Anda di halaman 1dari 2

Nama : Lidya Dwi Astiti

NIM : 2103060193
Matkul : Dasar Perlindungan Tanaman

PENGENDALIAN HAMA TERPADU

1. Pengertian PHT
Manajemen hama terpadu atau pengendalian hama terpadu adalah sebuah pendekatan yang
mengintegrasikan berbagai jenis metode pengendalian hama. Manajemen hama terpadu bertujuan
untuk menekan populasi hama hingga di bawah tingkat kerusakan ekonomi.

FAO mendefinisikan manajemen hama terpadu sebagai pendekatan secara hati-hati terhadap metode
pengendalian hama yang tersedia dan integrasinya yang mampu menekan perkembangan populasi
hama han menjauhkan pestisida ke tingkat yang dapat diterima secara ekonomi demi menguramgu
resiko terhadap lingkungan dan kesehatan kesehatan manusia. Manajemen hama terpadu menekan
pada tumbuhan tanaman yang sehat dengan intervensi yang minimum terhadap ekosistem pertanian
dan menekankan pengendalian hama secara alami.

Manajemen hama terpadu menekan pada pengendalian bukan pemusnahan karena memusnahkan
seratus persen populasi hama adalah tidak mungkin dan dapat membahayakan secara lingkungan dan
financial. Manajemen hama terpadu menetapkan batasan jumlah hama pada level yang tidak merugikan
secara ekoniman. Batasan ini spesifik berdasarkan jenis hama dan lokasinya. Misal hama belalang
diizinkan di lahan tembakau karena belalang memakan gulma yang tumbuh di antara tanaman
tembakau tetapi tidak banyak memakan daun tembakau. Pemusnahan secara besar-besaran berarti
melakukan seleksi terhadap pestisida dan yang tidak. Hama yang tahan terhadap pestisida adakan
berkembang biak dengan cepat karena tidak harus berkompetisi dengan hama yang lainnya (yang sudah
mati karena tidak tahan dengan pestisida).

2. PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN YANG MENDASARI PHT

Suatu konsep atau cara berpikir mengenai pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
dengan pendekatan ekologi yang bersifat multidisiplin untuk mengelola populasi hama dan penyakit
dengan memanfaatkan beragam taktik pengendalian yang kompetibel dalam suatu koordinasi an
ekologi, maka pemahaman tentang biologi dan ekologi hama penyakit menjadi sangat penting.
Ada empat prinsip dasar yang mendorong penerapan PHT secara nasional, terutama dalam rangka
program pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan. Beberapa prinsip yang
mengharuskan PHT pada tanaman sayuran.

a. Budidaya tanaman sehat


Budidaya tanaman yang sehat dan kuat menjadi bagian penting dalam program pengendaalian hama
dan penyakit. Tanaman yang sehat akan mampu bertahan terhadap serangan hama dan penyakit dan
lebih cepat mengatasi kerusakan yang di sebabkan dari serangan hama dan penyakit tersebut. Oleh
sebab itu, setiap usaha dalam budidaya tanaman contohnya tanaman paprika seperti pemilih varietas
penyemian, pemeliharaan tanaman sampai penanganan hasil panen perlu diperhatikan agar diperoleh
pertanaman yang sehat, kuat dan produktif, serta hasil panen yang tinggi.

b. Pemanfaat musuh alami


Pengendalian hayati dengan memanfaatkan musuh alami yang potensial merupakan tulang punggung
PHT. Dengan adanya musuh alami yang mampu menekan populasi hama, diharapkan di dalam
agroekosistem terjadi keseimbangan populasi antara hama dengan musuh alaminya, sehingga populasi
tidak memlampoi ambang toleransi tanaman.

c. Pengamatan rutin dan pemantauan


Agroekosistem bersifat dinamis, karena banyak faktor di dalamnya yang saling mempengaruhi satu sama
lain. Untuk dapat mengikuti perkembangan populasi hama dan musuh alaminya serta untuk mengetahui
kondisi tanaman harus dilakukan pengamatan secara rutin. Informasi yang diperoleh digunakan sebagai
dasar tindakan yang akan digunakan.

d. Petani sebagai ahli PHT


Penerapan PHT harus disesuaikan dengan keadaan ekosistem setempat. Rekomendasi PHT hendaknya
dikembangkan oleh petani sendiri. Agar petani mampu menerapkan PHT, diperlukan usaha
pemasyarakatan PHT melalui pelatihan baik secara formal maupun nonformal.

Anda mungkin juga menyukai