Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN

ANTENATAL CARE (ANC)

Disusun Oleh:
Arwan Adi Putra
1904033

CI LAHAN CI INSTITUSI

YAYASAN PERAWAT SULAWESI SELATAN


STIKES PANAKKUKANG MAKASSAR
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
2019/2020
LAPORAN PENDAHULUAN
ANTENATAL CARE

A. Definisi Antenatal
 Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan
pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim (Haen Forer, 2009).
 Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa observasi,
edukasi dan penanganan medis pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu
proses kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan (Muchtar
Rustam, 2008).
 Antenatal Care adalah perawatan selama masa kehamilan sebagai suatu
manajemen kehamilan dimana ibu dan anaknya diharapkan sehat dan baik
(Wiknjosastro, 2002).
 Antenatal Care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk
memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala, yang diikuti dengan upaya
koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan (Depkes RI, 2007).
B. Tanda dan Gejala Antenatal
1. Tanda tidak pasti kehamilan
Amenorea (tidak mendapat haid), mual muntah, lelah (fatigue), mengidam
(ingin makan terus), anoreksia (tidak ada selera makan), payudara membesar
dan sering miksi (Amru sofian 2015, h.35)
2. Tanda-tanda kemungkinan hamil
Perut membesar, uterus membesar akibat adanya janin yang berkembang,
tanda piskacek, tanda chadwick dan tanda hegar (Amru Sofian 2015, h. 36)
3. Tanda pasti (tanda positif)
Gerakan janin yang dapat di lihat, diraba bagian-bagian janin, terdengar
denyut jantung janin (DJJ) dapat terdengar menggunakan lenec/dopler serta
terlihat tulang-tulang janin dalam foto rontgen (Amru Sofian 2015, h. 36)
C. Perubahan dan Adaptasi Fisiologi pada Masa Kehamilan
1. Perubahan fisik pada trimester I
a. Morning Sickness, mual dan muntah
Hamir 50% wanita hamil mengalami mual dan biasanya dimulai sejak
awal kehamilan. Mual muntah di usia kehamilan muda disebut morning
sickness tetapi mual muntah ini dapat terjadi setiap saat. Mual ini biasanya
akan berakhir pada 14 minggu kehamilan. Pada beberapa kasus dapat
berlanjut sampai kehamilan trimester kedua dan ketiga.
b. Pembesaran payudara
Payudara akan membesar dan mengencang, karena terjadi
peningkatan hormon kehamilan yang menimbulkan pelebaran pembuluh
darah dan untuk mempersiapkan pemberian nutrisi pada jaringan payudara
sebagai persiapan menyusui.
c. Sering buang air kecil
Keinginan sering buang air kecil pada awal kehamilan ini dikarenakan
rahim yang membesar dan menekan kandung kemih. Keadaan ini akan
menghilang pada trimester II dan akan muncul kembali pada akhir
kehamilan, karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin.
d. Konstipasi dan sembelit
Keluhan ini juga sering dialami selama awal kehamilan, karena
peningkatan hormone progesteron yang menyebabkan relaksasi otot
sehingga usus bekerja kurang efisien. Adapun keuntungan dari keadaan ini
adalah memungkinkan penyerapan nutrisi yang lebih baik saat hamil.
e. Sakit kepala/pusing
Sakit kepala atau pusing sering dialami oleh pada ibu hamil pada
awal kehamilan karena adanya peningkatan tuntutan darah ke tubuh
sehingga ketika akan mengubah posisi dari duduk/tidur ke posisi yang lain
(berdiri) tiba-tiba, sistem sirkulasi darah merasa sulit beradaptasi. Sakit
kepala/pusing yang lebih sering daripada biasanya dapat disebabkan oleh
faktor fisik maupun emosional. Pola makan yang berubah, perasaan tegang
dan depresi juga dapat menyebabkan sakit kepala.
f. Kram perut
Kram perut saat trimester awal kehamilan seperti kram saat
menstruasi di bagian perut bawah atau rasa sakit seperti ditusuk yang
timbul hanya beberapa menit dan tidak menetap adalah normal. Hal ini
sering terjadi karena adanya perubahan hormonal dan juga karena adanya
pertumbuhan dan pembesaran dari rahim dimana otot dan ligament
merenggang untuk menyokong rahim.
g. Meludah
Keinginan meludah yang terjadi pada ibu hamil yang terus menerus
dianggap normal sebab hal ini termasuk gejala morning sickness.
h. Peningkatan berat badan
Pada akhir trimester pertama wanita hamil akan merasa kesulitan
memasang kancing rok/celana panjangnya, hal ini bukan berarti ada
peningkatan berat badan yang banyak tapi karena rahim telah berkembang
dan memerlukan ruang juga, dan ini semua karena pengaruh hormone
estrogen yang menyebabkan pembesaran rahim dan hormone progesteron
yang menyebabkan tubuh menahan air.
i. Uterus
 Pada saat hamil bertanya 35-50 gram, volume 10 cc
 Pada hamil aterm 1000-1100 gram, volume 5-10 liter
 Ismus hipertropi, panjang, lunak
j. Vagina
 Peningkatan vaskularisasi
 Peningkatan sekresi, berwarna putih dan asam
2. Perubahan fisik pada trimester II
a. Perut semakin membesar
Setelah usia kehamilan 12 minggu, rahim akan membesar dan
melewati rongga panggul. Pembesaran rahim akan tumbuh sekitar 1 cm
setiap minggu. Pada kehamilan 20 minggu, bagian teratas rahim sejajar
dengan pusar (umbilicus), setiap individu akan berbeda-beda tapi pada
kebanyakan wanita, perutnya akan mulai membesar pada kehamilan 16
minggu.
b. Sendawa dan buang angin
Sendawa dan buang angin akan sering terjadi pada ibu hamil hal ini
sudah biasa dan normal karena akibat adanya perenggangan usus selama
kehamilan. Akibat dari hal tersebut perut ibu hamil akan terasa kembung
dan tidak nyaman.
c. Rasa panas di perut
Rasa panas diperut adalah keluhan yang paling sering terjadi selama
kehamilan, karena meningkatnya tekanan akibat rahim yang membesar dan
juga pengaruh hormonal yang menyebabkan rileksasi otot saluran cerna
sehingga mendorong asam lambung kearah atas.
d. Pertumbuhan rambut dan kuku
Perubahan hormonal juga menyebabkan kuku bertambah lebih cepat
dan rambut tumbuh lebih banyak dan kadang ditempat yang tidak
diinginkan, seperti di wajah atau diperut. Tapi, tidak perlu khawatir dengan
rambut yang tumbuh tak semestinya ini, karena akan hilang setelah bayi
lahir.
e. Sakit perut bagian bawah
Pada kehamilan 18-24 minggu, ibi hamil akan merasa nyeri di perut
bagian bawah seperti ditusuk atau ditarik ke satu atau dua sisi. Hal ini
karena perenggangan ligamentum dan otot untuk menahan rahim yang
semakin membesar. Nyeri ini hanya akan terjadi beberapa menit dan
bersifat tidak menetap.
f. Pusing
Pusing menjadi keluhan yang terjadi selama kehamilan trimester
kedua, karena ketika rahim membesar akan menekan pembuluh darah
besar sehingga menyebabkan tekanan darah menurun.
g. Hidung dan gusi berdarah
Perubahan hormonal dan peningkatan aliran darah ke seluruh tubuh
termasuk ke daerah hidung dan gusi selama masa kehamilan akan
menyebabkan jaringan disekitarnya menjadi lebih lembut dan lunak.
Akibatnya, hidung dan gusi akan bisa berdarah ketika menyikat gigi.
Keluhan ini hilang setelah melahirkan.
h. Perubahan kulit
Perubahan kulit timbul pada trimester ke-2 dan 3, karena melanosit
yang menyebabkan warna kulit lebih gelap. Timbul garis kecoklatan mulai
dari pusar ke arah bawah yang disebut linea nigra. Kecoklatan pada wajah
disebut cloasma atau topeng kehamilan. Tanda ini dapat menjadi petunjuk
kurangnya vitamin folat. Stretch mark terjadi karena peregangan kulit yang
berlebihan, biasanya pada paha atas, dan payudara. Akibat peregangan
kulit ini dapat menimbulkan rasa gatal, sedapat mungkin jangan
menggaruknya. Stretch mark tidak dapat dicegah, tetapi dapat diobati
setelah persalinan. Kulit muka juga akan menjadi lebih berminyak sehingga
dapat menimbulkan jerawat.
i. Payudara
Payudara akan semakin membesar dan mengeluarkan cairan yang
kekuningan yang disebut kolostrum. Putting dan sekitarnya akan semakin
berwarna gelap dan besar. Bintik-bintik kecil akan timbul disekitar putting,
dan itu adalah kelenjar kulit.
j. Sedikit pembengkakan
Pembengkakan adalah kondisi normal pada kehamilan, hampir 40%
wanita hamil mengalaminya. Hal ini karena perubahan hormone yang
menyebabkan tubuh menahan cairan. Pada trimester kedua akan tampak
sedikit pembengkakan pada wajah terutama terlihat pada kaki bagian
bawah dan pegelangan kaki. Pembengkakan akan terlihat lebih jelas pada
posisi duduk atau berdiri yang terlalu lama.
k. Uterus
 Uterus membesar, hipertropi sel-sel otot
 Dinding uterus tipis dan lunak
 Fetus dapat di palpasi pada abdomen
 Uterus jadi bentuk ovale
 Adanya kontraksi “Braxton his”
l. Serviks
 Terus memanjang
 Adanya mucous plag
 Sel otot hipertropi
 Kelenjar serviks aktif
m. Vagina
 Sel otot hipertropi
 Mukosa tebal
 Adanya lorchea
 PH asam : 3,5-6,0
3. Perubahan fisik pada trimester III
a. Sakit bagian tubuh belakang
Sakit pada bagian tubuh belakang (punggung-pinggang), karena
meningkatnya berat badan dari bayi dalam kandungan yang dapat
mempengaruhi postur tubuh sehingga menyebabkan tekanan ke arah
tulang belakang.
b. Konstipasi
Pada trimester ini sering terjadi konstipasi karena tekanan rahim yang
membesar kearah usus selain perubahan hormone progesteron.
c. Pernafasan
Karena adanya perubahan hormonal yang mempengaruhi aliran
darah ke paru-paru, pada kehamilan 33-36 minggu, banyak ibu hamil akan
merasa susah bernafas. Ini juga didukung oleh adanya tekanan rahim yang
membesar yang berada di bawah diafragma. Setelah kepala bayi turun ke
rongga panggul ini biasanya 2-3 minggu sebelum persalinan pada ibu yang
baru pertama kali hamil akan merasakan lega dan bernafas lebih mudah,
dan rasa panas diperut biasanya juga ikut hilang, karena berkurangnya
tekanan bagian tubuh bayi dibawah diafragma/tulang iga ibu.
d. Sering buang air kecil
Pembesaran rahim ketika kepala bayi turun ke rongga panggul akan
makin menekan kandung kemih ibu hamil.
e. Varises
Peningkatan volume darah adan alirannya selama kehamilan akan
menekan daerah panggul dan vena di kaki, yang mengakibatkan vena
menonjol, dan dapat juga terjadi di daerah vulva vagina. Pada akhir
kehamilan, kepala bayi juga akan menekan vena daerah panggul yang
akan memperburuk varises. Varises juga dipengaruhi faktor keturunan.
f. Kontraksi perut
Braxton-Hicks atau kontraksi palsu ini berupa rasa sakit di bagian
perut yang ringan, tidak teratur, dan akan hilang bila ibu hamil duduk atau
istirahat.
g. Bengkak
Perut dan bayi yang kian membesar selama kehamilan akan
meningkatkan tekanan ada daerah kaki dan pergelangan kaki ibu hamil,
dan kadang membuat tangan membengkak. Ini disebut odema, yang
disebabkan oleh perubahan hormonal yang menyebabkan retensi cairan.
h. Sistem reproduksi
 Uterus
Ukuran bertambah besar, distensi myometrium, dinding menipis,
kontraksi “Braxton hicks” semakin jelas
 Servik
Effousment, pengeluaran mukosa
 Vagina
Hyperemia, pertumbuhan laktobual, leukhorea.
D. Perubahan Psikologis Pada Ibu Hamil
Menurut Sulistyawati, 2009, perubahan psikologi pada ibu hamil menurut
trimester adalah :
1. Perubahan psikologi pada trimester I (Periode Penyesuaian)
a. Ibu merasa tidak sehat dan kadang-kadang merasa benci dengan
kehamilannya
b. Kadang muncul penolakan, kecemasan dan kesedihan. Bahkan kadang ibu
berharap agar dirinya tidak hamil saja
c. Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal ini
dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya.
2. Perubahan psikologi pada trimester II (Periode Kesehatan Yang Baik)
a. Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone yang
tinggi
b. Ibu sudah bisa menerima kehamilannya
c. Merasakan gerakan anak
d. Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran
e. Libido meningkat
f. Menuntut perhatian dan cinta
g. Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya
h. Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada orang
lain yang baru menjadi ibu
i. Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan
persiapan untuk peran baru.
3. Perubahan psikologi pada trimester III
a. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak
menarik
b. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu
c. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan,
khawatir akan keselamatannya
d. Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tak normal, bermimpi yang
mencerminkan perhatian dan kekhawatirannya
e. Merasa sedih karena akan berpisah dari bayinya
f. Merasa kehilangan perhatian
g. Perasaan mudah terluka (sensitif)
h. Libido menurun
E. Patofosiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur
(ovulasi), yang ditangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam sel
telur , waktu persetubuhan, cairan semen tumpah kedalam vagina dan berjuta-
juta sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran
telur.
Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi dibagian yang
mengembang oleh tuba fallopi. Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang
mengeluarkan ragi untuk mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian
pada tempat yang paling mudah dimasuki, masuklah salah satu sel mani dan
kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi =
fertilitas).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh
rambut getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi).
Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6-7 hari. Untuk menyuplai darah
ke sel-sel makanan janin, disiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa
untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani),
pembuahan (konsepsi = fertilitas), nidasi dan plasenta. (Handerson, 2006).

F. Komplikasi Kehamilan
Macam-macam komplikasi kehamilan Menurut Depkes RI (2007) yaitu jika
tidak melaksanakan ANC sesuai aturan dikhawatirkan akan terjadi komplikasi-
komplikasi yang terbagi menjadi 3 kelompok sebagai berikut :
1. Komplikasi obstetric langsung, meliputi :
a. Perdarahan
b. Pre-eklampsia/eklampsia
c. Kelainan letak (letak lintang/letak sungsang)
d. Hidramnion
e. Ketuban pecah dini
2. Komplikasi obstetric tidak langsung :
a. Penyakit jantung
b. Tuberculosis
c. Anemia
d. Malaria
3. Komplikasi yang tidak berhubungan dengan obstetric komplikasi akibat
kecelakaan (kendaraan, keracunan, kebakaran) (Dewi, 2009).
G. Penatalaksanaan Medis
1. Diet dan pengawasan berat badan
Bahan makanan tidak pelu mahal, akan tetapi cukup mengandung
protein hewani maupun nabati. Seperti diketahui, kebutuhan akan gizi selama
kehamilan meningkat. Adapun kebutuhan ini dipergunakan untuk pertumbuhan
plasenta, pertambahan volume darah, mammae yang membesar, dan
metabolisme basal yang meningkat. Sebagai pengawasan atau kecukupan gizi
ini dapat dipakai kenaikan berat badan wanita hamil tersebut. Kenaikan berat
badan hamil rata-rata 6,5 kg sampai 16kg (Wiknjosastro, 2002)
2. Obat-obatan
Jangan memberikan obat yang tidak perlu, terutama pada trimester I dan
II kehamilan. Ada obat yang teratogenik sehingga dapat menimbulkan kelainan
teratogenik pada janin, misalnya thalidomide, yang sekarang telah ditarik dari
peredaran (Wiknsastro, 2002).
3. Imunisasi
Untuk melindungi janin yang akan dilahirkan terhadap tetanus
neonatorum dewasa ini dianjurkan untuk diberikan toxoid tetanus pada ibu
hamil (Wiknsastro, 2002)
4. Perawatan payudara
Dua bulan sekali dilakukan massage, kolostrum dikeluarkan untuk
mencegah penyumbatan. Untuk mencegah putting susu kering dan mudah
pecah, maka putting susu dan areola payudara dirawat baik-baik dengan
dibersihkan menggunakan air sabun dan biocream atau alkohol. Bila putting
susu masuk kedalam, hal ini diperbaiki dengan jalan menarik-narik keluar
(Mochtar, 2008).
H. Asuhan Keperawatan pada Ibu Hamil
A. Pengkajian
1. Anamnesa
 Ciptakan hubungan terapeutik perawat dan klien
 Ada planning terlebih dahulu
 Tujuan komunikasi pada topik tertentu : untuk mengumpulkan data,
interpretasi pasien terhadap status kesehatan (data subjektif), hasil
observasi perawat.
 Subjektif data meliputi : identitas, keluhan utama, HPHT, riwayat
kesehatan saat ini, riwayat kehamilan saat ini, riwayat persalinan yang
lalu, riwayat kontrasepsi, riwayat kesehatan keluarga, riwayat
psikososial, persiapan persalinan.
 Pemeriksaan fisik ibu hamil
a. Penampilan umum (postur tubuh, penampilan kesadaran)
b. TTV (TD, Nadi, RR, BB, TB)
c. Wajah dan kepala
- Wajah : ada tidaknya odema, cloasma gravidarum
- Mata : ada tidaknya anemis pada konjungtiva, ikterus pada
sklera
- Mulut : bibir pucat/tidak, kelembaban bibir, stomatitis,
gingivitis, adakah gigi yang tanggal, caries gigi, bau mulut.
d. Leher : ada pembesaran kelenjar tyroid/tidak, pembesaran saluran
limfe
e. Dada
- Paru : kaji keadaan paru-patu pasien
- Jantung : kaji keadaan jantung pasien
- Payudara : adakah benjolan/tidak, kesimetrisan, putting susu
menonjol/datar/masuk, ASI sudah keluar/belum, kebersihan areola
mammae.
f. Abdomen
Sebelum memulai pemeriksaan abdomen, ibu dianjurkan untuk
mengosongkan kandung kemihnya bila perlu.
- Periksa bentuk perut (melintang, memanjang, asimetris), linea
alba, striae gravidarum, luka bekas operasi, gerakan janin, DJJ.
- Periksa palpasi leopold I - IV
Palpasi menurut leopold, terdiri atas 4 bagian :
1) Leopold I
 Kaki klien dibengkokkan pada lutut dan lipatan paha
 Periksa berdiri setelah sebelah kanan klien dan melihat ke
arah muka klien
 Rahim dibawah ke tengah
 Tinggi fundus uteri ditentukan
 Tentukan bagian apa dari anak yang terdapat dalam fundus
uteri.
Sifat kepala ialah keras, bundar, dan melenting, sifat bokong
adalah lunak, kurang bundar dan kurang melenting, pada letak
lintang fundus uteri kosong.
Variasi menurut knebel : menentukan letak kepala atau bokong
dengan satu tangan di fundus dan tangan lain di atas simfisis.
2) Leopold II
 Kedua tangan pindah ke samping
 Tentukan batas samping rahim kiri dan kanan
 Tentukan letak punggung janin
 Pada letak lintang, tentukan diaman letak kepala janin
Leopold II untuk menetukan dimana letaknya punggung anak
dan dimana letaknya bagian-bagian kecil.
Variasi menurut poudin : menentukan letak punggung dengan
satu tangan menekan di fundus.
3) Leopold III
 Dipergunakan satu tangan saja
 Bagian bawah ditentukan antara ibu jari dan jari lainnya
 Adakah bagian bawah masih dapat dipergunakan
Leopold III menetukan apa yang terdapat di bawah dan apakah
bagian bawah anak ini sudah atau belum terpegang oleh pintu
atas panggul.
Variasi menurut Ahlfeld : menetukan letak punggung dengan
pinggir tangan kiri diletakkan tegak di tengah perut.
4) Leopold IV
 Pemeriksa merubah sikapnya yaitu melihat ke arah kaki klien
 Dengan kedua tangan ditentukan apa yang terjadi di bagian
bawah
 Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam
pintu atas panggul dan berapa masuknya bagian bawah ke
dalam rongga panggul.
 Jika kita rapatkan kedua tangan akan kita dapatkan :
- Kedua tangan pada pinggir kepala divergent (ukuran
terbesar kepala sudah melewati pintu atas panggul)
- Kedua tangan pada pinggir kepala convergent (ukuran
terbesar kepala belum melewati pintu atas panggul).
Leopold IV untuk menentukan bagian yang terendah dan berapa
masuknya bagian bawah ke dalam rongga panggul.
g. Ektremitas
- Atas: edema, reflex bisep, skin fold, tonus otot
- Bawah : edema, reflex patella, reflex hummon sign, keuatan tonus
otot, kram kaki.
h. Vulva-vagina
Luka/benjolan, odema pada vulva/vagina, leukore, keluaran
cairan/darah dari jalan lahir, hemoroid, tanda Chadwick, godell sign,
hegar sign.
 Persiapan persalinan
 Obat-obatan yang dipakai saat ini
 Hasil pemeriksaan penunjang
B. Diagnosis keperawatan yang mungkin muncul
1. Trimester I
a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b. Ansietas
c. Perubahan pola eliminasi urin
d. Perubahan pola seksual
e. Kekurangan volume cairan
f. Perubahan proses keluarga
g. Koping individu tidak efektif
2. Trimester II
a. Gangguan citra tubuh
b. Gangguan pola nafas
c. Kurang pengetahuan
d. Resiko cidera janin
3. Trimester III
a. Nyeri akut
b. Perubahan eliminasi urin
c. Gangguan pola tidur
d. Intoleransi aktivitas
e. Kelebihan volume cairan
C. Intervensi keperawatan

Dx
Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
Keperawatan
Trimester I Setelah dilakukan intervensi 1. Anjurkan masukan kalori
Perubahan keperawatan selama 2x24 sesuai kebutuhan
nutrisi kurang jam kekurangan nutrisi klien 2. Ajari klien tentang diet yang
dari tercukupi benar sesuai kebutuhan tubuh
kebutuhan Kriteria hasil : 3. Monitor catatan makanan
 Nafsu makan klien yang masuk atas kandungan
meningkat gizi dan jumlah kalori
 Klien tidak mual dan 4. Timbang berat badan secara
muntah teratur
 Nilai laboratorium 5. Anjurkan penambahan intake
(transferin, albumin, dan protein, zat besi dan vit C
elektrolit) dalam batas yang sesuai
normal 6. Pastikan bahwa diet
mengandung makanan yang
berserat tinggi untuk
mencegah sembelit
7. Beri makanan protein tinggi,
kalori tinggi dan makanan
bergizi yang sesuai
8. Pastikan kemampuan klien
untuk memenuhi kebutuhan
gizinya.

Ansitas Setelah dilakukan 1. Bina hubungan saling percaya


perawatan selama 2x24 jam 2. Libatkan keluarga
cemas pasien hilang atau 3. Jelaskan semua prosedur
berkurang dengan kriteria 4. Hargai pengetahuan pasien
hasil, pasien mampu : tentang penyakitnya
 Mengungkapkan cara 5. Bantu pasien untuk
mengatasi cemas mengefektifkan sumber
 Mampu menggunakan support
coping
 Dapat tidur
 Mengungkapkan tidak
ada penyebab fisik yang
dapat menyebabkan
cemas

Kekurangan Setelah dilakukan tindakan 1. Tentukan frekuensi/beratnya,


volume keperawatan selama 2x24 mual/muntah
cairan jam kebutuhan volume 2. Tinjau ulang riwayat
cairan terpenuhi, dengan kemungkinan masalah medis
kriteia hasil : lain (ex : ulkus peptikum,
 Tidak ada mual muntah gastritis, kolesistitis)
 Turgor kulit DBN 3. Kaji suhu dan turgor kulit,
 Tidak ada tanda membrane mukosa, TD, suhu,
dehidrasi masukan/haluran.
 Pasien mau makan dan 4. Anjurkan klien
minum mempertahankan
 TTV dalam batas normal masukan/haluran, ter urin dan
penurunan BB setiap hari
5. Anjurkan peningkatan
masukan minuman
berkarbonat, makan enam kali
sehari dengan jumlah yang
sedkit dan makanan tinggi
karbohidrat
Trimester II Setelah dilakukan 1. Posisikan klien untuk
Gangguan keperawatan selama 2x24 memaksimalkan ventilasi
pola nafas jam diharapkan pernafasan 2. Idenfikasi klien perlunya
klien tidak mengalami pemasangan alat jalan nafas
gangguan, dengan kriteria buatan
hasil : 3. Lakukan fosioterapi dada jika
 Tidak ada retraksi perlu
dinding dada 4. Keluarkan secret
 Tidak menggunakan otot 5. Dengan batuk atau suction
bantu pernafasan 6. Auskultasi suara nafas, catat
 Bunyi paru vasikuler adanya suara tambahan
 Menunjukkan jalan nafas
yang paten RR 18-24x/m
Trimester III Setelah dilakukan 1x24 jam 1. Observasi kemampuan klien
Intoleransi diharapkan klien dapat 2. Bantu klien dalam pemenuhan
aktivitas beraktivitas, dengan kriteria ADL
hasil : 3. Observasi TTV sebelum dan
 Klien mampu memenuhi sesudah aktivitas
aktivitas sehari-hari 4. Kolaborasi pada keluarga
 Pasien mengerti aktivitas pemberian pengawasan ekstra
apa saja yang boleh
dilakukan selama
kehamilan
 TTV dalam batas normal
 Tidak menunjukkan
kelelahan yang berarti
setelah melakukan
aktivitas

Perubahan Setelah dilakukan tindakan 1. Berikan informasi tentang


eliminasi urin keperawatan selama 2x24 perubahan perkemihan
jam diharapkan klien sehubungan dengan trimester
mengerti akan terjadi ketiga
perubahan eliminasi urin 2. Berikan informasi mengenai
selama kehamilan perlunya masukan cairan 6-8
Dengan kriteria hasil : gelas sehari
 Klien mengerti tentang 3. Berikan informasi mengenai
perubahan perkemihal bahaya menggunakan diuretic
selama kehamilan dan penghilangan natrium dan
dengan trimester ketiga diet
 Pasien mengerti 4. Anjurkan klien untuk
perlunya masukan melakukan posisi miring kiri
cairan sesuai kebutuhan saat tidur, perhatikan keluhan-
keluhan nokturia
5. Anjurkan klien untuk
menghindari posisi tegak atau
supine dalam waktu yang
lama.
DAFTAR PUSTAKA

Asrina, dkk 2010, Asuhan kebidanan : masa kehamilan, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Bagian Obstetric dan Ginekologi FK Unpad Bandung. (2000). Obstetri Fisiology.
Bandung: Elemen
Hadi, RA 2009, Kupas tuntas kehamilan dan melahirkan , Vivo Publisher, Ungaran.
Haen Forer. 2009. Perawatan Maternitas Edisi 2: Jakarta: EGC
Handerson, C 2006, Buku ajar konsep kebidanan, EGC, Jakarta.
Irsar, Yayan, dkk. 2009. Makalah Antenatal Care dan Preeklampsia
Muvhtar Rustam. (2008). Sinopsis Obstetri Fisiologi Obstetri Patologi Edisi 2.
Jakarta: EGC
Manuaba, IBG 2008, Buku ajar patologi obstetric untuk mahasiswa kebidanan, EGC,
Jakarta.
Wilkinson, Judith M. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi
NIC dan Kriteria Hasil NOC. Doterjemahkan oleh: Widyawati, dkk. Jakarta.
EGC.

Anda mungkin juga menyukai