Journal Reading Tsanya Fuady
Journal Reading Tsanya Fuady
Oleh :
Tsanya Fuady
H1A015066
Pembimbing :
dr. Nur Nailul, Sp.A
Penulis
Abstrak
Latar belakang: Antigen permukaan hepatitis B (HBsAg) dan antibodi
permukaan hepatitis B (anti-HBs) secara konvensional ditentukan oleh enzim
immunoassay. Kami bertujuan untuk menerapkan metode yang cepat, sederhana,
dan akurat untuk mendeteksi HBsAg dan antibodinya.
Metode: Kami mengumpulkan 1463 sampel serum yang berasal dari sukarelawan
yang sehat, karier hepatitis B, dan anak-anak dari ibu yang positif HBsAg. Kartu
tes yang kami teliti adalah immunoassay kromatografi untuk pendeteksian
kualitatif HBsAg atau anti-HBs. Kami kemudian membandingkan hasil kartu tes
dengan hasil metode enzim-immunoassay konvensional, yang dianggap sebagai
standar.
Hasil: Dalam penggunaan kartu tes untuk memeriksa HBsAg, sensitivitasnya
adalah 88,8% dan spesifisitasnya adalah 100%. Median viral load virus hepatitis
B secara signifikan lebih tinggi pada kelompok yang benar-benar positif [10 3,71
copies/mL (sekitar 102-109,03 copies/mL)] dibandingkan pada kelompok negatif-
palsu [102 copies/mL (sekitar 102-103,26) copies/mL] (p = 0.005). Pada mereka
yang berusia kurang dari 2 tahun, akurasi diagnostik kartu tes HBsAg adalah
100%. Kemudian, 1.272 sampel diuji untuk kartu rapid test anti-HBs.
Sensitivitasnya 91,8% dan spesifisitasnya 96,5%. Nilai rata-rata titer anti-HBs
secara signifikan lebih tinggi pada kelompok benar-positif (295,8 mIU / mL)
dibandingkan pada kelompok palsu-negatif (42,3 mIU / mL; p <0,001).
Kesimpulan: Karena (1) keterbatasan jumlah sampel dari darah yang diperlukan
dan (2) sebagian besar pemuda pengidap virus hepatitis B memiliki viremia
tinggi, dan tidak ada kekhawatiran negatif palsu, kartu tes adalah alat pendeteksi
(screening) yang cepat yang baik untuk mendeteksi HBsAg dan anti-HBs pada
kelompok anak-anak.
1. Pendahuluan
Infeksi virus hepatitis B (HBV) adalah masalah kesehatan global. Hal ini
merupakan penyebab utama hepatitis kronis, sirosis hati, dan karsinoma
hepatoseluler. Penularan ibu-ke-bayi adalah cara penularan utama dari gejala ini
di daerah endemis, seperti Taiwan. Program vaksinasi HBV nasional yang
pertama di dunia diluncurkan di Taiwan pada tahun 1984. Berdasarkan enam
survei seroepidemiologi secara berurutan di Taiwan, tingkat karier antigen
permukaan hepatitis B (HBsAg) menurun secara signifikan yaitu dari 10% pada
era pencegahan menjadi 0,9% setelah 25 tahun vaksinasi universal.
Meskipun imunoprofilaksis dengan kombinasi imunisasi pasif
(immunoglobulin hepatitis B) dan aktif (vaksin HBV), bayi dari ibu yang positif
HBsAg, terutama ibu dengan serum antigen hepatitis B positif (HBeAg) dan / atau
virus HBV sangat tinggi, maka dinyatakan masih berisiko tinggi untuk penularan
infeksi HBV. Sebuah penelitian sebelumnya di Taiwan menunjukkan tingkat
HBsAg-positif secara keseluruhan adalah 2,46% pada semua anak yang lahir dari
ibu yang HBsAg-positif walaupun dengan imunoprofilaksis. Angka ini jauh lebih
tinggi pada anak-anak yang lahir dari ibu dengan HBeAg-positif (9,26%)
dibandingkan dengan mereka yang lahir dari ibu dengan HBeAg-negatif (0,23%).
The Centers for Disease Control Taiwan merekomendasikan screening pasca-
vaksinasi dari bulan September 2010. Program screening dilakukan untuk
memeriksa HBsAg dan antibodi permukaan hepatitis B (anti-HBs) pada semua
anak yang lahir dari ibu yang positif HBsAg ketika mereka berusia sekitar 1
tahun. Jika HBsAg positif, anak-anak akan didiagnosis dan dirawat sebagai pasien
yang terinfeksi HBV kronis. Jika HBsAg dan anti-HBs keduanya negatif, maka
pemberian vaksin booster akan direkomendasikan.
Namun, metode saat ini untuk pemeriksaan serologis HBV membutuhkan
pemeriksaan laboratorium yang canggih dengan jumlah sampel darah yang cukup
(lebih baik> 2 mL), dan hasilnya tidak langsung tersedia. Semua masalah ini dapat
menghambat implementasi program screening. Dengan demikian, metode rapid
test untuk mendeteksi HBsAg dan anti-HBs sangat dibutuhkan dan perlu
diverifikasi.
2. Metode
2.1. Sampel darah
Dari 1 April 2008 hingga 31 Mei 2011, total 1463 sampel darah
dikumpulkan dari tiga sumber: (1) stored sera: sampel diperoleh dari karier HBV
yang secara teratur dipantau di Departemen Pediatri, Rumah Sakit Universitas
Nasional Taiwan, Taipei, Taiwan (n = 237); (2) stored sera: sampel diperoleh dari
relawan yang sehat yang berpartisipasi dalam program screening serologi HBV
pasca-vaksinasi (n = 50); dan (3) serum segar dari pasien baru yang direkrut:
sampel dikumpulkan dari anak-anak yang lahir dari ibu yang positif HBsAg
ketika mereka berusia 1-2 tahun (n = 1176). Sebagian besar sampel serum berasal
dari anak-anak dari ibu dengan HBsAg-positif, yang merupakan kelompok
sasaran dari program screening HBsAg dan anti-HBs. Persetujuan informed
consent diperoleh dari para peserta atau wali mereka.
Sekitar 5 mL darah utuh dikumpulkan dari masing-masing peserta. Sampel
serum yang disimpan telah disimpan dengan suhu -800 C selama <6 bulan
sebelum penelitian, dan telah dicairkan dan dicampur sepenuhnya sebelum
pengujian. Tes cepat HBsAg dan anti-HBs dengan serum segar diujikan dalam
waktu setengah jam setelah pengambilan sampel darah. Protokol penelitian telah
disetujui oleh Institutional Review Board of the National Taiwan University
Hospital.
2.2. Penanda serologis HBV
HBsAg serum dan anti-HBs diukur pada semua spesimen menggunakan
immunoassays enzim (EIAs; Abbott Laboratories, North Chicago, IL, USA). Titer
serum HBsAg 0,05 IU / mL dianggap positif, dan anti-HBs 10 mIU / mL
dianggap protektif.
2.3. Rapid Test HBsAg dan anti-HBs
Alat uji HBsAg one step antigen permukaan Hepatitis B dan alat uji
HBsAb one step antibodi permukaan Hepatitis B digunakan (General Biologicals
Corporation, Hsin-chu, Taiwan). Kit ini dapat disimpan pada suhu 2-30C dengan
konstan dan disebut sebagai immunoassay kromatografi aliran lateral kualitatif.
Kisaran harganya adalah sekitar 10 dolar AS per kit.
Alat uji HBsAg one step antigen permukaan Hepatitis B d adalah tes cepat
HBsAg yang menggunakan kombinasi antibodi monoklonal dan poliklonal. Alat
ini harus diletakkan pada permukaan yang rata saat digunakan. Dua puluh lima
mikroliter serum, plasma, atau seluruh darah ditambahkan ke wadah spesimen,
dan kemudian spesimen bereaksi dengan partikel yang dilapisi dengan
monoklonal anti-HBsAg. Campuran kemudian bergerak menuju atas ke
sepanjang membran melalui kapiler, dan bereaksi dengan antibodi anti-HBsAg
poliklonal, yang sebelumnya telah dilapisi pada area jalur uji.
Anti-HBs diperiksa oleh alat uji HBsAb one step antibodi permukaan
Hepatitis B, yang merupakan tes cepat anti-HBs yang menggunakan sistem
antigen ganda. Prinsipnya mirip dengan uji cepat HBsAg, kecuali partikel dan
area jalur uji telah dilapisi dengan HBsAg.
Batas deteksi alat uji HBsAg one step antigen permukaan Hepatitis B
adalah 1 ng/mL (0.18 IU/mL) , dan batas deteksi alat uji HBsAb one step antibodi
permukaan Hepatitis B adalah 10 mIU / mL, berdasarkan per spesifikasi
manufacturer.
Tabel 1. Hasil dari alat uji HBsAg one step antigen permukaan Hepatitis B (n = 1463)
dan alat uji HBsAb one step antibodi permukaan Hepatitis B (n = 1272).
*sensitifitas, 88,8%; spesifisitas, 100%; prediktif nilai positif, 100%; prediktif nilai negatif, 98,2% dan akurasi
diagnositik 98,4%
1
sensitifitas, 91,8%; spesifisitas, 96,5%; prediktif nilai positif, 99,5%; prediktif nilai negatif, 60,2% dan akurasi
diagnositik 92,4%
3. Hasil
Dari 1463 sampel yang diuji dengan EIA konvensional untuk HBsAg, 206
adalah HBsAg positif dan 1257 adalah HBsAg negatif. Sampel 1257 dengan
seronegativitas HBsAg dengan metode EIA semua menunjukkan hasil negatif
dalam rapid test HBsAg. Namun, di antara 206 sampel dengan serositifitas
HBsAg dengan metode EIA, 183 menunjukkan hasil positif (kelompok benar-
positif) dan 23 menunjukkan hasil negatif (kelompok negatif palsu) dalam rapid
test HBsAg. Usia rata-rata kelompok benar-positif adalah 23.1 10.47 tahun
(sekitar 1.01-43.06 tahun), dan usia kelompok negatif palsu adalah 27.66 6.25
tahun (sekitar 16.78-38 tahun). Jika kami mengambil hasil EIA sebagai gold
standar, sensitivitas dan spesifisitas rapid test HBsAg masing-masing adalah
88,8% dan 100%. PPV dan NPV masing-masing adalah 100% dan 98,2%.
Akurasi diagnostik adalah 98,4% (Tabel 1). Area di bawah ROC untuk rapid test
HBsAg adalah 0,99. Dengan menganalisis ROC, sensitivitas dan spesifisitas
masing-masing dapat mencapai 99,4% dan 99%, ketika HBsAg adalah 11,76 IU /
mL.
Dalam HBsAg yang di tes positif dengan metode EIA, kami secara acak
memilih 74 sampel yang jumlahnya mencukupi untuk kuantifikasi DNA HBV. Di
antara mereka, 63 sampel berasal dari serum karier HBV yang disimpan, dan 11
sampel berasal dari anak-anak yang lahir dari ibu dengan HBsAg-positif. Ada 64
sampel dari kelompok benar-positif (36 laki-laki dan 28 perempuan) dan 10
sampel dari kelompok negatif palsu (8 laki-laki dan 2 perempuan). Usia rata-rata
kelompok benar-positif adalah 20.82-10.91 tahun (sekitar 1.01-43.06 tahun), dan
usia kelompok negatif palsu adalah 25.77-6.77 tahun (sekitar16.78-34.6 tahun).
Kelompok yang benar-benar positif memiliki tingkat DNA HBV serum rata-rata
yang lebih tinggi [103.71 copies/mL (sekitar 102-10.9.03 copies/mL)] dibandingkan
kelompok negatif palsu [102 copies/mL (sekitar 102-103.26 copies/mL) ; p =
0,005]. Demikian pula, titer HBsAg rata-rata secara signifikan lebih tinggi pada
kelompok benar-positif [291.1 IU / mL (sekitar 50.1-481.3 IU / mL)]
dibandingkan pada kelompok negatif palsu [10.4 IU / mL (sekitar 3.9-85. 2 IU /
mL); p <0,001]. Menurut analisis ROC, spesifisitasnya adalah 100% ketika
tingkat DNA HBV lebih tinggi dari 103.27 copies / mL.
3.3. Rapid test HBsAg pada anak dari ibu yang positif HBsAg
Dari 1.272 sampel yang diuji dengan EIA untuk anti-HBs, 46 sampel
diperoleh dari pengidap HBV, 50 sampel diperoleh dari sukarelawan yang sehat,
dan sisanya dikumpulkan dari anak-anak yang lahir dari ibu yang positif HBsAg.
Di antara 1128 sampel dengan seropositif anti-HBs dengan metode EIA, 1036
menunjukkan hasil positif-benar (541 pria dan 495 wanita) dan 92 menunjukkan
hasil negatif palsu (50 pria dan 42 wanita) dalam rapid test anti-HBs. Usia rata-
rata kelompok benar-positif adalah 1.43 182 tahun (sekitar 1-23.38 tahun), dan
pada kelompok negatif palsu adalah 2.1 3.98 tahun (sekitar 1-24.16 tahun).
Menggunakan metode EIA sebagai gold standar, sensitivitas dan spesifisitas tes
cepat anti-HBs masing-masing adalah 91,8% dan 96,5%. PPV dan NPV masing-
masing adalah 99,5% dan 60,2%. Akurasi diagnostik adalah 92,4% (Tabel 1).
Area di bawah ROC untuk rapid test anti-HBs adalah 0,92. Dengan menganalisis
ROC, sensitivitas dan spesifisitas masing-masing dapat mencapai 90,1% dan
83,3%, ketika anti-HBs adalah 57,6 mIU / mL.
Kami selanjutnya menganalisis data anak-anak yang lahir dari ibu yang
positif HBsAg (n Z=1176), dan hasilnya serupa dengan hasil seluruh kelompok.
Sensitivitas dan spesifisitas rapid test anti-HBs masing-masing adalah 92,1% dan
95,9%. PPV dan NPV masing-masing adalah 99,7% dan 44,6%. Akurasi
diagnostik adalah 92,3% (Tabel 2). Titer anti-HBs serum rata-rata adalah 236
mIU / mL (sekitar 0,1-16,446 mIU / mL) dalam subkelompok ini.
Table 2
Tabel 2. Hasil dari alat uji HBsAg one step antigen permukaan Hepatitis B dan alat
uji HBsAb one step antibodi permukaan Hepatitis B pada anak baru lahir dengan
ibu postif HBsAg (n = 1176).
*sensitifitas, 100%; spesifisitas, 100%; prediktif nilai positif, 100%; prediktif nilai negatif, 100% dan akurasi
diagnositik 100%
1
sensitifitas, 92,1%; spesifisitas, 95,9%; prediktif nilai positif, 99,7%; prediktif nilai negatif, 44,6% dan akurasi
diagnositik 92,3%
4. Diskusi
Sebagian besar anak-anak dengan infeksi HBV kronis berada dalam fase
toleransi imun dengan tingkat DNA HBV tinggi dan titer HBsAg tinggi. Dalam
penelitian kami, kelompok negatif-palsu dari rapid test HBsAg memiliki tingkat
nilai rata-rata DNA HBV 102 copies/mL. rapid test dapat menghasilkan akurasi
diagnostik 100% ketika tingkat DNA HBV lebih tinggi dari 10 4 copies/mL. Kami
selanjutnya memverifikasi spekulasi dalam subkelompok anak-anak yang lahir
dari ibu dengan HBsAg-positif, yang median tingkat DNA HBV-nya setinggi 10 7.8
copies/mL. Terbukti, rapid test HBsAg memiliki kinerja yang sangat baik di
subkelompok ini. Menggunakan rapid test HBsAg ini untuk menscreening status
karier HBsAg pada anak-anak dalam fase toleransi imun memang tepat, tetapi
mungkin tidak cukup untuk diagnosis dan / atau tindak lanjut begitu juga
sebaliknya.
Sejauh ini hanya ada satu makalah yang diterbitkan dalam bahasa Inggris
yang mengevaluasi kinerja rapid test anti-HBs. Dalam artikel tersebut, 3739
sampel diuji dengan Quick Profile (LumiQuick Diagnostics, Inc., Santa Clara,
CA, USA) . Spesifisitas (97,8%) dan PPV (97,1%) tinggi, sedangkan sensitivitas
(58,3%) dan NPV (64,9%) rendah. Hasilnya dianggap dapat dipercaya/akurat
hanya ketika tes positif. Pada kelompok negatif palsu, nilai rata-rata titer anti-HBs
adalah 58 mIU / mL (sekitar 10-1000 mIU / mL). Dalam penelitian kami, tidak
hanya spesifisitas (96,5%) dan PPV (99,5%), tetapi juga sensitivitas (91,8%) dari
HBsAb One Step Alat Uji Antibodi Permukaan Hepatitis B dinyatakan tinggi.
Demikian pula, nilai rata-rata titer anti-HBs secara signifikan lebih rendah pada
kelompok negatif palsu (42,3 mIU / mL) dibandingkan pada kelompok benar-
positif. Kartu rapid test anti-HBs ini adalah alat screening yang baik bagi
kelompok infeksi HBV yang berisiko tinggi, seperti bayi yang lahir dari ibu yang
positif HBsAg atau petugas kesehatan, dan dapat pula digunakan sebagai referensi
untuk vaksin booster HBV.
Analisis PICO
Populasi 1. Pasien/karier HBV yang difollow up oleh Department of
Pediatrics, National Taiwan University Hospital, Taipei,
Taiwan
2. Relawan sehat yang ikut dalam progam skrining serologi
HBV pasca vaksinasi
3. Anak 1-2 tahun yang lahir dari ibu dengan HbSAg
positif
Intervensi The HBsAg One Step Hepatitis B Surface Antigen Test Device
dan the HBsAb One Step Hepatitis B Surface Antibody Test
Device
Comparison Enzyme immunoassays (EIAs; Abbott Laboratories, North
Chicago, IL, USA)
Outcome Ketepatan diagnosis (sensitivitas, spesifisitas, PPV dan NPV)
Critical Appraisal
Sasaran (penyakit)
Variabel Total
Ya Tidak
Hasil diagnosa Positif A B a+b
Negatif C D c+d
Total a+c b+d a+b+c+d
Sensitivitas = a/(a+c)
Spesifisitas = d/(b+d)
Prediksi Positif = a/(a+b)
Prediksi negatif = d/(c+d)
Rasio likelihood positif = sensitivitas/(1-spesifisitas)
Rasio likelihood negative = (1-sensitivitas)/spesifisitas
Pre-test probabilitas (prevalensi) = (a+c)/(a+b+c+d)
Pre-test odds = prevalensi/(1-prevalensi)
Post-test odds = pre-test odds x rasio likelihood
Post-test probabilitas = post-test odds/(post-test odds+1)
Perhitungan kami:
Hepatitis B
Variables Total
Ya Tidak
HbsAg Positif 183 0 183
Negatif 23 1257 1280
Total 206 1257 1463
Sensitivitas = 88,83%
Spesifisitas = 100%
Prediksi Positif = 100%
Prediksi negatif = 98,20%
Rasio likelihood positif = 0
Rasio likelihood negative =0,1117
Pre-test probabilitas (prevalensi) = 14%
Pre-test odds = 16,279
Post-test odds positif = 0
Post-test probabilitas positif = 0
Post-test odds negatif = 1,818
Post-test probabilitas negatif = 64,5%
Hepatitis B
Variables Total
Ya Tidak
Anti-HBs Positif 1036 5 1041
Negatif 92 139 231
Total 1128 144 1272
Sensitivitas = 91,8%
Spesifisitas = 96,5%
Prediksi Positif = 99,5%
Prediksi negatif = 60,2%
Rasio likelihood positif = 26,229
Rasio likelihood negative =0,0849
Pre-test probabilitas (prevalensi) = 88,68%
Pre-test odds = 7,834
Post-test odds positif = 205,48
Post-test probabilitas positif = 99,5%
Post-test odds negatif = 0,665
Post-test probabilitas negatif = 99,9%
C. Apakah kita dapat menerapkan bukti tentang aspek diagnosis yang valid dan
penting ini pada pasien?
1 Apakah tes diagnosis tersebut Ya/Tidak:
tepat, akurat, dan dapat dipakai Catatan:
dalam konteks kita? Hasil pemeriksaan HBsAg dan anti-
HBs dengan rapid tes memiliki
sensitivitas, spesifisitas, NPV dan
PPV yang baik. Meski kedua tes ini
memiliki akurasi diagnosis yang baik
namun rapid test anti-HBs memiliki
NPV yang lemah sehingga harus hati-
hati dalam menerapkan dan
menginterpretasikan hasil
pemeriksaan ini.
2 Apakah kita dapat secara klinis Ya/Tidak:
melihat estimasi pre tes Catatan:
probabilitas pasien kita? Tidak, karena meski populasi dalam
Dari pengalaman, prevalensi penelitian tersebut sebanding dengan
penyakit, data dasar masyarakat kita namun kita masih
Apakah pasien pada tes diagnosis memiliki data dasar dan prevalensi
(makalah) tersebut serupa dengan hepatitis B yang kurang baik.
pasien kita?
Apakah mungkin (tidak) terjadi
perubahan probabilitas atau
kemungkinan sejak bukti tersebut
dikumpulkan?
3 Apakah hasil post tes probabilitas Ya/Tidak:
berpengaruh pada penanganan Catatan:
terhadap pasien kita? jika hasil penelitian ini dan rapid test
Dapatkah hal ini melampaui telah tersedia di Indonesia maka
ambang batas tes terapi deteksi pasien-pasien dengan hepatitis
(treatment threshold test)? B menjadi lebih cepat dengan biaya
Apakah pasien kita dapat diajak yang lebih terjangkau
kerjasama sebagai mitra yang
baik?
Apakah konsekuensi dari tes
tersebut akan menolong pasien
kita untuk mencapai tujuan?
Daftar Pustaka
Wu, FY., et. al. 2016. A Simple and Rapid Test-card Method to Detect Hepatitis
B Surface Antigen and Antibody: Potential Application in Young
Children and Infants. Pediatric and Neonatology, 57(3), 219-224.
[Accesed on April th 2020]