Anda di halaman 1dari 4

b.

Pendugaan Relatif
Pendugaan relatif berbeda dengan pendugaan kepadatan populasi absolut, pendugaan
kepadatan relatif menggunakan perangkap yang tidak bisa memberikan data jumlah serangga
per satuan berat bahan simpan, luas area sampling dsb. Pendugaan ini lebih tergantung pada
keefektifan alat,misalnya data dari perangkap berperekat tidak bisa dibandingkan dengan
pitfall trap. Perangkap berumpan akan berbeda hasilnya dengan perangkap berferomon.
Perangkap sebenarnya adalah alat yang efektif untuk deteksi dan monitoring ser ngga
pascapanen, namun data hasil pendugaan kepadatan relatif harus dapat dikonversi menjadi
data kepadatan absolut dengan pendekatan regresi yang tepat. Pendugaan kepadatan relatif
memang lebih mudah dilakukan, tapi tanpa adanya korelasi dengan data kepadatan absolut,
data yang diperoleh tidak berarti apa-apa bagi pengendalian

Pendugaan berdasar tingkat & kerusakan yang teramati selain pendugaan kepadatan
populasi absolut dan relatif, kepadatan populasi serangga juga dapat diperkirakan dari tingkat
kerusakan yang dapat diamati pada bahan simpan.$anyaknya biji yang terserang, jejak
serangga pada tepung simpanan, dan keberadaan suterayang dihasilkan larva ngengat dapat
digunakan untuk mengukur tingkat kepadatan populasiserangga pascapanen yang
menyebabkannya. Adakalanya universe suatu sampling sangat besar sehingga diperlukan
waktu yang lamadan biaya tinggi. Dalam kondisi seperti ini, pekerjaan
sampling menjadi tidak praktissehingga diperlukan teknik sampling alternatif yang lebih
ekonomis namun masih dapat dipertanggung jawabkan kesahihannya.

B. AMBANG EKONOMI DALAM PHT


Pengendalian Hama Terpadu (PHT)
PHT semula hanya menggabungkan dua cara pengendalian. kemudian dikembangkan
dengan memadukan beraneka ragam taktik pengendalian hama yang kompatibel.
PHT tidak hanya mencakup pengertian tentang perpaduan beberapa teknik pengendalian
hama. Tetapi dalam penerapan PHT harusmemerhitungkan dampaknya baik yang bersi
atekologis, ekonomis, dan sosiologis sehingga setara keseluruhan kita memperoleh hasil yang
baik.
Keuntungan dan resiko Resiko aplikasi pestisida >90% tidak memenuhi target hama
pencemaran lingkungan penurunan populasi predator dan parasitoid residu dalam bahan
pangan dan tanah Pertimbangan ekologis pengendalian: populasi hama di alam tidak boleh
punah, tetapi harus dipertahankan pada populasi yang tidak merugikan secara ekonomi.
Ambang ekonomi: suatu tingkatan populasi hama yang menghasilkan laju pertambahan
kerusakan yang sama dengan biaya untuk menghindari kerusakan tersebut Jika serangan
hama tidak menyebabkan kerusakan yang melebihi ambang ekonomi maka tindakan
penanggulangan tidak perlu dilakukan dengan menggunakan pestisida kimiawi Kegiatan
penanggulangan serangan hama dan penyakit tanaman harus sesuai dengan konsep
Pengelolaan Hama Terpadu (PHT)
Ambang ekoonomi adalah suatu tingkat kepadatan populasi hama atau tingkat intensitas
kerusakan tanaman yang mulai mengakibatkan terjadinya kerugian ekonomik.

Konsep PHT: suatu cara pendekatan atau cara berpikir tentang pengendalian organisme
pengganggu tanaman (OPT) yang didasarkan pada dasar pertimbangan ekologi dan efisiensi
ekonomi dalam rangka pengelolaan agroekosistem yang berwawasan lingkungan yang
berkelanjutan

Batasan Parameter Ambang Ekonomi


Serangan hama menurunkan produksi tanaman secara kualitatif maka perlu dilakukan
pengendalian Serangan hama menyebabkan suatu persaingan terhadap kepentingan manusia
(peningkatan biaya produksi) Serangan hama sudah menjadi permasalahan dalam usaha
pertanian (mengakibatkan terganggunya produksi hasil tanaman baik secara kualitatif
maupun kuantitatif, pertumbuhan tanaman dan biaya perawatan tanaman) Bila populasi hama
masih dibawah jumlah tertentu maka tidak perlu dilakukan tindakan pengendalian karena
akan menyebabkan kerugian (peningkatan biaya produksi dan musnahnya musuh alami)
Contoh Ambang Ekonomi Kumbang daun kacang pada kedelai: pada saat defoliasi daun
mencapai 30% (sebelum pembungaan) dan terdapat 5 atau lebih kumbang per meter baris
tanaman Ulat tanah (Black Cutworms) yang menyerang jagung: aplikasi insektisida paling
tepat dilakukan ketika 3% atau lebih bibit telah terpotong oleh ulat dan larva masih
ditemukan Pengorok daun (leaf miners) pada melon: larva/daun tidak terparasit. Sehingga
pada jumlah yang melebihi tersebut di atas, sudah selayaknya direkomendasikan perlakuan
pengendalian secara kimiawi.

Ambang Kerusakan, PHT dan Estetika Ambang kerusakan: tingkatan kerusakan tanaman
yang membenarkan adanya pengeluaran biaya ekstra untuk pengendalian Contoh: pada
perhitungan serangan penyakit pada petiole daun kedelai, polong dan hawar batang atau
penaksiran persentase infeksi tanaman keseluruhan disebabkan oleh jamur hawar daun pada
jagung Ambang kerusakan ekonomi: suatu kepadatan populasi terendah yang dapat
mengakibatkan kerusakan secara ekonomi Ambang PHT: tingkatan atau batas yang
ditetapkan yang harus tercapai oleh suatu populasi hama sebelum tindakan pengendalian
hama dapat mulai Karakteristik Ambang Dapat berubah dengan stadia perkembangan
tanaman yang berbeda Dapat berubah atau bervariasi dari varietas ke varietas Dapat
dikembangkan oleh petani yang disesuaikan dengan kebutuhan PHT nya Harus secara
konstan ditinjau kembali yang meliputi hama baru, varietas baru, praktek manajemen baru,
standard pemasaran baru dan variasi dalam harga komoditas.

Batasan-batasan perlakuan pengendalian hama penyakit tanaman yaitu :


1. Penakaran dosis pestisida atau biopestisida yang sesuai dengan rekomendasi yang
dianjurkan. Pengendalian hama dan penyakit tanaman yang memperhatikan takaran atau
jumlah konsentrasi pestisida atau biopestisida yang sesuai dengan rekomendasi yang
diberikan merupakan perwujudan perlakuan pengendalian hama dan penyakit yang dibawah
batasan-batasan pengendalian. Dengan perlakuan pengendalian yang demikian, maka tidak
akan terjadi ledakan populasi hama dan penyakit, serta tidak akan muncul hama dan penyakit
yang kebal terhadap pestisida atau biopestisida. Jika penakaran dosis atau kosentrasi pestisida
atau biopestisida melampaui batasan-batasan pengendalian hama dan penyakit tanaman atau
tidak sesuai dengna rekomendasi akan terjadi ledakan populasi hama dan penyakit, serta
kekebalan hama dan penyakit.

2. Melakukan pengendalian hama dan penyakit tanaman dengan interval pengendalian


yang panjang. Pemberian interval perlakuan tindakan pengendalian hama dan penyakit pada
tanaman akan meminimalisir populasi predator-predator atau musuh-musuh alami hama dan
penyakit tanaman yang musnah akibat pestisida. Interval pengendalian hama dan penyakit
tanaman yang pendek akan menghilangkan atau mematikan musuh-musuh alami hama dan
penyakit serta membunuh komponen-komponen penyusun agroekosistem yang menyebabkan
munculnya hama dan penyakit baru pada tanaman budidaya. Hal ini dikarenakan organisme
yang ada pada areal budidaya kehilangan bahan makanan sehingga melakukan adaptasi
dengan bahan makanan yang baru yaitu tanaman yang kita budidayakan.
3. Menghilangkan atau mengurangi populasi tanaman-tanaman inang pada areal
pertanaman. tanaman inang merupakan tanaman yang disukai oleh organisme penyebab hama
dan penyakit tanaman. Tanaman inang juga sebagai tempat organisme penyebab hama dan
penyakit hidup selain itu tanaman ini juga menyediakan bahan makanan untuk organisme
tersebut. Dengan pengurngan populasi tanaman inang pada areal pertanaman atau
penggunaan tanaman inang sebagai pohon pelindung akan mengurangi terjadinya ledakan
populasi hama dan penyakit tanaman.

4. Melakukan budidaya pertanian dengan sistem pertanian berkelanjutan untuk


mempertahankan komponen-komponen penyusun agroekosistem seperti musuh alami.
dengan perlakuan budidaya yang baik dengan sistem berkelanjutan akan mempertahankan
komponen-komponen penyusun agroekosistem dan keanekragaman hayati sehingga siklus
atau mata rantai organime tersebut tetap berjalan sesuai dengan siklu yang terjadi di alam
bebas sebelum dilakukannya budidaya tanaman. Dengan pertanian yang berkelanjutan
dengan menggunakan bahan-bahan organik dan penggunaan agen hayati dalam peningkatan
produksi tanaman akan menegah munculnya hama-hama baru pada areal budidaya tanaman
karena musuh alami organisme penyebab hama dan penyakit tetap bertahan.

Anda mungkin juga menyukai