1. Oleum ricini (minyak jarak) merupakan trigliserida yang berkhasiat sebagai
laksansia. Di dalam usus halus, minyak ini mengalami hidrolisis dan menghasilkan asam risinoleat yang merangsang mukosa usus, sehingga mempercepat gerak peristaltiknya dan mengakibatkan pengeluaran isi usus dengan cepat. Efeknya timbul 1 sampai 6 jam setelah pemberian, berupa pengeluaran buang air besar berbentuk encer. Minyak jarak diperoleh dari biji tanaman jarak (ricinus communis) dan terdiri dari trigliserida asam lemak komposisi minyak jarak adalah sekitar 87% asam risinoleat, 7% asam oleat, 3% asam linoleat, 2% palmitat, dan 1% asam stearat dan asam dihydroxystearic dalam jumlah kecil. 2. Obat golongan adsorben dapat mengikat atau menyerap toksin, bakteri dan hasil metabolismenya, melapisi permukaan usus sehingga toksin dan mikroorganisme tidak dapat merusak serta menembus mukosa usus. Contoh obat golongan adsorben yaitu: kaolin, pektin, karbon aktif (norit), tabonal, magnesium aluminium silikat, dan sebagainya. 3. Antikolinergik (agen antikolinergik) adalah sekelompok zat yang menghambat aksi neurotransmitter asetilkolin (ACh) pada sinapsis di pusat dan sistem saraf tepi, dan secara umum persimpangan neuromuskuler. Agen ini menghambat impuls saraf parasimpatis dengan secara selektif memblokir pengikatan neurotransmitter asetilkolin ke reseptornya dalam sel saraf. Serabut saraf dari sistem parasimpatis bertanggung jawab atas gerakan tak disengaja dari otot polos yang salah satunya terdapat di saluran pencernaan.