Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA


PENGUKURAN LANGSUNG

Kelompok : A22 Tgl. Praktikum : 2 Desember 2015


Rimadilla Rizqy Hari Praktikum : Rabu
Linauliyamara
Nama : (14522157)
Dikumpulkan tgl. : 16 Desember 2015
Dewi Rahmawati
(14522208)
Kelas : A Yogyakarta, ............................. 2015
Perdana Suteja Putra
Asisten :
(E-102) Asisten
Kriteria Penilaian
Format Laporan : (max: 10)
Perhitungan : (max: 35)
Analisa : (max: 30)
Rekomendasi : (max: 25)
TOTAL : (Perdana Suteja Putra)

LABORATORIUM DESAIN SISTEM KERJA DAN ERGONOMI


JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2015
BAB VI
PENGUKURAN LANGSUNG

6.1. Tujuan Praktikum


1. Praktikan mampu mendefinisikan jenis pekerjaan yang dapat diukur dengan
menggunakan metode stopwatch dan work sampling.
2. Praktikan mampu menghitung waktu normal dan waktu baku suatu
pekerjaan dengan mengidentifikasi serta mengukur elemen-elemen
pekerjaannya.
3. Praktikan mampu menentukan jumlah siklus kerja dengan menghitung uji
kecukupan dan keseragaman data.
4. Praktikan mampu menentukan rating factor dengan menganalisa
performansi kerja operator.
5. Praktikan mampu menentukan allowance pekerja dengan menganalisa
keadaan dan lingkungan kerja operator saat bekerja.
6. Memperkenalkan kepada praktikan tentang metode sampling kerja sebagai
alat yang efektif menentukan kelonggaran (allowance time) yang diperlukan
dalam penetapan waktu baku.
7. Memotivasi praktikan agar dapat melaksakan kegiatan-kegiatan pengukuran
dan penelitian kerja khususnya dalam upaya meningkatkan efektifitas,
efisiensi, dan produktifitas kerja

6.2. Tugas Praktikum


1. Mengamati dan menganalisa aktivitas kerja pekerja/operator kemudian
menguraikan pekerjaan menjadi beberapa elemen kerja.
2. Melakukan uji kecukupan dan keseragaman data, menentukan rating
performansi, allowance dan menghitung waktu normal dan waktu standar.
3. Mengamati aktivitas pekerja/operator secara random dan menganalisa
elemen pekerjaan operator menurut job deskripsi pekerjaannya menjadi
produktif atau non produktif lalu membuat perhitungan waktu baku.
6.3. Output
6.3.1. Stopwatch
6.3.1.1.Deskripsi
Praktikum dilakukan dengan mengamati dan menganalisa
aktivitas kerja operator dengan menggunakan stopwatch. Berikut
merupakan biodata operator:

Nama : Dewi Rahmawati


Umur : 20 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Jenis Pekerjaan : Merakit terminal
Alat dan bahan : chassis atas, chassis bawah, baut, tembaga,
obeng, stopwatch.

Uraian pekerjaan yang dilakukan operator meliputi :


1. Elemen kerja 1 : Memasukan tembaga kedalam chassis
2. Elemen kerja 2 : Menyatukan chassis atas dan chassis bawah
3. Elemen kerja 3 : Membaut chassis

6.3.1.2.Data Pengamatan
Dari pengamatan yang telah dlakukan didapatwan waktu kerja
per elemen yaitu sebagai berikut:

Tabel 6.1 Tabel hasil pengamatan


Elemen Pengamatan ke- (detik)
kerja 1 2 3 4 5
00.05.30 00.07.43 00.08.59 00.08.57 00.09.49
1
00.05.30 00.22.88 00.40.02 00.58.83 01.20.71
00.04.31 00.02.50 00.02.92 00.04.58 00.06.69
2
00.09.61 00.25.39 00.42.94 01.03.42 01.27.40
00.05.84 00.06.05 00.07.33 00.07.80 00.06.62
3
00.15.45 00.31.43 00.50.27 01.11.22 01.34.02
Elemen Pengamatan ke- (detik)
kerja 6 7 8 9 10
00.11.58 00.07.84 00.14.78 00.09.15 00.06.34
1
01.45.60 02.05.35 02.33.39 02.51.57 03.09.58
00.04.04 00.03.15 00.02.10 00.03.34 00.04.30
2
01.49.64 02.08.50 02.35.49 02.54.91 03.13.88
00.07.87 00.10.11 00.06.93 00.08.33 00.07.39
3
01.57.51 02.18.61 02.42.42 03.03.24 03.21.27

Tabel 6.2 Tabel Rekapitulasi


Elemen Waktu RF Wn
(mean)
1 8,91 1,09 9,71
2 3,80 1,17 4,44
3 7,43 1,25 9,28
Waktu Normal 23,43
(Total)

6.3.1.3.Uji Kecukupan Data


Kecukupan data dapat dicari dengan rumus berikut:
N’ = ⌈ k / s √ N . Σ X 2−¿ ¿ ¿ ¿
Dimana:
k =Tingkat Keyakinan
karena tingkat keyakinan 95%,maka = 1,96 ≈ 2
s = derajat ketelitian 10%
Jika N’ ≤, data dianggap cukup, Jika N’ > N data tidak cukup (kurang)
dan perlu dilakukan penambahan data.

1. Elemen 1
N’ = ⌈ 2/0,1 √10(858,52)−¿ ¿ ¿ ¿
2
20 √(8585,2)−7933,46
= ⌈ ⌉
89,07
2
20 √ 651,70
= ⌈ ⌉
89,07
510,57 2
= ⌈ ⌉
89,07
= 32,86
Nilai N’ pada elemen pertama yaitu 32,86 sedangkan jumlah
pengamatan pada elemen pertama adalah 10 kali, sehingga nilai
N’>N yang artinya data tidak cukup (kurang).Dalam praktikum ini
data diasumsikan cukup.

2. Elemen 2
N’ = ⌈ 2/0,1 √10(159,38)−¿ ¿ ¿ ¿
2
20 √(1593,8)−1438,68
= ⌈ ⌉
37,93
2
20 √ 155,16
= ⌈ ⌉
37,93
249,13 2
= ⌈ ⌉
37,93
= 43,14
Nilai N’ pada elemen kedua yaitu 43,14 sedangkan jumlah
pengamatan pada elemen pertama adalah 10 kali, sehingga nilai N’
> N yang artinya data tidak cukup (kurang). Dalam praktikum ini
data diasumsikan cukup.

3. Elemen 3
N’ = ⌈ 2/0,1 √10(565,28)−¿ ¿ ¿ ¿
2
20 √(5652,8)−5516,03
= ⌈ ⌉
74,27
2
20 136,73
= ⌈ √ ⌉
74,27
233,86 2
= ⌈ ⌉
74,27
= 9,92
Nilai N’ pada elemen pertama yaitu 9,92 sedangkan jumlah
pengamatan pada elemen pertama adalah 10 kali, sehingga nilai N’
< N yang artinya data dianggap cukup.

6.3.1.4.Uji Keseragaman Data


Keseragaman data dapat ditentukan dengan mencari batas atas
dan batas bawah dari data yang ada. Batasan tersebut dapat dicari
dengan rumus berikut:

UCL/UCL = X́ ±kσ
Dimana:
X́ = rata – rata waktu elemen kerja
σ = standar deviasi
n = jumlah pengamatan

1. Elemen 1

∑ (X − X́ )2
σ=
√ N−1
58,58
σ=
√ 9
σ =√ 6,51
σ =2,55

UCL = X́ + ¿kσ
= 8,91+¿2(2,55)
= 8,91+¿5,10
= 14,01detik

LCL = X́ −¿kσ
= 8,91−¿2(2,55)
= 8,91−¿5,10
= 3,81detik
Berdasarkan uji keseragaman data didapatkan UCL sebesar
14,01 dan LCL sebesar 3,81. Grafik keseragaman data adalah
sebagai berikut.
Grafik 6.1 Pengamatan elemen kerja 1
20
15
10
5
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Pengamatan Elemen 1 UCL


LCL

Berdasarkan grafik diatas, terdapat satu data pada elemen kerja


1 yang diluar range antara UCL dan LCL yaitu pada pengamatan
ke 8. Sehingga data tersebut dikatakan tidak seragam.

2. Elemen 2

∑ (X − X́ )2
σ=
√ N−1
15,52
σ=
√ 9
σ =√ 1,72
σ =1,31

UCL = X́ + ¿kσ
= 3,79+¿2(1,31)
= 3,79+¿2,62
= 6,42detik

LCL = X́ −¿kσ
= 3,79−¿2(1,31)
= 3,79−¿2,62
= 1,17 detik
Berdasarkan uji keseragaman data didapatkan UCL sebesar
6,42 dan LCL sebesar 1,17. Grafik keseragaman data adalah
sebagai berikut.
8
Grafik 6.2 Pengamatan elemen kerja 2
7
6
5
4
3
2
1
0
1 2 3 4 5 Elemen
Pengamatan 6 1 7 UCL8 9 10
LCL

Berdasarkan grafik diatas, terdapat satu data pada elemen kerja


2 yang diluar range antara UCL dan LCL yaitu pada pengamatan
ke 5. Sehingga data dikatakan tidak seragam.

3. Elemen 3

∑ (X − X́ )2
σ=
√ N−1
13,67
σ=
√ 9
σ =√ 1,52
σ =1,23

UCL = X́ + ¿kσ
= 7,43+¿2(1,23)
= 7,43+¿2,46
= 9,89 detik

LCL = X́ −¿kσ
= 7,43−¿2(1,23)
= 7,43−¿2,46
= 4,96 detik
Berdasarkan uji keseragaman data didapatkan UCL sebesar
9,89 dan LCL sebesar 4,96. Grafik keseragaman data adalah
sebagai berikut.
Grafik 6.3 Pengamatan elemen kerja 3
12
10
8
6
4
2
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Pengamatan Elemen 1 UCL


LCL

Berdasarkan grafik diatas, terdapat satu data pada elemen kerja


3 yang diluar range antara UCL dan LCL yaitu pada pengamatan
ke 7. Sehingga data tersebut dikatakan tidak seragam.

6.3.1.5.Rating Factor
1. Elemen 1
Waktu rata-rata yang diukur terhadap elemen kerja 1 adalah
8,91 detik dan Rating Performance operator adalah memenuhi
klasifikasi berikut:
- Fair Skill (E1) : - 0,05
- Good Effort (C1) : + 0,05
- Ideal Condition (A) : +0,06
- Excelent Consistency (B) : +0,03 +
: + 0,09
1+ 0,09 = 1,09
Rating factor ini adalah salah satu syarat yang digunakan untuk
menghitung waktu normal dari pekerjaan operator. Adapun rincian
nilai rating factor elemen kerja 1 yaitu memasukan tembaga
kedalam chassis, adalah sebagai berikut:
a. Skill (-0,05)
Nilai ini dipilih karena dilihat dari cara kerja operator yang
tampak terlatih tetapi belum cukup baik, terlihat adanya
perencanaan sebelum melakukan gerakan, mengetahui apa
yang dilakukan dan harus dilakukan tetapi tampak selalu tidak
yakin.
b. Effort (+0,05)
Nilai ini dipilih karena dilihat dari operator yang tidak banyak
menganggur, bahkan kadang–kadang tidak ada, penuh
perhatian pada pekerjaan,kecepatannya baik dan dapat
dipertahankan sepanjang hari dan tempat kerjanya diatur
dengan baik dan rapi.
c. Condition (+0,06)
Nilai ini dipilih karena operator berada dalam kondisi yang
sangat sehat dalam melakukan pekerjaannya.
d. Consistency (+0,03)
Nilai ini dipilih karena operator memiliki konsistensi kerja
yang sangat baik dalam melakukan pekerjaannya.

2. Elemen 2
Waktu rata-ratayang diukur terhadap elemen kerja 2 adalah 3,79
detik dan Rating Performance operator adalah memenuhi
klasifikasi berikut:
- Good Skill (C2) : +0,03
- Good Effort (C1) : + 0,05
- Ideal Condition (A) : +0,06
- Excelent Consistency (B) : +0,03+
: + 0,17
1+ 0,17 = 1,17
Adapun rincian nilai rating factor elemen kerja 2 yaitu
menyatukan chassis atas dan chassis bawah, adalah sebagai
berikut:
a. Skill (+0,03)
Nilai ini dipilih karena dilihat dari cara kerja operator yang
bekerjanya tampak lebih baik dari pada kebanyakan pekerjaan
pada umumnya, tampak jelas sebagai pekerja yang cakap,
tiada keragu–raguan, bekerjanya stabil, gerakan–gerakannya
terkoordinasi dengan baik.
b. Effort (+0,05)
Nilai ini dipilih karena dilihat dari operator yang tidak banyak
menganggur, bahkan kadang–kadang tidak ada, penuh
perhatian pada pekerjaan,kecepatannya baik dan dapat
dipertahankan sepanjang hari dan tempat kerjanya diatur
dengan baik dan rapi.
c. Condition (+0,06)
Nilai ini dipilih karena operator berada dalam kondisi yang
sangat sehat dalam melakukan pekerjaannya.
d. Consistency (+0,03)
Nilai ini dipilih karena operator memiliki konsistensi kerja
yang sangat baik dalam melakukan pekerjaannya.

3. Elemen 3
Waktu rata-ratayang diukur terhadap elemen kerja 3 adalah 7,43
detik dan Rating Performance operator adalah memenuhi
klasifikasi berikut:
- Excelent Skill (B2) : +0,08
- Excelent Effort (B2) : + 0,08
- Ideal Condition (A) : +0,06
- Excelent Consistency (B) : +0,03 +
: + 0,25
1+ 0,25 = 1,25
Adapun rincian nilai rating factor elemen kerja 3 yaitu
membaut chassis, adalah sebagai berikut:
a. Skill (+0,08)
Nilai ini dipilih karena dilihat dari cara kerja operator yang percaya
diri, tampak cocok dengan pekerjaannya, terlihat telah terlatih baik,
menggunakan peralatan dengan baik, bekerjanya cepat tetapi halus,
bekerja berirama dan terkoordinasi.

b. Effort (+0,08)
Nilai ini dipilih karena dilihat dari kecepatan kerjannya yang
tinggi, gerakan–gerakan lebih ekonomis daripada operator–
operator biasa, penuh perhatian pada pekerjaannya, bekerja
sitematis, karena lancarnya, perpindahan dari satu element
keelemen lainnya tidak terlihat.
c. Condition (+0,06)
Nilai ini dipilih karena operator berada dalam kondisi yang sangat
sehat dalam melakukan pekerjaannya.
d. Consistency (+0,03)
Nilai ini dipilih karena operator memiliki konsistensi kerja yang
sangat baik dalam melakukan pekerjaannya.

6.3.1.6.Waktu Normal
Waktu normal merupakan waktu yang diperlukan untuk merakit 1
produk, yang mana data perhitungan waktunya diambil dari data
mentah yang didapat dari percobaan. Waktu normal dapat dicari
dengan cara berikut:

Waktu Normal=Rerata waktu elemen kerja× Rating Factor

1. Elemen 1
Waktu Normal Elemen 1=8,91× 1,09=9,71detik
2. Elemen 2
Waktu Normal Elemen 2=3,79× 1,17=4,43 detik
3. Elemen 3
Waktu Normal Elemen 3=7,43 ×1,25=9,28 detik

6.3.1.7.Allowance
Allowance ini adalah salah satu syarat yang digunakan untuk
menghitung waktu standart dari pekerjaan operator. Pemberian skor
Allowance (kelonggaran) dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 6.3 Tabel Skor Allowance


Klasifikasi Score (%)
Tenaga yang Dikeluarkan 0,5
Sikap Kerja 0,7
Gerakan Kerja 0
Kelelahan Mata 6
Kebutuhan Pribadi 2
Total 12

Pada pengamatan ini allowance yang didapatkan adalah sebesar


12% Adapun rincian nilai allowancenya adalah sebagai berikut:
a. Tenaga yang dikeluarkan (0,5%)
Pada pengamatan ini, tenaga yang dikeluarkan operator saat
bekerja tidak besar. Pekerjaan dilakukan dengan duduk dan
menggunakan meja. Tidak ada beban karena hanya menggunakan
alat obeng saja.
b. Sikap Kerja (0,7%)
Sikap kerja operator yang baik akan mempengaruhi daya tahan
atau kemampuannya dalam bekerja. Pada pengamatan ini, operator
duduk dan hanya melakukan pekerjaan ringan.
c. Gerakan Kerja (0%)
Gerakan operator pada pengamatan ini adalah normal karena hanya
melakukan perakitan terminal, sehingga gerakan kerja operator ini
tidak diberikan allowance.
d. Kelelahan Mata (6,0%)
Pada pengamatan ini, operator bekerja dalam pandangan yang
tidak selalu terus menerus focus, tetapi harus teliti ketika
merangkai terminal.
e. Kebutuhan Pribadi (2%)
Pada pengamatan ini, operator bekerja harus selesai dalam satu
periode. Mendapatkan kelonggaran hanya untuk sekedar istirahat
sementara namun tidak dapat kelonggaran untuk melakukan hal
lain seperti ke kamar kecil atau istirahat makan.
6.3.1.8.Waktu Standar
Waktu standar merupakan waktu yang diperlukan oleh operator
yang terampil rata-rata, bekerja pada kecepatan normal, untuk
melakukan satu tugas tertentu menggunakan metode yang ditentukan.
[ CITATION Sal01 \l 1057 ]
100
Waktu Standar=Waktu Normal×
100−Allowance

1. Elemen 1
100
Waktu Standar Elemen1 =9,71×
100−12
100
¿ 9,71 ×
88
¿ 9,71 ×1,14
¿ 11,07 detik /unit
2. Elemen 2
100
Waktu Sta ndar Elemen 2=4,44 ×
100−12
100
¿ 4,44 ×
88
¿ 4,44 × 1,14
¿ 5,06 detik /unit
3. Elemen 3
100
Waktu Standar Elemen3 =9,28 ×
100−12
100
¿ 9,28 ×
88
¿ 9,28 ×1,14
¿ 10,58 detik /unit

Dari perhitungan diatas berarti dalam menyelesaikan satu kali


elemen kerja 1 dibutuhkan waktu selama 11,07 detik, elemen kerja 2
dibutuhkan waktu selama 5,06 detik, dan elemen kerja 3 dibutuhkan
waktu selama 10,58 detik,
6.3.2. Worksampling
6.3.2.1.Deskripsi
Pengamatan dilakukan pada hari Sabtu dan Minggu, 12 – 13
Desember 2015. Berikut merupakan biodata operator yang diamati:
Nama Operator : Ariyanti Nurningsih
Umur : 28 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat Penelitian : New Hotel Lilik
Posisi : Resepsionis
Job Deskripsi : Mengoperasikan Komputer (Elemen kerja 1)
Melayani Pengunjung (Elemen kerja 2)
Mengangkat Telepon (Elemen kerja 3)
Menulis informasi (Elemen kerja 4)

Waktu kunjungan ditentukan dengan membagi satu hari kerja ke


satu satuan waktu yang ditentukan dengan bilangan random. Bilangan
random yang digunakan diolah menggunakan Mocrosoft Excel.

Jumlah Jam Kerja : 8 jam


Jam Mulai Bekerja : 08.00
Interval Waktu : 5 menit
Jumlah Pengamatan : 12 x 8 = 96 x 2/3 = 64 kali

6.3.2.2.Data Operator
a. Hari Pertama
Tabel 6.4 Hasil Pengamatan Hari Pertama
Angka Wakt Elemen Kerja
No Idle Produktif
Random u 1 2 3 4
1 0 08.00  
2 2 08.10  
3 3 08.15  
4 5 08.25   
Angka Wakt Elemen Kerja
No Idle Produktif
Random u 1 2 3 4
5 6 08.30  
6 8 08.40 
7 9 08.45 
8 10 08.50  
9 11 08.55  
10 12 09.00  
11 14 09.10 
12 15 09.15  
13 16 09.20  
14 17 09.25  
15 18 09.30  
16 19 09.35  
17 20 09.40  
18 21 09.45  
19 22 09.50 
20 23 09.55 
21 25 10.05  
22 27 10.15  
23 28 10.20   
24 29 10.25  
25 30 10.30 
26 31 10.35  
27 32 10.40  
28 33 10.45 
29 35 10.55  
30 36 11.00 
31 37 11.05  
32 38 11.10  
33 41 11.25   
34 42 11.30  
Angka Wakt Elemen Kerja
No Idle Produktif
Random u 1 2 3 4
35 43 11.35  
36 44 11.40 
37 45 11.45  
38 46 11.50 
39 48 12.00 
40 60 13.00 
41 61 13.05  
42 62 13.10  
43 63 13.15   
44 64 13.20  
45 67 13.35  
46 68 13.40 
47 69 13.45  
48 71 13.55 
49 72. 14.00 
50 73 14.05  
51 74 14.10  
52 75 14.15  
53 77 14.25  
54 78 14.30   
55 80 14.40  
56 81 14.45 
57 82 14.50 
58 83 14.55  
59 85 15.05  
60 86 15.10  
61 87 15.15 
62 89 15.20  
63 91 15.35  
64 92 15.40  
b. Hari Kedua
Tabel 6.5 Hasil Pengamatan Hari Kedua
Angka Wakt Elemen Kerja
No Idle Produktif
Random u 1 2 3 4
1 0 08.00 √ √
2 2 08.10 √ √
3 3 08.15 √ √
4 5 08.25 √ √
5 6 08.30 √
6 8 08.40 √ √
7 9 08.45 √ √
8 10 08.50 √ √
9 11 08.55 √
10 09.00 √ √
12
11 14 09.10 √ √
12 15 09.15 √ √
13 16 09.20 √ √
14 17 09.25 √ √
15 18 09.30 √
16 19 09.35 √ √
17 20 09.40 √ √
18 21 09.45 √ √
19 22 09.50 √ √
20 23 09.55 √ √
21 25 10.05 √ √
22 27 10.15 √ √
23 28 10.20 √ √
24 29 10.25 √ √
25 30 10.30 √ √
26 31 10.35 √
27 32 10.40 √ √
Angka Wakt Elemen Kerja
No Idle Produktif
Random u 1 2 3 4
28 33 10.45 √ √
29 35 10.55 √
30 36 11.00 √ √
31 37 11.05 √ √
32 38 11.10 √ √
33 41 11.25 √ √
34 42 11.30 √ √
35 43 11.35 √ √
36 44 11.40 √ √
37 45 11.45 √
38 46 11.50 √ √
39 48 12.00 √ √
40 60 13.00 √
41 61 13.05 √ √
42 62 13.10 √ √
43 63 13.15 √ √
44 64 13.20 √ √
45 67 13.35 √ √
46 68 13.40 √
47 69 13.45 √ √ √
48 71 13.55 √
49 72. 14.00 √ √
50 73 14.05 √ √
51 74 14.10 √ √
52 75 14.15 √ √
53 77 14.25 √ √
54 78 14.30 √ √
55 80 14.40 √ √
56 81 14.45 √ √
Angka Wakt Elemen Kerja
No Idle Produktif
Random u 1 2 3 4
57 82 14.50 √ √
58 83 14.55 √
59 85 15.05 √ √
60 86 15.10 √ √
61 87 15.15 √ √
62 89 15.20 √
63 91 15.35 √ √
64 92 15.40 √

6.3.2.3.Data Rekapitulasi
Tabel 6.6 Data Rekapitulasi
Pengamatan
Jumlah
Hari Pertama Hari Kedua
Produktif 46 52 98
Idle 18 12 30
Jumlah Pengamatan 64 64 128
Output 16 22 43

6.3.2.4.Pengolahan Data
6.3.2.4.1. Uji Kecukupan data
'k 2 (1−p)
N=
s2 p
Dimana:
k = Tingkat Keyakinan
karena tingkat keyakinan 95%,maka = 1,96 ≈ 2
p = prosentasi kejadian yang diamati (prosentasi idle/produktif)
dalam angka desimal
s = derajat ketelitian 10%
Jika N’≤, data dianggap cukup, Jika N’> N data tidak cukup
(kurang) dan perlu dilakukan penambahan data.
a. Hari pertama
idle1
p1=
produktif 1
18
¿ =0 ,391 3
46
k 2 (1− p)
N ' 1=
s2 p
22( 1 – 0,3913)
¿
0,12 (0,3913)
2,4348
¿
0,003913
¿ 622,234 (N ' > N )

b. Hari kedua
idle2
p2=
produktif 2
12
¿ =0,230 8
52
' k 2 (1− p)
N 2=
s2 p
22( 1−0,2308)
¿
0,12 (0,2308)
3,0768
¿
0,00 2308
¿ 1333,10(N ' > N )

6.3.2.4.2. Uji Keseragaman data


a. Hari Pertama
p1 (1− p1 )
BKA 1= p1+ 3
√ n
0,3913 (1−0,3913)
¿ 0,3913+3
√ 64
¿ 0,3913+0,18 30
¿ 0 , 5753
p1 (1− p1 )
BKB1= p1 −3
√ n
0,3913(1−0,3913)
¿ 0,3913−3
√ 64
¿ 0,3913−0,1830
¿ 0 , 2083

Berdasarkan uji keseragaman data didapatkan BKA


sebesar 0,7826 dan BKB sebesar 0,2432. Grafik
keseragaman data adalah sebagai berikut.

Grafik 6.4 Pengamatan hari pertama


0.7
0.6
0.5 BKA
0.4 p
0.3 BKB
0.2
0.1
0
8 16 24 32 40 48 56 64

b. Hari Kedua
p2 (1− p2 )
BKA 2= p1+ 3
√ n
0,2308(1−0,2308)
¿ 0,2308+3
√ 64
¿ 0,2308+0,1580
¿ 0,3888
p2 (1− p2 )
BKB2= p 2−3
√ n
0,2308(1−0,2308)
¿ 0,2308−3
√ 64
¿ 0,2308−0,1580
BK B2=0,0728

Berdasarkan uji keseragaman data didapatkan BKA


sebesar 0,3888 dan BKB sebesar 0,0728. Grafik
keseragaman data adalah sebagai berikut.
Grafik 6.5 Pengamatan hari kedua
0.5
0.4 BKA
0.3 p
0.2 BKB

0.1
0
8 16 24 32 40 48 56 64

6.3.2.4.3. Tingkat produktifitas


a. Hari Pertama
Produktif 1
performance 1= × 100 %
Jumlah Pengamatan1
46
¿ ×100 %
64
¿ 71,875 %

b. Hari Kedua
Produktif 2
performance 2= × 100 %
Jumlah Pengamatan2
52
¿ × 100 %
64
¿ 81,25 %

6.3.2.4.4. Ratio Delay


a. Hari Pertama
%idle1
ratio delay 1=
%produktif 1
(100−71,875 ) %
¿
71,875 %
28,125
ratio delay 1=
71,875
¿ 0,39

b. Hari Kedua
%idle2
ratio delay 2=
%produktif 2
(100−81,25 ) %
¿
81,25 %
18,75 %
¿
81,25 %
¿ 0,23

6.3.2.4.5. Rating Factor


a. Hari Pertama
Tabel 6.7 Rating Factor Hari Pertama

Klasifikasi Tingkat Kode Score


Skill Good C1 0,06
Effort Good C1 0,05
Condition Fair E -0,03
Consistenc
Average D 0
y
0,08
Total RF
1,08

b. Hari Kedua
Tabel 6.8 Rating Factor Hari Kedua

Klasifikasi Tingkat Kode Score


Skill Good C1 0,06
Effort Good C1 0,05
Condition Average D 0
Consistenc
Average D 0
y
0,11
Total RF
1,11

6.3.2.4.6. Allowance
a. Hari Pertama
Tabel 6.9 Allowance Hari Pertama
Klasifikasi Score
Tenaga yang Dikeluarkan 6
Sikap Kerja 1
Gerakan Kerja 0
Kelelahan Mata 1
Keadaan Temperatur 3
Keadaan Atmosfer 1
Keadaan Lingkungan 0
Kebutuhan Pribadi 3
Total 15

b. Hari Kedua
Tabel 6.10 Allowance Hari Kedua
Klasifikasi Score
Tenaga yang Dikeluarkan 7
Sikap Kerja 1
Gerakan Kerja 0
Kelelahan Mata 1
Keadaan Temperatur 5
Keadaan Atmosfer 1
Keadaan Lingkungan 0
Kebutuhan Pribadi 3
Total 18

6.3.2.4.7. Penentuan Waktu Baku


1. Waktu normal
a. Hari Pertama
waktu pengukuran +%work activity+ RF (% )
WN 1=
total produk yang dihasilkan
( 7 × 60 ) +0,71875+1,08
WN 1=
16
421,79875
¿
16
¿ 26,36 menit / pelanggan

b. Hari Kedua
waktu pengukuran +%work activity+ RF(% )
WN 2=
output
(7 × 60 ) +0,8125+1,11
¿
22
421,9225
¿
22
¿ 19,18 menit / pelanggan

2. Waktu Standar
a. Hari Pertama
100
WS 1=WN 1 ×
100− All
100
¿ 26,36 ×
100−15
¿ 26,36 ×1,176
¿ 31,01 menit/ pelanggan

b. Hari Kedua
100
WS 2=WN 2 ×
100− All
100
¿ 19,18 ×
100−18
¿ 19,18 ×1,219
¿ 23,39 menit / pelanggan

3. Waktu Baku
a. Hari Pertama
WB 1=WS 1 ×Output 1
¿ 31,01× 16
WB 1=496,16 menit

b. Hari Kedua
WB 2=WS 2 ×Output 2
¿ 23,39 ×22
¿ 514,58 menit

6.3.2.5.Analisi Data
6.3.2.5.1. Analisis Uji Kecukupan Data
Nilai N’ pada pengamatan hari pertama yaitu 622,234
sedangkan jumlah pengamatan yang dilakukan adalah 64 kali.
Nilai N’ > N yang artinya data tidak cukup (kurang). Begitu juga
dengan pengamatan pada hari kedua dimana nilai N’ > N yaitu
1333,10. data hari kedua dinyatakan tidak cukup. Namun dalam
praktikum data diasumsikan cukup, sehingga tidak perlu
melakukan pengamatan lagi.

6.3.2.5.2. Analisis Uji Keseragaman Data


Berdasarkan grafik keseragaman data, harga p pada hari
pertama. berada pada batas-batas kontrol, maka semua hatga
tersebut dapat digunakan untuk menghitung banyaknya
pengamatan yang dilakukan. Begitu juga dengan hari kedua,
sehingga tidak perlu ada data yang dibuang karena sistem sebab
semua sudah sama atau seragam baik hari pertama maupun hari
kedua.

6.3.2.5.3. Analisis Tingkat produktifitas


Tingkat produktifitas atau performance level merupakan
persentase kegiatan produktif. Nilai ini digunakan untuk mencari
uji kecukupan data.
Berdasarkan perhitungan pada pengamatan hari pertama,
kegiatan yang produktif sebesar 46 sehingga didapatkan nilai
sebesar 71,875%. Hal ini menunjukkan bahwa selama dilakukan
pengamatan operator berada dalam kondisi yang cukup produktif.
Meski begitu masih diperlukan usaha–usaha oleh operator agar
bisa lebih meningkatkan produktivitas pekerjaannya.
Sedangkan ketika pengamatan hari kedua didapatkan
kegiatan yang produktif sebesar 52. Hal tersebut lebih besar dari
pada hari pertama yang menyebabkan nilai performance nya
meningkat menjadi 81,25. Hal ini menandakan bahwa sebagaian
besar usaha yang dilakukan merupakan kegiatan produktif.
6.3.2.5.4. Analisis Ratio Delay
Ratio delay didapatkan dari persentasi idle dibagi persentasi
produktif. Dari hasil perhitungan didapatkan nilai ratio delay 0,39
untuk hari pertama dan 0,23 untuk hari kedua. Semakin kecil rstio
delay maka akan semakin baik karena tingkat produktifnya lebih
tinggi daripada tingkat idle/menganggurnya. Dapat diketahui
bahwa ratio delay hari kedua lebih kecil daripada ratio delay hari
kedua. Hal tersebut dikarenakan pada hari kedua operator lebih
produktif daripada di hari pertama. Cuaca yang cerah dan
keadaan yang tidak terlalu bising membuat operator dapat lebih
beronsentrasi dan bersemangat.

6.3.2.5.5. Analisis Rating Factor


Dari pengamatan hari pertama didapatkan rating factor untuk
skill adalah Good dengan kode C1. Hal ini dikarenakan operator
yang bekerja secara stabil, tampak jelas dan cakap baik ketika
melayani pengunjung yang datang maupun ketika menerima
telepon. Operator juga tampak cekatan ketika mengoperasikan
komputer. Kemampuan operator tidak jauh berbeda dengan
ketika hari kedua, sehingga nilai rating faktor yang diberikan
pada hari kedua sama yaitu Good.
Untuk effort, dipilih kategori Good dengan tingkat C1, baik
hari pertama maupun hari kedua. Hal ini dikarenakan operator
bekerja secara berirama, kecepatannya baik dan stabil hingga
pengamatan selesai. Begitu juga dalam menjaga kerapian tempat
kerja. Ia mengatur tempat kerja dengan baik dan rapi.
Pada hari pertama klasifkasi condition termasuk kedalam
kategori Fair (E) dengan nilai -0,03. Pintu masuk yang selalu
dibuka membuat debu-debu kendaraan dapat dengan mudah
masuk kedalam hotel, sedikit bising karena kendaraan yang
berlalu lalang di depan hotel. hal tersebut dapat menyebabkan
terpecahnya konsentrasi bekerja. Operator dalam keadaan sehat
namun karena mendung sejak pagi dan hujan ketika siang hingga
sore hari membuat atmosfer kurang baik dan dapat membuat
semangat bekerja berkurang.
Sedangkan untuk hari kedua keadaan lebih baik karena cuaca
cerah dan operator tampak lebih bersemangat daripada hari
sebelumnya, meskipun faktor lain tetap tidak dapat dihindari.
maka dari itu diberikan nilai condition untuk hari kedua masuk
dalam tingkat Average sebesar 0.
Selanjutnya adalah factor consistency, atau konsistensi
terhadap waktu penyelesaian serta metode yang digunakan
mempunyai tingkat average dengan nilai 0. Hal ini disebabkan
pekerjaan kurang disusun sedemikian rupa, operator juga sering
lupa dengan beberapa hal seperti jumlah kamar atau harga
sehingga harus bertanya dengan pekerja lain.

6.3.2.5.6. Analisis Allowance


Kelonggaran diberikan untuk tiga hal yaitu untuk kebutuhan
pribadi, menghilangkan rasa lelah, dan hambatan yang tidak
dapat dihindarkan. Karenanya sesuai pengukuran dan setelah
mendapatkan waktu normal, kelonggaran perlu ditambahkan.
[ CITATION Bar80 \l 1057 ]
Resepsionis merupakan salah satu pekerjaan yang ringan
namun membutuhkan konsentrasi dan ketelitan yang tinggi. maka
dari itu diperlukan kelonggaran agar dapat mengurangi beban
kerja operator. Ada delapan faktor utama sertaa satu faktor
tambahan dalam pemberian kelonggaran.
Faktor pertama adalah tenaga yang dikeluarkan. Untuk faktor
ini diberikan skor sebesar 6 untuk hari pertama dan 7 untuk hari
kedua. Hal ini berdasarkan pekerjaan operator yang sangat ringan
dan dilakukan dengan posisi berdiri. Perbedaan antara skor hari
pertama dan kedua dikarenakan pada hari kedua operator lebih
produktif dari pada hari pertama, ia melayani lebih banyak
pengunjung ketika jam kerja.
Faktor selanjutnya adalah sikap kerja, secara garis besar
operator melakukan pekerjaan dengan posisi berdiri dan
kelonggaran yang diberikan adalah 1. Skor yang diberikan kecil
karena beberapa pekerjaan juga dapat dilakukan dengan posisi
duduk seperti mengoperasikan komputer, menulis, dan
mengangkat telepon. Hari pertama maupun hari kedua
mendapatkan skor yang sama karena kegiatan yang dilakukan
relatif sama.
Untuk faktor gerakan kerja yang dilakukan adalah normal
dan tidak terbatas, maka diberikan kelonggaran sebesar 0% baik
hari pertama maupun hari kedua. Begitu juga untuk kelonggaran
kelelahan mata mendapatkan nilai 1% karena pandangan
terputus-putus dan pencahayaan yang ada baik. Kelelahan mata
dapat terjadi ketika terlalu lama mengoperasikan komputer.
Kedaan temperatur tempat kerja hari pertama termasuk
sedang dengan nilai 3% karena pagi hari mendung dan mulai
siang hari hujan. Hal tersebut dapat mempengaruhi produktifitas
operator secara tidak langsung karena dapat menurunkan
semangat bekerja. Pada hari kedua cuaca cerah namun terkadang
suhu sering berubah menjadi lebih panas terutama ketika siang
hari, maka dari itu diberikan kelonggaran sebesar 5%.
Sedangkan faktor keadaan atmosfer diberikan nilai 1% baik
utuk hari pertama maupun hari kedua. Pintu masuk yang selalu
dibuka membuat debu-debu kendaraan dapat dengan mudah
masuk kedalam hotel, selain itu suara bising dari kendaraan yang
berlalu lalang di depan hotel dapat menyebabkan konsentrasi
kurang. Ruang lobby yang sempit juga mempengaruhi
kenyamanan baik bagi operator maupun pengunjung yang datang.
Faktor selanjutnya adalah keadaan lingkungan yang baik,
meskipun semput dan sedikit bising namun tempat kerja bersih ,
sehat dan rapi. Skor yang diberikan sebesar 0%, baik hari pertama
maupun hari kedua sama. Faktor terakhir adalah kebutuhan
pribadi, mengingat waktu yang lama maka faktor ini perlu
diberikan. Nilai yang diberikan sebesar 3%.

6.3.2.5.7. Analisis Penentuan Waktu Baku


Menurut Salvendy [CITATION Sal01 \n \t \l 1057 ] waktu
baku adalah waktu yang diperlukan oleh operator yang memiliki
keterampilan rata-rata, kecepatan bekerjanya normal, dalam
melakukan tugas tertentu menggunakan metode yang ditentukan.
Didalamnya sudah termasuk ‘allowance’ yang tepat untuk
memungkinkan orang untuk pulih dari kelelahan dan, bila perlu
waktu tambahan untuk menutupi elemen kontingen yang
mungkin terjadi.
Pada penentuan waktu baku, terlebih dahulu ditentukan
waktu normal dan waktu standart operator. Sebelumnya telah
ditentukan rating factor untuk menghitung waktu normal operator
dan allowance untuk menghitung waktu standart operator.
Sehingga didapatkan hasil waktu baku untuk hari pertama yaitu
496,16 menit sedangkan untuk hari kedua yaitu 514,58 menit.

6.3.2.6. Kesimpulan
1. Jenis pekerjaan yang dapat diukur dengan menggunakan metode
stopwatch merupakan pekerjaan yang berlangsung singkat dan
berulang-ulang. Sedangkan metode work sampling biasa
digunakan untuk mengukur waktu kerja dan waktu menganggur
dari suatu pekerjaan. Work sampling digunakan dalam upaya
meningkatkan efektifitas, efisiensi, dan produktifitas kerja.
2. Pengamatan dengan metode stopwatch menghasilkan waktu
normal untuk elemen kerja 1, 2, dan 3 masing – masing adalah
9,71 detik/unit, 4,43 detik/unit, dan 9,28 detik/unit. sedangkan
untuk waktu baku adalah 11,07 detik, 5,06 detik, dan 10,58 detik.
3. Pengamatan dengan metode work sampling menghasilkan waktu
normal untuk hari pertama dan kedua masing – masing adalah
26,36 menit/pengunjung dan 19,18 menit/pengunjung. Sedangkan
untuk waktu baku adalah 496,16 menit dan 514,58 menit.
4. Pada perhitungan kecukupan data pengamatan dengan metode
stopwatch didapatkan bahwa data pada elemen kerja 1 dan 2 tidak
cukup karena nila N’>N, sedangkan pada elemen 3 data dinyatakan
cukup karena nilai N’<N. Pada uji keseragaman data di masing –
masing elemen terdapat satu data yang tidak seragam.
5. Pada perhitungan kecukupan data pengamatan dengan metode
work sampling didapatkan bahwa data pada hari pertama dan hari
kedua tidak cukup karena nila N’ > N, namun diasumsikan data
cukup sehingga tidak perlu melakukan pengamatan lagi.
Sedangkan dalam uji keseragaman data, baik harga p pada hari
pertama maupun hari kedua berada pada batas-batas kontrol,
sehingga tidak perlu ada data yang dibuang karena sistem sebab
semua sudah sama atau seragam .
6. Rating factor dapat digunakan untuk menganalisis performasi kerja
operator. Berdasarkan hasil pengamatan stopwatch , rating factor
untuk elemen 1 adalah 1,09, elemen 2 adalah 1,17, dan elemen 3
1,25. Sedangkan pada pengamatan work sampling, rating factor
untuk hari pertama adalah 1,08 dan hari kedua 1,11.
7. Nilai allowance operator pada pengukuran kerja dengan metode
stopwatch adalah 12. Nilai allowance pada pengukuran kerja
dengan metode work sampling hari pertama ialah 15 sedangkan
hari kedua 18. Perbedaan nilai allowance pada pengukuran work
sampling dikarenakan jumlah tenaga yang dikeluarkan pada hari
kedua lebih besar dari pada hari pertama serta tempeatur yang ada
lebih tinggi.
DAFTAR PUSTAKA

Barnes, R. M. (1980). Motion and Time Study. Design and Measurement of Work.
Wiley.

Ergonomi, L. D. (2015). Modul 6 Pengukuran Kerja Langsung. Yogyakarta: Jurusan


Teknik Industri Universitas Islam Indonesia.

Salvendy, G. (2001). Handbook of Industrial Engineering: Technology and


Operations Management. Hoboken, NJ: John Wiley & Sons.
Lampiran Lembar Pengamatan

Anda mungkin juga menyukai