Anda di halaman 1dari 14

PERAN BIDAN DALAM PENANGANAN KASUS KEMATIAN IBU

Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Mata Kuliah Kebijakan Dalam Pelayanan Kebidanan

disusun oleh :

1. Abelia Apriyantini (110119004)

2. Herlina Erli Ernayanti (110119005)

3.Olfiliyanti (110119006)

STIKES AL-IRSYADAL-ISLAMIYYAH CILACAP

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN

TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, Yang

Maha Agung, Maha Menuntun, dan Maha Memberi Petunjuk. Kepada-Nyalah Kami

Memuji, meminta, pertolongan dan memohon ampun.

Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada manusia yang adil, bijak, penuh

rahmat, dan tak pernah hilang kepercayaannya kepada Allah SWT, Rasulullah Muhammad

SAW. Beliaulah Rasul kita, teladan kita, penuntun kita, dan pemberi syafaat bagi kita di

Hari Kiamat kelak. Juga kepada keluarga, para sahabat dan umatnya yang senantiasa

mengikuti petunjuknya, semoga Allah melapangkan jalan hidup mereka. Amin.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Apabila

terdapat kesalahan, mohon maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang konstruktif dari

berbagai pihak yang nantinya diharapkan dapat digunakan sebagai patokan bagi langkah

penulis selanjutnya. Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan

mendapatkan kebaikan pada berbagai pihak.

Cilacap, 30 Maret 2020

Penulis,

2
DAFTAR ISI

Kata pengantar......................................................................................................................2

Daftar isi.................................................................................................................................3

BAB I Pendahuluan..............................................................................................................4

1.1 Latar belakang...............................................................................................................4


1.2 Rumusan masalah..........................................................................................................5
1.3 Tujuan............................................................................................................................5
1.4 Manfaat..........................................................................................................................5

BAB II Pembahasan..............................................................................................................6

2.1 Peran bidan dalam menurunkan AKI...........................................................................6

2.1.1 Peran bidan...........................................................................................................6

2.1.1.1 Pengertian......................................................................................................6

2.1.1.2 Peran dan fungsi bidan..................................................................................6

2.1.2 Angka Kematian Ibu...........................................................................................10

2.1.2.1 Pengertian………………….......................................................................10

2.1.2.2 Penyebab..………………….......................................................................11

BAB III Penutup.................................................................................................................13

3.1 Kesimpulan.................................................................................................................13

3.2 Saran...........................................................................................................................13

Daftar Pustaka.....................................................................................................................14

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Target pencapaian Millenium Development Goals (MDGs) dalam menurunkan


Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi prioritas utama
dalam pembangunan kesehatan di Indonesia. Dari target MDGs 102 per 100.000 Kelahiran
Hidup (KH), pada tahun 2007 AKI telah mengalami penurunan dari 228 per 100.000
menjadi 118 per 100.000 KH. Sedangkan target AKB pada MDGs 23 per 1000 KH, pada
tahun yang sama tercatat mengalami penurunan dari 34 per 1000 menjadi 24 per 1000 KH.

Kementerian Kesehatan telah melakukan upaya mengatasi masalah dalam


menurunkan AKI dan AKB diantaranya mendekatkan jangkauan pelayanan kebidanan
kepada masyarakat. ”Dengan dibangunnya Pondok Bersalin Desa (Polindes) di setiap desa
dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan cakupan dan pelayanan kesehatan ibu dan anak,”
kata Wakil Menteri Kesehatan Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc.,Ph.D saat membuka
acara Workshop Nasional Pelayanan Kebidanan (15/5).
Workshop Nasional Pelayanan Kebidanan diselenggarakan Direktorat Bina
Pelayanan Keperawatan dan Keteknisian Medik Kementerian Kesehatan bersama Ikatan
Bidan Indonesia (IBI) sekaligus dalam rangka memperingati Hari Bidan Sedunia tanggal 5
Mei yang mengangkat tema Midwives Save Lives.
Wamenkes menjelaskan makna Midwives Save Lives bahwa bidan berperan penting
menjaga kelangsungan hidup ibu dan anak, terutama di daerah pedesaan. Bidan sebagai
salah satu tenaga kesehatan memiliki posisi penting dan strategis dalam penurunan AKI dan
AKB, memberikan pelayanan yang berkesinambungan dan paripurna, berfokus pada aspek
pencegahan melalui pendidikan kesehatan dan konseling, promosi kesehatan, pertolongan
persalinan normal dengan berlandaskan kemitraan dan pemberdayaan perempuan serta
melakukan deteksi dini pada kasus-kasus rujukan.

4
Pada kesempatan itu Wamenkes juga menyampaikan upaya lain dalam menurunkan
AKI dan AKB yaitu pemberian kewenangan tambahan pada Puskesmas untuk penanganan
kegawatdaruratan pada kasus Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED).
Pemberdayaan RS sebagai sarana rujukan dalam penanganan kegawatdaruratan Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) dan upaya standarisasi pelayanan
kebidanan.
Kemenkes menghimbau bidan tetap semangat melayani dan menyelamatkan
kehidupan ibu dan bayi, memberikan pelayanan kebidanan secara professional melalui
peningkatan kemampuan analitik dan sesuai standar profesi. Sedangkan untuk IBI lakukan
pembinaan anggota untuk implementasi standar profesi, peningkatan kompetensi, dan
bersinergi dengan pemerintah dalam akselerasi penurunan AKI dan AKB untuk bersama-
sama wujudkan program MDGs 2015.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa peran bidan dalam menurunkan angka kematian ibu (AKI)
1.2.2 Apa fungsi bidan dalam menurunkan angka kematian ibu (AKI)
1.2.3 Apa itu kematian ibu ?
1.2.4 Apa faktor penyebab terjadinya kematian ibu ?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui bidan dalam menurunkan angka kematian ibu (AKI)
1.3.2 Untuk mengetahui fungsi bidan dalam menurunkan angka kematian ibu (AKI)
1.3.3 Untuk mengetahui apa itu kematian ibu.
1.3.4 Untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya kematian ibu.
1.4 Manfaat
Pembaca dapatmengetahui peran bidan dalam menurunkan angka kematian ibu
(AKI), fungsi bidan dalam menurunkan angka kematian ibu (AKI), apa itu kematian ibu
dan faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya kematian ibu.

5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Peran bidan dalam menurunkan AKI
2.1.1 Peran bidan
2.1.1.1 Pengertian
Bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti dan menyelesaikan pendidikan
kebidanan yang diakui oleh pemerintah, lulus ujian sesuai dengan syarat dan ketentuan
yang berlaku dan mendapat izin yang sah dari dinas kesehatan. Bidan juga dapat
didefinisikan sebagai seorang petugas kesehatan yang terlatih secara formal maupun
nonformal (tetapi bukan seorang dokter) yang membantu kelahiran bayi serta perawatan
maternal terkait.
Bidan dikenal sebagai profesional yang bertanggung jawab yang bekerja sebagai mitra
perempuan dalam memberikan dukungan yang diperlukan, asuhan dan saran selama
kehamilan, periode persalinan dan post partum serta melakukan pertolongan persalinan.
Bidan adalah salah satu profesi tertua. Bidan terlahir sebagai wanita terpercaya dalam
mendampingi dan menolong ibu dalam melahirkan bayinya sampai ibu dapat merawat
bayinya dengan baik.
Suatu profesi yang berpengaruh besar terhadap keselamatan pasien. Sama halnya seperti
dokter, apabila salah melakukan tindakan, maka akan membahayakan kondisi pasiennya.
Bidan dikenal sebagai mitra perempuan, karena dituntut untuk memberikan asuhan kepada
ibu hamil, dan berperan dalam proses persalinan. Peran bidan yaitu sebagai pelaksana,
pendidik, pengelola dan peneliti.

2.1.1.2 Peran dan fungsi bidan

Peran adalah perangkat tingkah laku yang diharapkan dan dimiliki oleh orang yang
berkedudukan dalam masyarakat (Tim Media pena,2002 : 112 ). Peran bidan yang
diharapkan, harus sesuai dengan kewenangan profesi bidan sebagai berikut.

6
1. Sebagai pelaksana

Sebagai pelaksana bidan memiliki tiga kategori tugas yaitu tugas mandiri, tugas
kolaborasi dan tugas ketergantungan.

a. Tugas Mandiri/ Primer

Tugas mandiri bidan yaitu tugas yang menjadi tanggung jawab bidan sesuai
kewenangannya, meliputi:

1)  Menetapkan manajemen pada setiap asuhan kebidanan yang diberikan.

2) Memberi pelayanan dasar pra nikah pada remaja dengan melibatkan mereka sebagai
klien.

3)  Memberi asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal.

4) Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan dengan melibatkan
klien/keluarga.

b. Tugas Kolaborasi

Merupakan tugas yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota tim yang kegiatannya
dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu urutan dari proses kegiatan
pelayanan kesehatan, yaitu.

1. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai fungsi


kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.

2. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan
pertolongan pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi.

7
3. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan resiko
tinggi dan keadaan kegawatan yang memerlukan pertolongan pertama dengan
tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.

4. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan resiko tinggi dan
pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan
kolaborasi dengan klien dan keluarga.

c. Tugas Ketergantungan / Merujuk

Merupakan tugas yang dilakukan oleh bidan dalam rangka rujukan ke sistem pelayanan
yang lebih tinggi atau sebaliknya yaitu pelayanan yang dilakukan oleh bidan sewaktu
menerima rujukan dari dukun yang menolong persalinan, juga layanan rujukan yang
dilakukan oleh bidan ketempat/fasilitas pelayanan kesehatan lain secara horizontal maupun
vertikal atau ke profesi kesehatan lainnya.

1) Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai dengan


fungsi  rujukan keterlibatan klien dan keluarga.

2) Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu hamil dengan
resiko tinggi dan kegawat daruratan.

3) Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada masa persalinan
dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga.

4) Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu dalam masa
nifas dengan penyulit tertentu dengan kegawatdaruratan dengan melibatkan klien dan
keluarga.

2. Peran sebagai pengelola

8
Sebagai pengelola, bidan memiliki 2 tugas utama yaitu tugas pengembangan pelayanan
dasar kesehatan dan tugas partisipasi dalam tim. Bidan bertugas mengembangkanpelayanan
dasar kesehatan terutama pelayanan kebidanan untuknindividu, keluarga, kelompok khusus
dan masyarakat di wilayah kerja dengan melibatkan masyarakat/ klien meliputi :

1) Mengkaji kebutuhan terutama yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan anak
untuk meningkatkan serta mengembangkan program pelayanan kesehatan di wilayah
kerjanya bersama tim kesehatan dan pemuka masyarakat.

2) Menyusun rencana kerja sesuai dengan hasil kajian bersama masyarakat

3) Mengelola kegiatan pelayanan kesehatan khususnya KIA/KB sesuai dengan rencana.

4) Mengkoordinir, mengawasi dan membimbing kader dan dukun atau petugas


kesehatan lain dalam melaksanakan program/ kegiatan pelayanan KIA/KB.

Bidan berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan dan sektor
lain melalui peningkatan kemampuan dukun bayi, kader, dan tenaga kesehatan lain yang
berada di wilayah kerjanya, meliputi :

a. Bekerjasama dengan Puskesmas, institusi lain sebagai anggota tim dalam memberi
asuhan kepada klien bentuk konsultasi, rujukan & tindak lanjut.

b. Membina hubungan baik dengan dukun bayi, kader kesehatan, PLKB dan
masyarakat.

c. Melaksanakan pelatihan serta membimbing dukun bayi, kader dan petugas kesehatan
lain.

d. Memberikan asuhan kepada klien rujukan dari dukun bayi.

3. Peran sebagai pendidik

9
Sebagai pendidik bidan mempunyai 2 tugas yaitu sebagai pendidik dan penyuluh
kesehatan bagi klien serta pelatih dan pembimbing kader diantaranya adalah memberikan
pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada individu, keluarga dan masyarakat tentang
penanggulangan masalah kesehatan khususnya KIA/KB serta melatih dan membimbing
kader termasuk siswa bidan/keperawatan dan membina dukun di wilayah kerjanya.

2.1.2 Angka Kematian Ibu

2.1.2.1 Pengertian Angka Kematian Ibu

Kematian ibu adalah kematian perempuan pada saat hamil atau kematian dalam kurun
waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lamanya kehamilan atau tempat
persalinan, yakni kematian yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya,
tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan, terjatuh dll (Budi, Utomo. 1985).

Angka Kematian Ibu (AKI) adalah banyaknya kematian perempuan pada saat hamil
atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat
persalinan,yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, dan bukan karena
sebab-sebab lain, per 100.000 kelahiran hidup.

Kemudian kematian ibu dapat diubah menjadi rasio kematian ibu dan dinyatakan per
100.000 kelahiran hidup, dengan membagi angka kematian dengan angka fertilitas umum.
Dengan cara ini diperoleh rasio kematian ibu  kematian maternal per 100.000 kelahiran.
Rumus :

10
Jumlah Kematian Ibu  yang dimaksud adalah banyaknya kematian ibu yang
disebabkan karena kehamilan, persalinan sampai 42 hari setelah melahirkan, pada tahun
tertentu, di daerah tertentu.

Keterangan :
Jumlah kelahiran Hidup adalah banyaknya bayi yang lahir hidup pada tahun tertentu,
di daerah tertentu.

Konstanta =100.000 bayi lahir hidup.

2.1.2.2 Penyebab Kematian ibu


Rendahnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan ibu hamil menjadi faktor penentu
angka kematian, meskipun masih banyak faktor yang harus diperhatikan untuk menangani
masalah ini. Persoalan kematian yang terjadi lantaran indikasi yang lazim muncul. Yakni
pendarahan, keracunan kehamilan yang disertai kejang-kejang, aborsi, dan infeksi.
Namun, ternyata masih ada faktor lain yang juga cukup penting. Misalnya,
pemberdayaan perempuan yang tak begitu baik, latar belakang pendidikan, sosial ekonomi
keluarga, lingkungan masyarakat dan politik, kebijakan juga berpengaruh. Kaum lelaki pun
dituntut harus berupaya ikut aktif dalam segala permasalahan bidang reproduksi secara
lebih bertanggung jawab. Selain masalah medis, tingginya kematian ibu juga karena
masalah ketidaksetaraan gender, nilai budaya, perekonomian serta rendahnya perhatian
laki-laki terhadap ibu hamil dan melahirkan.
Oleh karena itu, pandangan yang menganggap kehamilan adalah peristiwa alamiah
perlu diubah secara sosiokultural agar perempuan dapat perhatian dari masyarakat. Sangat
diperlukan upaya peningkatan pelayanan perawatan ibu baik oleh pemerintah, swasta,
maupun masyarakat terutama suami.
2.2 Persalinan normal dan pathologis

11
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari uterus
melalui vagina ke dunia luar (Wikjiosastro, 2002). Sementara menurut Irene dan Margaret
(2002) persalinan adalah proses bergeraknya janin, plasenta dan membrane keluar dari
uterus yang tidak disadari yang menghasilkan affacement dan dilatasi cerviks yang
menghasilkan persalinan.Persalinan adalah suatu proses pengeluaran bayi, plasenta dan
membrane dari uterus melalui vagina ke dunia luar yang menghasilkan persalinan.
Persalinan patologis disebut juga dengan dystocia berasal dari bahasa Yunani. Dys atau
dus artinya jelek atau buruk, tocos artinya persalinan. Persalinan patologis adalah
persalinan yang membawa satu akibat buruk bagi ibu dan anak. (Departemen of
Gynekologi, 1999). Sementara persalinan normal menurut WHO adalah persalinan yang
dimulai secara spontan, beresiko rendah pada awal persalinan dan tetap selama proses
persalinan. Bayi dilahirkan secara spontan dalam persentase belakang kepala usia
kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu, setelah persalinan ibu dan bayi dalam kondisi
sehat. (Depkes, 2002).

12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Bidan adalah salah satu profesi yang berperan aktif dalam menekan angka kematian
ibu dan bayi. Bidan selalu memberikan asuhan yang bermanfaat bagi ibu , guna
keselamatan ibu dan janinnya. Bidan memberikan berbagai penyuluhan agar ibu selalu
mengontrol segala asupan nutrisi dan gizi untuk ibu dan janinnya, selalu menyarankan ibu
untuk melakukan chek up dan USG untuk melihat kondisi janinnya. Sebagian besar AKI
disebabkan karena adanya perdarahan, yang menyebabkan kondisi ibu anemi dan tidak
sanggup lagi untuk melakukan proses persalinan. Oleh sebab itu, peran bidan sangat
berpengaruh terhadap upaya menurunkan angka kematian ibu.

Upaya menurunkan kematian ibu merupakan masalah kompleks yang melibatkan


berbagai aspek dan disiplin ilmu termasuk faktor sosial ekonomi dan budaya masyarakat
sebagai mata rantai yang berkaitan. Sehingga, selain komitmen politik pemerintah sebagai

13
pengambil keputusan yang akan menentukan arah dan prioritas pelayanan kesehatan, juga
diperlukan partisipasi masing-masing individu dalam upaya pencegahan.
3.2 Saran
Tidak ada intervensi tunggal yang mampu menyelesaikan masalah kematian ibu. Oleh
karena itu, berbagai upaya untuk mengatasi hal ini melalui Strategi Menyelamatkan
Persalinan Sehat, meskipun dalam pelaksanaannya masih menemui beberapa kendala, perlu
untuk didukung. Kesehatan ibu adalah hal yang vital bagi keberlangsungan hidup manusia
dan hal ini menjadi tanggung jawab kita bersama untuk memelihara dan meningkat.

DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/doc/221294557/makalah-PERAN-BIDAN-DALAM-
MENURUNKAN-ANGKA-KEMATIAN-IBU-DAN-BAYI-PADA-PERSALINAN-
NORMAL-DAN-PATHOLOGIS
Diakses pada hari senin tanggal 30 Maret 2020 pukul 08.23

14

Anda mungkin juga menyukai