Baca secara cermat soal berikut dan kerjakan dahulu yang saudara anggap paling mudah!
1. Penilaian hasil belajar siswa mencakup tiga ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor.
Jelaskan dengan contoh asesmen pada ketiga ranah tersebut. (15)
2. Seorang guru dapat berkreasi dalam menyajikan hasil belajar siswa dalam sebuah laporan.
Bentuk penyusunan laporan hasil belajar siswa dapat menggunakan (angka, kategori, narasi,
kombinasi, grafik). Silahkan anda pilih tiga dari lima bentuk penyusunan laporan tersebut,
berikan deskripsi beserta contohnya! (20)
3. Apa yang telah saudara pahami tentang: validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya
pembeda dalam evaluasi pembelajaran? Berikan pendapat saudara! (17,5)
4. Jenis dari instrumen non tes adalah sebagai berikut: observasi, interview, kuesioner, rating
scale, sosiometri, dan studi kasus. Berikan deskripsi dan contoh dari keenam jenis instrumen
non tes tersebut! (17,5)
5. Menurut saudara apa hubungan antara tes, pengukuran, asesmen, dan evaluasi seperti pada
gambar di bawah ini? (15)
b. Afektif
Kemampuan afektif berhubungan dengan minat dan sikap siswa. Penilaian
ranah efektif tidak cocok diukur dengan tes karena terkait dengan sikap sehari-
hari. Asessment non-tes yang dilaukan contohnya observasi, penilaian diri dan
teman. Selain itu juga bisa menggunakan wawancara, angket pertanyaan, skala
minat dan sikap. Berikut contoh bulir penilaian observasi siswa:
c. Psikomotorik
Ranah psikomotor berhubungan dengan hasil belajar yang pencapaiannya
melalui keterampilan motorik. Contohnya adalah berpidato, berpuisi, olah raga,
menyanyi, menari, dsb. Assesment yang dilakukan contohnya adalah tes menari,
tes berpidato dengan penilaian dapat berupa rentang skor A-D pada setiap
penampilanya.
2. Seorang guru dapat berkreasi dalam menyajikan hasil belajar siswa dalam sebuah
laporan. Bentuk penyusunan laporan hasil belajar siswa dapat menggunakan (angka,
kategori, narasi, kombinasi, grafik). Silahkan anda pilih tiga dari lima bentuk
penyusunan laporan tersebut, berikan deskripsi beserta contohnya! (20)
Aspek Kognitif
Nilai
No Mata pelajaran
KKM UTS UAS Rata Rata
1 Matematika 75 80 85 82,5
2 Bahasa Indonesia 75 90 85 87,5
3 Ilmu Pengetahuan Alam 75 80 90 85
4 Ilmu Pengetahuan Sosial 75 85 85 85
5 Bahasa Inggris 75 90 100 95
No Aspek Keterangan
1 Kedisiplinan Ananada Syazia sangat disiplin dalam mengikuti
setiap pembelajaran di kelas, tidak pernah terlambat
masuk kelas dan selalu mematuhi tata tertib yang
ada.
2 Keaktifan Ananda Syazia sangat aktif dalam pembelajaran di
kelas bahasa, namun kurang bersemangat di kelas
matematika. Dalam kesehariannya, Syazia
termasuk anak yang aktif berdiskusi dan
mengajukan pertanyaan kepada guru di kelas.
No Aspek Kategori
1 Penyampaian A
2 Isi B
3 Pemilihan bahasa / Diksi B
4 Sikap dan penampilan A
Keterangan
A = Sangat Baik
B = Baik
C = Cukup
D = Kurang
3. Apa yang telah saudara pahami tentang: validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan
daya pembeda dalam evaluasi pembelajaran? Berikan pendapat saudara! (17,5)
a. Validitas
Suatu tes dapat dikatakan baik sebagai alat pengukur penilaian apabila
memenuhi syarat yaitu memiliki validitas yang cukup tinggi. Suatu tes dikatakan
valid apabila secara tepat dan benar dapat mengukur apa yang diukur. Sehingga
terjamin adanya kesesuaian antara hasil tes dan hasil belajar siswa sesungguhnya
yang ingin diukur.
b. Reliabilitas
Suatu tes dapat dikatakan alat pengukur penilaian yang baik, apabila selain
memiliki validitas yang cukup tinggi juga memiliki reliabilitas yang baik.
Reliabilitas yaitu konstan terjaga atau stabil. Misalnya dalam suatu pengukuran
tes, tes tersebut memberikan hasil yang konsisten seperti diadakan satu tes yang
sama dalam waktu yang berbeda maka kapanpun tes dilakukan siswa tetap akan
mendapat hasil yang sama sehingga mampu menunjukan hasil belajar siswa
selama sebelum melakukan tes.
c. Taraf kesukaran
Salah satu faktor membuat soal tes yang baik adalah menentukan jumlah
soal berdasar taraf kesukaran. Taraf kesukaran biasanya dibagi menjadi tiga yaitu
mudah, sedang dan sukar. Untuk menentukan taraf kesukaran soal dapat dilihat
presentase siswa yang menjawab dengan benar suatu soal tersebut. Soal yang
tergolong mudah biasanya mengetes pengetahuan dan hafalan siswa, sedangkan
soal sedang biasnya soal yang mengukur pemahaman aplikasi dan analisis.
Sedangkan soal sukar biasanya melibatkan kemampuan mensintesa siswa atau
biasanya disebut soal HOTS (High Order Thinking Skill).
d. Daya pembeda
Daya pembeda erat dengan kaitanya dengan taraf kesukaran. Soal yang
dibuat memiliki daya pembeda yaitu apabila memiliki kemampuan untuk
membedakan siswa-siswa yang telah menguasai materi atau belum. Misalkan
suatu soal ada yang menjawab salah dan benar, maka akan tercermin siapa saja
yang telah memahami materi dengan baik dan yang belum. Apabila daya
pembeda rendah maka akan terjadi kondisi dimana siswa yang belum memahami
materi akan mampu menjawab soal tersebut dengan benar sehingga tidak
tercermin tes yang valid dalam pengukuran.
4. Jenis dari instrumen non tes adalah sebagai berikut: observasi, interview, kuesioner,
rating scale, sosiometri, dan studi kasus. Berikan deskripsi dan contoh dari keenam
jenis instrumen non tes tersebut! (17,5)
a. Observasi
Observasi merupakan suatu proses pengamatan dan pencatatan secara
sistematis, logis, objektif dan rasional mengenai berbagai fenomena yang
bertujuan untuk mengumpulkan data atau informasi dan mengukur faktor-faktor
yang diamati. Contohnya adalah observasi perilaku siswa selama pelajaran
dengan guru mengamati siswa kemudian dicatat dalam suatu form seperti contoh
berikut.
b. Interview
Interview atau wawancara merupakan bentuk instrumen non tes dengan
cara melakukan percakapan dengan objek secara langsung maupun tidak
langsung. Instrumen ini dimaksud untuk mendapat informasi mengenai kondisi
tertentu. Contohnya diadakan wawancara bebas antara siswa dan guru untuk
mengetahui minat siswa yang akan dikembangkan.
c. Kuesioner
Kuesioner adalah angket yang harus dijawab siswa berisi pertanyaan.
Kuesioner dapat diberikan guru kepada siwa untuk mengetahui informasi yang
ingin guru tau seperti kegiatas siswa sehari-hari di rumah. Contoh kuesionar
adalah sebagai berikut;
e. Sosiometri
Sosiometri merupakan suatu prosedur unruk merangkum, menyusun, dan
sampai batas tertentu dappat mengkualifikasi pendapat-pendapat peserta didik
tentang penerimaan terhadap sesama serta hubungan diantara mereka. Contohnya
adalah guru memberi kertas berisi pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut untuk
dijawab siswa;
Dengan siapakah anda ingin duduk dalam satu bangku ?
Dengan siapa anda senang bermain ?
Siapakah kawan yang terbaik ?
Dengan siapakah anda senang bekerjasama ?
f. Studi kasus
Studi kasus adalah mempelajari individu dalam proses tertentu secara
terus menerus untuk melihat perkembangannya. Misalnya adalah mengamati
suatu kasus di kelas seperti perilaku siswa apabila diterapkan suatu kondisi
tertentu. Contohnya studi kasus terhadap siswa SD yang mengikuti pembelajaran
apakah ada yang mengalami kesulitan dalam belajar, atau hiperaktif, aktif dan
kurang motivasi.
5. Menurut saudara apa hubungan antara tes, pengukuran, asesmen, dan evaluasi seperti
pada gambar di bawah ini? (15)
Hubungan antara tes, pengukuran, asesmen, dan evaluasi menurut gambar diatas adalah
pertama evaluasi menyangkut tes pengukuran dan asessmen. Hal tersebut dikarenakan dalam
melakukan evaluasi guru memiliki instrumen dan metode untuk memperoleh data evaluasi siswa.
Tes disini sebagai salah satu instrumen pengukuran selain instrumen non tes sedangkan
pengukuran adalah bagian dari asessmen atau penilaian.
6. Buatlah soal essay sebanyak dua (dua) soal lengkapi dengan jawaban dan prosedur
penskorannya! (15)
a. Sebutkan faktor internal dan eksternal pendorong timbulnya pergerakan nasional di
Indonesia! (40 poin)
Jawaban:
Faktor internal : Penderitaan rakyat akibat penindasan kaum penjajah. (20 poin)
Faktor eksternal : Kemenangan Jepang atas Rusia pada perang tahun 1904-1905
serta munculnya pergerakan di beberapa negara. (20 poin)
b. Sebutkan tiga tugas dari panwaslu (panitia pengawas Pemilu)! (60 poin)
Jawaban:
Tugas dari panitia pengawas Pemilu antara lain sebagai berikut.
Mengawasi semua tahapan penyelenggaraan Pemilu. (20 poin)
Menerima laporan pelanggaran peraturan perundang-undangan Pemilu. (20 poin)
Menyelesaikan sengketa yang timbul dalam penyelenggaraan Pemilu. (20 poin)
Skor dapat dinilai dari kriteria yang telah dibuat, yaitu untuk soal pertama 40 poin dan
soal kedua 60 poin dengan rincian seperti diatas. Skor akan berbentuk angka dengan skala 0- 100