Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DI POLI MOTHER AND CHILD


RSUP. Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO
MAKASSAR

Oleh : Kelompok 1
Khaerul Anam
St. Zaenab
Andi Fatmawati
Yulianti Rusdi
Fatma Syam
Andi Nila Kusuma

Preceptor Institusi Preceptor Lahan

( ) ( )

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KEPERAWATAN


UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Kejang Demam pada Anak


Hari/Tanggal : Jumat, 22 November 2019
Waktu : 09.00 – 09.45 ( 45 menit)
Penyaji : Mahasisiwa praktik klinik Keperawatan Anak Profesi Ners UNHAS
Tempat : Mother and Child

1. Tujuan
1.1 Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan klien dan keluarga diharapkan dapat
mengerti tentang kejang demam pada anak dan memahami pencegahan serta pertolongan
pertama kejang demam pada anak
1.2 Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1x30 menit, klien dan keluarga
diharapkan mampu:
1. Menyebutkan kembali pengertian kejang demam pada anak
2. Memahami penyebab terjadinya kejang demam pada anak
3. Memahami klasifikasi, tanda dan gejala kejang demam pada anak
4. Menyebutkan pencegahan dan pertolongan pertama kejang demam pada anak

II. Sasaran
Pendidikan kesehatan ini ditujukan pada keluarga yang datang membawa anaknya
untuk berobat di poli anak mother and child RS Wahidin Makassar

III. Strategi Pelaksanaan


1. Metode : Ceramah dan diskusi
2. Media : Banner dan leaflet
IV. Setting
Peserta penyuluhan duduk berhadapan dengan penyaji

Keterangan :
: Penyuluh
: Moderator (optional)
: Fasilitator
: Observer/dokumentator
: Pesertapenyuluhan

V. Pelaksanaan Kegiatan
No Kegiatan Penyuluh Peserta Waktu Media/
Metode
1 Fase 1. Salam Pembuka  Menjawab salam 10 menit Verbal
Pendahuluan 2. Memperkenalkan diri  Mendengarkan
3. Menyampaikan topik& tujuan
penyuluhan
4. Memvalidasi pemahaman awal
peserta pendkes
2 Fase Kerja 1. Penyampaian Materi  Mendengarkan 30 menit  Banner
dengan penuh
perhatian

2. Tanya Jawab  Bertanya  Diskusi


- Memberikankesempatan kepada
peserta untuk bertanya

3. Evaluasi  Menjawab  Metode


- Memberikan pertanyaan pertanyaan Teach
Back

3 Fase Penutup  Menyimpulkan  Mendengarkan 5 menit


 Salam Penutup  Menjawab salam

VII. Evaluasi
a. Evaluasi Struktural
 Kontrak waktu pertemuan dengan klien dan keluarga jelas
 Kesiapan penyuluh dan media dari tim penyaji

b. Evaluasi Proses
 Peserta
- 80% peserta pendkes mengikuti kegiatan sampai selesai.
- Peserta aktif berdiskusi (min. 2-3 orang mengajukan pertanyaan)
 Penyuluh
- Mampu memfasilitasi jalannya penyuluhan.
- Mampu menjalankan perannya sesuai tugas dan tanggungjawab.

c. Evaluasi Hasil
 Pada bagian akhir, peserta secara volunteer/ditunjuk mampu:
1. Menyebutkan kembali pengertian kejang demam pada anak
2. Memahami penyebab terjadinya kejang demam pada anak
3. Memahami klasifikasi, tanda dan gejala kejang demam pada anak
4. Menyebutkan pencegahan dan pertolongan pertama kejang demam pada anak
MATERI PENYULUHAN

A. Definisi
Kejang demam adalah kejang yang dipicu kenaikan suhu tubuh yang tinggi dan
timbul mendadak.
B. Penyebab
Penyebab umumnya adalah demam karena infeksi di organ tubuh seperti radang
saluran pernafasan (batuk pilek), saluran pencernaan (mencret) dll.
Toleransi tiap anak pada meningkatnya suhu tubuh berbeda-beda, tapi
kebanyakan pada range 38-40 derajat Celcius. Bila melewati batas toleransinya maka
anak akan mengalami kejang. Saat suhu tubuh meningkat maka oksigen akan mudah
menguap.Hal ini akan membuat anak mengalami kesulitan dalam bernafas sehingga
asupan oksigen keotak terhambat. Dengan minimnya oksigen keotak inilah yang
membuat otak bekerja tidak sempurna sehingga mengalami konslet atau kejang.
Keseimbangan suhu tubuh kita diatur oleh organ yang terletak di otak disebut
hypothalamus. Diduga pada anak-anak, fungsi hipothalamus masih belum sempurna
sehingga belum mampu menjaga keseimbangan suhu tubuh dengan cermat. Kenaikan
suhu tubuh yang tinggi akan memicu pelepasan muatan listrik sehingga terja dikejang.

C. Faktor-faktor membuat anak lebih rentan terkena kejang demam

1. Demam tinggi (>38.5°C)


2. Usia.
3. Faktor turunan/genetik, dimana ambang rangsang kejang demam lebih rendah (low
seizure threshold). Adanya riwayat kejang demam pada anggota keluarga
meningkatkan resiko kejang demam.

D. Klasifikasi
Kejang demam ada dua jenis :
1. Kejang demam sederhana
 Demam tinggi (> 38,5 derajat C)
 Kejang umum (seluruh tubuh)
 Tak sadar
 Mata mendelik keatas
 Nafas agak terganggu
 Mulut berbusa
 Mungkin ngompol dan muntah
 Berlangsung < 15 menit
 Pasca kejang anak tampak diam, mengantuk, tertidur yang berlansung beberapa
detik atau menit kemudian pulih seperti biasa
 Tidak ditemukan kelainan fungsi saraf sebelum maupun sesudah kejang.
 Kejang tidak berulang dalam 24 jam
 Kejang tidak berulang > 4 kali dalam setahun

2. Kejang demam kompleks


 Kejang tidak umum tetapi hanya mengenai sebagian tubuh mis. tangan saja.
 Kejang berlangsung > 15 menit
 Kejang berulang dalam 24 jam
 Kejang berualang > 4 kali setahun
Kejang demam kompleks menunjukkan ada kelainan di sistem saraf, keadaan ini
kelak berpotensi berkembang jadi epilepsi sehingga perlu dievaluasi lebih lanjut.

E. Pertolongan Pertama
Sikap saat menghadapi anak yang terserang kejang demam ialah :
1. Tidak panik
2. Lindungi anak dari kemungkinan kecelakaan dengan meletakkan anak pada dasar yang
lembut
3. Tempatkan badan dan kepala anak dalam posisi miring
4. Jangan menekan/menahan gerakan kejang yang sedang terjadi
5. Jangan memasukkan jari atau alat-alat ke mulut anak
6. Jangan memberi obat ke mulut anak
7. Catat lamanya kejang, kalau lebih dari 5 menit segera antar ke Rumah Sakit
8. Setelah kejang demam berakhir, perlu konsultasi ke dokter untuk mencari pemicu
damam dan kejang serta mendapat saran dan obat untuk pencegahan kejang demam di
masa yang akan datang.

F. Pencegahan
Karena pemicu kejang demam ialah demam tinggi yang timbul mendadak, maka
bila anak menderita demam, usahakan segera menurunkan demam dengan:
1. Kompres air hangat
2. Jangan membalut tubuh dengan selimut tebal
3. Beri obat penurun demam misalnya Parasetamol atau Ibuprofen secara teratur sesuai
saran dokter

Daftar pustaka

IDAI (2014), Kejang Demam Tidak Seseram Yang Di Bayangkan, Indonesian Pediatric Society,
diakses pada tanggal 19 november 2019 pada: www.idai.or.id.
Saputra, R.,Wulandini, P., Frilianova, D. (2019).Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Kejang
Demam Pada Anak Usia 6 Bulan Sampai 5 Tahun Dipuskesmas Kampar Timur.
Jurnal keperawata Abdurrab. Vol 2. No. 2.
Langgin, A.,Wahyuni, T.,Sutriningsih,A. (2018). Hubungan antara pengetahuan ibu dengan
penatalaksanaan kejang demam pada balita di posyandu anggrek tlogomas
wilayah kerja puskesmas dinoyo kota malang. Nuring News,Vol.3 no.1

Anda mungkin juga menyukai