Anda di halaman 1dari 8

UJIAN TENGAH SEMESTER

Rabu, 15 April 2020


Alfania Putri Fortuna | K7118017

Mata Kuliah : Evaluasi Pembelajaran


Kelas / SKS : IV A/ 3 SKS
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Waktu : 150 menit
Dosen : Dr. Sri Marmoah, M.Pd.

Baca secara cermat soal berikut dan kerjakan dahulu yang saudara anggap paling mudah!

1. Penilaian hasil belajar siswa mencakup tiga ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor.
Jelaskan dengan contoh asesmen pada ketiga ranah tersebut. (15)

2. Seorang guru dapat berkreasi dalam menyajikan hasil belajar siswa dalam sebuah laporan.
Bentuk penyusunan laporan hasil belajar siswa dapat menggunakan (angka, kategori, narasi,
kombinasi, grafik). Silahkan anda pilih tiga dari lima bentuk penyusunan laporan tersebut,
berikan deskripsi beserta contohnya! (20)

3. Apa yang telah saudara pahami tentang: validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya
pembeda dalam evaluasi pembelajaran? Berikan pendapat saudara! (17,5)

4. Jenis dari instrumen non tes adalah sebagai berikut: observasi, interview, kuesioner, rating
scale, sosiometri, dan studi kasus. Berikan deskripsi dan contoh dari keenam jenis instrumen
non tes tersebut! (17,5)

5. Menurut saudara apa hubungan antara tes, pengukuran, asesmen, dan evaluasi seperti pada
gambar di bawah ini? (15)

6. Buatlah soal essay sebanyak dua (dua)


soal lengkapi dengan jawaban dan
prosedur penskorannya! (15)

1. Penilaian hasil belajar


siswa mencakup tiga ranah, yaitu
kognitif, afektif, dan psikomotor. Jelaskan dengan contoh asesmen pada ketiga ranah
tersebut. (15)
Assessment atau penilaian adalah penggunaan berbagai instrumen penilaian guna
mendapat informasi terkait hasil belajar siswa. Penilaian hasil belajar siswa mencakup tiga ranah
yang tidak terpisahkan yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik, namun penekanan setiga ranah
tersebut berbeda-beda. Berikut penjelasan dengan cotoh assesment pada penilaian ketiga ranah
tersebut;
a. Penilaian Kognitif
Ranah kognitif berhubungan dengan kemampuan berpikir siswa, oleh
karena itu assesment yang dilakukan biasanya adalah tes yang menunjukan
kemampuan menghafal, memahami, menganalisis, berpikir kritis dsb. Contoh
assesmentnya adalah ujian, kuis, pre test dan post tes.

b. Afektif
Kemampuan afektif berhubungan dengan minat dan sikap siswa. Penilaian
ranah efektif tidak cocok diukur dengan tes karena terkait dengan sikap sehari-
hari. Asessment non-tes yang dilaukan contohnya observasi, penilaian diri dan
teman. Selain itu juga bisa menggunakan wawancara, angket pertanyaan, skala
minat dan sikap. Berikut contoh bulir penilaian observasi siswa:

Tujuan : Mengukur sikap siswa pada saat pembelajaran berlangsung.


Materi : Materi dan perubahanya.
Nama Siswa
Sikap dan Nilai
Ya Tidak
1. Memperhatikan penjelasan guru.
2. Memperhatikan media pembelajaran.
3. Mengajukan pertanyaan.
4. Menanggapi pertanyaan dan aktif berdiskusi.
5. Mengikuti praktikum dengan sungguh-sungguh.
Keterangan : Sangat baik (2), Baik (1), Tidak Baik (0)

c. Psikomotorik
Ranah psikomotor berhubungan dengan hasil belajar yang pencapaiannya
melalui keterampilan motorik. Contohnya adalah berpidato, berpuisi, olah raga,
menyanyi, menari, dsb. Assesment yang dilakukan contohnya adalah tes menari,
tes berpidato dengan penilaian dapat berupa rentang skor A-D pada setiap
penampilanya.
2. Seorang guru dapat berkreasi dalam menyajikan hasil belajar siswa dalam sebuah
laporan. Bentuk penyusunan laporan hasil belajar siswa dapat menggunakan (angka,
kategori, narasi, kombinasi, grafik). Silahkan anda pilih tiga dari lima bentuk
penyusunan laporan tersebut, berikan deskripsi beserta contohnya! (20)

a. Laporan hasil belajar siswa menggunakan angka


Laporan hasil belajar mengginakan skala angka adalah hal yang sering
digunakan oleh guru. Penyusunan laporan hasil belajar berbentuk angka dapat
berupa angka rentang 1-100 atau telah di skala 1- 10. Kelebihan dari penilaian
angka antara lain, interpretasi nilainya lebih mudah, nilai angka bisa di gunakan
bersama nilai huruf, dan angka cenderung mudah digunakan dalam penilaian
mutlak, seperti ilmu eksak matematika. Cotoh laporan ;

LAPORAN HASIL BELAJAR SISWA

Nama : Syazia Syadzilia


NIS : 3098
Kelas / Smt : VI / Genap
Wali Kelas : Alfania Fortuna

Aspek Kognitif
Nilai
No Mata pelajaran
KKM UTS UAS Rata Rata
1 Matematika 75 80 85 82,5
2 Bahasa Indonesia 75 90 85 87,5
3 Ilmu Pengetahuan Alam 75 80 90 85
4 Ilmu Pengetahuan Sosial 75 85 85 85
5 Bahasa Inggris 75 90 100 95

b. Laporan hasil belajar siswa menggunakan narasi


Laporan menngunakan narasi memuat secara rinci apa yang telah
dipelajari oleh seorang siswa termasuk pencapaian dan proses yang telah
dilakukan siswa dalam proses pembelajaran. Laporan hasil belajar narasi biasanya
terdapat bersama laporan bentuk lain seperti angka dan huruf untuk
mendeskripsikan penilaian siswa secara narasi. Contoh laporan narasi dalam
asessment non tes;

Nama : Syazia Syadzilia


NIS : 3098
Kelas / Smt : VI / Genap
Wali Kelas : Alfania Fortuna

No Aspek Keterangan
1 Kedisiplinan Ananada Syazia sangat disiplin dalam mengikuti
setiap pembelajaran di kelas, tidak pernah terlambat
masuk kelas dan selalu mematuhi tata tertib yang
ada.
2 Keaktifan Ananda Syazia sangat aktif dalam pembelajaran di
kelas bahasa, namun kurang bersemangat di kelas
matematika. Dalam kesehariannya, Syazia
termasuk anak yang aktif berdiskusi dan
mengajukan pertanyaan kepada guru di kelas.

c. Laporan hasil belajar siswa menggunakan katagori


Dalam laporan hasil belajar ini contohnya menggunakan kategori baik,
cukup, dan kurang baik. Lporan dengan kategori bagus untuk penilaian non tes
terhadap penilaian ranah afektif. Namun indikator baik dan buruk pekerjaan siswa
akan sangat ditentukan oleh indikator subjek penilai yaitu guru. Berikut contoh
laporan penilaian berbentuk kategori

LAPORAN HASIL PENILAIAN TES BERPIIDATO

Nama : Syazia Syadzilia


NIS : 3098
Kelas / Smt : VI / Genap
Wali Kelas : Alfania Fortuna

No Aspek Kategori
1 Penyampaian A
2 Isi B
3 Pemilihan bahasa / Diksi B
4 Sikap dan penampilan A
Keterangan
A = Sangat Baik
B = Baik
C = Cukup
D = Kurang
3. Apa yang telah saudara pahami tentang: validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan
daya pembeda dalam evaluasi pembelajaran? Berikan pendapat saudara! (17,5)

a. Validitas
Suatu tes dapat dikatakan baik sebagai alat pengukur penilaian apabila
memenuhi syarat yaitu memiliki validitas yang cukup tinggi. Suatu tes dikatakan
valid apabila secara tepat dan benar dapat mengukur apa yang diukur. Sehingga
terjamin adanya kesesuaian antara hasil tes dan hasil belajar siswa sesungguhnya
yang ingin diukur.
b. Reliabilitas
Suatu tes dapat dikatakan alat pengukur penilaian yang baik, apabila selain
memiliki validitas yang cukup tinggi juga memiliki reliabilitas yang baik.
Reliabilitas yaitu konstan terjaga atau stabil. Misalnya dalam suatu pengukuran
tes, tes tersebut memberikan hasil yang konsisten seperti diadakan satu tes yang
sama dalam waktu yang berbeda maka kapanpun tes dilakukan siswa tetap akan
mendapat hasil yang sama sehingga mampu menunjukan hasil belajar siswa
selama sebelum melakukan tes.

c. Taraf kesukaran
Salah satu faktor membuat soal tes yang baik adalah menentukan jumlah
soal berdasar taraf kesukaran. Taraf kesukaran biasanya dibagi menjadi tiga yaitu
mudah, sedang dan sukar. Untuk menentukan taraf kesukaran soal dapat dilihat
presentase siswa yang menjawab dengan benar suatu soal tersebut. Soal yang
tergolong mudah biasanya mengetes pengetahuan dan hafalan siswa, sedangkan
soal sedang biasnya soal yang mengukur pemahaman aplikasi dan analisis.
Sedangkan soal sukar biasanya melibatkan kemampuan mensintesa siswa atau
biasanya disebut soal HOTS (High Order Thinking Skill).

d. Daya pembeda
Daya pembeda erat dengan kaitanya dengan taraf kesukaran. Soal yang
dibuat memiliki daya pembeda yaitu apabila memiliki kemampuan untuk
membedakan siswa-siswa yang telah menguasai materi atau belum. Misalkan
suatu soal ada yang menjawab salah dan benar, maka akan tercermin siapa saja
yang telah memahami materi dengan baik dan yang belum. Apabila daya
pembeda rendah maka akan terjadi kondisi dimana siswa yang belum memahami
materi akan mampu menjawab soal tersebut dengan benar sehingga tidak
tercermin tes yang valid dalam pengukuran.
4. Jenis dari instrumen non tes adalah sebagai berikut: observasi, interview, kuesioner,
rating scale, sosiometri, dan studi kasus. Berikan deskripsi dan contoh dari keenam
jenis instrumen non tes tersebut! (17,5)

a. Observasi
Observasi merupakan suatu proses pengamatan dan pencatatan secara
sistematis, logis, objektif dan rasional mengenai berbagai fenomena yang
bertujuan untuk mengumpulkan data atau informasi dan mengukur faktor-faktor
yang diamati. Contohnya adalah observasi perilaku siswa selama pelajaran
dengan guru mengamati siswa kemudian dicatat dalam suatu form seperti contoh
berikut.

Tujuan : Mengukur sikap siswa pada saat pembelajaran berlangsung.


Materi : Materi dan perubahanya.
Nama Siswa
Sikap
Alfa Bela Ani Ima
1. Memperhatikan pelajaran. v v v v
2. Aktif berdiskusi kelas. v v - -
3. Datang tepat waktu. v v v -
4. Mengajukan pertanyaan. v - v v
Keterangan : Ceklish pada bagian siswa yang melakukan aktifitas

b. Interview
Interview atau wawancara merupakan bentuk instrumen non tes dengan
cara melakukan percakapan dengan objek secara langsung maupun tidak
langsung. Instrumen ini dimaksud untuk mendapat informasi mengenai kondisi
tertentu. Contohnya diadakan wawancara bebas antara siswa dan guru untuk
mengetahui minat siswa yang akan dikembangkan.

c. Kuesioner
Kuesioner adalah angket yang harus dijawab siswa berisi pertanyaan.
Kuesioner dapat diberikan guru kepada siwa untuk mengetahui informasi yang
ingin guru tau seperti kegiatas siswa sehari-hari di rumah. Contoh kuesionar
adalah sebagai berikut;

1. Apakah kau sudah membaca buku hari ini? v


2. Apakah kau membatu orang tuamu hari ini? v
3. Apakah kamu sudah menggosok gigimu? v
4. Apakah kamu sudah solat lima waktu di masjid? v
d. Rating scale / Skala Bertingkat
Skala bertingkat disini yang dimaksud adalah skala penilaian yang dibuat
bertingkat nilainya berbentuk daftar cek untuk mencatat suatu fenomena.
Langsung contohnya saja untuk diketahui gambaranya;

Sebelum les intensif Mapel Setelah les intensif


0 1 2 3 4 5 MTK 0 1 2 3 4 5
0 1 2 3 4 5 IPA 0 1 2 3 4 5
0 1 2 3 4 5 Bahasa Indonesia 0 1 2 3 4 5

e. Sosiometri
Sosiometri merupakan suatu prosedur unruk merangkum, menyusun, dan
sampai batas tertentu dappat mengkualifikasi pendapat-pendapat peserta didik
tentang penerimaan terhadap sesama serta hubungan diantara mereka. Contohnya
adalah guru memberi kertas berisi pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut untuk
dijawab siswa;
 Dengan siapakah anda ingin duduk dalam satu bangku ?
 Dengan siapa anda senang bermain ?
 Siapakah kawan yang terbaik ?
 Dengan siapakah anda senang bekerjasama ?

f. Studi kasus
Studi kasus adalah mempelajari individu dalam proses tertentu secara
terus menerus untuk melihat perkembangannya. Misalnya adalah mengamati
suatu kasus di kelas seperti perilaku siswa apabila diterapkan suatu kondisi
tertentu. Contohnya studi kasus terhadap siswa SD yang mengikuti pembelajaran
apakah ada yang mengalami kesulitan dalam belajar, atau hiperaktif, aktif dan
kurang motivasi.
5. Menurut saudara apa hubungan antara tes, pengukuran, asesmen, dan evaluasi seperti
pada gambar di bawah ini? (15)

Hubungan antara tes, pengukuran, asesmen, dan evaluasi menurut gambar diatas adalah
pertama evaluasi menyangkut tes pengukuran dan asessmen. Hal tersebut dikarenakan dalam
melakukan evaluasi guru memiliki instrumen dan metode untuk memperoleh data evaluasi siswa.
Tes disini sebagai salah satu instrumen pengukuran selain instrumen non tes sedangkan
pengukuran adalah bagian dari asessmen atau penilaian.

6. Buatlah soal essay sebanyak dua (dua) soal lengkapi dengan jawaban dan prosedur
penskorannya! (15)
a. Sebutkan faktor internal dan eksternal pendorong timbulnya pergerakan nasional di
Indonesia! (40 poin)
Jawaban:
 Faktor internal : Penderitaan rakyat akibat penindasan kaum penjajah. (20 poin)
 Faktor eksternal : Kemenangan Jepang atas Rusia pada perang tahun 1904-1905
serta munculnya pergerakan di beberapa negara. (20 poin)

b. Sebutkan tiga tugas dari panwaslu (panitia pengawas Pemilu)! (60 poin)
Jawaban:
Tugas dari panitia pengawas Pemilu antara lain sebagai berikut.
 Mengawasi semua tahapan penyelenggaraan Pemilu. (20 poin)
 Menerima laporan pelanggaran peraturan perundang-undangan Pemilu. (20 poin)
 Menyelesaikan sengketa yang timbul dalam penyelenggaraan Pemilu. (20 poin)

Skor dapat dinilai dari kriteria yang telah dibuat, yaitu untuk soal pertama 40 poin dan
soal kedua 60 poin dengan rincian seperti diatas. Skor akan berbentuk angka dengan skala 0- 100

Anda mungkin juga menyukai