KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana telah memberi kita taufiq dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah Pengauditan II yang berjudul “JASA ATESTASI,
KOMPILASI DAN REVIEW, JASA KONSULTASI, JASA INTERNAL AUDIT ”. Sholawat serta salam semoga
tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya yang telah
membimbing kita dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi kami khususnya, dan
segenap pembaca umumnya.Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak sangat kami harapkan untuk menuju kesempurnaan
makalah ini.
Tak lupa kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak pembimbing yang
telah banyak memberikan saran dalam menyusun makalah ini.Penulis menyadari bahwa makalah ini
jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jasa Atestasi merupakan suatu pernyataan pendapat atau pertimbangan orang yang independen
dan kompeten tentang apakah asersi suatu entitas sesuai, dalam semua hal yang material, dengan
kriteria yang telah ditetapkan, yakni beberap abentuk jasa atestasi adalah audit keuangan historis,
pemeriksaan atau examination, review dengan cara wawancara, dan prosedur yang disepakati
bersama. Sebagai contoh asersi dalam laporan keuangan historis adalah adanya pernyataan
manajemen bahwa laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum (PABU).Ada beberapa tipe perikatan atestasi:Examination (Pemeriksaan), Review, Agreed-
upon procedures (prosedur yang disepakati).
1) Audit ataslaporankeuanganhistoris.
4) Jasaatestasimengenaiteknologiinformasi.
Dalam mengadakan jasa konsultansi, para profesional kami memanfaatkan keahlian teknis,
pendidikan, observasi dan pengalaman-pengalaman untuk memberikan saran dan bantuan teknis
pada klien. Jasa ini terdiri dari :
Menyusun Laporan Keuangan yang disebut juga dengan jasa kompilasi laporan keuangan.
Menyediakan buku petunjuk dan program aplikasi komputer dalam memproses data akuntansi
(Accounting Manual).
Menyiapkan data dan laporan-laporan keperluan manajemen atau pihak ketiga lainnya untuk
pengambilan keputusan.
Pengadaan Jasa Konsultansi dapat berupa jasa konsultansi Konstruksi atau non konstruksi.Konsultan
Konstruksi biasanya berbentuk konsultansi Perencanaan atau Pengawasan untuk pelaksanaan
pekerjaan konstruksi, sedangkan konsultan non konstruksi dapat berupa kajian, produk hukum dan
sebagainya yang tidak terkait dengan bidang pekerjaan konstruksi. Untuk pengadaan penyedia
konsultan biasanya menggunakan asosiasi inkindo dan perkindo sebagai acuan atau referensi untuk
bidang dan sub bidang serta tenaga ahli yang diperlukannya.
Audit internal adalah, jaminan independen objektif dan aktivitas konsultasi yang dirancang untuk
menambah nilai dan meningkatkan operasi organisasi.Ini membantu organisasi mencapai tujuannya
dengan membawa pendekatan yang sistematis dan disiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan
efektivitas manajemen, pengendalian, dan proses risiko.
B. Perumusan masalah
2. Standar apa saja yang digunakan dalam penugasan Jasa Atestasi dan kompilasi ?
3. Jenis penugasan atestasi apa saja yang bisa diberikan oleh pihak KAP ?
4. Prosedur apa yang harus dilaksanakan saat memberikan jasa atestasi dan kompilasi ?
BAB II
PEMBAHASAN
Atestasi merupakan salah satu jenis jasa yang diberikan oleh Kantor Akuntan Publik. Jasa atestasi
diberikan untuk memberikan pernyataan atau pertimbangan sebagai pihak yang independen dan
kompeten tentang sesuatu pernyataan (asersi) suatu satuan usaha telah sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan, yakni audit keuangan historis, pemeriksaan/examination, review dengan cara
wawancara, dan prosedur yang disepakati bersama.
Jasa Atestasi merupakan suatu pernyataan pendapat atau pertimbangan orang yang independen
dan kompeten tentang apakah asersi suatu entitas sesuai, dalam semua hal yang material, dengan
kriteria yang telah ditetapkan, yakni beberapa bentuk jasa atestasi adalah audit keuangan historis,
pemeriksaan atau examination, review dengan cara wawancara, dan prosedur yang disepakati
bersama. Sebagai contoh asersi dalam laporan keuangan historis adalah adanya pernyataan
manajemen bahwa laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum (PABU).
Menurut Haryono dalam buku Auditing, penugasan atestasi adalah penugasan yang di dalamnya
praktisi (akuntan publik) dikontrak untuk menerbitkan komunikasi tertulis yang menyatakan
kesimpulan tentang keandalan asersi-asersi.
· Review :jasa atestasi dari KAP yang memberikan keyakinan negatif (negative assurance), yang
menyatakan apakah informasi yang diperoleh telah menunjukkan bahwa asersi tersebut tidak
disajikan, dalam segala hal yang material, sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan atau yang
telah dinyatakan.
· Agreed-upon procedures (prosedur yang disepakati) : jasa atestasi terhadap asersi manajemen
atas prosedur-prosedur yang akan dilaksanakan
Jasa assurance adalah jasa profesional independen yang meningkatkan kualitas informasi bagi para
pengambil keputusan. Jasa semacam ini dianggap penting karena penyedia jasa assurance bersifat
independen dan dianggap tidak bias berkenaan dengan informasi yang diperiksa.
Salah satu kategori jasa assurance yang diberikan oleh akuntan publik adalah jasa atestasi.Jasa
atestasi(attestation service) adalah jenis jasa assurance di mana KAP mengeluarkan laporan tentang
reliabilitas suatu asersi yang disiapkan pihak lain. Jasa atestasi dibagi menjadi lima kategori, yaitu:
1.3 Penugasan Atestasi
Akuntan publik banyak diminta untuk melakukan berbagai hal yang mirip dengan audit, atau
memberikan jasa untuk tujuan yang berbeda. Dalam penugasan atestasi, akuntan melaporkan
keandalan informasi atau asersi yang dibuat oleh pihak lain. Contohnya adalah ketika sebuah bank
meminta akuntan publik untuk melaporkan secara tertulis apakah klien sudah memenuhi semua
persyaratan perjanjian pinjaman.
1.4 Standar Atestasi
Standar jasa akuntansi dan review memberikan rerangka untuk fungsi non-atestasi bagi jasa akuntan
publik yang mencakup jasa akuntansi dan review.Sifat pekerjaan non-atestasi tidak menyatakan
pendapat, hal ini sangat berbeda dengan tujuan audit atas laporan keuangan yang dilaksanakan
sesuai dengan standar auditing. Tujuan audit adalah untuk memberikan dasar memadai untuk
menyatakan suatu pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan, sedangkan dalam
pekerjaan non-atestasi tidak dapat dijadikan dasar untuk menyatakan pendapat akuntan.Jasa
akuntansi yang diatur dalam standar ini antara lain:
· Review atas laporan keuangan yaitu Pelaksanaan prosedur permintaan keterangan dan analisis
yang menghasilkan dasar memadai bagi akuntan untuk memberikan keyakinan terbatas, bahwa
tidak terdapat modifikasi material yang harus dilakukan atas laporan keuangan agar laporan tersebut
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
· Laporan keuangan komparatif yaitu Penyajian informasi dalam bentuk laporan keuangan dua
periode atau lebih yang disajikan dalam bentuk berkolom.
STANDAR UMUM
1. Pekerjaan harus dilaksanakan sebaik- 3. Bahan bukti kompeten yang cukup harus
baiknya dan jika digunakan asisten harus diperoleh melalui inpeksi, pengamatan, tanya
disupervisi dengan semestinya. jawab dan konfirmasi sebagai dasar yang
memadai untuk menyatakan pendapat
2. Bukti yang cukup harus diperoleh untuk ataslaporan keuangan yang diaudit.
memberikan dasar rasional bagi kesimpulan
yang dinyatakan dalam laporan.
STANDAR PELAPORAN
Laporan Keuangan Prospektif merupakan laporan keuangan yang diharapkan untuk suatu periode
tertentu dimasa yang akan datang (laporan laba rugi) atau pada tanggal tertentu dimasa akan datang
(neraca).Contohnya adalah prediksi manajemen atas laporan laba/rugi dan neraca satu tahun dari
sekarang.
Kebanyakan akuntan publik yakin ada peluang yang signifikan dan resiko potensial bagi auditor atas
kemampuan mereka menyediakan informasi keuangan prospektif.jika auditor dapat meningkatkan
keandalan informasi ,maka resiko informasi dapat dikurangi dengan cara yang sama seperti pada
audit laporan keuangan historis . resiko dapat timbul karena hasil actual yang diperoleh dimasa
depan mungkin berbeda secara signifikan dari hasil prediksi dalam laporan keuangan prospektif.
Standar atestasi IAPI mendefinisikan dua jenis umum laporan keuangan prospektif:
a) Prakiraan
Adalah laporan keuangan prospektif yang menyajikan ekspektasi dari posisi keuangan entitas ,hasil
usaha, dan aliran kas yang terbaik menurut pemahaman dan keyakinan pihak yang bertanggung
jawab. Bank biasanya memerlukan informasi ini sebagai bagian dari aplikasi pinjaman.
b) Proyeksi
Adalah laporan keuangan prospektif yang menyajikan posisi keuangan suatu entitas, hasil usaha,
dan aliran kas, yang terbaik menurut pemahaman dan keyakinan pihak yang bertanggung jawab
,dengan satu atau lebih asumsi hipotesis.
Laporan keuangan prospektif dibuat untuk salah satu dari dua pihak berikut:
a) Laporan yang digunakan secara umum oleh semua pihak ke tiga yang terkait, seperi
dimasukannya posisi keuangan dalam prospektus penjualan obligasi rumah sakit.
b) Laporan yang digunakan secara terbatas oleh pihak ketiga yang berkaitan langsung, seperti
dimasukannya proyeksi keuangan dalam dokumen permohonan pinjaman bank.
1.3 Jenis penugasan
Untuk menghindari kebingungan dikalangan auditor, IAPI menciptakan standar atestasi yang lebih
spesifik, yang menetapkan jenis penugasan berikut ini dalam laporan keuangan prospektif :
· Suatu penugasan pemeriksaan dimana akuntan publik meyakini kelengkapan dan kewajaran
seluruh asumsi yang digunakan.
· Suatu penugasan kompilasi dimana akuntan publik terutama terlibat dengan akurasi
perhitungan laporan ,bukan kewajaran asumsinya.
· Suatu penugasan atas prosedur yang disepakati bersama dimana akuntan publik dan seluruh
pengguna laporan menyetujui prosedur atestasi yang spesifik dan terbatas.
Standart atestasi IAPI jelas menyatakan bahwa akuntan publik tidak melakukan atestasi terhadap
akurasi laporan keuangan prospektif. Sebaliknya,mereka menguji asumsi yang mendasari dan
memeriksa penyusunan dan penyajian prakiraan atau proyeksi. Untuk pemeriksaan prakiraan dan
proyeksi, terdapat empat elemen yang perlu dipahami, yaitu:
3) Mengevaluasi penyajian laporan keuangan prospektif atas kesesuaiannya dengan panduan dari
IAPI
2) Pernyataan bahwa pemeriksaan laporan keuangan prospektif dilakukan sesuai dengan standar
yang ditetapkan Ikatan Akuntansi Indonesia dan uraian singkat mengenai sifat pemeriksaan yang
dilakukan.
3) Pendapat akuntan bahwa laporan keuangan prospektif disajikan sesuai dengan pedoman
penyajian laporan keunagan prospektif yang ditetapkan IAI dan bahwa asumsi-asumsi yang
mendasarinya memberikan suatu dasar yang layak untuk melakukan prakiraan-prakiraan atau suatu
dasar yang beralasan untuk suatu proyeksi berdasarkan asumsi hipotesis tertentu.
5) Suatu pernyataan bahwa akuntan tidak bertanggung jawab untuk memperbaharui laporan
karenaperistiwa dan kondisi tertentu yang terjadi setelah tanggal laporan.
Contoh laporan terhadap suatu perkiran, dimana auditor memberikan pendapat wajar tanpa
pengecualian.Ingat bahwa tanggal laporan setahun lebih awal dari laporan posisi keuangan yang
diharapkan tersebut.
Kami telah melakukan prakiraan neraca TP Adino tanggal 31 Desember 19X6, laporan laba rugi, laba
ditahan dan arus kas untuk tahun yang akan berakhir pada tahun tersebut. Pemeriksaan kami
lakukan berdasarkan standar prakiraan yang telah ditetapkan oleh Ikantan Akuntansi Indinesia oleh
karena itu, mengikuti prosedur yang kami pandang perlu untuk menilai baikasumsi yang digunakan
oleh manajeman, dan penyusunan maupun penyajian prakiraan tersebut.
Menurut pendapat kami, prakiraan terlampir disajikan sesuai dengan pedoman penyajian prakiraan
yang ditetapkan IAI dan asumsi yang mendasarinya memberikan dasar rasional bagi manajeman
untuk melakukan prakiraan. Meskipun demikian, biasanya akan terdapat perbedaan antara taksiran
dan hasil sebenarnyan, karena peristiwa dan keadaan sering tidak terjadi sebagaimana yang
diharapkan, dan perbedaan tersebut mungkin material. Kami tidak bertanggug jawab untuk
memutahhirkan laporan ini dengan adanya peristiwa dan keadaan yang terjadi sesudah tanggal
laporan ini.
Mahatmanto Pamburdi
15 Okteber 19X5
C. Jasa ReviewDan Kompilasi
1.1 Jasa Review
Review atas laporan keuangan menurut SAR seksi 100 adalah pelaksanaan prosedur permintaan
keterangan dan analisis yang menghasilkan dasar memadai bagi akuntan untuk memberikan
keyakinan terbatas, bahwa tidak terdapat modifikasi material yang harus dilakukan atas laporan
keuangan agar laporan tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia,
atau sesuai dengan basis akuntansi komprehensif yang lain.
Review mempunyai tujuan yang berbeda dengan kompilasi. Review dilakukan melalui prosedur
permintaan keterangan dan analisis yang harus menjadi hal yang memadai bagi akuntan yaitu untuk
memberikan keyakinan yang terbatas bahwa tidak ada modifikasi material yang harus dilakukan atas
laporan keuangan, sedangkan untuk kompilasi akuntan tidak memberikan keyakinan seperti itu.
Selain itu, review juga berbeda dengan tujuan audit keuangan yang dilaksanakan menurut standar
audit yang ditetapkan IAI yang bertujuan untuk memeroleh dan mengevaluasi bukti untuk
menyatakan suatu pendapat
Prosedur yang Disarankan dalam Jasa Review, Review menurut PSAR dutak mencakup pemahaman
struktur pengendalian intern, pengujian atas pengendalian, pengujian subtantif atas transaksi,
konfirmasi indepnden atau pemeriksaan fisik.Penakanan dalam review menurut PSAR diberikan
terhadap empat area yangluas ditambah lima persyaratan khusus.
· Memperoleh pemahaman mengenai klien. Informasi yang perlu diperoleh antara lain
mengenai sifat transaksi bisnis klien, pembukuan dan karyawannya, dan isi dari laporan keuangan.
Tingkat pengetahuan yang dibutuhkan lebih sedikit dari audit.
· Melakukan tanya jawab dengan manajemen. Tanya jawab adalah prosedur telaah yang paling
penting. Tujuannya adalah untuk menentukan apakah laporan keuangan disajikan secara wajar,
dengan asumsi bahwa manajemen tidak bermaksud untuk menipu akuntan. Pertanyaan harus dibuat
dari personel klien yang tepat dan biasanya melibatkan diskusi. Seperti contoh pertanyaan berikut:
1. Jelaskan prosedur anda untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas transaksi serta
mengungkapkan informasi dalam laporan.
2. Apa tindakan terpenting yang diambil pada rapat pemegang saham dan dewan direksi tahun
ini?
3. Apakah tiap akun pada laporan keuangan disajikan sesuai dengan GAAP dan diterapkan secara
konsisten?
· Melakukan prosedur analitis. Tindakan ini mengidentifikasi kaitan dan akun individu yang
tampak tidak wajar. Prosedur analisis yang tepat tidak berbeda dengan yang elah dipelajari
sebelumnya. Selain memperhatikan tren yang tidak wajar tersebut, akuntan juga harus melakukan
tanya jawab lebih lanjut dengan personel klien untuk mendapatkan penjelasan dari tiap kaitan yang
tak terduga.
Berdasarkan prosedur tersebut, akuntan bisa jadi akan memperhatikan bahwa terdapat informasi
yang tidak benar, tidak lengkap, atau tidak memuaskan. Jika demikian, maka prosedur tambahan
harus dilakukan sebelum akuntan menerbitkan laporan standar jasa review.Bentuk laporan hanya
ada satu bentuk review menurut PSAR, review laporan keuangan dengan pengumgkapan penuh.
Laporam dibawah ini merupakan bentuk yang tepat jika akuntan telah melakukan review terhadap
catatan-catatan akuntansi dan laporan keuangan dengan tepat dan berkesimpulan bahwa laporan
keuangan tersebut layak.
Kani telah mereview neraca PT NTH pada 3 Desember 19X5 dan laporan laba rugi, laba ditahan serta
laporan arus kas yang berkaitan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan
standar yang ditetapkan IAI. Semua informasi yang dimuat dalam laporan keuangan adalah
penyajian manajeman PT NTH.
Review terutama terdiri dari pengajuan peryataan kepada pejabat dan prosedur analitis yang
diterapkan atas data keuangan. Review mempunyai linkungan yang jauh lebih sempit dibandingakan
dengan lingkugan audit yang dilakukan sesuai dengan standar auditing yang ditetapkan IAI dengan
tujuan menyatakan pendapat atas laporan keungan secara keseluruhan. Oleh karena itu kami tidak
memberikan pendapat semacam itu.
Berdasarkan hasil review, tidak terdapat penyebab yang menjadikan kami yakin bahwa laporan
keuangan yang kami sebutkan diatas tidak disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
pada umumnya.
Tiga aspek penting yang terdapat dalam suatu laporan:Paragraf pertamasama dengan laporan audit,
tetapi menekankan pada jasa review. Paragraf kedua mencatat bahwa jasa review pertamakali
terdiri dari prosedur analitis dan tanyajawab. Menyatakan bahwa review merupakan pengujian
dengna ruang lingkup yang kurang subsatntial dibnadingkan dengan audit dan tidak ada opini yang
mencerminkannya.Paragraf ketiga memberikan jaminan terbatas yang diberikan dalam bentuk
jaminan yang negatif.
1.2 Jasa Kompilasi
Kompilasi di definisikan dalam PASR sebagai penyajian, dalam bentuk laporan keuangan, informasi
yang merupakan pernyataan manajeman tanpa usaha untuk memberi pernyataan suatu keyakinan
apapun terhadap laporan tersebut.
Kompilasi laporan keuangan menurut SAR seksi 100 adalah penyajian dalam bentuk laporan
keuangan, informasi yang merupakan pernyataan manajemen (pemilik) tanpa usaha untuk
memberikan pernyataan suatu keyakinan apa pun terhadap laporan tersebut. (Akuntan mungkin
memandang perlu untuk melakukan jasa akuntansi lainnya agar memungkinkan ia melakukan
kompilasi laporan keuangan).Kompilasi merupakan suatu bentuk penyajian dalam laporan keuangan
suatu inforami yang merupakan pernyataan manajemen tanpa mencerminkan jaminan dari Kantor
Akuntan Publik.
· Memperoleh pemahaman bersama klien mengenai jenis dan keterbatasan jasa yang diberikan
dan penjelasan atas laporan, jika laporan akan diterbitkan.
· Memahami klien, termasuk sifat transaksi bisnisnya, pencatatan akuntansi, dan misi laporan
keuangan.
· Melakukan Tanya jawab untuk menentukan apakah informasi klien memenuhi persyaratan.
Laporan bergantung pada keputusan manajemen untuk memasukkan semua pengungkapan yang
diperlukan dalam laporan keuangan.
Jasa konsultansi didefinisikan adalah layanan jasa keahlian profesional dalam berbagai bidang dalam
rangka mencapai sasaran yang diinginkan pengguna jasa.Output jasa konsultansi merupakan suatu
piranti lunak, nasehat, rekomendasi, rencana, rancangan, ataupun layanan jasa profesional seperti
manajemen proses, pengawasan, audit, dsb.
Standar Jasa Konsultansi merupakan panduan bagi praktisi (akuntan publik) yang menyediakan jasa
konsultansi bagi kliennya melalui kantor akuntan publik. Dalam jasa konsultansi, para praktisi
menyajikan temuan, kesimpulan dan rekomendasi.Sifat dan lingkup pekerjaan jasa konsultansi
ditentukan oleh perjanjian antara praktisi dengan kliennya.Umumnya, pekerjaan jasa konsultansi
dilaksanakan untuk kepentingan klien.
d) Jasa transaksi,menyediakan jasa yang berhubungan dengan beberapa transaksi khusus klien
yang umumnya dengan pihak ketiga. Contoh jenis jasa adalah jasa pengurusan kepailitan.
e) Jasa penyediaan staf dan jasa pendukung lainnya, menyediakan staf yang memadai (dalam hal
kompetensi dan jumlah) dan kemungkinan jasa pendukung lain untuk melaksanakan tugas yang
ditentukan oleh klien. Staf tersebut akan bekerja di bawah pengarahan klien sepanjang keadaan
mengharuskan demikian. Contoh jenis jasa ini adalah menajemen fasilitas pemrosesan data.
f) Jasa produk, menyediakan bagi klien suatu produk dan jasa profesional sebagai pendukung
atas instalasi, penggunaan, atau pemeliharaan produk tertentu. Contoh jenis jasa ini adalah
penjualan dan penyerahan paket program pelatihan, penjualan dan implementasi perangkat lunak
komputer.
Selain itu, internal audit juga bisa menguji dan menilai aktivitas dalam perusahaan dengan mengacu
pada kebijakan perusahaan, sehingga dapat mendeteksi terjadinya kecurangan.Diharapkan dengan
adanya internal audit ini dapat menciptakan budaya dan kinerja perusahaan yang baik.Jasa ini
bertujuan untuk menguji dan menilai aktivitas dalam perusahaan anda berdasar pada kebijakan
perusahaan, sehingga dapat mendeteksi serta mencegah terjadinya kecurangan.Diharapkan dengan
adanya internal audit ini dapat menciptakan budaya dan kinerja perusahaan yang baik.
a. Keuangan ( Risk based dan portfolio monthly report ), Audit atas transaksi dan/atau
catatan akuntansi dan/atau laporan keuangan untuk memastikan transaksi tersebut telah
diotorisasi, disajikan dalam catatan akuntansi, dan diungkapkan dalam laporan keuangan secara
tepat dan akurat. memberikan pendapat atas kewajaran transaksi, catatan keuangan, dan/atau
laporan keuangan.
b. Kepatuhan / Audit Operasional. Untuk menentukan bagaimana suatu unit mampu mengelola
penggunaan sumber daya (kekayaan) unitnya secara ekonomis, efektif dan efisien dalam memenuhi
misi dan tujuan Perusahaan. Pengelolaan sumber daya yang dimaksud meliputi prosedur, proses,
dan kinerja personil yang melaksanakan fungsi pengelolaan tersebut.
c. Pencatatan Akuntansi termasuk saran untuk software yang digunakan (secara bekala).
Memutkahirkan pos General Ledger agar semakin optimal untuk pencatatan dan out put laporan
keuangan.
1) Kegiatan assurance dan konsultasi yang independen dan obyektif, yang dirancang untuk
memberikan nilai tambah dan meningkatkan kegiatan operasi organisasi. Auditor Internal
membantu organisasi untuk mencapai tujuannya, melalui suatu pendekatan yang sistematis dan
teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas pengelolaan resiko, pengendalian, dan
proses governance.
f. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa
pada semua tingkat manajemen.
g. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direksi dan
Komisaris.
h. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah
direkomendasikan.
j. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukannya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jasa Atestasi merupakan suatu pernyataan pendapat atau pertimbangan orang yang independen
dan kompeten tentang apakah asersi suatu entitas sesuai, dalam semua hal yang material, dengan
kriteria yang telah ditetapkan, yakni beberapa bentuk jasa atestasi adalah audit keuangan historis,
pemeriksaan atau examination, review dengan cara wawancara, dan prosedur yang disepakati
bersama. Sebagai contoh asersi dalam laporan keuangan historis adalah adanya pernyataan
manajemen bahwa laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum (PABU).
Review mempunyai tujuan yang berbeda dengan kompilasi. Review dilakukan melalui prosedur
permintaan keterangan dan analisis yang harus menjadi hal yang memadai bagi akuntan yaitu untuk
memberikan keyakinan yang terbatas bahwa tidak ada modifikasi material yang harus dilakukan atas
laporan keuangan, sedangkan untuk kompilasi akuntan tidak memberikan keyakinan seperti itu.
Selain itu, review juga berbeda dengan tujuan audit keuangan yang dilaksanakan menurut standar
audit yang ditetapkan IAI yang bertujuan untuk memeroleh dan mengevaluasi bukti untuk
menyatakan suatu pendapat.
· Memahami klien, termasuk sifat transaksi bisnisnya, pencatatan akuntansi, dan misi laporan
keuangan.
· Melakukan Tanya jawab untuk menentukan apakah informasi klien memenuhi persyaratan.
a. Keuangan ( Risk based dan portfolio monthly report ), Audit atas transaksi dan atau
catatan akuntansi dan atau laporan keuangan untuk memastikan transaksi tersebut telah diotorisasi,
disajikan dalam catatan akuntansi, dan diungkapkan dalam laporan keuangan secara tepat dan
akurat. memberikan pendapat atas kewajaran transaksi, catatan keuangan, dan/atau laporan
keuangan.
b. Audit Operasional. Untuk menentukan bagaimana suatu unit mampu mengelola penggunaan
sumber daya (kekayaan) yang meliputi prosedur, proses, dan kinerja personil yang melaksanakan
fungsi pengelolaan tersebut.
c. Pencatatan Akuntansi termasuk saran untuk software yang digunakan (secara bekala).
Memutkahirkan pos General Ledger agar semakin optimal untuk pencatatan dan out put laporan
keuangan.
B. Saran
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan,karena pengalaman yang saya miliki sangat
kurang,oleh karna itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan
yang bersifat membangun untuk kesempurnan makalah ini.dangan ini kami mohon maaf jika terjadi
kesalahn atau kesilafan dalam pembuatan makalah ini.
DAFRAT PUSTAKA
Quible, Zane K., Margaret H. Johnson and Dennis Mott, Business Communication, Principle and
Application, Prentice Hall International Inc,1996, Ch.14( Preparing Formal Reports: Writing Phase)
http://ikarosalia.wordpress.com/2012/06/04/jasa-assurance-lainnya-jasa-review-dan-kompilasi/
http://catatankuh.blogspot.com/2010/03/kompilasi-dan-review.html.