Anda di halaman 1dari 7

Tugas Mandiri

ARTIKEL JOURNAL REVIEW


Perpaduan Islam Dengan Sains
{ Penciptaan Manusia }
Dosen pembimbing:
M. Iqbal Haitame Tambunan. M.Pd

Disusun Sebagai Salah Satu Tugas Mandiri Yang Diwajibkan


Dalam Mengikuti Perkuliahan

Oleh
Muhammad Milatur Rohman
0310162058
Pendidikan Biologi-2
Semester V

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

‫بسم هللا الرحمن الحيم‬

Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kita dapat terlahir didunia ini serta saya dapat menyelesaikan artikel ini dengan
tepat waktu.

Artikel jurnal ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perpaduan Sains dan
Islam. Penulisan artikel ini dapat terselesaikan atas bantuan dari berbagai pihak, baik
secara langsung maupun tidak langsung, seperti orang tua dosen pembimbing serta
teman-teman sekalian.

Penulis menyadari bahwa dalam Artikel jurnal ini jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu,kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi
perbaikan dan kesempurnaan artikel yang telah selesai ini. Semoga Artikel jurnal ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

Medan, Oktober 2018

Penulis

ii
BAB I

PEMBAHASAN

A. Penciptaan Manusia dari Tanah

Allah telah menciptakan manusia dari tanah dan keturunannya diciptakan dari sel sperma
dan ovum, untuk membentuk zigot, embrio dan kemudian menjadi janin dan akhirnya akan
lahir manusia yang akan menjadi khalifah baru di bumi. Dalam penciptaannya, manusia akan
menjadi manusia sempurna atau tidak sempurna dan itu menjadi tanda-tanda kekuasaan
Allah.

Pembuatan artikel ini di tujukan untuk mengkaitkan sains tentang penciptaan pada
manusia yang dilihat dalam tinjauan penciptaan manusia dalam perspektif al-Qur’an dan
Hadist.

Allah SWT telah menciptakan manusia itu dari tanah dan keturunannya diciptakan dari
air mani atau sel sperma dan ovum yang bertemu untuk membentuk zigot, kemudian menjadi
embrio dan akhirnya menjadi janin dan lahirlah manusia-manusia baru yang akan menjadi
khalifah di bumi.

Hal itu telah diterangkan dalam Qs. al-Fath ayat 11 yang artinya:

“Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, Kemudian dia
menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan). dan tidak ada seorang
perempuanpun mengandung dan tidak (pula) melahirkan melainkan dengan sepengetahuan-
Nya. Dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula
dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauh mahfuzh).
Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah.”

Dalam ayat di atas ditafsirkan Allah SWT menciptakan manusia dari air mani menjadikannya
janin kemudian berkembang menjadi dewasa. Dan ada suatu saat dimana manusia akan mati .
Dan semua itu sangat mudah bagi Allah SWT untuk melakukan yang demikian.

1
B. Manusia Terlahir Dari Setetes Air

Pada Qs. al-Mukmin ayat 67-68 yang artinya:

Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah Kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari
segumpal darah, Kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, Kemudian (kamu
dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), Kemudian (dibiarkan kamu
hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat
demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu
memahami(nya). Dia-lah yang menghidupkan dan mematikan, Maka apabila dia menetapkan
sesuatu urusan, dia Hanya bekata kepadanya: "Jadilah", Maka jadilah ia.

Dalam ayat ini Allah menjelaskan bagaimana sel sperma yang dihasilkann oleh laki-laki
dan akan membuahi sel ovum dan akan menjadi jjanin didalam perut, dimana bukan hanya
air yang biasa yang dapat mebuhai sel ovum seperti dikutip dalam ilmu biologi.

Diriwayatkan oleh Muslim dan Ahmad, dari Abu Sa,id Al-Khudri, ia mendengar
Rasulullah s.a.w bersabda :

“Tidak semua air (sperma) menjadi anak, dan jika Allah hendak menciptkaan sesuatu,
maka tidak ada sesuatupun yang bisa menghalangi-Nya. (HR. Muslim)

Air reproduksi merupakan makhluk ciptaan Allah yang membuat banyak pemikiran dan
ilmuan dunia untuk menelitinya. Struktur komposisinya sangat kecil, namun kinerja dan
daya bangunnya sangat besar. Hal ini semakin membuktikan absolutnya kekuasaan Allah
S.W.T dan ketepatan ciptaan-Nya.

Kepala spermatozoa merupakan nucleus (inti) spermatozoa memuat separuh jumlah


kromosom manusia, karena hanya membawa 23 pasang kromosom saja dari 46 pasang
kromosom yang ditentukan bagi spesies manusia. Kepala spermatozoa dibungkus oleh
helem yaitu lapisan semen yang terdapat pada spermatozoa yang melindunginya dari
bahaya-bahaya yang munkin menipanya dalam perjalanannya menuju saluran rahim yang
insya’allah menjadi tempat pertemuaannya dengan ovum dan pembuahannya.

Dengan menyatunya kromosom-kromosom yang ada pada masing-masing


sepermatozoa dan ovum, maka sempurnalah jumlah kromosom yaitu 46 pasang kromosom
untuk manusia. Yang akan menjadi zigot sebagai bentuk pertama.

2
C. Manusia Yang Harus Bersyukur

Manusia normal dipandang sebagai makhluk unggulan atau puncak penciptaan Tuhan.
Keunggulannya terletak pada wujud kejadiannya sebagai makhluk yang diciptakan dengan
sebaik-baik penciptaan. Lalu bagaimana dengan manusia yang telah diqodar Allah SWT,
menjadi manusia yang mempunyai kelainan genetika? Maka yang diciptakan normal wajib
selalu bersyukur atas segala kenikmatan yang telah Allah SWT limpahkan kepadanya. Tugas
manusia normal untuk membantu sesamanya yang berkekurangan dengan inisiatif moralnya
untuk meningkatkan kualitas hidup sesamanya agar lebih baik. Pandangan Islam mengenai
arti hidup, sangat berlainan dengan pandangan orang-orang yang berpandangan kebendaan
samata-mata (materialistis). Dengan demikian tujuan hidup manusia menurut islam
Kelainan Genetik Klasik... (Nur Patria Tjahjani & Anggun Zuhaida)
228 adalah menyerahkan diri untuk mencapai kebahagiaan dunia, ahirat, jasmani, dan
rohani, yang dalam pelaksanaannya, materi sebagai alat, sedangkan rohani sebagai
pengaruh. Sehingga bagi orang orang yang kurang beruntung bisa jadi menjadi ladang amal
ibadah kita. Dengan dilandasi ketaqwaan dan kecintaan kita kepada Allah SWT maka
dengan ilmu pengetahuan yang manusia kuasai, pendidikan bagi orang yang menderita
kelainan genetika, memahami kondisi psikososial penderita dan keluarganya akan sangat
membantu.

D. Fertilisasi dan Kaitannya dengan Agama

Fertilitas barasal dari kata fertil yang berarti subur. Dalam hal ini fertilitas pria diartikan
sebagai kemampuan untuk dapat menghamili wanita.Syarat suatu sperma yang baik / normal
adalah sesuai dengan parameter spermatozoa normal. Bila bagian besar parameter tersebut
(terutama jumlah dan motilitas spermatozoa) tidak sesuai, maka spermatozoa tidak akan
dapat membuahi sel talur. Keadaan seperti ini disebut infertilitas.

Hardiman (2007) mengupas kembali hubungan sains dan agama. Dalam tulisannya,
Sains dan Pencarian Makna: Menyiasati Konflik Tua antara Sains dan Agama , disebutkan
bahwa menempat kan agama dan sains dalam pencarian makna pada otonominya masing-
masing akan lebih produktif. Dengan cara sepertiitu, agama dan sains tidak saling
bercampur, dan j uga tidak saling mengisolasi, bahkan dapat berkembang pada domain dan
perspektif nya masing-masing dalam pencarian makna.

3
E. Tinjauan Penciptaan Manusia dalam Al Qur’an

Proses kejadian manusia diterangkan dalam Qs. al-Hajj: 5 yang artinya:


“Hai manusia jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur)
sesungguhnya kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani,
kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna
kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar kami jelaskan kepada kamu dan kami tetapkan
dalam rahim, apa yang kami hendaki sampai waktu yang sudah ditentukan kemudian kami
keluarkan kami sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah
kepada kecerdasan, dan diantara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) diantara kamu
yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun
yang dahulunya telah diketahui”.

Dari ayat diatas dapat di simpulkan bahwa manusia terjadi dari dalam unsur yaitu unsur
materi berupa mani yang kemudian berproses menjadi darah, daging, tulang, dan bentuk
fisik yang sempurna, maupun tidak sempurna dan unsur rohani/roh yang dihembuskan
kedalam bentuk rahim pada saat proses jasmani telah menempati usia 4 bulan/120 hari.
Manusia diciptakan oleh Allah melalui bentuk sel yang berinti itu yaitu sel kelamin seperti
yang tercantum dalam Qs al-Hajj ayat 5. Dalam ayat tersebut, kata-kata “ Turab “ bukan
berarti tanah atau debu biasa, melainkan zat renik seperti juga debu karena kecilnya yang
dimaksudkan disini adalah sel, namun istilah sel ini dahulu tidak digunakan karena istilah
tersebut belum dikenal , sebab kelanjutan dari ayat tersebut menyatakan bahwa sesudah dari
“Turab“ lalu menjadi “Nuffah“ menjadi “Alaqah“.

BAB I

PENUTUP

A. Kesimpulan

Artikel ini menjelaskan bahwa ilmiah juga membuktikan kebenaran al-qur’an mengenai
penciptaan manusia dari setetes air mani yaitu spermatozoa yang mana akan membuahi sel
ovum dan akan membentuk zigot dan akan menjadi manusia yang memiliki 46 kromosom

4
dan dapat dibedakan antara perempuan dan laki-laki. Al-qu’an jelas kalam Allah Sang Maha
Pencipta. Al-qur’an juga membuktikan kenabian dan kerasulan Nabi Muhammad s.a.w yang
menirimanya.

Anda mungkin juga menyukai