NIM : 5201416020
Dosen Pengampu
Prof. Dr.Soesanto, M.Pd.
Andri Setiawan, S.Pd, M.Pd.
Menurut Kelvin Planck tidak mungkin membuat mesin yang bekerja dalam satu siklus,
menerima kalor dari sebuah reservoir dan mengubah seluruhnya menjadi energi atau
usaha luas.
Menurut clausius tidak mungkin membuat mesin yang bekerja dalam suatu siklus
mengambil kalor dari sebuah reservoir rendah dan memberikan pada reservoir bersuhu
tinggi tanpa memerlukan usaha dari luar.
Pada proses reversibel, total entropi semesta tidak berubah dan akan bertambah ketika
terjadi proses irreversibel (Clausius).
Untuk menjelaskan tidak adanya reversibilitas para ilmuwan merumuskan prinsip baru, yaitu
Hukum II Termodinamika, dengan pernyataan : “kalor mengalir secara alami dari benda yang
panas ke benda yang dingin, kalor tidak akan mengalir secara spontan dari benda dingin ke
benda panas”.
Pengertian Entropi
Q = kalor ( J)
T = suhu (K)
∆S = mc In ( T2 /T1)
Keterangan :
∆S : Perubahan entropi (J/K)
S1 : Entropi mula-mula (J/K)
S2 : Entropi akhir (J/K)
C : Kalor jenis (J/kg K)
M: Massa (kg)
T1 : Suhu mula-mula (K)
T2 : Suhu akhir (K)
1. Suatu mesin mempunyai suhu reservoir tinggi 300°C dan suhu reservoir rendah 50°C.
Hitunglah efisiensi pada mesin tersebut!
Penyelesaian :
Diketahui :
Jawab:
2. Suatu sistem menyerap kalor sebesar 100 kJ pada suhu 50°C. Berapakah perubahan entropi
sistem tersebut?
Diketahui:
Jawab :