3.3 Penanaman
Kebutuhan benih kacang panjang berkisar antara 21-23 kg/ha. Sebelum
penanaman dilakukan, pengairan perlu dilakukan sebanyak 2 kali untuk menjaga
kelembaban tanah. Setelah itu, membuat lubang tanam dengan cara ditugal
dengan jarak tanam 60 cm antar lubang dan setiap lubang tanam diisi 2 biji, hal ini
dimaksudkan dalam satu lanjaran dapat menghasilkan maksimal 4 tanaman.
Setelah biji ditanam, kemudian lubang ditutup dengan tanah bercampur pupuk
kandang yang sudah lembut/remah. Kemudian hari ketiga, hari keenam dan hari
kedua belas dilakukan pengairan secara rutin untuk mendukung daya tumbuh
tanaman.
3.4 Penyulaman
Penyulaman dilakukan pada saat 3 hari setelah tanam (hst) dan maksimal
hari ketujuh, apabila dilakukan lebih dari itu maka pertumbuhan tidak akan
maksimal karena sudah tertinggal jauh pertumbuhannya dengan tanaman lain
sehingga menghasilkan tanaman tidak tumbuh seragam.
3.5.6 Pengairan
Pada awal pertumbuhan tanaman kacang panjang memerlukan air yang
cukup untuk pertumbuhannya. Penyiraman dilakukan secara kontinu 6 hari sekali
pada pagi hari atau sore hari tergantung pada keadaan tanah dan cuaca. Pengairan
dilakukan dengan cara disiram pada sekeliling tanaman ataupun dengan cara
membendung air sungai yang kemudian dialirkan kedalam parit yang selanjutnya
akan langsung diserap oleh tanah pada tanaman. Dalam melakukan pengairan
jangan terlalu basah (menggenang) karena jika akar tanaman terendam air dapat
mengakibatkan kebusukan.
Pengairan diberikan sesuai kebutuhan, yang terpenting dijaga agar tanaman
tidak kelebihan atau kekurangan air. Pengairan sebaiknya dilakukan setelah
pemupukan dilakukan. Sedangkan pada musim hujan, pengairan cukup dengan air
hujan.
Tujuan dari pengelolaan air ialah mengatur ketersediaan air, baik saat
kekeringan maupun kelebihan air. Bila kekurangan air, tanaman akan layu dan
akhirnya mati, sebaliknya bila kelebihan air, tanaman tidak dapat mengambil
makanan dengan baik dari tanah akibat dari aerasi yang buruk. Selain itu, akarnya
cepat membusuk akibat serangan penyakit, terutama cendawan dan bakteri.
(Sunarjono,2010)
3.5.7 Check Off Type (Tipe Simpang)
Dilakukan setelah tanaman kacang panjang keluar polong. Secara visual,
polong bisa dibedakan dari warna dan panjang polong. Apabila terdapat polong
yang berbeda (polong pendek) atau tidak sesuai kriteria varietas maka perlu
dibuang agar tanaman yang lain tetap menjadi seragam. Bila polong yang berbeda
tidak dibuang, hasil biji tetap tidak akan maksimal karena pada dasarnya bentuk
polong tersebut tidak memenuhi standart biji yang baik.