Anda di halaman 1dari 2

2.

4 Manajemen Agroekosistem

2.4.3 Aspek HPT (Hama dan Penyakit Tanaman)

PHT (pengandalian hama terpadu) adalah hal yang dapat dilakukan dalam manajemen
agroekosistem untuk mendapatkan agroekosistem yang berkelanjutan. Prinsipnya adalah
menciptakan keseimbangan antara herbivora dan musuh alaminya melalui peningkatan keragaman
hayati. Sistem PHT ini lebih mengutamakan keterpaduan dalam penggunaan beberapa komponen
seperti tanaman sehat, penggunaan varietas ungul, peningkatan peran musuh alami, pengendalian
secara fisik dan mekanik, insektisida botanis, anaman pinggir, dan insektisida sintetik jika
diperlukan (Tahir et al., 2011) dalam (Lutfi et al. 2015).

Menurut Philips, et al. (2014) Sifat dasar pengendalian hama terpadu berbeda dengan
pengendalian hama secara konvensional yang saat ini masih banyak dipraktekkan. Dalam P!",
tujuan utama bukanlah pemusnahan, pembasmian atau pemberantasan hama. Melainkan berupa
pengendalian populasi hama agar tetap berada di bawah aras yang tidak mengakibatkan kerugian
secara ekonomi. Strategi P!" bukanlah eradikasi, melainkan pembatasan. Program PHT mengakui
bahwa ada suatu jenjang toleransi manusia terhadap populasi hama, atau terhadap kerusakan yang
disebabkan oleh hama. Pengendalian hama dengan PHT disebut pengendalian secara multilateral,
yaitu menggunakan semua metode atau teknik pengendalian yang dikenal. PHT tidak bergantung
pada satu cara pengendalian tertentu, seperti memfokuskan penggunaan pestisida saja, atau
penanaman varietas tahan hama saja. Melainkan semua teknik pengendalian sedapat mungkin
dikombinasikan secara terpadu, dalam suatu sistem kesatuan pengelolaan. Disamping sifat dasar
yang telah dikemukakan, PHT harus dapat dipertanggung jawabkan secara ekologi. Dan
penerapannya tidak menimbulkan kerusakan lingkungan yang merugikan bagi mahluk berguna,
hewan, dan manusia, baik sekarang maupun pada masa yang akan datang (Sutanto, 2002).

Tahir AG, Darwanto DH, Mulyo JH, & Jamhari. 2011. Analisis risiko produksi usahatani kedelai
berbagai tipe lahan di Sulawesi Selatan. J. Sos. Eko. Pertanian dalam Afifah Lutfi,
Purnama Hidayat, Damayanti Buchori, Marwoto, B.T Raharjo. 2015. Pengaruh
perbedaan pengelolaan agroekosistem tanaman terhadap struktur komunitas serangga
pada peratanaman kedelai di Ngale, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Balai Penelitian
Aneka Kacang dan Umbi, Malang, Badan Litbang Pertanian, Departemen Pertanian, RI.
Philips, C.R., M.A. Rogers. 2014. Understanding farmscapes and their potential for imporving
IPM programs. Integrated Pest management.
Sutanto, Rachman. 2002. Penerapan pertanian organik. Yogyakarta. Kansius.

Anda mungkin juga menyukai