Anda di halaman 1dari 21

JOURNAL READING

“A Simple and Rapid Test-card Method to Detect Hepatitis B Surface Antigen


and Antibody: Potential Application in Young Children and Infants”

Oleh :
Tsanya Fuady
H1A015066

Pembimbing :
dr. Nur Nailul, Sp.A

DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITRAAN KLINIK MADYA


DI BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA
BARAT
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadapan Allah Subhanahu Wa Ta’ala, karena atas
limpahan rahmat dan petunjuk dari-Nya penyusunan tugas journal reading
dengan judul “A Simple and Rapid Test-card Method to Detect Hepatitis B
Surface Antigen and Antibody: Potential Application in Young Children and
Infants” dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Adapun tujuan
dari penyusunan journal reading ini adalah untuk memenuhi tugas dalam proses
kepanitraan klinik di bagian SMF ilmu kesehatan anak Fakultas Kedokteran
Universitas Mataram, Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Selain itu, saya berharap tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi profesi
kedokteran, serta dapat meningkatkan dan memperluas pemahaman mengenai
metode kartu rapid test untuk mendeteksi antigen dan antibodi permukaan
hepatitis B: aplikasi potensial pada anak kecil dan bayi.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih terdapat banyak
kekurangan dan belum sempurna. Oleh karenanya, kritik dan saran yang
membangun sangat diharapkan untuk perbaikan kedepannya. Semoga Allah
Subhanahu Wa Ta’ala senantiasa memberikan bantuan dan melimpahkan
petunjuk-Nya kepada kita semua.

Mataram, 18 April 2020

Penulis
Abstrak
Latar belakang: Antigen permukaan hepatitis B (HBsAg) dan antibodi
permukaan hepatitis B (anti-HBs) secara konvensional ditentukan oleh enzim
immunoassay. Kami bertujuan untuk menerapkan metode yang cepat, sederhana,
dan akurat untuk mendeteksi HBsAg dan antibodinya.
Metode: Kami mengumpulkan 1463 sampel serum yang berasal dari sukarelawan
yang sehat, karier hepatitis B, dan anak-anak dari ibu yang positif HBsAg. Kartu
tes yang kami teliti adalah immunoassay kromatografi untuk pendeteksian
kualitatif HBsAg atau anti-HBs. Kami kemudian membandingkan hasil kartu tes
dengan hasil metode enzim-immunoassay konvensional, yang dianggap sebagai
standar.
Hasil: Dalam penggunaan kartu tes untuk memeriksa HBsAg, sensitivitasnya
adalah 88,8% dan spesifisitasnya adalah 100%. Median viral load virus hepatitis
B secara signifikan lebih tinggi pada kelompok yang benar-benar positif [10 3,71
copies/mL (sekitar 102-109,03 copies/mL)] dibandingkan pada kelompok negatif-
palsu [102 copies/mL (sekitar 102-103,26) copies/mL] (p = 0.005). Pada mereka
yang berusia kurang dari 2 tahun, akurasi diagnostik kartu tes HBsAg adalah
100%. Kemudian, 1.272 sampel diuji untuk kartu rapid test anti-HBs.
Sensitivitasnya 91,8% dan spesifisitasnya 96,5%. Nilai rata-rata titer anti-HBs
secara signifikan lebih tinggi pada kelompok benar-positif (295,8 mIU / mL)
dibandingkan pada kelompok palsu-negatif (42,3 mIU / mL; p <0,001).
Kesimpulan: Karena (1) keterbatasan jumlah sampel dari darah yang diperlukan
dan (2) sebagian besar pemuda pengidap virus hepatitis B memiliki viremia
tinggi, dan tidak ada kekhawatiran negatif palsu, kartu tes adalah alat pendeteksi
(screening) yang cepat yang baik untuk mendeteksi HBsAg dan anti-HBs pada
kelompok anak-anak.
1. Pendahuluan
Infeksi virus hepatitis B (HBV) adalah masalah kesehatan global. Hal ini
merupakan penyebab utama hepatitis kronis, sirosis hati, dan karsinoma
hepatoseluler. Penularan ibu-ke-bayi adalah cara penularan utama dari gejala ini
di daerah endemis, seperti Taiwan. Program vaksinasi HBV nasional yang
pertama di dunia diluncurkan di Taiwan pada tahun 1984. Berdasarkan enam
survei seroepidemiologi secara berurutan di Taiwan, tingkat karier antigen
permukaan hepatitis B (HBsAg) menurun secara signifikan yaitu dari 10% pada
era pencegahan menjadi 0,9% setelah 25 tahun vaksinasi universal.
Meskipun imunoprofilaksis dengan kombinasi imunisasi pasif
(immunoglobulin hepatitis B) dan aktif (vaksin HBV), bayi dari ibu yang positif
HBsAg, terutama ibu dengan serum antigen hepatitis B positif (HBeAg) dan / atau
virus HBV sangat tinggi, maka dinyatakan masih berisiko tinggi untuk penularan
infeksi HBV. Sebuah penelitian sebelumnya di Taiwan menunjukkan tingkat
HBsAg-positif secara keseluruhan adalah 2,46% pada semua anak yang lahir dari
ibu yang HBsAg-positif walaupun dengan imunoprofilaksis. Angka ini jauh lebih
tinggi pada anak-anak yang lahir dari ibu dengan HBeAg-positif (9,26%)
dibandingkan dengan mereka yang lahir dari ibu dengan HBeAg-negatif (0,23%).
The Centers for Disease Control Taiwan merekomendasikan screening pasca-
vaksinasi dari bulan September 2010. Program screening dilakukan untuk
memeriksa HBsAg dan antibodi permukaan hepatitis B (anti-HBs) pada semua
anak yang lahir dari ibu yang positif HBsAg ketika mereka berusia sekitar 1
tahun. Jika HBsAg positif, anak-anak akan didiagnosis dan dirawat sebagai pasien
yang terinfeksi HBV kronis. Jika HBsAg dan anti-HBs keduanya negatif, maka
pemberian vaksin booster akan direkomendasikan.
Namun, metode saat ini untuk pemeriksaan serologis HBV membutuhkan
pemeriksaan laboratorium yang canggih dengan jumlah sampel darah yang cukup
(lebih baik> 2 mL), dan hasilnya tidak langsung tersedia. Semua masalah ini dapat
menghambat implementasi program screening. Dengan demikian, metode rapid
test untuk mendeteksi HBsAg dan anti-HBs sangat dibutuhkan dan perlu
diverifikasi.

2. Metode
2.1. Sampel darah
Dari 1 April 2008 hingga 31 Mei 2011, total 1463 sampel darah
dikumpulkan dari tiga sumber: (1) stored sera: sampel diperoleh dari karier HBV
yang secara teratur dipantau di Departemen Pediatri, Rumah Sakit Universitas
Nasional Taiwan, Taipei, Taiwan (n = 237); (2) stored sera: sampel diperoleh dari
relawan yang sehat yang berpartisipasi dalam program screening serologi HBV
pasca-vaksinasi (n = 50); dan (3) serum segar dari pasien baru yang direkrut:
sampel dikumpulkan dari anak-anak yang lahir dari ibu yang positif HBsAg
ketika mereka berusia 1-2 tahun (n = 1176). Sebagian besar sampel serum berasal
dari anak-anak dari ibu dengan HBsAg-positif, yang merupakan kelompok
sasaran dari program screening HBsAg dan anti-HBs. Persetujuan informed
consent diperoleh dari para peserta atau wali mereka.
Sekitar 5 mL darah utuh dikumpulkan dari masing-masing peserta. Sampel
serum yang disimpan telah disimpan dengan suhu -800 C selama <6 bulan
sebelum penelitian, dan telah dicairkan dan dicampur sepenuhnya sebelum
pengujian. Tes cepat HBsAg dan anti-HBs dengan serum segar diujikan dalam
waktu setengah jam setelah pengambilan sampel darah. Protokol penelitian telah
disetujui oleh Institutional Review Board of the National Taiwan University
Hospital.
2.2. Penanda serologis HBV
HBsAg serum dan anti-HBs diukur pada semua spesimen menggunakan
immunoassays enzim (EIAs; Abbott Laboratories, North Chicago, IL, USA). Titer
serum HBsAg  0,05 IU / mL dianggap positif, dan anti-HBs  10 mIU / mL
dianggap protektif.
2.3. Rapid Test HBsAg dan anti-HBs
Alat uji HBsAg one step antigen permukaan Hepatitis B dan alat uji
HBsAb one step antibodi permukaan Hepatitis B digunakan (General Biologicals
Corporation, Hsin-chu, Taiwan). Kit ini dapat disimpan pada suhu 2-30C dengan
konstan dan disebut sebagai immunoassay kromatografi aliran lateral kualitatif.
Kisaran harganya adalah sekitar 10 dolar AS per kit.

Alat uji HBsAg one step antigen permukaan Hepatitis B d adalah tes cepat
HBsAg yang menggunakan kombinasi antibodi monoklonal dan poliklonal. Alat
ini harus diletakkan pada permukaan yang rata saat digunakan. Dua puluh lima
mikroliter serum, plasma, atau seluruh darah ditambahkan ke wadah spesimen,
dan kemudian spesimen bereaksi dengan partikel yang dilapisi dengan
monoklonal anti-HBsAg. Campuran kemudian bergerak menuju atas ke
sepanjang membran melalui kapiler, dan bereaksi dengan antibodi anti-HBsAg
poliklonal, yang sebelumnya telah dilapisi pada area jalur uji.

Anti-HBs diperiksa oleh alat uji HBsAb one step antibodi permukaan
Hepatitis B, yang merupakan tes cepat anti-HBs yang menggunakan sistem
antigen ganda. Prinsipnya mirip dengan uji cepat HBsAg, kecuali partikel dan
area jalur uji telah dilapisi dengan HBsAg.

Pembacaan visual ditafsirkan 15 menit kemudian oleh staf terlatih yang


tidak diminta untuk merahasiakan hasil EIA. Tidak terlihatnya garis kontrol
menunjukkan adanya volume specimen yang tidak mencukupi atau teknik
prosedur yang salah. Munculnya satu garis merah di area kontrol menunjukkan
adanya hasil negative, dan munculnya dua garis yang berbeda di area kontrol dan
tes menunjukkan hasil positif. Garis merah terang di area kontrol, yang dicatat
sebagai "positif lemah," masih didefinisikan sebagai hasil positif.

Batas deteksi alat uji HBsAg one step antigen permukaan Hepatitis B
adalah 1 ng/mL (0.18 IU/mL) , dan batas deteksi alat uji HBsAb one step antibodi
permukaan Hepatitis B adalah 10 mIU / mL, berdasarkan per spesifikasi
manufacturer.

2.4. Kuantifikasi DNA HBV dengan real-time reaksi berantai polimerase


Dalam HBsAg yang dites positif dengan metode EIA, kami secara acak
memilih 74 sampel yang jumlahnya cukup baik untuk kuantifikasi DNA HBV.
Prosedur terperinci dijelaskan sebelumnya. Singkatnya, DNA HBV diekstraksi
dari 50 mL serum, dan asam nukleat dilarutkan kembali dalam 50 mL H2O.
Reaksi rantai polimerase dilakukan dalam volume total 10 mL, yang mengandung
2 mL templat DNA, 1 mL Campuran Hibridisasi Master LightCycler FastStart
DNA Master (Roche Diagnostics Applied Science, Mannheim, Jerman), 0,8 mL
25 mmol / L MgCl2, masing-masing 0,3 mmol / L dari jangkar dan sensor, dan 5
mmol / L dari masing-masing primer. Primer tersebut mencakup posisi nukleotida
1261-1279 dan 1600-1580, probe jangkar adalah posisi nukleotida 1552-1576,
dan probe sensor adalah posisi nukleotida 1533-1550. Pengukuran dilakukan
dengan menggunakan perangkat lunak analisis LightCycler 3.5 (Roche
Diagnostics Applied Science). Prosedur tersebut telah dijelaskan sebelumnya.
Batas deteksi metode ini adalah 102 copies/ml
2.5. Analisis statistik
Analisis statistik dilakukan dengan perangkat lunak PASW Statistics v18.0
(SPSS Inc., IBM, Armonk, NY, USA). Menggunakan serum HBsAg dan anti-HBs
hasil dengan metode EIA sebagai gold standar, sensitivitas klinis, spesifisitas,
nilai prediksi positif (PPV), dan nilai prediktif negatif (NPV) dihitung. Akurasi
diagnostik didefinisikan sebagai proporsi hasil yang sesuai. Analisis kurva The
receiver-operating- characteristic (ROC) digunakan untuk mengevaluasi kinerja
setiap rapid test. DNA HBV, dan titer HBsAg dan anti-HBs dibandingkan antara
kelompok positif dan kelompok negatif palsu menggunakan uji Man-neWitney.
Nilai p <0,05 dianggap signifikan secara statistik.
Tabel 1

Tabel 1. Hasil dari alat uji HBsAg one step antigen permukaan Hepatitis B (n = 1463)
dan alat uji HBsAb one step antibodi permukaan Hepatitis B (n = 1272).

EIA HBsAg EIA Anti-HBs


HBsAg Anti-HBs
Positi
rapid test* Positif Negative Total rapid test Negatif Total
f

Positif 183 0 183 Positif 1036 5 1041

Negatif 23 1257 1280 Negatif 92 139 231

Total 206 1257 Total 1128 144


Anti-HBs = antibodi permukaan hepatitis B; EIA = enzyme immunoassay; HBsAg = antigen permukaan hepatitis B.

*sensitifitas, 88,8%; spesifisitas, 100%; prediktif nilai positif, 100%; prediktif nilai negatif, 98,2% dan akurasi
diagnositik 98,4%

1
sensitifitas, 91,8%; spesifisitas, 96,5%; prediktif nilai positif, 99,5%; prediktif nilai negatif, 60,2% dan akurasi
diagnositik 92,4%

3. Hasil

3.1. Rapid Test HBsAg

Dari 1463 sampel yang diuji dengan EIA konvensional untuk HBsAg, 206
adalah HBsAg positif dan 1257 adalah HBsAg negatif. Sampel 1257 dengan
seronegativitas HBsAg dengan metode EIA semua menunjukkan hasil negatif
dalam rapid test HBsAg. Namun, di antara 206 sampel dengan serositifitas
HBsAg dengan metode EIA, 183 menunjukkan hasil positif (kelompok benar-
positif) dan 23 menunjukkan hasil negatif (kelompok negatif palsu) dalam rapid
test HBsAg. Usia rata-rata kelompok benar-positif adalah 23.1 10.47 tahun
(sekitar 1.01-43.06 tahun), dan usia kelompok negatif palsu adalah 27.66  6.25
tahun (sekitar 16.78-38 tahun). Jika kami mengambil hasil EIA sebagai gold
standar, sensitivitas dan spesifisitas rapid test HBsAg masing-masing adalah
88,8% dan 100%. PPV dan NPV masing-masing adalah 100% dan 98,2%.
Akurasi diagnostik adalah 98,4% (Tabel 1). Area di bawah ROC untuk rapid test
HBsAg adalah 0,99. Dengan menganalisis ROC, sensitivitas dan spesifisitas
masing-masing dapat mencapai 99,4% dan 99%, ketika HBsAg adalah 11,76 IU /
mL.

3.2. Korelasi tingkat DNA HBV dan rapid test HBsAg

Dalam HBsAg yang di tes positif dengan metode EIA, kami secara acak
memilih 74 sampel yang jumlahnya mencukupi untuk kuantifikasi DNA HBV. Di
antara mereka, 63 sampel berasal dari serum karier HBV yang disimpan, dan 11
sampel berasal dari anak-anak yang lahir dari ibu dengan HBsAg-positif. Ada 64
sampel dari kelompok benar-positif (36 laki-laki dan 28 perempuan) dan 10
sampel dari kelompok negatif palsu (8 laki-laki dan 2 perempuan). Usia rata-rata
kelompok benar-positif adalah 20.82-10.91 tahun (sekitar 1.01-43.06 tahun), dan
usia kelompok negatif palsu adalah 25.77-6.77 tahun (sekitar16.78-34.6 tahun).
Kelompok yang benar-benar positif memiliki tingkat DNA HBV serum rata-rata
yang lebih tinggi [103.71 copies/mL (sekitar 102-10.9.03 copies/mL)] dibandingkan
kelompok negatif palsu [102 copies/mL (sekitar 102-103.26 copies/mL) ; p =
0,005]. Demikian pula, titer HBsAg rata-rata secara signifikan lebih tinggi pada
kelompok benar-positif [291.1 IU / mL (sekitar 50.1-481.3 IU / mL)]
dibandingkan pada kelompok negatif palsu [10.4 IU / mL (sekitar 3.9-85. 2 IU /
mL); p <0,001]. Menurut analisis ROC, spesifisitasnya adalah 100% ketika
tingkat DNA HBV lebih tinggi dari 103.27 copies / mL.

3.3. Rapid test HBsAg pada anak dari ibu yang positif HBsAg

Kami selanjutnya menganalisis subkelompok anak-anak yang lahir dari


ibu dengan HBsAg-positif (n = 1176). Usia rata-rata mereka adalah 1.22  0,16
tahun (sekitar 1-1.65 tahun). Terdapat 19 (1.6%) sampel HBsAg positif dan 1157
sampel HBsAg negatif dengan metode EIA. Rapid test HBsAg menunjukkan hasil
yang sesuai. Akurasi diagnostik adalah 100% (Tabel 2). Median titer HBsAg
adalah 220.6 IU / mL (sekitar 132.6-387.2 IU / mL). Median tingkat DNA HBV
adalah 107.8 copies/mL (sekitar 106,.4-109.03 copies/mL).

3.4. Rapid test anti-HBs

Dari 1.272 sampel yang diuji dengan EIA untuk anti-HBs, 46 sampel
diperoleh dari pengidap HBV, 50 sampel diperoleh dari sukarelawan yang sehat,
dan sisanya dikumpulkan dari anak-anak yang lahir dari ibu yang positif HBsAg.
Di antara 1128 sampel dengan seropositif anti-HBs dengan metode EIA, 1036
menunjukkan hasil positif-benar (541 pria dan 495 wanita) dan 92 menunjukkan
hasil negatif palsu (50 pria dan 42 wanita) dalam rapid test anti-HBs. Usia rata-
rata kelompok benar-positif adalah 1.43  182 tahun (sekitar 1-23.38 tahun), dan
pada kelompok negatif palsu adalah 2.1  3.98 tahun (sekitar 1-24.16 tahun).
Menggunakan metode EIA sebagai gold standar, sensitivitas dan spesifisitas tes
cepat anti-HBs masing-masing adalah 91,8% dan 96,5%. PPV dan NPV masing-
masing adalah 99,5% dan 60,2%. Akurasi diagnostik adalah 92,4% (Tabel 1).
Area di bawah ROC untuk rapid test anti-HBs adalah 0,92. Dengan menganalisis
ROC, sensitivitas dan spesifisitas masing-masing dapat mencapai 90,1% dan
83,3%, ketika anti-HBs adalah 57,6 mIU / mL.

Membandingkan kelompok benar-positif dan kelompok negatif palsu,


kelompok benar-positif memiliki nilai rata-rata titer anti-HBs serum yang lebih
tinggi [295,8 mIU / mL (sekitar 10-16446 mIU / mL) vs 42,3 mIU / mL (sekitar
10,3-1000 mIU / mL); p <0,001].

Di antara 144 sampel dengan seronegativitas anti-HBs dengan metode


EIA, lima menunjukkan hasil positif dalam rapid test anti-HBs (kelompok positif
palsu). Semua sampel dalam kelompok positif palsu menunjukkan hasil positif
yang lemah dalam rapid test anti-HBs.
3.5. Rapid test anti-HBs pada keturunan ibu dengan HBsAg-positif

Kami selanjutnya menganalisis data anak-anak yang lahir dari ibu yang
positif HBsAg (n Z=1176), dan hasilnya serupa dengan hasil seluruh kelompok.
Sensitivitas dan spesifisitas rapid test anti-HBs masing-masing adalah 92,1% dan
95,9%. PPV dan NPV masing-masing adalah 99,7% dan 44,6%. Akurasi
diagnostik adalah 92,3% (Tabel 2). Titer anti-HBs serum rata-rata adalah 236
mIU / mL (sekitar 0,1-16,446 mIU / mL) dalam subkelompok ini.

Table 2

Tabel 2. Hasil dari alat uji HBsAg one step antigen permukaan Hepatitis B dan alat
uji HBsAb one step antibodi permukaan Hepatitis B pada anak baru lahir dengan
ibu postif HBsAg (n = 1176).

EIA HBsAg EIA Anti-HBs


HBsAg Anti-HBs
Positi
rapid test* Positif Negative Total rapid test Negatif Total
f

Positif 19 0 19 Positif 1016 3 1019

Negatif 0 1157 1157 Negatif 87 70 157

Total 19 1157 Total 1103 73


Anti-HBs = antibodi permukaan hepatitis B; EIA = enzyme immunoassay; HBsAg = antigen permukaan hepatitis B.

*sensitifitas, 100%; spesifisitas, 100%; prediktif nilai positif, 100%; prediktif nilai negatif, 100% dan akurasi
diagnositik 100%

1
sensitifitas, 92,1%; spesifisitas, 95,9%; prediktif nilai positif, 99,7%; prediktif nilai negatif, 44,6% dan akurasi
diagnositik 92,3%

4. Diskusi

Sebagian besar anak-anak dengan infeksi HBV kronis berada dalam fase
toleransi imun dengan tingkat DNA HBV tinggi dan titer HBsAg tinggi. Dalam
penelitian kami, kelompok negatif-palsu dari rapid test HBsAg memiliki tingkat
nilai rata-rata DNA HBV 102 copies/mL. rapid test dapat menghasilkan akurasi
diagnostik 100% ketika tingkat DNA HBV lebih tinggi dari 10 4 copies/mL. Kami
selanjutnya memverifikasi spekulasi dalam subkelompok anak-anak yang lahir
dari ibu dengan HBsAg-positif, yang median tingkat DNA HBV-nya setinggi 10 7.8
copies/mL. Terbukti, rapid test HBsAg memiliki kinerja yang sangat baik di
subkelompok ini. Menggunakan rapid test HBsAg ini untuk menscreening status
karier HBsAg pada anak-anak dalam fase toleransi imun memang tepat, tetapi
mungkin tidak cukup untuk diagnosis dan / atau tindak lanjut begitu juga
sebaliknya.

Banyak rapid test HBsAg tersedia secara komersial di seluruh dunia.


Menurut laporan penilaian dari Departemen Kesehatan Darah dan Teknologi
Klinis Organisasi Kesehatan Dunia, sebagian besar tes adalah tes
imunokromografi dengan sensitivitas 98-100% dan spesifisitas 95-100% . Rapid
test HBsAg ini dapat disediakan karena relatif murah dan secara teknis tidak
membutuhkan alat-alat diagnostik lain. Dalam penelitian sebelumnya, rapid test
ini terutama digunakan untuk mensurvei prevalensi infeksi HBV kronis, dan
meningkatkan penanganan kekebalan imun virus dan HBV pasien tertular di
negara berkembang. Meski rapid test ini menunjukkan spesifisitas tinggi (95-
100%) namun hanya yang bersensitivitas sedang (43-70%) yang tersedia dalam
populasi penelitian. Tampaknya prevalensi yang lebih rendah dari infeksi kronis
HBV diamati jika rapid test digunakan secara individu. Penelitian menyimpulkan
bahwa rapid test mungkin perlu dilengkapi dengan metode EIA khususnya untuk
screening bank darah. Sebaliknya, penelitian kami menunjukkan sensitivitas dan
spesifisitas yang tinggi dari alat uji HBsAg One Step antigen permukaan Hepatitis
B, dan memvalidasi akurasi diagnostik yang sangat baik dalam kelompok anak-
anak. Hasil penelitian ini dapat berfungsi sebagai alat screening yang ideal di
daerah endemik untuk mendeteksi karier HBV jika mereka berada dalam fase
toleransi imun.

Titer anti-HBs dapat menurun seiring bertambahnya usia setelah imunisasi


HBV. Selain itu, sebagian kecil (5-10%) vaksin imunokompeten gagal
mengembangkan tingkat anti-HBs pelindung setelah menyelesaikan jadwal vaksin
HBV yang dijadwalkan. Dengan demikian, screening titer anti-HBs pada anak di
usia dini dianggap penting, terutama pada mereka yang dilahirkan oleh ibu dengan
HBsAg-positif. Mereka dapat mencapai tingkat respons perlindungan 100%
setelah diberikan tambahan vaksin booster.

Sejauh ini hanya ada satu makalah yang diterbitkan dalam bahasa Inggris
yang mengevaluasi kinerja rapid test anti-HBs. Dalam artikel tersebut, 3739
sampel diuji dengan Quick Profile (LumiQuick Diagnostics, Inc., Santa Clara,
CA, USA) . Spesifisitas (97,8%) dan PPV (97,1%) tinggi, sedangkan sensitivitas
(58,3%) dan NPV (64,9%) rendah. Hasilnya dianggap dapat dipercaya/akurat
hanya ketika tes positif. Pada kelompok negatif palsu, nilai rata-rata titer anti-HBs
adalah 58 mIU / mL (sekitar 10-1000 mIU / mL). Dalam penelitian kami, tidak
hanya spesifisitas (96,5%) dan PPV (99,5%), tetapi juga sensitivitas (91,8%) dari
HBsAb One Step Alat Uji Antibodi Permukaan Hepatitis B dinyatakan tinggi.
Demikian pula, nilai rata-rata titer anti-HBs secara signifikan lebih rendah pada
kelompok negatif palsu (42,3 mIU / mL) dibandingkan pada kelompok benar-
positif. Kartu rapid test anti-HBs ini adalah alat screening yang baik bagi
kelompok infeksi HBV yang berisiko tinggi, seperti bayi yang lahir dari ibu yang
positif HBsAg atau petugas kesehatan, dan dapat pula digunakan sebagai referensi
untuk vaksin booster HBV.

Sebagian besar rapid test HBsAg yang tersedia secara komersial


membutuhkan lebih dari 50 mL spesimen, dan hanya dapat digunakan dengan
serum atau plasma. Hanya sampel 25 mL yang diperlukan dalam uji cepat ini.
Untuk anak-anak yang mengalami kesulitan dalam pengambilan darah vena, darah
dari jari atau tusukan tumit bisa menjadi cara alternatif. Kit ini juga dapat
disimpan pada suhu kamar (2-30C), dan dapat diuji pada darah lengkap, yang
dapat memfasilitasi pemakaian di klinik-klinik lokal atau stations screening yang
tidak memiliki pendingin atau lemari es.

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan. Pertama, kuantifikasi DNA


HBV tidak dilakukan di semua sampel serum. Kami hanya memilih secara acak
74 dari 206 sampel serum HBsAg-positif dengan metode EIA. Selain itu,
berdasarkan paket yang di masukkan dalam rapid test tes ini dapat digunakan
untuk mendeteksi HBsAg / anti-HBs dalam serum, plasma, atau seluruh darah.
Validasi lebih lanjut dari pengaplikasian dalam spesimen pada seluruh darah dapat
dilakukan di penelitian selanjutnya.

Sebagai kesimpulan, penelitian kami memverifikasi penerapan rapid test


HBsAg dan anti-HBs. Rapid test tidak memerlukan peralatan canggih, dan tes ini
mudah dilakukan dan diinterpretasikan. Tes ini merupakan alat screening yang
sangat baik bagi anak-anak. Kami berharap infeksi HBV dan komplikasinya dapat
dikurangi lebih lanjut melalui aplikasi pasca-vaksinasi screening massal yang
ekstensif.

Analisis PICO
Populasi 1. Pasien/karier HBV yang difollow up oleh Department of
Pediatrics, National Taiwan University Hospital, Taipei,
Taiwan
2. Relawan sehat yang ikut dalam progam skrining serologi
HBV pasca vaksinasi
3. Anak 1-2 tahun yang lahir dari ibu dengan HbSAg
positif
Intervensi The HBsAg One Step Hepatitis B Surface Antigen Test Device
dan the HBsAb One Step Hepatitis B Surface Antibody Test
Device
Comparison Enzyme immunoassays (EIAs; Abbott Laboratories, North
Chicago, IL, USA)
Outcome Ketepatan diagnosis (sensitivitas, spesifisitas, PPV dan NPV)

Critical Appraisal

A. Apakah bukti tentang Aspek diagnosis ini valid?


1 Apakah dilakukan suatu Ya/Tidak:
pembandingan yang independen Catatan:
dan blind dengan standar referensi 1. Peneliti telah membandingkan
(gold standard) diagnosis? kemampuan diagnosis The
HBsAg One Step Hepatitis B
Surface Antigen Test Device
dan the HBsAb One Step
Hepatitis B Surface Antibody
Test Device dengan enzyme
immunoassays yang menjadi
pemeriksaan baku emas
dalam mendiagnosis infeksi
virus hepatitis B
2. Hasil pemeriksaan anti-HBs
dengan HBsAb One Step
Hepatitis B Surface Antibody
Test Device dinilai oleh
petugas yang blind dengan
hasil enzyme immunoassays
3. Namun, hasil pemeriksaan
HBsAg menggunakan One
Step Hepatitis B Surface
Antigen Test Device tidak
dilakukan secara blind
(mungkin karena hasil
pemeriksaannya lebih
obyektif)
2 Apakah tes diagnosis ini dievaluasi Ya/Tidak:
pada spektrum pasien yang tepat Catatan:
(seperti pada pasien yang biasanya 1. Peneliti telah menggunakan
akan kita ukur dengan tes populasi yang tepat (yaitu
tersebut)? karier HBV dan anak usia 1-2
tahun yang lahir dari ibu
dengan HBsAg positif)
2. Meski demikian, penggunaan
serum yang telah disimpan
(stored sera) mungkin dapat
mempengaruhi hasil
pemeriksaan dalam penelitian
ini
3. Selain itu, tidak semua sampel
diteliti dalam penelitian ini à
bias sampling
3 Apakah standar referensi Ya/Tidak:
diaplikasikan terlepas dari hasil tes Catatan:
diagnosis? Tidak diketahui, karena peneliti tidak
menjelaskan apakah pemeriksaan EIA
dilakukan sebelum/setelah
pemeriksaan HBsAg dan anti-HBs
menggunakan The HBsAg One Step
Hepatitis B Surface Antigen Test
Device dan the HBsAb One Step
Hepatitis B Surface Antibody Test
Device
4 Apakah tes (atau kelompok tes) Ya/Tidak:
divalidasi dalam kelompok pasien Catatan:
yang kedua yang independen? Karena hasil pemeriksaan HBsAg dan
anti-HBs menggunakan The HBsAg
One Step Hepatitis B Surface Antigen
Test Device dan the HBsAb One Step
Hepatitis B Surface Antibody Test
Device telah divalidasi/ dibandingkan
dengan pemeriksaan EIA
5 Apakah penelitiannya prospektif? Ya/Tidak:
Catatan:
penelitian dilakukan dengan
pengambilan sampel, pengukuran dan
penegakan diagnosisHBsAg..
B. Apakah bukti tentang aspek diagnosis yang valid ini penting?
Perhitungan sampel:

Sasaran (penyakit)
Variabel   Total
Ya Tidak
Hasil diagnosa Positif A B a+b
  Negatif C D c+d
Total   a+c b+d a+b+c+d

Sensitivitas = a/(a+c)
Spesifisitas = d/(b+d)
Prediksi Positif = a/(a+b)
Prediksi negatif = d/(c+d)
Rasio likelihood positif = sensitivitas/(1-spesifisitas)
Rasio likelihood negative = (1-sensitivitas)/spesifisitas
Pre-test probabilitas (prevalensi) = (a+c)/(a+b+c+d)
Pre-test odds = prevalensi/(1-prevalensi)
Post-test odds = pre-test odds x rasio likelihood
Post-test probabilitas = post-test odds/(post-test odds+1)

Perhitungan kami:

Hepatitis B
Variables   Total
Ya Tidak
HbsAg Positif 183 0 183
Negatif 23 1257 1280
Total   206 1257 1463

Sensitivitas = 88,83%
Spesifisitas = 100%
Prediksi Positif = 100%
Prediksi negatif = 98,20%
Rasio likelihood positif = 0
Rasio likelihood negative =0,1117
Pre-test probabilitas (prevalensi) = 14%
Pre-test odds = 16,279
Post-test odds positif = 0
Post-test probabilitas positif = 0
Post-test odds negatif = 1,818
Post-test probabilitas negatif = 64,5%

Hepatitis B
Variables   Total
Ya Tidak
Anti-HBs Positif 1036 5 1041
Negatif 92 139 231
Total   1128 144 1272

Sensitivitas = 91,8%
Spesifisitas = 96,5%
Prediksi Positif = 99,5%
Prediksi negatif = 60,2%
Rasio likelihood positif = 26,229
Rasio likelihood negative =0,0849
Pre-test probabilitas (prevalensi) = 88,68%
Pre-test odds = 7,834
Post-test odds positif = 205,48
Post-test probabilitas positif = 99,5%
Post-test odds negatif = 0,665
Post-test probabilitas negatif = 99,9%
C. Apakah kita dapat menerapkan bukti tentang aspek diagnosis yang valid dan
penting ini pada pasien?
1 Apakah tes diagnosis tersebut Ya/Tidak:
tepat, akurat, dan dapat dipakai Catatan:
dalam konteks kita? Hasil pemeriksaan HBsAg dan anti-
HBs dengan rapid tes memiliki
sensitivitas, spesifisitas, NPV dan
PPV yang baik. Meski kedua tes ini
memiliki akurasi diagnosis yang baik
namun rapid test anti-HBs memiliki
NPV yang lemah sehingga harus hati-
hati dalam menerapkan dan
menginterpretasikan hasil
pemeriksaan ini.
2 Apakah kita dapat secara klinis Ya/Tidak:
melihat estimasi pre tes Catatan:
probabilitas pasien kita? Tidak, karena meski populasi dalam
 Dari pengalaman, prevalensi penelitian tersebut sebanding dengan
penyakit, data dasar masyarakat kita namun kita masih
 Apakah pasien pada tes diagnosis memiliki data dasar dan prevalensi
(makalah) tersebut serupa dengan hepatitis B yang kurang baik.
pasien kita?
 Apakah mungkin (tidak) terjadi
perubahan probabilitas atau
kemungkinan sejak bukti tersebut
dikumpulkan?
3 Apakah hasil post tes probabilitas Ya/Tidak:
berpengaruh pada penanganan Catatan:
terhadap pasien kita? jika hasil penelitian ini dan rapid test
 Dapatkah hal ini melampaui telah tersedia di Indonesia maka
ambang batas tes terapi deteksi pasien-pasien dengan hepatitis
(treatment threshold test)? B menjadi lebih cepat dengan biaya
 Apakah pasien kita dapat diajak yang lebih terjangkau
kerjasama sebagai mitra yang
baik?
 Apakah konsekuensi dari tes
tersebut akan menolong pasien
kita untuk mencapai tujuan?

Daftar Pustaka
Wu, FY., et. al. 2016. A Simple and Rapid Test-card Method to Detect Hepatitis
B Surface Antigen and Antibody: Potential Application in Young
Children and Infants. Pediatric and Neonatology, 57(3), 219-224.
[Accesed on April th 2020]

Anda mungkin juga menyukai