Disusun Oleh:
Pandu Tilu Wandanu
1805445
PJKR C 2018
(Pandu TiluWandanu)
Daftar Isi
i
KATA PENGANTAR ……………………………………………… i
DAFTAR ISI ……………………………………………………….. ii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
C. Tujuan Penulisan
1.Pembaca dapat memahami pengertian memanah.
2.Pemanah dapat mengetahui aspek dan syarat dalam memanah.
3.Pembaca dapat melakukan kegiatan memanah dengan baik dan benar.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian
Panahan merupakan cabang olahraga statis yang membutuhkan kondisi
fisik yang baik diantaranya kekuatan dan daya tahan khususnya pada otot tubuh
bagian atas. Pada saat melakukan teknik memanah terutama saat menarik tali
busur otot akan mengalami kontraksi isotonis, terutama pada tarikan awal
(primary draw). Pada tarikan penuh lengan yang menarik tali busur jari-jari
tangan harus sampai menyentuh dagu dan jari tangan tersebut menempel
dibawah dagu (anchoring) dan lengan yang menahan busur harus benar-benar
terkunci begitupun lengan penarik sehingga terjadi kontraksi isometrik.
Dengan demikian otot-otot yang terlibat dalam menarik busur harus
mendapat perhatian khusus dalam cabang olahraga panahan, karena otot-otot
tersebut bekerja sangan ekstra dalam menarik dan menahan beban dari tali
busur yang cukup berat dan berlangsung berulangulang dalam rangkaian
gerakan memanah. Oleh karena itu otot-toto tersebut harus memiliki kekuataan
dan daya tahan agar mampu melakukan gerak menarik tali busur yang tetap
konsisten dan ajeg sesuai dengan poros gerak (axis). Otot-otot utama yang
harus dilatih dan dikembangkan dalam olahraga ppanahan adalah otot-otot bahu,
otot-otot jari-jari penarik, otot-otot lengan bawah, pergelangan tangan, otot perut,
dan otot tohok (consumer guide. dalam jurnal komarudin, 2004).
B.Teknik Memanah
Teknik memanah yang benar sangat erat kaitannya dengan segi anatomi
dan mekanika gerak, yang sangat menentukan adalah poros gerak (axis). Poros
gerak yang tepat dan benar dalam cabang olahraga panahan adalah poros gerak
I dan poros gerk II. Poros gerak I adalah sikap bahu dan sikap lengan penahan
busur harus satu garis lurus. Poros gerak II adalah posisi panah dan lengan
penarik harus satu garis lurus ( muchtamadji. Dalam jurnal komarudin. 2004). Di
samping itu, cabang olahraga panahan merupakan aktivitas ketepatan yang
memerlukan ketelitian dan konsistensi atau keajegan. Pemanah harus mampu
melakuukan tindakan-tindakan yang tepat pada tiap panah yang ditembakannya
( seidel. Dalam jurnal komarudin. 2004). Berdasarkan uraian diatas, gerakan
memanah melibatkan segi anatomis terutama pada struktur lengan penahan
busur yang harus lurus dan jari-jari penarik tali busur yang harus kuat saat
menahan beban tarikan tali busur. Jari-jari penarik busur harus mendapat
perhatian yang lebih, karena saat menahan tali busur jari-iari harus kuat dan
tidak tegang. Hal ini sangat berpengaruh besar saat pemanah akan melakukan
release (melepaskan anak panah).
Diantara beberapa teknik yang terdapat pada olehraga memanah ini adalah:
2
Teknik Menahan Sikap Panahan – Teknik ini adalah salah satu bentuk dengan
sikap yang yang fukus dan konsentrasi, sehingga memanah setelah anchoring
atau sebelum anak panah dilepaskan.
Teknik Mengangkat Lengan Busur – dalam teknik ini hal yang harus di
perhatikan adalah ketika mengangkat lengan saat memanah dan pemanah harus
rileks sehingga tali dengan mudah ditarik dengan menggunakan jari tengah dan
jari manis.
Teknik Menarik Tali Busur (Drawing) – Dalam teknik ini hal yang harus di
perhatikan juga adalah ketika gerakan saat menarik tali sampai menyentuh dagu
sehingga bibir atau hidung terlihat rileks.
Teknik Menahan Sikap Panahan – Adalah sikap untuk diam beberapa saat
setelah anak panah meninggalkan busur sehingga teknik ini bertujuan sebagai
memudahkan pengontrolan gerak manahan pada saat melakukan star
memanah.
Teknik Membidik – Dalam membidik adalah untuk menentukan target pada titik
kordinat untuk seorang pemanah dan melihat targetnya sebelum anak panah
dilepaskan
Teknik Sikap Berdiri – dengan teknik ini hal yang harus di perhatikan adalah
sikap berdiri dalam olahraga manahan karena yang paling banyak digunakan
dengan sikap sejajar atau square stand.
Teknik Memasang Ekor Panah – adalah salah satu teknik yang paling dasar
termasuk teknik kunci dalam olahraga manaha karena hal ini dapat untuk
menentukan titik terget dengan sempurna.
3
Oblique Stance adalah membentuk pisisi bagian ujung kaki kearah
depan yang dan dada membentuk sudut 45o.
Syarat Pertama: Memiliki berat badan yang ideal sehingga saat berdiri
kedua kaki haru seimbang dengan persentase sekitar 60-70 % pada bola
kaki sedangkan sisanya sekitar 30-40 % pada pertemuan tumit kaki.
Syarat Kedua: memiliki posisi tubuh yang kuat dan harus seimbang serta
berdiri dengan tegak sehingga dalam memanah tidak mudah lepas
konsentrasi dan dapat melakukan gerakan dengan sempurna.
Tarik dengan lurus sesuai dengan pada lintasan tali hingga menyentuh
dagu Sekitar 2-3 inch di bahwah anchor point
4
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa akurasi dalam cabang panahan
sangat erat kaitannya dengan kekuatan jari-jari yang berfungsi sebagai penarik
tali busur.serta membutuhkan aspek,syarat dan teknik yang benar-benar baik.
B.SARAN
Oleh karna itu,tidak mudah untuk memperlajari olahraga panahan ini.tidak
hanya berhenti membaca modul atau makalah ini para mahasiswa harus juga
berlatih atau memperaktekanya di perkuliahan maupun di luar perkuliahan,agar
mendapatkan hasil yang baik.
5
DAFTAR PUSAKA
X
DAFTAR PUSTAKA
Komarudin. 2004. Penerapan Metode Latihan Beban Dan Latihan Elastic Tubing
Dalam Meningkatkan Prestasi Memanah Jarak 30 M Dalam Cabang Olahraga
Panahan.
Dony Dwi Sukma Yulianto / Journal of Sport Sciences and Fitness 4 (2) (2015)