Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sungai Pakning adalah sebuah kelurahan dan juga merupakan ibu kota kecamatan Bukit
Batu, Kabupaten Bengkalis, Riau, Indonesia. Lahan gambut bagi sebagian besar masyarakat di
Kecamatan Bukit Batu semula dianggap sebagai pembawa petaka. Namun masyarakat Bukit
Batu sudah tidak lagi melihat lahan gambut sebagai sumber petaka. Seiring dengan berjalannya
program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT Pertamina (Persero) Refinery Unit
II Sungai Pakning yang telah dijalankan sejak tahun 2016, Kampung Gambut Berdikari.Untuk
memantau perkembangan program unggulan tersebut, Direktur Keuangan Pertamina Pahala
Mansury melakukan kunjungan kerja sekaligus berdialog dengan para mitra binaan di Kampung
Gambut Berdikari tepatnya di area wisata Arboretum Gambut.

RU II yang berupaya mengubah mindset masyarakat setempat yang semula melihat lahan
gambut sebagai pembawa musibah menjadi pembawa berkah.Di bawah naungan program besar
"Berkah Gambut, Berkah Negeri", Kampung Gambut Berdikari dijalankan bersama-sama 2 sub
program lainnya, yakni Generasi Emas 4.0 dan Permata Hijau. Program yang juga mengantarkan
Pertamina RU II Sei Pakning mendapatkan predikat PROPER Emas ini menurut Pahala menjadi
salah satu pengejawantahan dari program BUMN Hadir Untuk Negeri.

Kunjungan yang dilaksanakan oleh program S1 Gizi semester V universitas pahlawan


tuanku tambusai secara khusus dimaksudkan untuk membuka wawasan tentang pengetahuan
diluar kelas mengenai kewirausahaan . Sungai Pakning menjadi tujuan karena adanya berbagai
macam usaha yang bisa menambah pengetahuan mahasiswa seperti sejarah dan pengalaman
.Dalam kegiatan tersebut seluruh mahasiswa diwajibkan membuat laporan perjalanan kunjungan
kewirausahaan yang menjelaskan tentang kegiatan-kegiatan sebagai pertanggung jawaban dan
sebagai media pembelajaran bagi para mahasiswa peserta study nature dan kewirausahaan

B. TUJUAN

Tujuan kegiatan mempelajari alam/ study nature dan laporan perjalanan ini adalah:

1. Menambah wawasan mahasiswa mengenai kewirausahaan

2. Sebagai sarana pengenalan mahasiswa dengan daerah lain

3. Memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk belajar secara langsung dengan sumber
ajar

4. Memberikan pengalaman pada mahasiswa peserta study nature

5. Rekreasi sebelum UAS dan naik semester V


BAB II

PERJALANAN

A. Nama Kegiatan

Kegiatan yang telah diselenggarakan adalah “Kunjungan Kewirausahaan Program S1


Gizi Ke Tani Tunas Makmur Mitra Binaan Pt. Pertamina Ru II Sungai Pakning” yang
diselenggarakan oleh Mahasiswa S1 Gizi Semester V Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai.

B. Waktu dan Tempat Kegiatan Study Nature


Kegiatan study nature dan kewirausahaan ini dilaksanakan pada:
Hari, tanggal: Minggu, 15 Desember 2019
Lokasi: Sungai Pakning

C. Peserta Study Nature

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh mahasiswa S1 Gizi Semester V Universitas Pahlawan
Tuanku Tambusai,Bangkinang.

D. Pembiayaan

Biaya dalam melakukan perjalanan wisata Study Nature dan kewirausahaan ini sebesar
Rp.155.000,-per orang dengan jumlah mahasiswa sebanyak 37 orang maka didapatkan Rp.
5.735.000,00 dengan rincian sebagai berikut:

 Transportasi: Rp. 4.500.000,-

 Makan dan Minum: 1.050.000,-

 Tiket masuk: Rp.185.0000,-

Sumber dana kegiatan ini sebagian berasal dari iuran mahasiswa..


BAB III

HASIL KEGIATAN

Koperasi kelompok tani tunas makmur mulai berkembang pada tahun 2018 yang diketuai
oleh bapak syamsul. Berawal dari kelompok tani 2017 terjadi kekeringan selama 4 tahun (2012-
2015). Didesa sungai pakning ini merupakan lahan gambut yang banyak sehingga menjadi
momok / isu . Pada tahun 2015 inilah mereka mulai menanam di tanah gambut yang selalu
kering sehingga mereka menanam nenas. Ditahun 2016 nenas mulai panen kemudian dilirik oleh
institusi dan perusahaan pertamina yang didanai oleh csr dari pertamina. Bibit nenas awalnya
berasal dari siak namun sekarang mereka sudah bibit sendiri. UKM ini sudah memiliki angggota
sebanyak 47 orang dan merangkul anak anak yang tidak bisa mengolah maka mereka membuat
1 tim untuk pemasaran online dan lainnya .

Awalnya buah nenas hanya dijual segar dan memiliki kendala yang tidak bisa ditampung
oleh pengusaha. Dengan kreatifitas para petani lalu merangkul ibu-ibu desa UKM dari hanya
sebuah nenas bisa diolah dan menjadi produk olahan seperti dodol,tepung,keripik dan lain-
lain.Yang terdiri dari sector nenas,UKM,wisata dan lainnya. Para petani dan ibu ibu desa
mencoba mengolah produk baru berupa sirup nena tetapi mereka belum bisa menemukan
bagaimana caranya supaya bisa tahan dan jeli nenas.

Tidak hanya sampai disitu,karena mereka sudah dilirik oleh pertamina,memang mereka
tidak membantu secara materi tetapi mereka membantu petani apa yang diperlukan,seperti
contohnya mereka sudah membantu UKM dalam memberikan alat spinner (pengering keripik)
dan juga mereka membantu untuk membersihkan lahan sebanyak 10 Ha + bibit nenas serta
pelatihan yang mendatangkan sumber dari subang,jakarta dan mereka membantu bagaimana cara
petani agar menanam bibit nenas dengan baik.

Setelah kuliner berjalan para petani dan ibu ibu desa mencoba kembali berinovasi dari
bahan limbah yang terbuang jika kering akan menimbulkan titik api seperti daun nenas berupa
“besek” (bambu pulo bahasa jawa) yang dipesan sekitar 3000 besek untuk daging korban oleh
pertamina. Harapan dari para petani dan ibu ibu desa itu untuk pengganti paper bag,dimana
peganggan tersebut terbuat dari batang pisang dan tidak menutup kemungkinan menambah
inovasi para petani dan ibu ibu desa menambah inovasi dengan kain sisa untuk pernak pernik
lalu diberi puring yang dapat menambah nilai ekonomis tinggi. Besek ini dijual dengan harga Rp.
40.000,- Ibu ibu disini bekerja dari senin-kamis sore dari jam 14.00 WIB

Produk dan olahan yang telah diciptakan oleh para petani dan ibu ibu ini dengan
semangat dan optimis serta kegigihan mereka sudah dibawa ke spanyol/Madrid .

Harapan para petani dan ibu ibu desa kepada mahasiswa sebagai masyarakat perlu juga
berpangku tangan kepada mahasiswa dan masukan atau sharing kepada kami sehingga kami bisa
memperbaiki perekonomian.
Dibidang kuliner sudah memiliki PIR-T label halal dan nilai gizi nya tetapi tidak bisa
dipasarkan pada luar negri karena belum ada NGO. Intinya kita mengekspor jangan bahan
mentah tetapi mencoba bahan jadi atau yang sudah diolah oleh kita sendiri.

Prosedur kegiatan ini dilakukan ibu ibu ini dimana mereka akan membawa bahan nya
pulang dan membuat nya dirumah masingg masing kemudian setelah jadi koperasi inilah yang
kaan menjual produk mereka. Ini dilakukan untuk menambah perekonomian masyarakat.

Olahan yang sudah dijalankan berupa :

1. Keripik Nenas

2. Kerupuk Nenas

3. Dodol

4. Wajik

Mereka menjual harganya Rp. 15.000,- per/pcs . Yang terbaru itu mereka menciptakan keripik
nenas rasa coklat.

Kenapa mahal? Karena dari 15kg nenas basah jika digoreng hanya dapat 1,5 kg yang kering
,packaging dikirim dari jawa seharga Rp. 1.500,- dan stiker Rp.1.500,-

Terlepas dari produk olahan yang dibuat oleh para petani ini mereka juga ada tempat
wisata berupa Arboretum Marsawa dan Mangrove Education Centre Pangkalan Jambi. Objek –
objek wisata tersebut kami kunjungi ketika menuju pulang ke bangkinang.
Berikut beberapa hasil dokumentasi pada saat berada di Desa Sungai Pakning :

1. Saat berada di UKM Tani Makmur kampong jawa


2. Saat berada di Arboretum Marsawa

Saat berada di arboretum marsawa ini mereka memberikan pengetahuan alam berupa
tanaman kantong semar,dimana terdapat 7 jenis kantong semar yang sangat dilindungi. Salah
satunya yaitu kantong semar beruk dimana jika kita merusak tanaman ini maka didenda Rp.
500.000,00. Ada juga kantong semar puluik.setalah itu jika kita berjalan kedepan akan
menemukan yang namanya terowongan sayangilah aku.

Nb : katanya pohon yang dibelakang kami tersebut merupakan pohon yang jika difoto akan
terang dan tidak gelap,padahal nyatanya pohon – pohon dibelakang kami ini gelap karena
dedaunan.
3. Saat berada di Mangrove Education Centre Pangkalan Jambi

Berada mangrove education centre ini kita bisa menikmati tenangnya air laut yang ada di
sini,kita bisa berjalan hingga keujung melalui jembatan hitam, tidak hanya itu dijembatan ini
terdapat tempat tempat swa foto dan pusat oleh oleh dimana kita bisa membelinya.
PENUTUP

A.Kesan

Dari perjalanan ini kita dapat belajar bahwa kesuksesan dimulai dari diri kita sendiri
dengan bantuan orang lain kita bisa mewujudkan mimpi kita untuk menjadi seorang yang
berwirausaha dan pastinya kerja keras serta pantang menyerah dan mengeluarkan ide-ide yang
inovatif serta kreatifitas diciptakan dari sebuah kelompok yang memiliki satu pemikiran untuk
mengembangkan usaha. Tidak ada yang sia-sia karena setiap kita memiliki peluang untuk
menjadi seorang yang sukses. Alam mengajarkan kita banyak hal tentang kehidupan. Keindahan
alam hanya kita yang menciptakan dengan melindungi alam kita dari orang yang tidak
bertanggung jawab.

Dari perjalanan ini pula kita bisa menyimpulkan bahwa dimanapun kita tinggal,kita bisa
mendapatkan peluang untuk berwirausaha,hanya dengan kerja keras,pantang
menyerah,usaha,doa serta kegigihan dalam berwirausaha kita pasti bisa untuk berwirausaha
hingga mencapai titik dimana usaha kita dikenal oleh banyak Negara.

B. Pesan

Jangan merusak alam karena keindahan alam akan membuat kita merasakan bahwa alam
membuat hidup kita menjadi lebih baik,dengan alam kita bisa menghirup udara yang segar.
Tetaplah menjaga alam,karena alam diciptakan untuk kita maka sayangi lah alam,lindungi alam
serta rawatlah alam dengan sebaik-baiknya agar kelak dihari tua kita masih memiliki alam yang
indah untuk di lihat .
Mata Kuliah Tanggal
Kewirausahaan Pangan 10 Januari 2020

Alam Tak Pernah Meminta Balas Budi Terhadap Kita

Ia Hanya Ingin Disayangi, Dicintai Serta Dilindungi

Gunakan Alam Sebaik Baik Nya

Karna Alam Sangat Bermanfaat Untuk Kita Semua Hingga Kita Tua

DISUSUN OLEH
AULIA IS NAIDA
( 1713211004 )
Dosen Pengampu :
Rinda Fithtriyana, SE,M.Ak

PROGRAM STUDI S1 GIZI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAN
2020

Anda mungkin juga menyukai