bakar. Kalor atau
panas dialirkan keluar dari teras reaktor bersama air menuju alat penukar
panas (heat exchanger). Di sini uap panas dipisahkan dari air dan dialirkan
menuju turbin untuk menggerakkan turbin menghasilkan listrik, sedangkan air
didinginkan dan dipompa kembali menuju reaktor. Uap air dingin yang
mengalir keluar setelah melewati turbin dipompa kembali ke dalam reaktor.

C. Energi Nuklir dalam Fisika


Di dalam inti atom tersimpan tenaga inti (nuklir) yang luar biasa
besarnya. Tenaga nuklir itu hanya dapat dikeluarkan melalui proses
pembakaran bahan bakar nuklir. Proses ini sangat berbeda dengan
pembakaran kimia biasa yang umumnya sudah dikenal, seperti pembakaran
kayu, minyak danbatubara. Besar energi yang tersimpan (E) di dalam inti
atom adalah seperti dirumuskan dalam kesetaraan massa dan energi oleh
Albert Einstein:
E= m C2 (2.3)

6
Dimana
M : massa bahan(kg)
C : kecepatan cahaya (3 x 108m/s).
Energi nuklir berasal dari perubahan sebagian massa inti dan
keluar bentuk panas. Dilihat dari proses berlangsungnya, ada dua jenis reaksi
nuklir, yaitu reaksi nuklir berantai takterkendali dan reaksi nuklir berantai
terkendali. Reaksi nuklir tak terkendali terjadi missal pada ledakan bom
nuklir. Dalam peristiwa ini reaksi nuklir sengaja tidak dikendalikan agar
dihasilkan panas yang luar biasa besarnya sehingga ledakan bom memiliki
daya rusak yang maksimal. Agarreaksi nuklir yang terjadi dapat dikendalikan
secara aman dan energi yang dibebaskan dari reaksi nuklir tersebut dapat
dimanfaatkan, maka manusia berusaha untuk membuat suatu sarana reaksi
yang dikenal sebagai reaktor nuklir. Jadi reaktor nukli rsebetulnya hanyalah
tempat dimana reaksi nuklir berantai terkendali dapat dilangsungkan. Reaksi
berantai didalam reaktor nuklir ini tentusangat berbeda dengan reaksi berantai
pada ledakan bomnuklir. Untuk mendapatkan gambaran tentang besarnya
energi yang dapat dilepaskan oleh reaksi nuklir, berikut ini diberikan contoh
perhitungan sederhana.
Ambil 1g(0,001kg) bahan bakar nuklir U235. Jumlah atom
didalam bahan bakar ini adalah:

N= (1/235) x 6,02x1023=25,6x1020atomU235.

Karena setiap proses fisi bahan bakar nuklir U235 disertai dengan pelepasan
energi sebesar 200MeV, maka 1gU235 yang melakukan reaksi fisi sempurna
dapat melepaskan energi sebesar:

E=25,6x1020(atom)x200(MeV/atom) =51,2x1022MeV

Jika energi tersebu dinyatakan dengan satuan Joule(J), dimana 1MeV


=1.6x10-13J, mak aenergi yang dilepaskan menjadi:

7
E=51,2x1022(MeV) x 1,6x10-13(J/MeV) =81,92x109J

Dengan menganggap hanya 30% dari energi itu dapat diubah menjadi energi
listrik, maka energi listrik yang dapat diperoleh dari 1g U235 adalah:

Elistrik = (30/100) x 81,92x109J=24,58x109J

Karena 1J=1W. s (E=P.t), maka peralatan elektronik seperti pesawat tv


Dengan daya (P) 100W dapat dipenuhi kebutuhan listriknya oleh 1g U235
selama:
t=Elistrik/P=24,58 x 109(J)/100(W) =24,58x107s

Angka 24,58x107 sekon (detik) sama lamanya dengan 7,78 tahun terus-
menerus tanpa dimatikan. Jika diasumsikan pesawat TV tersebut hanya
dinyalakan selama12 jam/hari, maka energi listrik dari 1 g U235 bisa dipakai
untuk mensuplai kebutuhan listrik pesawat TV selama lebih dari 15 tahun.

D. Pengertian PLTN
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) adalah stasiun
pembangkit listrik thermal dimana panas yang dihasilkan diperoleh dari satu
atau lebih reaktor nuklir pembangkit listrik. PLTN termasuk dalam
pembangkit daya base load, yang dapat bekerja dengan baik ketika daya
keluarannya konstan (meskipun boiling water reactor dapat turun hingga
setengah dayanya ketika malam hari). Daya yang dibangkitkan per unit
pembangkit berkisar dari 40MWe hingga 1000 MWe. Unit baru yang sedang
dibangun pada tahun 2005 mempunyai daya 600-1200 MWe. Hingga tahun
2005 terdapat 443 PLTN berlisensi di dunia, dengan 441diantaranya
beroperasi di 31 negara yang berbeda. Keseluruhan reaktor tersebut
menyuplai17% dayalistrik dunia.
Teknologi PLTN di rancang agar energi nuklir yang terlepas dari
proses fisi dapat di manfaatkan sebagai sumber energi dalam kehidupan

8
sehari-hari. PLTN merupakan sebuah sistem yang dalam operasinya
menggunakan reactor daya yang berperan sebagai tungkuh penghasil panas.
Komponen utama dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) yaitu:
1. Reaktor
2. Sistem kendali
3. Instrumentasi
4. Bejana tekan berpendingin utama
5. Pengung kung

Komponen dari reactor nuklir antara lain:


1. Bahan bakar nuklir, berbentuk batang logam berisi bahan radioaktif yang
berbentuk pelat. Sebagai contoh bahan bakar nuklir adalah:
a. Uranium-235 (U-235)
b. Pu-239
c. U-233
2. Moderator, berfungsi menyerap energi neutron.
3. Reflector, berfungsi memantulkan kembali neutron.
4. Pendingin berupa bahan gas atau logam cair untuk mengurangi energi
panas dalam reactor.
5. Batang kendali, berfungsi menyerap neutron untuk mengatur reaksi fisi.
6. Perisai, merupakan pelindung dari proses reaksi fisi yang berbahaya.

E. Prinsip Kerja PLTN

9
Gambar 2.3 Prinsip kerja sederhana PLTN

Prinsip kerja PLTN, pada dasarnya sama dengan pembangkit listrik


konvensional, yaitu air diuapkan di dalam suatu ketel melalui pembakaran. Uap
yang dihasilkan dialirkan ke turbin yang akan bergerak apabila ada tekanan
uap. Perputaran turbin digunakan untuk menggerakkan generator, sehingga
menghasilkan tenaga listrik. Perbedaannya pada pembangkit listrik
konvensional bahan bakar untuk menghasilkan panas menggunakan bahan
bakar fosil seperti batubara, minyak dan gas. Sisa pembakaran tersebut akan
ter-emisikan ke udara dan berpotensi mencemari lingkungan hidup, yang bisa
menimbulkan hujan asam dan peningkatan suhu global.
Sedangkan pada PLTN panas yang digunakan untuk menghasilkan uap
yang sama, dihasilkan dari reaksi pembelahan inti bahan fisil (uranium) dalam
reaktor nuklir. Sebagai pemindah panas biasa digunakan air yang
disirkulasikan secara terus menerus selama PLTN beroperasi. Proses
pembangkit yang menggunakan bahan bakar uranium ini tidak melepaskan
partikel seperti CO2, SO2, atau NOx, juga tidak mengeluarkan asap atau debu
yang mengandung logam berat yang dilepas ke lingkungan. Oleh karena itu
PLTN merupakan pembangkit listrik yang ramah lingkungan. Limbah
radioaktif yang dihasilkan dari pengoperasian PLTN berupa elemen bakar
bekas dalam bentuk padat. Elemen bakar bekas ini untuk sementara bisa
disimpan di lokasi PLTN, sebelum dilakukan penyimpanan secara lestari.
Panas yang digunakan untuk membangkitkan uap diproduksi sebagai
hasil dari pembelahan inti atom yang dapat diuraikan sebagai berikut :
Apabila satu neutron (dihasilkan dari sumber neutron) tertangkap oleh satu inti
atom uranium-235, inti atom ini akan terbelah menjadi 2 atau 3
bagian/fragmen. Sebagian dari energi yang semula mengikat fragmen-fragmen
tersebut masing - masing dalam bentuk energi kinetik, sehingga ereka dapat
bergerak dengan kecepatan tinggi.
Oleh karena fragmen-fragmen itu berada di dalam struktur kristal
uranium, mereka tidak dapat bergerak jauh dan gerakannya segera diperlambat.
Dalam proses perlambatan ini energi kinetik diubah menjadi panas (energi

10
thermal). Sebagai gambaran dapat dikemukakan bahwa energi thermal yang
dihasilkan dari reaksi pembelahan 1 kg uranium-235 murni besarnya adalah 17
milyar kilo kalori, atau setara dengan energi thermal yang dihasilkan dari
pembakaran 2,4 juta kg (2400 ton) batubara. Selain fragmen-fragmen tersebut
reaksi pembelahan menghasilkan pula 2 atau 3 neutron yang dilepaskan dengan
kecepatan lebih besar dari 10.000 km per detik. Neutron-neutron ini disebut
neutron cepat yang mampu bergerak bebas tanpa dirintangi oleh atom-atom
uranium atau atom-atom kelongsongnya. Agar mudah ditangkap oleh inti atom
uranium guna menghasilkan reaksi pembelahan, kecepatan neutron ini harus
diperlambat. Zat yang dapat memperlambat kecepatan neutron disebut
moderator.
Seperti telah disebutkan di atas, panas yang dihasilkan dari reaksi
pembelahan, oleh air yang bertekanan 160 atmosfir dan suhu 3000 C secara
terus menerus dipompakan ke dalam reaktor melalui saluran pendingin reaktor.
Air bersirkulasi dalam saluran pendingin ini tidak hanya berfungsi sebagai
pendingin saja melainkan juga bertindak sebagai moderator, yaitu sebagai
medium yang dapat memperlambat neutron. Neutron cepat akan kehilangan
sebagian energinya selama menumbuk atom-atom hidrogen. Setelah kecepatan
neutron turun sampai 2000 m per detik atau sama dengan kecepatan molekul
gas pada suhu 3000 C, barulah ia mampu membelah inti atom uranium-235.
Neutron yang telah diperlambat disebut neutron thermal.
Untuk mendapatkan keluaran thermal yang mantap, perlu dijamin agar
banyaknya reaksi pembelahan inti yang terjadi dalam teras reaktor
dipertahankan pada tingkat tetap, yaitu 2 atau 3 neutron yang dihasilkan dalam
reaksi itu hanya satu yang dapat meneruskan reaksi pembelahan. Neutron
lainnya dapat lolos keluar reaktor, atau terserap oleh bahan lainnya tanpa
menimbulkan reaksi pembelahan atau diserap oleh batang kendali. Batang
kendali dibuat dari bahan-bahan yang dapat menyerap neutron, sehingga
jumlah neutron yang menyebabkan reaksi pembelahan dapat dikendalikan
dengan mengatur keluar atau masuknya batang kendali ke dalam teras reaktor.
Fragmen-fragmen yang diproduksi selama reaksi pembelahan inti
disebut hasil belahan, yang kebanyakan berupa atom-atom radioaktif seperti

11
xenon-133, kripton-85 dan iodium- 131. Zat radioaktif ini meluruh menjadi
atom lain dengan memancarkan radiasi alpha, beta, gamma atau neutron.
Selama proses peluruhan, radiasi yang dipancarkan dapat diserap oleh bahan-
bahan lain yang berada di dalam reaktor, sehingga energi yang dilepaskan
berubah menjadi panas. Panas ini disebut panas peluruhan yang akan terus
diproduksi walaupun reaktor berhenti beroperasi. Oleh karena itu reaktor
dilengkapi dengan suatu sistem pembuangan panas peluruhan. Selain hasil
belahan, dalam reaktor dihasilkan pula bahan radioaktif lain sebagai hasil
aktivitas neutron. Bahan radioaktif ini terjadi karena bahan-bahan lain yang
berada di dalam reaktor (seperti kelongsongan atau bahan struktur) menangkap
neutron sehingga berubah menjadi unsur lain yang bersifat radioaktif.
Radioaktif adalah sumber utama timbulnya bahaya dari suatu PLTN, oleh
karena itu semua sistem pengamanan PLTN ditujukan untuk mencegah atau
menghalangi terlepasnya zatradioaktif ke lingkungan dengan aktivitas yang
melampaui nilai batas ambang yang diizinkan menurut peraturan yang berlaku.

F. Tipe-Tipe PLTN
PLTN dikelompokkan berdasarkan jenis reaktor yang digunakan.
Tetapi ada juga PLTN yang menerapkan unit-unit inde penden, dan hal ini
bisa menggunakan jenis reaktor yang berbeda.
Tipe – tipe reaktor PLTN yang telah beroperasi di dunia antara lain:
1. Reaktor air didih (Boiling Water Reactor, BWR)
Pada reaktor air didih, panas hasil fisi dipakai secara langsung
untuk menguapkan air pendingin dan uap yang terbentuk langsung dipakai
untuk memutar turbin. Turbin tekanan tinggi menerima uap pada suhu
sekitar 290 ºC dan tekanan sebesar 7,2 MPa. Sebagian uap diteruskan lagi
ke turbin tekanan rendah. Dengan sistem ini dapat diperoleh efisiensi
thermal sebesar 34 %. Efisiensi thermal ini menunjukkan prosentase panas
hasil fisi yang dapat dikonversikan menjadi energi listrik. Setelah melalui
turbin, uap tersebut akan mengalami proses pendinginan sehingga berubah
menjadi air yang langsung dialirkan ke teras reaktor untuk diuapkan lagi

12
dan seterusnya. Dalam reaktor ini digunakan bahan bakar 235U dengan
tingkat pengayaannya 3-4 % dalam bentuk UO2.

Gambar 2.4 Reaktor air didih (Boiling Water Reactor, BWR)

2. Reaktor Air Tekan( Pressurized Water Reactor, PWR)


Reaktor Air Tekan juga menggunakan H2O sebagai pendingin
sekaligus moderator. Bedanya dengan Reaktor Air Didih adalah
penggunaan dua macam pendingin, yaitu pendingin primer dan sekunder.
Panas yang dihasilkan dari reaksi fisi dipakai untuk memanaskan air
pendingin primer. Dalam reaktor ini dilengkapi dengan alat pengontrol
tekanan (pessurizer) yang dipakai untuk mempertahankan tekanan sistem
pendingin primer.

Gambar 2.5 Reaktor Air Tekan (Pressurized Water Reactor, PWR)

3. Reaktor Air Berat atau HWR (Heavy Water Reactor)


Reaktor Air Berat merupakan jenis reaktor yang menggunakan
D2O (air berat) sebagai moderator sekaligus pendingin. Reaktor ini
menggunakan bahan bakar uranium alam sehingga harus digunakan air
berat yang penampang lintang serapannya terhadap neutron sangat kecil.
PLTN dengan Reaktor Air berat yang paling terkenal adalah CANDU

13
(Canadian Deuterium Uranium) yang pertama kali dikembangkan oleh
Canada.

4. Reaktor Magnox atau MR (Magnox Reactor)


Reaktor Magnox menggunakan bahan bakar dalam bentuk logam
uranium atau paduannya yang dimasukkan ke dalam kelongsong paduan
magnesium (Mg). Reaktor Magnox menggunakan CO2 sebagai pendingin,
grafit sebagai moderator, dan uranium alam sebagai bahan bakar. Panas
hasil fisi diambil dengan mengalirkan gas CO2 melalui elemen bakar
menuju ke sistem pembangkit uap. Dari pertukaran panas ini akan
dihasilkan uap air yang selanjutnya dapat dipakai untuk memutar turbin.

Gambar 2.6 Reaktor Magnox atau MR (Magnox Reactor)


Hasil dari usaha dalam penyempurnaan unjuk kerja Reaktor Magnox
adalah diperkenalkannya Reaktor Maju Berpendingin Gas atau AGR
(Advanced Gas-cooled Reactor). Dalam reaktor ini juga menggunakan
CO2 sebagai pendingin, grafit sebagai moderator, namun bahan bakarnya
berupa uranium sedikit diperkaya yang dibungkus dengan kelongsong dari
baja tahan karat. Pengayaan bahan bakar ini dimaksudkan untuk
meningkatkan efisiensi thermal dan fraksi bakar bahan bakarnya.

5. Reaktor Temperatur Tinggi atau HTR (High Temperature Reactor)


Reaktor Temperatur Tinggi atau HTR (High Temperature Reactor)
ini mampu menghasilkan panas hingga 750 ºC dengan efisiensi thermalnya
sekitar 40 %. Panas yang dibangkitkan dalam teras reaktor dipindahkan
menggunakan pendingin He (sistem primer) ke pembangkit uap. Dalam

14
pembangkit uap ini panas akan diserap oleh sistem uap air umpan (sistem
sekunder) dan uap yang dihasilkannya dialirkan ke turbin. Dalam reaktor
ini juga ada sistem pemisah antara sistem pendingin primer yang radioaktif
dan sistem pendingin sekunder yang tidak radioaktif.

Gambar 2.7 Reaktor Temperatur Tinggi atau HTR (High Temperature


Reactor)

Elemen bahan bakar yang digunakan dalam Reaktor Temperatur Tinggi


berbentuk bola, tiap elemen mengandung 192 gram carbon, 0,96 gram
235U dan 10,2 gram 232Th yang dapat dibiakkan menjadi bahan bakar
baru 233U. Proses fisi dalam teras reaktor mampu memanaskan gas He
hingga mencapai suhu 750 _C. Setelah terjadi pertukaran panas dengan
sistem sekunder, suhu gas He akan turun menjadi 250 ºC. Gas He
selanjutnya dipompakan lagi ke teras reaktor untuk mengambil panas fisi,
demikian seterusnya. Dalam operasi normal, reaktor ini membutuhkan
bahan bakar bola berdiameter 60 mm sebanyak ± 675.000 butir yang
diletakkan di dalam teras reaktor. Rata-rata setiap butir bahan bakar
tinggal di dalam teras selama enam bulan pada operasi beban penuh.

G. Keuntungan dan Kerugian PLTN


1. Keuntungan PLTN
Pertimbangan pemanfaatan energi nuklir sebagai pembangkit listrik
(PLTN) adalah penghematan penggunaan sumberdaya nasional,
mengurangi ketergantungan terhadap minyak bumi, batubara dan gas
bumi, mengurangi emisi gas rumah kaca secara signifikan, serta

15
meningkatkan ketahanan dan kemandirian pasokan energi untuk
mendukung pembangunan nasional jangka panjang.
Tenaga nuklir juga dimanfaatkan pada bidang-bidang lainnya seperti
bidang pertanian, peternakan, hidrologi, industri, kesehatan, penggunaan
zat radioaktif dan sinar-X untuk radiografi, logging, gauging, analisa
bahan, kaos lampu, perunut (tracer) dan lain-lain. Dalam bidang penelitian
terutama banyak dilakukan oleh BATAN mulai dari skala kecil sampai
dengan skala besar. Pemanfaatan dalam bidang kesehatan dapat dilihat
seperti untuk diagnosa, kedokteran nuklir, penggunaan untuk terapi
dimana radiasi digunakan untuk membunuh sel-sel kanker.Bagi Indonesia,
nuklir sebagai sumber energi terbarukan, Pembangkit listrik berbasis nuklir
dianggap lebih ramah lingkungan daripada pembangkit listrik berbasis
bahan bakar minyak.Emisi karbon dioksida pembangkit energi nuklir lebih
rendah daripada batu bara, minyak bumi,gas alam,bahkan hidroenergi dan
pembangkit energi surya.Ketiga, alasan ekonomis.Harga listrik yang
dihasilkan nantinya akan lebih murah karena biaya produksi bisa ditekan.
Sebagai perbandingan, 1 kg uranium sebagai bahan baku nuklir,setara
dengan 1.000 – 3.000 ton batu bara ( Elsan Januar, 2012).
Beberapa Kelebihan dari energi nuklir, yaitu: Bahan bakarnya tidak
mahal, mudah untuk dipindahkan (dengan sistem keamanan yang ketat),
energinya sangat tinggi, dan tidak mempunyai efek rumah kaca dan hujan
asam.
2. Kerugian PLTN
Meskipun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir banyak
manfaatnya, akan tetapi jika suatu saat terjadi kebocoran reactor nuklir
akan berakibat fatal. Seperti yang terjadi diChernobyl, Ukraina pada
April 1986. Radiasi ledakan itu meledak dan telontar 1500 meter ke
udara, yang membuat radiasi paparan sampai jauh ke Eropa. Selain
memicu evakuasi ribuan warga dari sekitar lokasi kejadian, dampak
kesehatan masih dirasakan para korban hingga bertahun-tahun kemudian
misalnya kanker, gangguan kardiovaskular dan bahkan kematian. Bahkan
sampai saat ini daerah tersebut dibiarkan tanpa berpenghuni.

16
Radiasi yang dihasilkan dalam proses pembelahan inti atom atau
fisi nuklir dapat membahayakan lingkungan di sekitar reaktor. Beberapa
Kelemahan dari penggunaan energi nuklir seperti: Butuh biaya yang
besar untuk sistem penyimpanannya disebabkan dari bahaya radiasi
energi nuklir itu sendiri, masalah kepemilikan energi nuklir disebabkan
karena bahayanya massal dan produk buangannya yang sangat radioaktif,
Nuklir sebagai senjata pemusnah.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Nuklir adalah salah satu sumber energi yang
menghasilkan energi sangat besar dengan bahan bakar
Urainium melalui reaski fisi dan fusi.
2. Energi nuklir dapat digunakan sebagai pembakit listrik
(PLTN), Bahan senjata militer, dan Tenaga nuklir juga
dimanfaatkan pada bidang-bidang lainnya seperti bidang
pertanian, peternakan, hidrologi, industri, kesehatan,
penggunaan zat radioaktif dan sinar-X untuk radiografi,
logging, gauging, analisa bahan, kaos lampu, perunut
(tracer) dan lain-lain.
3. Penggunaan energi nuklir mempunyai dampak positif
yang sangat menguntungkan dan juga mempunyai
dampak negatif yang sangat berbahaya bagi kehidupan
karena mempunyai produk buangannya yang sangat
radioaktif, Nuklir sebagai senjata pemusnah.
4. Penggunaan nuklir sebagai energi sangat kompeten
karena dari 1 gr Uranium-235 dapat menghasilkan energi
sebesar 81,92x 10-19 J.

17
5. Indonesia mempunyai kesempatan untuk menjadikan
nuklir sebagai energi karena memiliki cadangan Uranium
sangat besar yang terletak di Kalimantan Barat dan
Bangka Belitung.

B. Saran
1. Masyarakat harus mulai mengerti dengan keadaan
sumber listrik di Indonesia.
2. Pemerintah harus mulai berani dan serius terhadap
program pembangunan PLTN, karena dampak positif dari
PLTN lebih besar dibanding dengan dampak negatifnya,
karena daya yang dibangkitkan oleh PLTN bisa mencukupi
kebutuhan listrik dalam negeri.

18
DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Rizki M. 2011. Ketenaganukliran (online). http://mediaanakIndonesia.


wordpress.com/2011/03/14/dampak-kebocoran-nuklir-bagi-manusia/
(Diakses Pada 14 Maret 2020).
Anonim. Peningkatan Peranan Energi Nuklir di 15 Negara. Buletin BATAN: Th.
XII (3)
Badan Tenaga Nuklir Indonesia. 2015. Cadangan Uranium di Indonesia. Jakarta :
Batan.org
Murray, Raymond L. Nuclear Energy. Oxford: Pergamon Press
(1980)
Pranoto, alvin. 2009. Sains dan Teknologi. Jakarta :Gramedia
Pustaka Utama

19
Tanya Jawab:
1. Nur Hikmah
Bagaimana cara atau tips untuk menjaga energi yang ada pada PLTN
sehingga dapat terjaga keberlangsungan ya dan generasi kepedan dapat
menggunakannya juga.
Jawaban:
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir atau PLTN adalah sebuah
pembangkit daya thermal yang menggunakan satu atau beberapa reaktor
nuklir sebagai sumber panasnya. Prinsip kerja sebuah PLTN hampir sama
dengan sebuah Pembangkilt Listrik Tenaga Uap, menggunakan uap
bertekanan tinggi untuk memutar turbin. Putaran turbin inlah yang diubah
menjadi energi listrik. Perbedaannya ialah sumber panas yang digunakan
untuk menghasilkan panas. Sebuah PLTN menggunakan Uranium sebagai
sumber panasnya. Reaksi pembelahan (fisi) inti Uranium menghasilkan
energi panas yang sangat besar.
PLTN dikategorikan berdasarkan jenis reaktor yang digunakan.
Namun pada beberapa pembangkit yang memiliki beberapa unit reaktor
yang terpisah memungkinkan untuk menggunakan jenis reaktor yang
berbahan bakar seperti Uranium dan Plutonium.jadi untuk tips menjaga
energi dari PLTN itu dengan menggunakan sumber panasnya, seperti
contohnya pada Pembangkilt Listrik Tenaga Uap, menggunakan uap
bertekanan tinggi untuk memutar turbin. Putaran turbin inlah yang diubah
menjadi energi listrik.

2. Adinda Ferlita
kira-kira apa saja perbedaan dari pltn, pembangkit listrik tenaga air,
pembangkit listrik tenaga angin, pembangkit listrik tenaga panas bumi,
pembangkit listrik tenaga surya? Serta tolong berikan contohnya dalam
kehidupan sehari-hari

20
Jawaban:
Pembangkit listrik pada dasarnya adalah generator yang memproduksi
listrik untuk dihantarkan oleh jalur transmisi dan distribusi hingga sampai
ke konsumen. Pemutar dari generator ini bisa bermacam-macam jenisnya.
Bentuknya bisa berupa mesin motor bakar, turbin angin, turbin air, turbin
uap, atau mesin gas. Berdasarkan cara atau jenis alat yang digunakan
untuk memutar turbin ini, Jadi dapat juga dikatakan bahwa
yang membedakan ya yaitu cara kerja dari pembangkit listrik tersebut dan
juga bahan yang digunakan ya.

3. Rizky Badria
Bagaimana untuk di Indonesia sendiri? Apa sudah ada PLTN? Jika ada,
apakah terdapat hambatan dalam proses pembangunan PLTN di
Indonesia?
Jawaban:
Rencana pembangunan PLTN sudah ada dari tahun 1997, pada tahun
tersebut Presiden Soeharto ingin membawa Indonesia kedalam era
industri. Dalam era industri, diperlukan pasokan listrik yang sangat besar
untuk menyuplai kebutuhan listrik mesin-mesin pabrik. Pada tahun
tersebut telah diadakan studi tapak untuk menentukan tempat yang paling
sesuai untuk pembangunan PLTN dan telah ditemukan tapak Jepara.
Jepara dipilih karena tapak Jepara tidak dilalui oleh jalur gempa dan
ditambah berada di tengah-tengah antara Jawa dan Bali yang selama ini
menjadi pemakai listrik terbesar (hal ini juga mengurangi cost untuk
membangun jalur listrik, karena bisa menggunakan jalur listrik yang sudah
ada).Saat ini Bangkabelitung telah meminta kepada BATAN untuk
dibangun PLTN dan BATAN telah menemukan 2 tapak yang cocok untuk
dibangun PLTN yang masih dalam tahap studi tapak.Hambatan yang
dialami BATAN dalam pembangunan PLTN adalah karena banyaknya
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang menolah untuk dibangun
PLTN di tempat mereka dan juga banyaknya media yang memberi citra
buruk terhadap PLTN.

21
4. Anggra Intan Sari
mengenai PLTN, melihat dampak positif dan negatif di lingkungan yang
ditimbulkan oleh PLTN tersebut, apakahh ada solusi untuk mengurangi
atau meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan? serta apakah negara
kita telah siap menggunakan atau mengembangkan PLTN.
Jawaban:
Solusi dari dampak negatif yg lami sebutkan di makalah
1. Mengenakan pakaian yang menutup seluruh tubuh.
2. Sebisa mungkin selama 10 hari tidak sering-sering berada di luar
ruangan karena radiasi minimal dipengaruhi jarak dan waktu.
3. Banyak minum air dan makan-makanan yang mengandung yodium
termasuk buah apel.
4. Mandi menggunakan shower usai bepergian.
5. Mengunakan payung saat keluar rumah, terutama di kawasan radius
100 km.
6. Memakai baju berbeda saat di luar dan di dalam rumah.
7. Tidak meminum air dari kran.
serta apakah negara kita telah siap menggunakan atau mengembangkan
PLTN.
Menurut slah satu artikl indonesia siap mengembangkan PLTN
pembangunan PLTN di Indonesia memang sudah seharusnya dilakukan
mengingat kebutuhan energi setiap tahun semakin banyak. Sampai 2025,
lanjut Taswanda, kebutuhan listrik mencapai 115 giga dan itu tidak
mungkin tercukupi oleh energi baru terbarukan (EBT) yang sedang
digalakkan oleh pemerintah saat ini.

5. Defa Putri Utami


Apakah terdapat faktor penghambat dalam penggunaan PLTN?
Jawaban:
faktor penghambat dalam penggunaan PLTN tersebut adalah dua lingkup
yang berbeda yang kadang-kadang tidak dapat diperbandingkan secara

22
langsung. Segi-segi polusi, biaya konstruksi, pemeliharaan, bahan bakar
dan operasi serta keamanan dan keandalan sistem diambil sebagai pokok-
pokok perbandingan dengan harapan masingmasing akan terwakili secara
jelas dan menyeluruh. Seperti faktor ekomoni, faktor pencemaran
lingkungan dan kesehatan dak faktor keamanan.

6. Siti Aisyah (menyanggah)


Bisakah kelompok 3 menjelaskan sedikit ruang lingkup ini maksudnya
ruang lingkup yang bagaimana ya?
Jawaban:
seperti yang saya jelaskan ruang lingkup disini dimaksudkan dari Segi-
segi polusi, biaya konstruksi, pemeliharaan, bahan bakar dan operasi serta
keamanan dan juga keandalan sistem, jadi intinya dari segi perekonomian
dan segi lingkungan dan kesehatan yang akan tercemar.

7. Siti Wahyuni
Dari video yang telah saya lihat, saya ingin mengajukan pertanyaan
kepada kelompok kalian. Dari video terdapat 3 pembangkit yaitu, air,
angin dan Surya. Menurut kalian pembangkit mana yang paling efektif
untuk di gunakan sehari-hari dan tolong beri alasannya.
Jawaban:
menurut kelompok kami, yang paling efektif digunakan yaitu dari
pembangkit listrik tenaga air karna jadi salah satu sumber energi yang
banyak dikembangkan di indonesia. PLTA memanfaatkan aliran air untuk
menggerakan kipas turbin pembangkit listrik. turbin berputar akan
mengubah energi potensial air menjadi energi mekanis.

8. Inda Hasanah
telah kita ketahui bahwa sumber daya alam di indonesia sangat banyak
sekali, tetapi mengapa indonesia merencanakan membangun PLTN,
sementara indonesia kaya akan sumber daya alam yang belum maksimal
tergali.?

23
Jawaban:
Gagasan pembangunan PLTN di Indonesia didasari oleh bebebrapa
pertimbangan diaantaranya sumber energi fosil yang menjadi penopang
utama dalam pembangkit listrik semakin menipis , sementara kebutuhan
tiap tahunya semakin meningkat dan banyak energi fosil salah satunya
minyak banyak memiliki lokasi yang sulit di jangkau. Tuntutan
pemenuhan kebutuhan listrik dan kualitasl ingkungan yang bersih juga
melatar belakangi rencana pembangunan PLTN di Indonesia.

9. Ardi
"Tenaga nuklir juga dimanfaatkan pada bidang-bidang lainnya seperti
bidang pertanian, peternakan, hidrologi, industri, kesehatan, penggunaan
zat radioaktif dan sinar-X untuk radiografi, logging, gauging, analisa
bahan, kaos lampu, perunut (tracer) dan lain-lain."
berikan contoh untuk masing bidang itu, di setiap bidang bagaimana
manfaat rekasi nuklirnya?
Jawaban:
1. Pertanian
Pemuliaan Tanaman
Teknologi Nuklir dalam Pertanian untuk Pemuliaan Tanaman
Pemanfaatan energi nuklir dalam hal pemuliaan tanaman
menggunakan teknik mutasi radiasi. Secara singkat, prosesnya adalah
benih induk yang akan dimutasi, disinari oleh radiasi sinar gamma
yang mampu menembus hingga lapisan kromosom. Struktur
kromosom pada biji tersebut mengalami perubahan sehingga
berdampak terhadap sifat tanaman dan keturunannya.
2. Dibidang peternakan teknologi nuklir telah dimanfaatkan untuk
memproduksi vaksin untuk anak ayam, penggemukan hewan ternak,
peningkatan daya tahan ternak terhadap penyakit, dan lain sebagainya.
3. Kesehatan
Teknologi nuklir dapat dimanfaatkan untuk kesehatan, baik untuk
diagnosa maupun untuk pengobatan atau terapi. Dengan menggunakan

24
radiasi dari isotop radioaktif cobalt pada dosis tertentu terhadap sel-sel
kanker, sel-sel ini akan mati, sedangkan sel-sel normal tidak begitu
terpengaruh selama pengobatan. Selain itu untuk mendiagnosa
penyakit pasien tanpa harus melakukan pembedahan, para dokter
biasanya menggunakan sinar-X. Selain itu, kedokteran nuklir juga
mampu mendeteksi adanya kekambuhan penyakit kanker.
4. Industri
Pemanfaatan radiasi nuklir dalam bidang industri antara lain dalam:
Teknik radiografi
Teknik gauging
Teknik perunut atau teknik tracing
Teknik analisis aktivasi neutron
5. Teknik Radiografi
Aplikasi teknologi nuklir dalam bidang industri radiografi sebenarnya
hampir mirip dengan pemakaian pesawat sinar-X pada bidang
kedokteran, yaitu untuk melihat keadaan dalam tubuh manusia dengan
cara di foto dengan sinar – X. Sedangkan dalam
teknik radiografi yang di foto adalah benda atau obyek yang akan
dilihat keadaan bagian dalamnya.
6. Gauging
Pemakaian radioisotop dalam bidang industri, khususnya dalam bidang
teknik gauging terbilang banyak dijumpai. Teknik gauging adalah
teknik pengukuran dengan mengguna-kan radioisotop dan teknik
pengukuran ini ada beberapa macam, yairu thickness gauging, level
gauging dan density gauging. 
7. kaos lampu
Bagaimana sebuah kaos lampu petromaks bisa mengandung
radioaktif? Dari mana asalnya? Radioaktivitas tersebut berasal dari
thorium oksida yang menjadi salah satu bahan dalam pembuatan kaos
lampu. 

10. Helpi Lestari

25
bagaimana cara mengelolah limbah radioaktif hasil PLTN agar tidak
menjadi polusi bagi lingkungan?
Jawaban:
Selama operasi PLTN, pencemaran yang disebabkan oleh zat radioaktif
terhadap lingkungan dapat dikatakan tidak ada. Gas radioaktif yang dapat
keluar dari sistem reaktor tetap terkungkung di dalam system
pengungkungan PLTN dan sudah melalui sistem ventilisasi dengan filter
yang berlapis-lapis. Gas yang dilepas melalui cerobong aktivitasnya
sangat kecil, sehingga tidak menimbulkan dampak terhadap lingkungan.

11. Siti Aisyah


Pada slide yg telah pemateri sampaikan tentang tipe-tipe PLTN,diantara 4
tipe PLTN tadi,tipe reaktor mana yang lebih banyak digunakan
dikehidupan kita berikan alasan?
Jawaban:
Untuk sekarang tidak dapat dikatan reaktor tang yang banyak di gunakan
di kehidupan kita sehari-hari, tetapi di beberapa negara menggunakan
beberapa tipe reaktor yaitu
 Reaktor air didih
 Reaktor air tekanan
 Reaktor air berat atau HWR
 Reaktor Magnok
 Reaktor temperatur tinggi
Tipe-tipe reaktor ini mempunyai kelebihan dan kekurangan masing yang
mungkin bisa digunakan sesuai dengan yang di butuhkan dari lingkungan
sebuah negara.

12. Silvia Alviani


Pada slide yg telah pemateri sampaikan ada dibagian pengertian PLTN itu
tertulis : Daya yang di bangkitkan 40 Mwe -1000Mwe ...yang akan saya
tanyakan adalah : bagaimana jika daya yang di bangkitkan pada sebuah
PLTN kurang dari 40MWe atau lebih dari 1000MWe"Tenaga nuklir juga

26
dimanfaatkan pada bidang-bidang lainnya seperti bidang pertanian,
peternakan, hidrologi, industri, kesehatan, penggunaan zat radioaktif dan
sinar-X untuk radiografi, logging, gauging, analisa bahan, kaos lampu,
perunut (tracer) dan lain-lain."berikan contoh untuk masing bidang itu, di
setiap bidang bagaimana manfaat rekasi nuklirnya?
Jawaban:
Menjawab pertanyaan pertama menurut kami daya yang digunakan
kurang atau pun lebih dari ambang batas yang digunakan kemungkinan
kerjanya tidak maksimal atau akan menyebakan efek buruk dilingkunan
dan mahluk hidup manusia. Untuk pertanyaan selanjutnya sama dengan
pertanyaan yang diberikan oleh saudara ardi jadi jawabanya adalah sebagai
berikut :
1. Pertanian
Pemuliaan Tanaman
Teknologi Nuklir dalam Pertanian untuk Pemuliaan Tanaman
Pemanfaatan energi nuklir dalam hal pemuliaan tanaman
menggunakan teknik mutasi radiasi. Secara singkat, prosesnya adalah
benih induk yang akan dimutasi, disinari oleh radiasi sinar gamma
yang mampu menembus hingga lapisan kromosom. Struktur
kromosom pada biji tersebut mengalami perubahan sehingga
berdampak terhadap sifat tanaman dan keturunannya.
2. Dibidang peternakan teknologi nuklir telah dimanfaatkan untuk
memproduksi vaksin untuk anak ayam, penggemukan hewan ternak,
peningkatan daya tahan ternak terhadap penyakit, dan lain sebagainya.
3. Kesehatan
Teknologi nuklir dapat dimanfaatkan untuk kesehatan, baik untuk
diagnosa maupun untuk pengobatan atau terapi. Dengan menggunakan
radiasi dari isotop radioaktif cobalt pada dosis tertentu terhadap sel-sel
kanker, sel-sel ini akan mati, sedangkan sel-sel normal tidak begitu
terpengaruh selama pengobatan. Selain itu untuk mendiagnosa
penyakit pasien tanpa harus melakukan pembedahan, para dokter

27
biasanya menggunakan sinar-X. Selain itu, kedokteran nuklir juga
mampu mendeteksi adanya kekambuhan penyakit kanker.
4. Industri
Pemanfaatan radiasi nuklir dalam bidang industri antara lain dalam:
Teknik radiografi
Teknik gauging
Teknik perunut atau teknik tracing
Teknik analisis aktivasi neutron
5. Teknik Radiografi
Aplikasi teknologi nuklir dalam bidang industri radiografi sebenarnya
hampir mirip dengan pemakaian pesawat sinar-X pada bidang
kedokteran, yaitu untuk melihat keadaan dalam tubuh manusia dengan
cara di foto dengan sinar – X. Sedangkan dalam
teknik radiografi yang di foto adalah benda atau obyek yang akan
dilihat keadaan bagian dalamnya.
6. Gauging
Pemakaian radioisotop dalam bidang industri, khususnya dalam bidang
teknik gauging terbilang banyak dijumpai. Teknik gauging adalah
teknik pengukuran dengan mengguna-kan radioisotop dan teknik
pengukuran ini ada beberapa macam, yairu thickness gauging, level
gauging dan density gauging. 
7. kaos lampu
Bagaimana sebuah kaos lampu petromaks bisa mengandung
radioaktif? Dari mana asalnya? Radioaktivitas tersebut berasal dari
thorium oksida yang menjadi salah satu bahan dalam pembuatan kaos
lampu. 

28

Anda mungkin juga menyukai