Anda di halaman 1dari 10

TUGAS IV

ELEMEN MESIN 2
DOSEN : ISLAHUDDIN., ST,MT

NAMA : ADHA CAKRA PUTRA


NO . BP : 17250003
JURUSAN : TEKNIK MESIN

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


UNIVERSITAS DHARMA ANDALAS
PADANG
2020
SISTEM TRANSMISI

1. Pengertian
Sistem transmisi, dalam otomotif, adalah sistem yang berfungsi untuk konversi
torsi dan kecepatan (putaran) dari mesin menjadi torsi dan kecepatan yang
berbeda-beda untuk diteruskan ke penggerak akhir. Konversi ini mengubah
kecepatan putar yang tinggi menjadi lebih rendah tetapi lebih bertenaga, atau
sebaliknya.

2. Sistem Transmisi Manual


Transmisi manual adalah tipe transmisi yang digunakan pada kendaraan bermotor.
Sistem ini menggunakan clutch yang dioperasikan oleh pengemudi untuk
mengatur perpindahan torsi dari mesin menuju transmisi, serta pemindah gigi yang
dioperasikan dengan tangan (pada mobil) atau kaki (pada motor).

Gambar 1. Sistem Transmisi Manual

Komponen Transmisi Manual :


1. Poros Input Transmisi (Transmission Input Salt)
Komponen ini sebagai sumbu yang bekerja sama dengan kopling untuk
memutar gigi di dalam girboks.

2. Gigi Transmisi
Gigi transmisi atau Gear Transmission fungsinya yaitu mengubah input
tenaga dari mesin menjadi dari output gaya torsi sesuai dengan yang
dibutuhkan kendaraan.
3. Gigi Penyesuaian (Synchcroniser)
Gigi Penyesuaian fungsinya untuk memindahkan gigi pada saat mesin
mobil sedang berkerja.

4. Garpu Pemindah (Shift Fork)


Komponen ini fungsinya memindahkan gigi pada sumbunya, sehingga
gigi akan mudah untuk dipasang atau dipindahkan.

5. Tuas Penghubung (Shift Lingkage)


Merupakan batang atau tuas yang menghubungkan antara tuas persneling
dengan shift fork

6. Tuas Pemindah Persneling


Tuas untuk memungkinkan pengemudi dapat memindahkan gigi transmisi
bedasarkan kondisi mengemudi.

7. Bak Transmisi
Bak Transmisi atau Gear Shift Lever digunakan sebagai dudukan bearing
transmisi serta poros-poros. Adapun itu, bak transmisi juga digunakan untuk
wadah penyimpanan oli transmisi.

8. Output Shaft
Komponen berupa poros yang dapat mentransferkan torsi dari sistem
transmisi ke gigi terakhir, sekaligus dudukan persneling.

9. Bantalan (Main Bearing)


Berfungsi untuk mengurangi gesekan yang terjadi antara permukaan
komponen yang berputar di dalam sistem transmisi.

10. Counter Gear


Counter Gear fungsinya untuk menghasilkan torsi dari gigi input menuju
gigi kecepatan.

11. Reverse Gear


Mengubah arah dari putaran output shaft sehingga mobil bisa berjalan
mundur.

12. Hub Slave


Pengunci penyesuaian gigi percepatan sehingga output shaft bisa berputar
danberhenti.
2.1 Jenis – Jenis Transmisi Manual
1. Transmisi Tiga Kecepatan dengan Slidingmesh
Poros primer yang dihubungkan dengan kopling, ujungnya dipasaang
mati dengan roda gigi pinion sebagai pemutar tetap pada sistem transmisi,
dan memberikan putaran pada kelompok roda gigi pada poros perantara.
Sementara roda gigi pada poros utama dapat digeser-geser dan secara
sendiri-sendiri dapat dihubungkan dengan roda gigi yang ada pada poros
perantara yang dibuat berputar bersama. Penggeseran roda gigi pada
poros utama, menggunakan pemindah gigiditeruskan ke garpu selektor.

Gambar 2. Komponen Transmisi model Sliding

2. Unit Mekanisme Selektor (constant mesh)


Jenis ini merupakan pengembangan dari jenis Slidingmeshdimana bentuk
gearnya tidak lagi lurus melainkan helical,walaupun demikian saat
perpindahan gear masih terjadi kesukaran karena counter gear pada jenis
ini selalu berkaitan dan sedangkan gear main shaft dihubungkan dengan
perantara bearingsehingga dapat berputar dengan bebas.
Gambar 3. Komponen Transmisi model Constant Mesh

3. Transmisi Synchromesh
Konsep aliran tenaga/momen sama dengan yang dipergunakan pada
transmisi tiga kecepatan di atas. Perbedaannya pada transmisi ini tidak
menggunakan sistem sliding gear kecuali untuk reverse. Kondisi ini jadi
memungkinkan dipergunakan bentuk gigi selain spur, baik yang bentuk
helical atau yang dobel helical.
Bentuk gigi ini di samping lebih kuat karena kontak antar giginya lebih
luas, suaranya juga lebih halus. Konstruksi transmisi ini, seluruh roda
gigi pada poros utama (main shaft) terhubung bebas. Sedangkan
sychromesh dengan poros utama terhubung sliding.

Gambar 4. Komponen Transmisi model Synchromesh


3. Sistem Transmisi Otomatis
Adalah transmisi yang melakukan perpidahan gigi percepatan secaraotomatis.
Untuk mengubah kecepatan pada transmisi otomatismenggunakan mekanisme
gesek dan tekanan minyak transmisi otomatis.

3.1 Jenis – jenis Sistem Transmisi Otomatis


1. Hydraulic Automatic Transmission
Ini merupakan jenis transmisi otomatis yang sering disebut sebagai tipe
konvensional. Meski tetap menggunakan pasangan roda gigi sepeti manual,
transmisi ini memiliki fluida di antara kopling untuk memungkinkan
kendaraan berhenti tanpa membuat mesin mati.
Saat dicapai sebuah nilai torsi tertentu, pompa fluida akan bekerja
memindahkan gigi, baik ke posisi lebih rendah maupun lebih tinggi.
Konstruksi mekanikal penyalur daya ini cukup rumit sehingga transmisi
otomatis biasanya memiliki bobot yang lebih berat ketimbang manual.
Transmisi jenis ini hanya memiliki tujuan kenyamanan mengemudi. Dari
segi kedinamisan, terjadi beberapa hambatan perpindahan energi dari mesin
ke roda. Utamanya karena terjadi selipfluida di antara kopling, serta pompa
fluida yang membutuhkan energi untuk bekerja.

Gambar 5. Komponen Hydraulic Automatic Transmission

2. Continuous Variable Transmission (CVT)


Transmisi ini tidak memiliki roda gigi seperti pada transmisi konvensional.
Gantinya, ditempatkan 2 buah puli (penggerak dan digerakkan) yang
dihubungkan dengan sebuah sabuk baja.
Karena tak adanya perpindahan roda gigi, perubahan diameter puli ini
menyebabkan mobil serasa berpindah gigi secara sangat halus. Itu sebabnya,
transmisi CVT sering diistilahkan sebagai transmisi dengan jumlah percepatan
tak terhingga. Keunggulan dari CVT terletak pada desainnya yang kompak
serta kehalusan mengemudi. Selain itu, saat berkendara di tol putaran mesin
juga bisa dibuat relatif rendah dibanding tipe konvensional.

Gambar 6. Komponen Continuous Variable Transmission

3. Automatic Manual Transmission


Merupakan penggabungan antara transmisi manual biasa dengan otomatis.
Komponen aktuator menjadi pengendali transmisi manual menjadi otomatis
sehingga pengemudi masih bisa  mengganti gigi secara manual. Namun pedal
kopling dihilangkan karena sudah diganti oleh komputer yang bisa
menyesuaikan kebutuhan konsumen.

Gambar 7. Komponen Automatic Manual Transmission


4. Sistem Transmisi Pada Mechanical
4.1 Sabuk dan Puli
Sabuk adalah suatu elemen mesin fleksibel yang dapat digunakan dengan
mudah untuk mentransmisikan torsi dan gerakan berputar dari suatu komponen
satu kebeberapa komponen lain. Belt digunakan untuk memindahkan daya antara
dua poros yang sejajar. Poros-poros harus terpisah pada suatu jarak minimum
tertentu yang tergantung pada jenis pemakain belt / sabuk agar bekerja secara
efesien.
Sabuk mempunyai karakteristik sebagai berikut:
 Sabuk bisa dipakai untuk jarak sumbu yang panjang.
 Karena slip dan gerakan sabuk yang lambat perbandingan kecepatan sudut
antaradua poros tidak konstan ataupun sama dengan perbandingan diameter
puli.
 Bila sabuk V dipakai, beberapa variasi dalam perbandingan kecepatan sudut
bisa didapat dengan menggunkan puli kecil dengan sisi yang di bebani pegas.
Diameter puli kemudian merupakan fungsi dari tegangan sabuk dan dapat
diubah-ubah dengan merubah jarak sumbunya.
 Sedikit penyetelan atas jarak sumbu biasanya diperlukan sewaktu sabuk
sedang dipakai.
 Dengan menggunkan puli yang bertingkat suatu alat pengubah perbandingan
kecepatan yang ekonomis bisa didapat.

Kelebihan transmisi sabuk:


a. Pemindahan tenaga berlangsung secara elastik, maka tidak dibutuhkan
kopling elastik.
b. Tidak berisik.
c. Dapat menerima dan meredam beban kejut.
d. Jarak poros tidak tertentu
e. Jarak poros yang lebih besar dapat dicapai.
f. Mudah dah murah dalam pembuatan.
g. Hanya memerlukan sedikit perawatan.

Kekurangan transmisi sabuk:


a. Slip yang terjadi mengakibatkan rasio angka putaran tidak konstan.
b. Diukur dari besarnya tenaga yang ditransmisikan, sistem transmisi sabuk
memerlukan dimensi/ukuran yang lebih besar dari sistem transmisi roda
gigi atau rantai.
Gambar 8. Transmisi Pulley

4.2 Rantai dan Sproket


Rantai sering digunakan untuk melepaskan gaya dan torsi yang sangat besar
relatif terhadap ukurannya. Ada banyak jenis rantai yang berbeda, dan salah satu
jenis yang paling umum adalah rantai rol yang menggunakan rantai logam yang
digunakan bersama oleh pin dan dihapus oleh bushing. Sproket, roda bergigi yang
mewakili bentuk gigi khusus, rantai mekanis sehingga tidak ada selip. Dengan
demikian, rantai sangat serbaguna. Rantai dan sproket dapat digunakan untuk
mengalirkan daya antara dua poros yang diputar, dan juga dapat digunakan untuk
mengubah gerakan rotari ke linier atau untuk mengaktifkan gerakan linier.
Rantai dan sproket perangkat transmisi daya Sprocket sudah tersedia dalam
berbagai ukuran. Alat pemutus rantai yang digunakan untuk membuka pin dari
bushing dibuat rantai dapat dibuat dengan panjang yang tepat dan kemudian
bergabung kembali menggunakan rantai utama. Berbagai jenis tautan khusus
dapat diperoleh sehingga dapat dipasang dengan mudah. Memotong gigi juga bisa
dilekatkan seperti pada gergaji rantai. Semua sudah tersedia dari katalog.

Gambar 9. Transmisi Rantai dan Sproket


Kelebihan Transmisi Rantai dan Sproket :
a. Transmisi rantai dapat dipindahkan daya yang lebih besar dibandingkan
dengan transmisi roda sabuk
b. Pada transmisi rantai tidak terjadi creep sebagai mana terjadi pada roda
sabuk.
Kekurangan Transmisi Rantai dan Sproket :
a. Kecepatan keliling relatip terbatas.
b. Suaranya berisik
c. Terjadi gesekan lebih besar antara roll dan kaki-roda rantai
d. Terjadi mulur akibat pena ausnya yang bergesekan.

Anda mungkin juga menyukai