PENDAHULUAN
Pasar modal adalah salah satu barometer kondisi ekonomi suatu negara
karena merupakan salah satu sarana pembentukan modal dan alokasi dana yang
bursa saham adalah kapitalisasi pasar. Kapitalisasi pasar menunjukkan nilai efek
yang tercatat di bursa saham. Atau secara definisi diartikan sebagai total jumlah
surat berharga yang diterbitkan oleh berbagai perusahaan di dalam satu pasar.
Tabel 1.1
Perkembangan Kapitalisasi Pasar
Dalam triliun
Dari tabel diatas dapat dilihat terjadi peningkatan kapitalisasi pasar setiap
tahunnya terhitung dari 2010 sampai dengan 2014. Namun, pada tahun 2015
indeks kapitalisasi pasar menurun cukup drastis, hal tersebut tersebut disebabkan
1
2
oleh melemahnya ekonomi global dan beberapa faktor dalam negeri. Hal ini
melalui pasar modal perusahaan yang telah go public yang telah tercatat dibursa
Pemegang saham adalah pemilik dari sebuah perseroan terbatas, dan mereka
Dalam kebanyakan kasus, pemegang saham akan memilih direksi, yang kemudian
kebijakan yang dapat meningkatkan nilai para pemegang saham (Brigham dan
Houston, 2001).
lain yang berdampak terhadap nilai perusahaan (Jensen dan Smith, 1994; Fama
apakah arus kas akan dibayarkan kepada para pemegang saham atau akan ditahan
menjadi topik yang banyak diperdebatkan dalam literartur keuangan dan selalu
menjadi ranking pertama. Isu dari kebijakan deviden belum dapat terpecahkan.
Teori modern dari kebijakan deviden sanagt berkaitan dengan peneltian Miller
suatu pasar modal yang sempurna, nilai pasar suatu perusahaan adalah terlepas
dari kebijakan dividennya. Pernyataan tersebut diperkuat oleh Black dan Scholes
(1974).
yaitu teori yang dikemukakan oleh Gordon dan Litner (1963) yang mendukung
bird in hand theory sebagai suatu teori relevansi dividen yang didukung oleh
Long (1978), dan Sterk dan Vandenberg (1990). Selanjutnya mencul Teori tax
(Brennan, 1970).
4
kepada tipe saham-saham yang sesuai dengan preferensi konsumsi atau saving
mereka. Karena tingkat pajak yang lebih tinggi dari pendapatan deviden dibanding
dengan capital gains. Namun, walaupun pengenaan pajak atas dividen bersifat
(insiders) dan para investor dari luar (outsider), dimana para manajer mempunyai
masa yang akan datang dari perusahaan yang tidak tersedia untuk outsiders.
(1986) dalam Giriyati 2016 bahwa manajer kecenderungan menahan kas dalam
meningkatkan gengsi pribadi mereka tetapi tidak bermanfaat bagi para pemegang
saham.
juga berperan sebagai suatu mekanisme untuk mengurangi cash flow yang ada di
masalah keagenan. Suartawan (2014) menjelaskan jika free cash flow dapat
para manajer untuk lebih sering masuk ke dalam pasar-pasar modal, jadi menaruh
mereka di bawah pengawasan yang cermat dari para pemasok modal (Rozeff,
perusahaan yang terdiri dari suatu kombinasi antara aset yang dimiliki oleh
(1977) Investment opportunity set memberikan petunjuk yang lebih luas dimana
tampak sangat penting dalam upaya meningkatkan nilai perusahaan karena jenis
perusahaan
dividen terhadap harga saham atau nilai perusahaan menunjukan hasil yang
6
terhadap dividend irrelevance theory yakni hasil penelitian dari Sembiring dan
nilai perusahaan.
Giriati (2016) yang melalui uji regresi dapat disimpulkan jika dividend payot
ratio berpengaruh terhadap nilai perusahaan dan menjadi sinyal positif bagi para
harus mencari biaya eksternal untuk investasi baru. Investor beranggapan bahwa
atau suatu proyek investasi yang dapat memberikan (Net Present Value) NPV
positif.
research gap antara kebijakn dividen terhadap nilai perusahaan. Beberapa peneliti
nilai perusahaan (Giriati, 2016) ( Ansar, Butt dan Shah, 2015), (Hasnawati dan
Sawir, 2015), (Pratama dan Wiksuana, 2016) dan (Ramadhani, et., al, 2015).
7
kebijakan dividen terhadap nilai perusahaaan (Miller dan Scholes, 1983) dan
terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010- 2014. Alasan penulis memilih
berbagai sub sektor industri sehingga dapat mencerminkan reaksi pasar modal
perusahaan?
seperti:
pendukung lainnya.