Anda di halaman 1dari 2

RIZKI AMELIA HERYANTO

11170700000187

1. Classical dan Operant Conditioning


Classical : Sarapan favorit Yusuf adalah omurice. Setiap Ibunya membuatkan sarapan
omurice, Yusuf akan makan dengan lahap. Sarapan omurice selalu disajikan di piring yang
sama, yaitu piring katak berwarna hijau. Akhirnya, setiap Yusuf melihat piring katak
berwarna hijau di meja makan, ia selalu makan dengan lahap karena ia berpikir Ibunya akan
menyajikan omurice di atas piring tersebut. Kehadiran piring katak berwarna hijau memiliki
arti yang sama dengan kehadiran omurice, dimana omurice adalah unconditioned stimulus
dan makan dengan lahap adalah unconditioned response. Pada awalnya piring katak
berwarna hijau adalah stimulus netral, namun ketika terus dipasangkan dengan omurice,
piring tersebut menjadi conditioned stimulus dan perilaku makan lahap setiap melihat piring
tersebut walau tanpa omurice menjadi conditioned response.
Operant : Ada seorang murid yang mendapat nilai rapor jelek tapi tetap tidak mau merubah
cara belajarnya. Gurunya kemudian memanggil orang tua anak tersebut dan mereka akhirnya
sepakat untuk melakukan beberapa hukuman, seperti mengurangi uang jajan dan
mengirimnya untuk belajar di pesantren untuk melatih kedisiplinan-nya. Kalau perilakunya
sudah berubah, anak tersebut boleh kembali lagi ke sekolah umum biasa.
2. Seorang karyawan di PT. X diberi bonus kinerja karena hasil penjualannya sudah
melampaui batas yang diharapkan. Karyawan tersebut bekerja lebih giat lagi dengan harapan
dapat menjual lebih banyak produk agar perusahaan memberi bonus kinerja lebih banyak
lagi.
3. Peraturan di rumah Yusuf adalah siapapun yang meninggalkan piring kotor dan tidak
mencucinya, maka akan ada tugas tambahan yaitu menyapu atau tidak boleh menggunakan
internet di rumah. Tapi semakin banyak mencuci piring kotor maka akan diberi uang jajan
lebih dan tidak akan mendapat tugas tambahan yaitu membuang sampah. Kalau Yusuf
mencuci piring kotor, ia akan mendapat uang jajan (positive reinforcement) dan tidak perlu
membuang sampah (negative reinforcement). Hal tersebut dilakukan untuk menguatkan
perilaku yang diinginkan. Tapi kalau Yusuf tidak mencuci piring kotor, maka Yusuf tidak
boleh menggunakan internet dirumah (negative punishment) dan harus menyapu rumah
(positive punishement). Hal itu dilakukan untuk menghapus perilaku yang tidak diinginkan.
4. Di dalam kelas perkuliahan, presentasi adalah hal yang sudah menjadi keseharian. Jika
seorang mahasiswa dipuji karena melakukan presentasi dengan baik dan lancar, maka dia
akan termotivasi lagi untuk melakukan presentasi dengan lebih keren daripada sebelumnya.
Namun, jika dia ditertawakan karena presentasinya membosankan maka pada giliran
presentasi berikutnya hanya akan menjadi presentasi biasa yang hanya untuk formalitas saja.

Anda mungkin juga menyukai