Anda di halaman 1dari 2

Iklilah Nadiyah Farihah

180810301212

ESSAY PERUBAHAN UU KUP

Melihat adanya perkembangan teknologi yang semakin pesat mengharuskan adanya


perubahan dalam Undang-Undang KUP untuk bisa mengikuti teknologi informasi saat ini.
Beberapa alasan mengapa KUP perlu adanya revisi yaitu untuk mewujudkan pemungutan pajak
yang berkeadilan dan dengan adanya kepastian hukum peran masyarakat sebagai pembayar pajak
bisa dapat distribusikan tanpa ada pembeda, mewujudkan administrasi perpajakan yang mudah
dan efisien, penyesuaian administrasi pajak dengan teknologi informasi saat ini, menurunkan
biaya kepatuhan pajak (cost of compliance) dan juga biaya pemungutan pajak (cost tax
collection). Salah satu revisi UU KUP yang diajukan yaitu hampir semua kesalahan dapat
dikenakan sanksi seperti yang tidak memiliki NPWP/PKP atau melaporkan SPT tidak
benar/tidak lengkap. Pernyataan tersebut akan membuat masyarakat lebih tertib untuk
melaporkan pajak, sehingga pendistribusian pajak bisa merata karena ada efek jera jika tidak
melaporkan pajaknya, hal itu juga harus berlaku kepada seluruh staf perpajakan.

Perubahan dalam kelembagaan Dirjen Pajak menjadi Badan Penerimaan Pajak (BPP)
lebih otonom dan tidak lagi bergantung pada Kementerian Keuangan juga membuat
kelembagaan pajak lebih mandiri dan efektif. UU KUP memang perlu adanya perubahan karena
bisa menjadi titik tolak era baru perpajakan di Indonesia. Meskipun beberapa hal dari UU KUP
yang di revisi menimbulkan pro dan kontra dari masyarakat, tetapi diharapkan kementerian bisa
merevisi UU KUP dengan bijak, karena UU KUP bisa berdampak besar bagi perkembangan di
Indonesia yanh mana era digital ekonomi sudah di depan mata dan adanya peluang untuk
optimalisasi penerimaan pajak melalui keterbukaan informasi keuangan.
ESSAY OMNIBUS LAW

Omnibus Law diprediksi akan mempermudah investasi dan insentif fiskal yang diberikan
untuk meningkatkan perekonomian di Indonesia. RUU Omnibus Law Perpajakan diharapkan
bisa meningkatkan penerimaan perpajakan nasional dan juga strategis jika segera di sahkan
karena melihat penerimaan pajak dalam APBN tahun 2019 tidak memenuhi target. RUU juga
bisa memperbaiki investasi yang ada di Indonesia, karena jika investasi di Indonesia semakin
meningkat maka lapangan pekerjaan di dalam negeri semakin banyak tersedia, dan angka
kemiskinan serta pengangguran diharapkan akan menurun, dan sejahterah rakyat juga semakin
meningkat. Selain untuk menambah penerimaan pajak, juga harus melihat UMKM di Indonesia
bisa menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi nasional.

Omnibus Law perpajakan mencakum enam spesifikasi, yaitu pendanaan investasi, sistem
teritorial perpajakan, subjek pajak orang pribadi, kepatuhan wajib pajak, keadaan iklim
perusahaan dan fasilitas pajak. Pemerintah dan masyarakat juga harus optimis karena
pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2019 tercatat 5,02% pertumbuhan cukup baik ditengah
ketidakpastian global dari di putuskannya UU Omnibus Law perpajakan ini agar ekonomi di
Indonesia bisa berkembang pesat dengan mengikuti teknologi informasi.

Anda mungkin juga menyukai