Disusun oleh :
1. Oktaviani Rizki Amanda (170302034)
2. Cantika Septi A. P. (170302048)
3. Dhita Nur Faizah (170302061)
3. Imperatif transparansi
Dengan internet memberikan LSM dan konsumen rata-rata akses perusahaan-perusahaan
belum pernah terjadi sebelumnya, tekanan yang meningkat bagi perusahaan untuk
mengungkapkan secara proaktif baik baik dan unsur buruk dari operasi mereka.
Perusahaan telah mencapai keberhasilan dalam mengubah mata kritis pada diri mereka
sendiri dan mengutip di mana mereka dapat melakukan lebih baik pada bagian depan
Corporate Responsibility. Transparansi kritik diri tersebut dapat membantu membangun
kepercayaan dengan konstituen. Positioning diri sebagai keliru – dan bertekad untuk
berbuat lebih baik – dapat pergi jauh dalam memenangkan hati konsumen skeptis sekarang
dipersenjatai dengan wawasan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam praktik bisnis
perusahaan melalui internet dan suara-suara kritis LSM luas. Konsumen saat ini cukup
cerdas untuk mengakui bahwa identifikasi masalah adalah langkah penting pertama
menuju memecahkannya.
f. Etika Managemen
Etika Manajemen adalah standar kelayakan pengelolaan organisasi yang memenuhi
kriteria etika. Salah satu penyebab perilaku tidak etis adalah tidak adanya standar yang
berlaku bagi seluruh dunia mengenai perilaku para pelaku bisnis. Sedangkan norma dan
nilai-nilai budaya berbeda-beda untuk setiap negara dan bahkan antara daerah geografis
dan kelompok-kelompok etnis dalam suatu negara. Selain faKtor-faktor situasional
seperti pekerjaan itu sendiri, supervise dan budaya organisasi, perilaku etnis seseorang
dipengaruhi oleh tahap perkembangan moral dan ciri-ciri kepribadian lainnya.
Permasalahan etika juga terjadi dalam hubungan pekerja dengan organisasinya. Masalah
yang terjadi terutama menyangkut tentang kejujuran, konflik kepentingan, dan
kerahasiaan. Masalah kejujuran yang sering terjadi di antaranya menggelembungkan
anggaran atau mencuri barang milik perusahaan. Konflik kepentingan terjadi ketika
seorang individu melakukan tindakan untuk menguntungkan diri sendiri, namun
merugikan atasannya. Misalnya, menerima suap sementara itu, masalah pelanggaran etika
yang berhubungan dengan kerahasiaan di antaranya menjual atau membocorkan rahasia
perusahaan kepada pihak lain.