Anda di halaman 1dari 5

TUGAS RESUME

Nama : Muhammad Milatur Rohman


Kelas : Tadris Biologi 2
NIM : 0310162058
Mata Kuliah : Kewirausahaan
Dosen Pengampu : Miftah Khairani, M.Pd

PRINSIP-PRINSIP BIDANG GARAPAN KEWIRAUSAHAAN


DAN KETEGASAN DALAM ASPEK PRODUKSI

A. Prinsip-Prinsip Bidang Garapan

Walaupun pendidikan itu penting tapi perannya disini justru adalah pada
tingkatan keberanian akan usaha yang akan kita buat.Pendidikan disini berguna
pada tingkat keahlian dari bidang usaha yang akan kita dirikan tapi hal tersebut
bukan lah jadi prinsip dasar dalam membangun usaha tapi keberanian kita lah
yang dapat menjadi prinsip dasar dalam membangun usaha.
Prinsip adalah suatu pernyataan fundamental atau kebenaran umum maupun
individual yang dijadikan oleh seseorang atau kelompok sebagai suatu pedoman
untuk berfikir atau bertindak.
Primsip-prinsip entrepreneurship menurut Dhidiek D. Machyudin, yaitu:
1. Harus optimis

2. Ambisius

3. Dapat membaca peluang pasar

4. Sabar

5. Jangan putus asa

6. Jangan takut gagal

7. Kegagalan pertama dan kedua itu biasa, anggaplah kegagalan adalah


kesuksesan yang tertunda
Ada pula prinsip entrepreneurship yang diungkapkan oleh Khafidhul
Ulum. Ada tujuh prinsip yang diberikan, diantaranya:
1. Passion (semangat)

2. Independent (mandiri)

3. Marketing sensitivity (peka terhadap pasar)

4. Creative and innovative (kreatif dan inovatif)

5. Calculated risk taker (mengambil resiko dengan penuh perhitungan)

6. Persistent (pantang menyerah)

7. High ethical standard (berdasar standar etika)

Jadi, apabila kedua pendapat tersebut digabungkan ada 13 prinsip dalam


berwirausaha
Semakin banyaknya network atau relasi juga akan menciptakan peluang-
peluang kita dalam mengembangkan dan mencapai usaha yang baik.usaha yang
baik dan maju disini bukan berarti rasa puas dan rasa nyaman yang telah kita
dapatkan,karena dengan rasa puas dan nyaman tersebut justru nantinya akan
menurunkan semangat dan optimalisasi dalam kita meningkatkan usaha kita.

B. Ketegasan Dalam Aspek Produksi

Umumnya suatu sistem diukur dengan kemampuan memproduksi dalam


jumlah dan kualitas yang ditetapkan berdasarkan kebutuhan konsumen,
kemampuan sumberdaya perusahaan serta harapan dari wirausahawan sebagai
pemilik dan mungkin juga sekaligus sebagai manajer.
Bahwa proses produksi dalam konteks kewirausahaan adalah merupakan
kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa
dengan menggunakan faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja, mesin, bahan
baku dan dana, agar menghasilkan produk yang dibutuhkan dan sesuai dengan
yang diharapkan oleh konsumen.
Gambaran produk, juga akan memudahkan dalam menetapkan sistem
produksi yang akan diterapkan dalam menghasilkan produk yang dimaksud.
Olehnya itu, dalam sistem produksi dikenal adanya 3 (tiga) komponen, yaitu
masukan (input), proses dan keluaran (output).

1. Definisi Produksi
Proses produksi dalam konteks kewirausahaan adalah merupakan kegiatan
untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan
menggunakan faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan
dana, agar menghasilkan produk yang dibutuhkan dan sesuai dengan yang
diharapkan oleh konsumen.
2. Kebutuhan Proses Produksi
Sebelum melaksanakan proses produksi terlebih dahulu perlu dirancang
kebutuhan sarana dan prasarana yang akan digunakan dalam menghasilkan produk
3. Bahan Baku
Agar produksi dapat berjalan lancar, maka dalam pemilihan bahan baku
yang akan digunakan setidaknya memenuhi syarat:
a) Kualitasnya Baik
b) Mudah Diperoleh
c) Mudah Diolah
d) Harga Terjangkau
4. Tenaga Kerja
Tenaga kerja atau sumberdaya manusia merupakan asset penting
perusahaan. Dalam proses produksi, tenaga kerja merupakan penggerak
berjalannya proses produksi.
5. Mesin/Peralatan
Kebutuhan mesin dan peralatan produksi baik jumlah, jenis, kapasitas dan
spesifikasi lainnya seharusnya telah diidentifikasi saat gambaran produk yang
akan dihasilkan telah ditetapkan.
6. Biaya Produksi
Biaya dapat didefenisikan sebagai pengorbanan ekonomis yang diperlukan
untuk memperoleh produk (barang dan /atau jasa).
7. Proses Produksi
Proses produksi melalui beberapa tahapan yang merupakan aktifitas
menyeluruh yang dilakukan oleh tenaga kerja produksi yang membuat produk,
tahapan-tahapan ini disebut tahapan produksi. Tahapan-tahapan produksi yang
tersusun secara teratur disebut aliran produksi.

8. Pengendalian Produksi
Pengendalian produksi, meliputi:
a) Pengendalian Pembelian, agar pembelian yang dilakukan oleh perusahaan
terkait dengan proses produksi lebih efisien (hemat biaya).
b) Pengendalian Persediaan, perlu dilakukan agar biaya yang dikeluarkan
untuk penyimpanan dapat dikendalikan.
c) Pengendalian Produksi, agar proses produksi dapat berjalan lancar, tepat
waktu dan menghasilkan produk dalam kuantitas dan kualitas yang sesuai
dengan yang direncanakan.
d) Pengendalian Kualitas, yang dilakukan pada setiap tahapan proses yang
bertujuan untuk mencegah adanya penyimpangan terhadap standar kualitas
produk yang telah ditetapkan (quality control).
Referensi:
Anwar Muhammad, 2014,. Pengantar Kewirausahaan: Teori dan Praktek,
Jakarta: Prenadamedia

Djodjobo , Cynthia Vanessa dan Hendra N. Tawas. 2014. Pengaruh Orientasi


Kewirausahaan, Inovasi Produk, Dan Keunggulan Bersaing Terhadap
Kinerja Pemasaran Usaha Nasi Kuning Di Kota Manado. Jurnal EMBA,
ISSN 2303-1174, Vol.2 No.3 September 2014, Hal. 1214-1224.
Suryana Yuyus & Kartib Bayu, 2010,. Kewirausahaan: Pendekatan Karakteristik
Wirausahawan Sukses, Jakarta: Kencana

Anda mungkin juga menyukai