Anda di halaman 1dari 7

Nama Kelompok 6 :

1. Nanda Tri Widyaastuti (1730210101)


2. Pipin ramadona (1730210
3. Popi popira (1730210107)
Kelas : PIAUD 4 2017
PENGEMBANGAN KARAKTER TAMAN KANAK-KANAK (TK)
A. Pengembangan Karakter

Pengembangan karakter atau pembentukan karakter diyakini perlu dan


penting utuk dilakukan oleh sekolah dan menjadi pijakan dala penyelenggaran
pendidikan karakter di sekolah tujuan pendidikan karakter pada dasar nya adalah
mendorong lahirnya anak-anak yang baik. Tumbuh dan berkembangnya karakter
yang baik akan mendorong peserta didik tumbuh dengan kapasitas dan
komitmennya untuk melakukan segalanya dengan benar dan memiliki tujuan
hidup.

Pengembangan karakter dalam suatu pendidikan adalah keterkaitan antara


komponen-komponen karakter yang mengandung nilai-nilai perilaku yang dapat
dilakukan atau bertindak secara bertahap dan saling berhubungan dengan
pengetahuan nilai-nilai perilaku dengan sikap atau emosi yang kuat untuk
melaksanakannya.

B. Hakikat Pendidikan Karakter


Pendidikan karakter terambil dari dua suku kata yang berbeda yaitu
pendidikan dan karakter. Pendidikan lebih merujuk pada kata kerja, sedang
karakter lebih pada sifatnya. Artinya, melalui proses pendidikan tersebut nantinya
dapat dihasilkan sebuah karakter yang baik. Pendidikan karakter bagi anak usia
dini dimaksudkan untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan supaya dapat
menjadi kebiasaan ketika kelak dewasa atau pada jenjang pendidikan
selanjutnya. Menurut pakar psikologi,anak usia dini merupakan masa yang tepat
untuk melakukan pendidikan. Sebab, pada masa ini anak sedang mengalami
proses pertumbuhan dan perkembangan yang luar biasa. Anak belum memiliki
pengaruh yang negatif yang banyak dari luar atau lingkungannya sehingga orang
tua maupun pendidik akan jauh lebih mudah dalam mengarahkan dan
membimbing anak -anaknya terutama dalam menanamkan nilai-nilai pendididkan
karakter.

Mulyasa (2012) berpendapat bahwa pendidikan karakter bagi anak usia dini
mempunyai makna yang lebih tinggi dari pendidikan moral karena tidak hanya
berkaitan dengan masalah benar-salah, tetapi bagaimana menanamkan kebiasaan
(habit) tentang berbagai perilaku yang baik dalam kehidupan sehingga anak
memiliki kesadaran dan komitmen untuk menerapkan kebajikan dalam kehidupn
sehari-hari. Seorang anak yang sejak kecil dikenalkan dan ditanamkan
pendidikan karakter, diharapkan ketika dewasa karakter-karakter yang
diperolehnya akan menjadi kebiasaan bagi dirinya. Oleh karena itu, peran aktif
orang tua, pendidik serta masyarakat untuk bersama-sama menggalakkan nilai-
nilai pendidikan karakter dalam setiap kesempatan, khususnya kepada anak-anak
usia dini baik di dalam keluarga maupun masyarakat yang ada di lingkungannya.1

Pendidikan karakter adalah sebagai sebuah usaha untuk mendidik anak-


anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktikkannya
dalam kehidupan sehari-hari sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang
positif kepada lingkungannya dan untuk memperbaiki karakter da melatih
intelektual peserta didik.

Mulyasa mengemukakan Megawangi pencetus pendidikan karakter di


Indonesia telah menyusun 9 pilar karakter mulia yang selayaknya dijadikan acuan
dalam pendidikan karakter, baik di sekolah maupun diluar sekolah, yaitu sebagai
berikut:

1. Cinta Allah dan kebenaran


2. Tanggung jawab, disiplin dan mandiri
3. Amanah
4. Hormat dan santun
5. Kasih sayang, peduli dan kerja sama

1
Mulyasa. E, Manajemen Pendidikan Karakter, (Jakarta:Bumi Aksara. 2012) hal 9
6. Percaya diri, kreatif, dan pantang menyerah
7. Adil dan berjiwa kepemimpinan
8. Baik dan rendah diri
9. Toleran dan cinta damai.

Pendidikan karakter di Taman Kanak-kanak merupakan kelanjutan dari


pendidikan karakter yang diselenggarakan di dalam keluarga. Pendidikan karakter
pada Taman Kanak-kanak dapat dilakukan dengan cara pembisaan yang tidak
tertulis namun dilangsungkan secara konsisten. Hal ini berarti kehidupan anak/
siswa dijiwai oleh internalisasi nilai nilai pendidikan karakter. Taman Kanak-
kanak dapat memainkan fungsi menggali dan menguatkan potensi, minat dan
bakat yang dimiliki anak/siswa. Apalagi dalam kegiatan belajar mengajar di
Taman Kanak-kanak pengembangan siswa diorientasikan kepada pengembangan
dan pengeksplorasian potensinya. Dalam hal ini wawasan pendidikan karakter
sudah tertanam mulai dalam keluarga, taman kanak-kanak dan akan berlanjut pada
jenjang pendidikan selanjutnya. Kegiatan pembelajaran sehari hari di Taman
Kanak-kanak dalam rangka pengembangan kemampuan kecerdasan yang tentu
saja disesuaikan dengan prinsip prinsip pembelajarannya.

C. Tujuan Pendidikan Karakter

Menurut Darma Kesuma (2011) tujuan pendidikan karakter adalah:

1. Menguatkan dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan yang dianggap


penting dan perlu sehingga menjadi kepribadian atau kepemilikan
peserta didik yang khas sebagaimana nilai-nilai yang dikembangkan.
2. Mengoreksi perilaku peserta didik yang tidak bersesuaian dengan nilai-
nilai yang dikembangkan oleh sekolah,
3. Membangun koneksi yang harmonis dengan keluarga dan masyarakat
dalam memerankan tanggung jawab pendidikan karakter secara
bersama. 2

2
Dharma, K., dkk, Pendidikan Karakter : Kajian Teori dan Praktik disekolah. Bandung: Rosda
Karya, 2011), hal 36
Menurut Zubaidi (2011) ada lima tujuan karakter yaitu:

1. Mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif peserta didik sebagai


manusia dan warganegara yang memiliki nilai-nilai karakter bangsa;
2. Mengembangkan kebiasaan dan prilaku peserta didik yang terpuji dan
sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang
religius;
3. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik
sebagai generasi penerus bangsa;
4. Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang
mandiri,kreatif, dan berwawasan kebangsaan;
5. Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan
belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, dan
dengan rasa kebangsaan yang tinggi serta penuh kekuatan.3
D. Implementasi Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter pada tingkat satuan pendidikan menekankan pada


keteladanan, penciptaan lingkungan dan pembisaan melalui berbagai tugas
keilmuan dan kegiatan kondusif. Dengan demikian apa yang dilihat, didengar,
dirasakan dan dikerjakan oleh peserta didik dapat membentuk karakter mereka.
Selain menjadikan keteladanan dan pembiasaan sebagai metode pendidikan
utama, penciptaan iklim dan budaya serta lingkungan yang kondusif juga sangat
penting, dan turut membentuk karakter peserta didik.Penciptaan lingkungan yang
kondusif dapat dilakukan melalui berbagai variasi metode sebagai berikut: (1)
penugasan. (2) pembisaan. (3) pelatihan. (4) pembelajaran. (5) pengarahan dan.
(6) keteladan.4

Pendidikan karakter dapat diintegrasikan dalam seluruh pembelajaran pada


setiap bidang studi yang terdapat dalam kurikulum. Materi pembelajaran yang

3
Zubaidi, Desain Pendidikan Karakter: Konsepsi dan Aplikasinya dalam lembaga
Pendidikan , (Jakarta :Kencana ,2011) hal 60
4
Mulyasa. E, Manajemen Pendidikan Karakter, (Jakarta:Bumi Aksara. 2012) hal 13
berkaitan dengan norma atau nilai nilai pada setiap bidang perlu dikembangkan,
dan dihubungkan dengan konteks kehidupan sehari hari. Dengan demikian
pendidikan nilai dan pembentukan karakter tidak hanya dilakukan pada tataran
kognitif, tetapi menyentuh internalisasi, dan pengamalan nyata dalam kehidupan
sehari hari.

E. Prinsip Pendidikan Karakter

Menurut Sri Judiani prinsip yang digunakan dalam pengembangan


pendidikan karakter diantaranya:

1. Berkelanjutan, yaitu proses pengembangan nilai-nilai karakter


merupkan proses yang tiada henti, dimulai dari awal peserta didik
masuk sampai selesai dari suatu satuan pendidikan bahkan sampai
terjun kemasyarakat;
2. Melalui semua mata pelajaran yaitu pengembangan diri dan budaya
sekolah serta muatan lokal;
3. Nilai-nilai dikembangkan dan dilaksanakan tidak diajarkan, hal ini
dapat dilakukan melalui pengembangan kemampuan,baik ranah
kognitif, afektif, dan psikomotorik;
4. Proses pendidikan dilakukan peserta didik dengan aktif dan
menyenangkan,yaitu guru harus merencanakan kegiatan belajar yang
menyebabkan peserta didik aktif merumuskan pertanyaan,mencari
sumber informasi, mengumpulkan informasi dari sumber, mengelola
informasi yang sudah dimiliki, dan menumbuhkan nilai-nilai budaya.5

5
Zubaidi, Desain Pendidikan Karakter: Konsepsi dan Aplikasinya dalam lembaga Pendidikan ,
(Jakarta :Kencana ,2011) hal 67
Kesimpulan

Pengembangan atau pendidikan karakter itu adalah suatu pendidikan yang


sangat penting untuk generasi penerus bangsa memiliki akhlak atau budi pekerti
yang mulia.

Saran

Dalam pembuatan makalah ini penulis menyadari bahwa kemampuan penulis


masih sangat kurang. Untuk itu penulisan mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca yang sifatnya membangun untuk kebaikan makalah ini kedepannya.
Semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua.
Daftar Pustaka

Dharma, k., dkk.(2011). Pendidikan Karakter : Kajian Teori dan Praktik Di


sekolah.Bandung: Rosda Karya

Mulyasa. E, (2012). Manajemen Pendidikan Karakter, Jakarta: Bumi Aksara

Zubaidi,(2011). Desain Pendidikan Karakter: Konsepsi dan Aplikasinya

Dalam Lembaga Pendidikan. Jakarta : Kencana

Anda mungkin juga menyukai