Oleh :
FAUZIZAH AMIMY
NIM : P27820417014
Oleh :
FAUZIZAH AMIMY
NIM : P27820417014
i
PERSETUJUAN
PROPOSAL
STUDI KASUS TINGKAT PENGETAHUAN CAREGIVER TENTANG
PERAWATAN LUKA PADA PASIEN DM TIPE 2
DI PUSKESMAS WONOAYU
Oleh :
FAUZIZAH AMIMY
NIM : P27820417014
TELAH DISETUJUI
PADA TANGGAL....................
Oleh:
Pembimbing
Pembimbing Pendamping
Mengetahui,
Ketua Program Studi D3 Keperawatan Sidoarjo
ii
PENGESAHAN
KARYA TULIS ILMIAH
STUDI KASUS TINGKAT PENGETAHUAN CAREGIVER TENTANG
PERAWATAN LUKA PADA PASIEN DM TIPE 2
DI PUSKESMAS WONOAYU
Oleh :
FAUZIZAH AMIMY
NIM : P27820417014
Telah Diuji
Mengetahui,
Ketua Program Studi D3 Keperawatan Sidoarjo
iii
KATA PENGANTAR
iv
Demikian Proposal Ini Peneliti Buat. Peneliti menyadari proposal
ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu peneliti berharap
bimbingan, kritik, serta saran yang mendukung untuk kesempurnaan
Proposal. Semoga Dapat bermanfaat bagi kami, khususnya pembaca
pada umumnya.
Peneliti
v
DAFTAR ISI
Daftar Halaman
Halaman Sampul Depan ................................................................................
Halaman Sampul Dalam dan Prasyarat ......................................................... i
Halaman Persetujuan ..................................................................................... ii
Halaman Pengesahan .................................................................................... iii
Halaman Kata Pengantar ................................................................................ iv
Daftar Isi......................................................................................................... vi
Daftar Tabel .................................................................................................. viii
Daftar Lampiran ............................................................................................ ix
Daftar Arti Lambang dan Singkatan .............................................................. x
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 4
1.3 Tujuan Studi Kasus ................................................................................. 4
1.3.1 Tujuan Umum ................................................................................ 4
1.3.2 Tujuan Khusus ............................................................................... 4
1.4 Manfaat .................................................................................................. 4
1.4.1 Bagi Peneliti ................................................................................... 4
1.4.2 Bagi Tempat Penelitian ................................................................. 4
1.4.3 Bagi Ilmu Pengetahuan Keperawatan ............................................ 5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Diabetes Mellitus ........................................................................ 6
2.1.1 Definisi DM ..................................................................................... 6
2.1.2 Klasifikasi ......................................................................................... 7
2.1.3 Etiologi ............................................................................................ 7
2.1.4 Faktor resiko DM ............................................................................ 10
2.1.5 Patofisiologi ..................................................................................... 12
2.1.6 Manifestasi Klinis ............................................................................ 13
2.1.7 Pemeriksaan Penunjang .................................................................. 14
2.1.8 Penatalaksanaan ............................................................................... 16
2.1.9 Komplikasi ...................................................................................... 17
2.2 Konsep Pengetahuan ............................................................................... 20
2.2.1 Definisi Pengeahuan ......................................................................... 20
2.2.2 Tingkat Pengetahuan ........................................................................ 21
2.2.3 Sumber Pengetahuan ........................................................................ 23
2.2.4 Bentuk dan Jenis Pengetahuan ......................................................... 26
2.2.5 Metode-Metode Memperoleh Pengetahuan ..................................... 29
2.2.6 Kriteria Pengukuran Tingkat Pengetahuan....................................... 30
2.2.7 Caregiver .......................................................................................... 31
2.2.8 Karakteristik Caregiver .................................................................... 32
2.2.9 Jenis Caregiver ................................................................................. 34
2.3.10 Tugas-Tugas Caregiver ............................................................... 35
2.3.11 Pengetahuan Caregiver Tentang Perawatan Luka DM ............... 40
vi
2.3 Konsep Perawatan Luka Diabetik ............................................................ 40
2.3.1 Definisi Pengetahuan Luka Diabetes ............................................... 40
2.3.2 Proses Terjadinya Luka Diabetes Mellitus ...................................... 41
2.3.3 Cara Merawat Luka Diabettes Mellitus ........................................... 42
2.3.4 Nilai Kesembuhan Luka .................................................................. 46
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1 Surat Permohonan Menjadi Responden ..................................... 56
Lampiran 2 Surat Persetujuan Bersedian Menjadi Responden ...................... 57
Lampiran 3 Kuesioner …………………………………………………….. . 58
Lampiran 4 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah ..................................... 60
ix
DAFTAR LAMBANG, SINGKATAN DAN ISTILAH
Cemerlang
2. Simbol
β : Beta
% : Persentase
x : Dikali
= : Sama dengan
. : Titik
, : Koma
() : Kurung kurawal
: : Titik dua
; : Titik koma
“” : Tanda petik
/ : Garis miring
x
& : Dan
3. Singkatan
BB : Berat Badan
xi
IMT : Index Masa Tubuh
4. Istilah
CO2 : Karbondioksida
DM : Diabetes Mellitus
O2 : Oksigen
xii
R
xiii
BAB 1
PENDAHULUAN
seseorang yang disebabkan oleh tingginya kadar glukosa darah akibat dari
yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya
(PERKENI,2015).
Federation (IDF) melalui IDF Atlas dengan data yang di kumpulkan yang
diperkirakan pada tahun 2017 ada 451 juta (usia 18-99 tahun) penderita diabetes
di seluruh dunia. Diperkirakan bahwa hamper setengah dari semua orang (49,7%)
yang hidup dengan diabetes tidak terdiagnosis. Diabetes telah menjadi epidemi di
Asia, Amerika Latin dan Afrika. Indonesia menjadi Negara dengan jumlah
penderita diabetes mellitus terbanyak nomer 6 dengan jumlah 10,3 juta penderita
(IDF,2017).
Menurut dari data Word healt organization (WHO) Indonesia tercatat sebagai
Negara peringkat ke enam setelah China (114,4 juta), India (72,9 juta), Amerika
1
2
Serikat (30,2 juta), Brazil (12,5 juta) dan Meksiko (12 juta) dengan beban penyakit
tahun 2018. Angka ini dilaporkan kian meningkat seiring berjalannya waktu, terbukti
diabetes mellitus pada penduduk dewasa Indonesia sebesar 6,9% di tahun 2013, dan
menjolak pesat ke angka 8,5% di tahun 2018. Oeganisasi kesehatan dunia, World
penderita lebih dari 10 juta penduduk Indonesia. Prevalensi orang dengan diabetes di
Indonesia cenderung meningkat, dimana pada tahun 2013 sebesar 6,9% dan tahun
8,5%. Pada tahun 2030 jumlahnya diperkirakan menjadi 16,7 juta penderita diabetes
Jawa Timur menempati peringkat ke lima prevalensi Diabetes Mellitus (DM) di tahun
DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara dan Jawa Timur
(Dinkes RI 2018).
3
empat setelah Kota Madiun, Kota Mojokerto, dan Kota Surabaya. Prevalensi DM
Diabetes melitus merupakan sesuatu yang tidak dapat dituangkan dalam satu
jawaban yang jelas dan singkat, tapi secara umum dapat dikatakan sebagai suatu
kumpulan problema anatomik dan kimiawi yang merupakan akibat dari sejumlah
faktor. Pada diabetes mellitus didapatkan defisiensi insulin absolut atau relatif dan
seperti: jalan kaki, bersepeda santai, senam aerobik, jogging, dan berenang
Indonesia, 2011). Demikian pula dengan senam kaki diabetes merupakan salah
satu aktifitas jasmani yang bersifat aerobik, dan mempunyai manfaat membantu
penderita diabetes mellitus. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian yang
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
Puskesmas Wonoayu.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi DM
dalam satu jawaban yang jelas dan singkat, tapi secara umum dapat
defisiensi insulin absolut atau relatif dan gangguan fungsi insulin. Diabetes
(PERKENI,2015).
atau berada dalam rentang normal. Karena insulin tetap dihasilkan oleh sel-
sel β pancreas, maka diabetes mellitus tipe 2 dianggap sebagai non insulin
6
7
(Tarwoto, 2012).
2.1.2 Klasifikasi
Diabetes tipe 1 biasanya terjadi pada remaja atau anak, dan terjadi
pankreas diduga karena proses autoimun, namun hal ini juga tidak
c. Diabetes gestational
serta memiliki risiko diabetes tipe 2 yang lebih tinggi di masa depan
(IDF, 2014).
2.1.3 Etiologi
1) Faktor genetic
2) Faktor immunologi
3) Faktor lingkungan
beta pancreas.
sehingga terkadang tidak terdeteksi. Kadar gula darah yang tinggi dapat
penglihatan.
a. Usia
b. Obesitas
cepat saji, yang kaya pengawet, lemak dan gula. Makanan ini
e. Riwayat Keluarga
f. Infeksi
fungsi pancreas.
12
2.1.5 Patofisiologi
dan mengganti sel yang rusak. Disamping itu tubuh juga memerlukan
energy supaya sel tubuh dapat berfungsi dengan baik. Energi yang
dibutuhkan oleh tubuh berasal dari bahan makanan yang kita makan setiap
hari. Bahan makanan tersebut terdiri dari unsur karbohidrat, lemak dan
protein.
batas untuk gula darah adalah 180 mg% sehingga apabila terjadi
selluler, hal ini akan merangsang pusat haus sehingga pasien akan minum
meningkat atau asidosis. Zat ini akan meracuni tubuh bila terlalu banyak
akibatnya bau urine dan napas penderia berbau aseton atau bau buah-
buahan. Keadaan asidosis ini apakah tidak segera diobati akan terjadi koma
diantaranya :
dikarenakan kadar gula dalam tubuh relatif tinggi sehingga tubuh tidak
14
melalui urin. Gejala pengeluaran urin ini lebih sering terjadi pada
(PERKENI, 2011).
minum.
Hasil pemeriksaan:
Hasil pemeriksaan:
2.1.8 Penatalaksanaan
1. Edukasi
2. Terapi gizi
3. Aktivitas fisik
4. Intervensi farmakologis
2) Insulin
2.1.9 Komplikasi
a) Hipoglikemia
b) Ketoasidosis diabetik
(makrovaskuler) diantaranya:
(Widiastuti, 2012).
2) Penyakit serebrovaskuler
selalu kita temukan dua unsur utama yaitu subjek yang mengetahui (S)
dan sesuatu yang diketahui atau objek pengetahuan (O). Keduanya secara
fenomenologis tidak mungkin dipisahkan satu dari yang lain. Karena itu
manusia tentang apa saja melalui cara-cara dan dengan alat-alat tertentu.
dan ada yang tak langsung, ada yang bersifat tidak tetap (berubah-ubah),
subyektif, dan khusus, dan ada pula yang bersifat tetap, obyektif dan
umum. Jenis dan sifat pengetahuan ini pengetahuan ini tergantung kepada
sumbernya dan dengan cara dan alat apa pengetahuan itu diperoleh, serta
ada pengetahuan yang benar dan ada pengetahuan yang salah. Tentu saja
dipelajari atau objek yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu
(Notoatmodjo, 2010:50)
22
kesehatan ditempat dia bekerja atau dimana saja. Orang yang telah
(Notoatmodjo, 2010:51).
antara lain:
pada kenyataan ini dikenal dengan nama realism (hanya kenyataan atau
atau lebih untuk memperoleh pengetahuan baru. Untuk itu amat perlu
kesamaan dalam arti sesuatu itu mesti sama dengan dirinya sendiri
bersamaan, atau pada subyek yang sama tidak mungkin terdapat dua
predikat yang bertentangan pada satu waktu. Dan principium tertii exclusi
(asas tidak ada kemungkinan ketiga). Pada dua pendapat yang berlawanan
tidak mungkin keduanya benar dan salah. Kebenaran hanya terdapat pada
satu di antara keduanya dan tidak perlu ada pendapat atau kemungkinan
pengetahuan ini tidak perlu diuji lagi karena kewibawaan orang itu
tetapi tergantung pada banyak aspek lain. Dengan kata lain saya sampai
Wahyu adalah pengetahuan yang diperoleh dari ilahi lewat para nabi dan
a. Pengetahuan Ilmiah
2011: 47).
mengapa”
a. Tahu bahwa
b. Tahu Bagaimana
47-48).
28
c. Tahu Akan
yang dikenal pada obyek ditentukan oleh subyek dan sebab itu
obyek yang sama dapat dikenal oleh dua subyek berbeda. Selain
d. Tahu Mengapa
Tahu mengapa ini jauh lebih mendalam dari pada tahu bahwa,
masuk di balik data yang ada secara kritis). Subyek berjalan lebih
jauh dan kritis dengan mencari informasi yang lebih dalam dengan
yang berkaitan satu sama lain. Ini adalah model pengetahuan yang
pengetahuan adalah:
1) Rasionalisme
yang benar mengandalkan akal dan ini menjadi dasar pengetahuan ilmiah.
sebagai perangsang bagi akal atau pikiran. Kebenaran dan kesesatan ada
dalam pikiran kita dan bukannya pada barang yang dapat dicerap oleh
2) Empirisme
dan pengamatan inderawi. Data dan fakta yang ditangkap oleh panca
indera kita adalah sumber pengetahuan. Semua ide yang benar datang dari
3) Kritisisme
sudah termuat dalam subyek atau predikat diketahui melalui dua analisis
secara serempak. Ilmu pasti juga ilmu alam bersifat sintesis a priori
(Kebung, 2011:58).
4) Positivisme
Positivisme selalu berpangkal pada apa yang telah diketahui, yang faktual
dan positif. Semua yang diketahui secara postif adalah semua gejala atau
yaitu tahap teologis, tahap metafisis, dan tahap ilmiah (postif). (Kebung,
2011: 60-61).
1. Baik (76%-100%)
2. Cukup (56%-75%)
3. Kurang (<=55%)
31
1. Benar nilai 1
2. Salah nilai 0
2.2.7 Caregiver
yang peduli terhadap orang dewasa lainnya, pasangan, orang tua, atau
memberikan bantuan kepada orang dewasa yang lebih tua yang tinggal di
komunitas”.
32
“Pengasuh memberi bantuan kepada orang lain yang karena fisik cacat,
untuk orang tua yang menua, penyakit kronis atau gangguan kognitif
Selain itu melalui (frank for hospitals dalam lubis, 2004) adalah:
kepada orang tua yang menua. Seorang pengasuh dapat menjadi anggota
mampuan secara fisik atau kesehatannya terganggu karena sakit atau usia
a. Empathy
koneksi dengan klien adalah hal yang sangat penting. Caregiver yang
diperhatikan.
b. Patience
c. Realistic outlook
d. Strong constitution
e. Soothing nature
f. Reliability
terutama dalam hal kesehatan mental maupun jasmani (Kahana dkk, 1994
35
dan Day, 2014 dalam Akupunne, 2015) Barrow (1996 dalam Widiastuti,
2009) menyebutkan terdapat dua jenis caregiver, yaitu formal dan tidak
formal.
ini dapat dilakukan di rumah dan biasa diberikan oleh pasangan penderita,
bantuan yang tidak dibayar untuk orang dewasa yang lebih tua dengan
tidak hanya terbatas kepada pekerjaan rumah tangga, akan tetapi dibagi ke
tergantung satu sama lain (Bealands, Horsburgh, Fox, & Howe, 2005)
yaitu:
a. Menghargai
Merupakan pekerjaan kognitif dari kegiatan caregiving. Hal ini
termasuk kegiatan mengawasi, mengevaluasi, dan menyelesaikan
masalah. Siklus pengawasan dan saling menghargai yang tercipta
antara caregiver dengan orang yang memberikan perawatan membuat
caregiver mengembangkan suatu pengetahuan yang khas tentang
kondisi medis penerima perawatan dan respons mereka terhadap
perawatan dan menempatkan mereka dengan baik untuk kemudian
caregiver melakukan peran advokasi.
b. Memberi advikasi
Caregiver berbicara atas individu yang dirawat. Pengetahuan
yang dimiliki caregiver tentang individu yang dirawat dalam hal pribadi
muncul dari pengawasan dan pengjhargaan yang berlangsung yang
membuat caregiver mengenali situasi yang membuat mereka kemudian
perlu berbicara atas nama individu yang dirawat.
c. Juggling
Aktivitas ini meliputi kegiatan menjaga lebih dari satu aktivitas
yang bernilai dari waktu ke waktu dan biasanya dibutuhkan rasa
menghargai terhadap aktivitas yang cukup penting tersebut.
d. Melakukan kebiasaan
Aktivitas ini menciptakan sejumlah aktivitas yang
dikembangkan seiring berjalannya waktu dan umumnya dilakukan
secara teratur. Bila tercipta rutinitas yang baik, maka kegiatan merawat
lebih terkontrol, terprediksi, dan tidak menakutkan.
e. Melatih
1999)
diabetes atau neuropati adalah luka yang terjadi pada pasien yang diabetic
41
Luka diabetes adalah luka yang terjadi pada kaki penderita diabetes,
terpotong kaki, blister/ bullae atau kalus yang diikuti dengan penurunan
atau jaringan mati yang disebabkan oleh karena adanya emboli pembuluh
darah besar arteri pada bagian tubuh sehingga suplai darah terhenti. Dapat
syaraf atau masalah sirkulasi yang serius yang dapat menimbulkan efek
a. Neuropati
diabetes mellitus karena kadar gula dalam darah yang tinggi yang bisa
b. Angiopathy
gangren diabetik, yaitu luka pada kaki yang merah kehitaman atau
(Maryunani, 2013).
1. Persiapan petugas
dilakukan
43
2. Persiapan pasien
3. Persiapan alat
buah
4. Pelaksanaan
akan dilakukan.
luka).
pasien.
kearah dalam.
larutan desinfektan.
45
13) Buka set perawatan luka, masukkan kassa steril dan cairan
15) Bersihkan luka dengan NaCl 0,9% dengan satu arah atau secara
luka.
18) Bersihkan daerah sekitar luka (buka daerah luka) dengan kassa
20) Tutup luka dengan kassa + NaCl 0,9% (kassa lembab, tidak
23) Balut luka dengan verban dan tambahkan balutan elastis jika
diperlukan.
a. Derajat 0 = Tidak ada lesi yang terbuka, Bisa terdapat deformitas atau
selulitis (dengan kata lain: kulit utuh, tetapi ada kelainan bentuk kaki
akibat neuropati).
Kartika, (2017)
hasilnya adalah :
47
Nilai pengukuran dari hasil pengkajian luka pada klien UKD melalui
infeksi. Skala wagner terdiri dari 5 bagian penilaian yakni jika ulkus
tanpa abses, tanpa osteomielitis, tanpa sepsis sendi, ulkus dalam dengan
abses, osteomielitis dan sepsis sendi, gangren yang terbatas pada bagian
kaki bagian depan atau tumit dan gangren yang meluas meliputi seluruh
digunakan dengan cara diskusi antara dua atau lebih tenaga kesehatan
(Asbaningsih, 2014).
BWAT merupakan alat evaluasi luka ulkus diabetikum yang terdiri dari
modifikasi skala likert (1, paling baik untuk parameter tersebut; 5, paling
dimasukkan dalam status luka. Penilaian luka ulkus diabetikum pada unit
rentang 1-60 dan terbagi atas 3 bagian yakni jaringan sehat (skor 1-12),
regenerasi luka (13-59) dan degernerasi luka (>60). Hal ini diharapkan
kaki diabetik karena memiliki karakteristik penilaian luka yang lebih rinci
BAB 3
METODE PENELITIAN
dilakukan terhadap status karakter atau variable subjek pada saat pemeriksaan
atau sekaligus pada suatu saat (Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini bertujuan
Subjek penelitian ini digunakan oleh peneliti pada studi kasus ini adalah
mengarahkan peneliti agar sesuai dengan tema dan fenomena yang hendak di
2010).
luka. luka DM
2020.
Data yang digunakan dalam penelitian ini dari data primer. Data
mengisi kuesioner terbuka dan tertutup yang dilakukan oleh peneliti tanpa
Wonoayu.
dahulu maksud dan tujuan dari penelitian. Dan peneliti menanyakan kepada
di Puskesmas Wonoayu.
Penyajian data studi kasus dilakukan secara tekstular atau naratif, dan
dapat disertai dengan cuplikan ungkapan verbal dan subyek studi kasus yang
mengenai kasus dan konteksnya serta menetapkan pola dan mencari hubungan
aspek, baik untuk kasus tersebut maupun untuk penerapanya pada kasus lain.
penelitian meliputi:
manusia)
Prinsip keterbukaan dan adil perlu dijaga oleh peneliti dengan kejujuran,
bagi responden. Oleh sebab itu, pelaksanaan penelitian harus dapat mencegah
atau paling tidak mengurangi rasa sakit, cidera, stres, maupun kematian
DAFTAR PUSTAKA
Dacroli, Eva. 2019. Diabetes Melitus Tipe 2. Edisi 1. [e-book]. Padang: Pusat
Penerbitan Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
Tersedia di:
file:///E:/KTI%20DM/Bahan%20KTI/Buku%20Diabetes%20Melitus%20(Lengap).p
df [diankes 10 Desember 2019].
Khairani, 2018. Hari Diabetes Sedunia Tahun 2018 at Pusat Data dan Informasi
Kementrerian Kesehatan RI. Infodatin Diabetes Mellitus. PUSDATIN,editor [e-
journal] : pp. 1. Jakarta: Kementerian Kesehatan, 2018. Tersedia di:
file:///E:/Download/infodatin-Diabetes-2018.pdf [diakses 10 Desember 2019].
Kepada
Yth. Responden
Di Tempat
Dengan Hormat,
NIM : P27820417014
Hormat Saya,
Fauzizah Amimy
P27820417014
57
Nama :
Umur :
Alamat:
Saya percaya bahwa informasi apapun yang saya berikan dijamin kerahasiaan
dan surat pernyataan ini dibuat dengan sadar tanpa paksaan dari pihak manapun.
Tn/Ny
58
Lampiran 3
Pertanyaan :
18. Pinset yang telah di gunakan, kemudian di rendam dengan cairan. Cairan yang
dimaksud adalah?
a. Cairan desinfektan
b. Cairan alcohol
c. Cairan bitadin
19. Apa fungsi dari pinset anatomi dalam merawat luka?
a. Untuk membuka balutan luka dan membersihkan luka
b. Untuk mengangkat jaringan nikrotik
c. Untuk st perawatan luka
20. Jika luka berwarna pink, apakah perlu dilakukan penekanan?
a. Tidak perlu
b. Perlu untuk mengeluarkan eksudat
c. Perlu untuk mengeluarkan cairan kuning
2. Salah nilai 0
Lampiran 4
62