Anda di halaman 1dari 10

ETIKA-ETIKA BAGI PARA AKUNTAN

PROFESIONAL

OLEH KELOMPOK 5
ZAINUL QUTSY (180810301192)
AUREL BINTANG PRASADANA
(180810301192)
IKLILAH NADIYAH F (180810301212)
NAURA ALIVIA (180810301215)
DEFINISI ETIKA
Etika merupakan disiplin ilmu mengenai nilai-
nilai yang terkait dengan perilaku individu,
berhubungan dengan kebenaran dan
kesalahan atas tindakan-tindakan tertentu,
serta kebaikan dan keburukan dari beberapa
motif yang berujung pada tindakan-tindakan
tersebut.
SEJARAH ETIKA
Teori etika:
 Meta-etika (Metaethics)

Berfokus pada beberapa hal terkait kebenaran


universal,kehendak tuhan, dan pembenaran dalam
penilaian etika, serta pengertian dari etika itu
sendiri
 Etika Normatif (normative ethics)

melakukan hal yang prkatis, yakni untuk


mencapai standar-standar moral yang dapat
meregulasi perilaku benar dan salah.
 Etika terapan (applied ethics)

termasuk melakukan pemeriksaan/pengujian


terhadap hal-hal kontroversial secara spesifik.
 Etika dalam profesi akuntan
Standar-standar profesi akuntan sangat
ditentukan oleh kepentingan publik. “publik dan
pihak yang diaudit merupakan klien dari para
akuntan, dan produk utamanya adalah kredibilitas”
 Tujuan-tujuan akuntansi.

International ethics standar board of accountants


(IESBA) menetapkan kode etik bagi para akuntan
profesional (Code of ethics for proesional
accountants) menyatakan bahwa tanggung jawab
auditor untuk mengambil tindakan dengan
memperhatikan kepentingan publik.
PRINSIP DASAR YANG DITERAPKAN
BAGI SELURUH AKUNTAN
 Integritas – lugas dan jujur dalam seluruh
hubungan profesional dan bisnis
 Objektivitas – tidak berkompromi terkait kearifan
profesional atau pertimbangan bisnis yang dimiliki
 Kerahasiaan – menjaga kerahasiaan informasi
klien selama proses dilakukan
 Kompetensi dan sikap kehati-hatian
secara profesional.
 Perilaku profesional – kepatuhan terhadap
UU dan regulasi yang relevan, dan menghindari
tindakan-tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi
yang terkait dengan akuntansi dan audit.
 Ancaman-ancaman terhadap prinsip-
prinsip dasar dan pengamanan
Ancaman-ancaman dapat dikelompokan sebagai berikut:
1. Kepentingan pribadi(Self-interest)

2. Reviu Pribadi (Self-review)

3. Advokasi (advocaty)

4. Kedekatan (familiarty)

5. Intimidasi (intimidation)

 Pengamanan
1. Pengamanan yang diciptakan berdasarkan profesi,
legilasi.
2. Pengamanan dalam lingkungan kerja.
PENGGUNAAN ETIKA BAGI AKUNTAN
PROFESIONAL DALAM PRAKTIK PUBLIK
 Penunjukan profesional
 Konflik kepentingan

 Opini kedua – Second opinion

 Imbalan jasa dan bentuk-bentuk lain dari


remunerasi
 Jasa pemasaran profesional

 Hadiah dan sikap bersahabat

 Penjaminan aset-aset yang dimiliki klien

 Objektivitas – seluruh jasa


INDEPENDENSI – PENUGASAN AUDIT
DAN REVIU
 Independensi sebagaimana didiskusikan di dalam kode Etik
IESBA
 Dikumentasi atas independensi

 Periode penugasan

 Penerapan pendekatan kerangka konseptual terhadap


independensi
 Kepentingan keuangan

 Hubungan bisnis, keluarga, dan pribadi

 Ketentuan terkait jasa Non-Asurans untuk klien audit

 Imbalan jasa

 Kebijakan kompensasi dan evaluasi

 Hadiah dan sikap bersahabat

 Ligitasi aktual atau ligitasi yang terancam

 Persyaratan independensi untuk penugasan asurans yang


bukan merupakan penugasan audit atau review
PARA AKUNTAN PROFESIONAL DALAM
BISNIS
 Konflik- konflik yang potensial
 Section-section lain dari bagian C
PELAKSANAAN DARI KETENTUAN
ETIKA
Efektivitas dalam pelaksanaan standar-standar
etika beragam dari satu negara ke negara lain.
Auditor yang melanggar standar etika dapat
dibuat menjadi disiplin oleh UU atau organisasi
profesional. Dan sanksi yang dimaksud
beragam mulai dari teguran/peringatan sampai
denda

Anda mungkin juga menyukai