Anda di halaman 1dari 10

Nama : Nieken Pirena Philips

Stambuk : 1713103

Kelas :C

Mata kuliah : Metodologi Penelitian Akuntansi

1. Tuliskan dan jelaskan ide riset apa yang akan diambil ?


2. Jelaskan 5 artikel atau skripsi atau literature yang saudara baca secara tertulis (judulnya,
fenomena riset, dan hasil masing masing min 300 kata)

Jawab :

1. Ide riset yang ingin saya ambil dalam penelitian saya adalah Pengauditan, mengapa?
Karena kita mengetahui bahwa secara umum, audit merupakan suatu langkah-langkah
menginvestigasi dalam mengumpulkan suatu fakta yang ada. sebuah laporan keuangan
menggambarkan citra dari sebuah perusahaan, sehingga untuk memastikan, bahwa suatu
laporan keuangan dibuat secara wajar, maka dibutuhkan pihak indepen yaitu auditor
dalam melakukan pemeriksaan untuk menyatakan bahwa laporan keuangan perusahaan
bebas dari penyimpangan.

2. 5 bahan bacaan beserta penjelasannya

1. Judul : PENGARUH KOMPETENSI AUDITOR, AKUNTABILITAS DAN


BUKTI AUDIT TERHADAP KUALITAS AUDIT PADA KAP DI
YOGYAKARTA
Fenomena Riset :
Di Yogyakarta terdapat 11 Kantor Akuntan Publik resmi yang melakukan
kegiatan pengauditan laporan keuangan suatu entitas ekonomi. Permasalahan
yang sering dijumpai oleh beberapa auditor yaitu mengenai kualitas audit.
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu auditor yang bekerja pada KAP
di Yogyakarta, kasus terkait kualitas audit yang sering terjadi di beberapa KAP di
Yogyakarta disebabkan karena sebagian besar auditor yang sudah berpengalaman

1
melakukan resign dengan berbagai alasan, sehingga bekerja pada KAP di
Yogyakarta hanya dijadikan sebagai batu loncatan dan untuk mencari
pengalaman. Hal ini menyebabkan auditor yang bekerja pada KAP di Yogyakarta
sebagian besar merupakan auditor junior dan masih belum berpengalaman.
Tergantikannya auditor senior dengan auditor senior akan berdampak bagi
kualitas audit pada laporan audit, terutama karena keahlian dan pengalaman yang
dimiliki oleh auditor senior dengan auditor junior jauh berbeda.
Hal yang menyebabkan kompetensi auditor pada KAP di Yogyakarta
dinilai masih kurang, antara lain kurangnya pendidikan dan pelatihan fungsional
di bidang pemeriksaan terkait dengan penemuan bukti audit, serta sering terjadi
pengunduran diri auditor yang sudah berpengalaman dengan berbagai alasan salah
satunya yaitu karena faktor pendapatan. Pengunduran diri auditor ini
menyebabkan tergantikannya auditor berpengalaman dengan auditor yang belum
berpengalaman, dan hal ini diduga akan berdampak pada menurunnya kualitas
hasil audit. Permasalahan diatas merupakan hasil wawancara awal dengan salah
satu auditor yang bekerja pada KAP di Yogyakarta.
Hasil Riset :
Responden dalam penelitian ini merupakan auditor yang bekerja pada
Kantor Akuntan Publik (KAP) di Yogyakarta yang berjumlah 11 KAP dengan
jumlah auditor sebanyak 113 orang. Peneliti menyebar kuesioner kepada 9 kantor
akuntan publik dengan jumlah responden sebanyak 67.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa “Terdapat pengaruh positif dan
signifikan bukti audit terhadap kualitas audit pada KAP di Yogyakarta”. Hal ini
dibuktikan dengan nilai hitung 2,517 lebih besar dari tabel 1,6679 (2,517 >
1,6679) dan nilai signifikansi yang diperoleh 0,014 (0,014 < 0,05).
Nilai koefesien regresi sebesar 0,511 yang memiliki arah positif yang berarti
semakin baik bukti audit maka kualitas audit akan semakin meningkat. Nilai
koefesien korelasi sebesar 0,298 dan koefesien determinasi sebesar 0,089 (8,9%)
yang berarti bukti audit berpengaruh secara positif terhadap kualitas audit sebesar
8,9% sedangkan sisanya sebesar 91,1% dipengaruhi oleh variabel lain diluar
penelitian ini. Sumbangan relatif untuk kompetensi audit sebesar 32%%, dan

2
sumbangan efektif sebesar 9,72%. Hal ini berarti dari semua variabel bebas yang
mempengaruhi variabel terikat dalam penelitian ini, kompetensi auditor memiliki
sumbangan efektif sebesar 9,72%.
Hasil penelitian ini didukung oleh teori Bennet dan Hatfield (2013) yang
menyatakan bahwa bukti audit memiliki implikasi langsung terhadap kertas kerja
dan kualitas audit. Hasil penelitian ini juga didukung oleh hasil penelitian Achmat
Badjuri (2011) yang menyatakan bahwa bukti audit berpengaruh positif terhadap
kualitas audit. Hal ini berarti bahwa semakin andal bukti audit, maka kualitas
audit yang dihasilkan semakin meningkat. Bukti audit berbanding lurus dengan
kualitas audit. Bukti audit berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas
audit. Bukti audit menjadi salah satu bahan pertimbangan auditor dalam
mengeluarkan opini audit. Bahan bukti yang andal dan cukup sangat dibutuhkan
auditor dalam rangka untuk dapat mendeteksi adanya penyimpangan yang terjadi
pada sebuah laporan keuangan. Audit dikatakan berkualitas apabila hasil audit
bebas dari segala bentuk penyimpangan dan sesuai dengan standar audit yang
ditetapkan. Bukti audit membantu auditor untuk dapat menghasilkan hasil audit
yang bebas dari penyimpangan dan agar sesuai dengan standar audit yang
ditetapkan. Dapat diartikan semakin andal bukti audit yang dikumpulkan auditor,
maka kualitas audit yang dihasilkan akan semakin meningkat. Oleh karena itu,
semakin tinggi akuntabilitas yang dimiliki auditor, semakin tinggi pula hasil
kualitas auditnya. Sedangkan bukti audit merupakan segala informasi yang
dibutuhkan auditor dalam kegiatan pengauditan. Bukti audit yang andal akan
sangat berpengaruh terhadap kualitas audit. Semakin andal bukti audit maka
semakin tinggi pula kualitas hasil audit. Dapat ditarik kesimpulan bahwa
kompetensi auditor, akuntabilitas, dan bukti audit berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kualitas audit.

2. Judul : PERANAN AUDIT INTERNAL DAN PENCEGAHAN FRAUD


DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL (Studi
Kasus Pada Yayasan Internusa Surakarta)
Fenomena Riset :

3
Pada penelitian ini variabel yang diteliti mengarah pada penelitian
sebelumnya yaitu peranan audit dan efektivitas pengendalian internal dan variabel
lain yang ingin dimunculkan dalam penelitian ini, yaitu variabel pencegahan
fraud. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah obyek yang
digunakan.
Pada penelitian ini penulis melakukan studi kasus disebuah yayasan
pendidikan, yaitu Yayasan Internusa Surakarta. Yayasan tersebut mengelola 2
buah perguruan tinggi swasta kesehatan yaitu APIKES Citra Medika dan AKBID
Citra Medika dan memiliki audit internal, dimana kedudukannya berada dibawah
ketua Yayasan Internusa dan terpisah dari struktur organisasi Akbid-Apikes Citra
Medika. Audit internal di Yayasan Internusa bertanggung jawab langsung kepada
Ketua Yayasan. Dengan demikian bagian audit internal mempunyai kedudukan
yang kuat dalam organisasi. Kedudukan atau posisi audit internal dalam struktur
organisasi Yayasan Internusa mempengaruhi luasnya aktivitas fungsi yang dapat
dijalankan dan dipengaruhi independensi dalam melaksanakan fungsinya. Dalam
hal pencegahan fraud, Yayasan Internusa melakukan upaya pencegahan melalui
faktor penyebab fraud (fraud triangle).

Hasil Penelitian ;
Berdasarkan deskripsi dari responden peranan audit internal, pencegahan
fraud dan efektivitas pengendalian internal dengan melihat modus (mode)
frekuensi angka 4 yang sering muncul, skor berada pada kisaran 51% - 75%.
Berdasarkan pernyataan Munawaroh (2011) dengan kisaran antara 51% - 75%
digolongkan dalam kategori cukup. Peranan audit internal dan pengendalian
internal di Yayasan Internusa cukup efektif, sedangkan pencegahan fraud yang
ada di Yayasan Internusa cukup memadai.
Berdasarkan hasil pengujian, menunjukkan bahwa peranan audit internal
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap efektivitas pengendalian internal.
Penelitian mengenai peranan audit internal ini mendukung penelitian Zakaria et.al
(2006)

4
Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa pencegahan fraud yang
dilakukan di Yayasan Internusa berpengaruh signifikan terhadap efektivitas
pengendalian internal.
Berdasarkan hasil pengujian, menunjukkan bahwa peranan audit internal
dan pencegahan fraud secara simultan berpengaruh signifikan terhadap efektivitas
pengendalian internal di Yayasan Internusa.

3. Judul : PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI AUDIT INTERNAL


TERHADAP PENGUNGKAPAN KELEMAHAN PENGENDALIAN
INTERNAL (Studi pada BUMN yang berkantor pusat di Kota Bandung)
Fenomena Riset :
Pelaksanaan audit internal yang dimiliki oleh perusahaan telah berjalan
dengan efektif dan pengendalian internal yang dilakukan pun cukup maksimal.
BUMN harus melakukan pengendalian internal terhadap seluruh kegiatannya
terutama yang menyangkut keuangan yang dimiliki, karena pengendalian internal
merupakan salah satu indikator yang dilihat oleh auditor eksternal untuk dijadikan
acuan bagi laporan hasil audit.
Auditor internal memiliki peran penting didalam suatu perusahaan, karena
peran auditor internal berpengaruh terhadap kemungkinan terjadinya kesalahan,
ketidakakuratan ataupun kecurangan dalam perusahaan. Menurut Albrecht and
Albrecht (2004) struktur pengendalian yang efektif adalah langkah yang paling
penting untuk menghilangkan atau mengurangi kesempatan untuk melakukan
penipuan. Fungsi audit internallebih mampu dan lebih mungkin untuk mendeteksi
dan memperbaiki masalah pengendalian yang kecil sebelum mereka menjadi
cukup berat sehingga dianggap kelemahan material.
Hubungan ini adalah logis dan secara sederhana berarti bahwa jika kondisi
pengendalian internal dan fungsi audit internal berjalan dengan baik maka laporan
keuangan kecil kemungkinannya mengandung salah saji yang material, maka
auditor dapat melakukan pengujian subtantif yang kurang mendalam ketimbang
jika laporan keuangan mengandung salah saji yang material. Oleh karena itu
penulis akan meneliti bagaimana pengaruh efektivitas fungsi audit internal

5
terhadap pengungkapan kelemahan pengendalian internal pada BUMN yang
berkantor pusat di Kota Bandung.

Hasil :

Efektivitas fungsi audit internal termasuk dalam kategori sangat baik,


menunjukan bahwa BUMN yang berkantor pusat di Kota Bandung, perlu
diperhatikan pula unsur-unsur yang mendukung dalam pelaksanaan fungsi audit
internal, seperti manajemen bagian audit yang kualitasnya perlu ditingkatkan agar
terjaga konsistensi dalam menjalankan fungsi audit internal Pengungkapan
kelemahan pengendalian internal termasuk dalam kategori sangat baik,
menunjukan bahwa BUMN yang berkantor pusat di Kota Bandung, pada
umumnya telah mampu mengungkapkan kelemahan pengendalian internal.

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai korelasi Spearman Rank


sebesar 0,579 atau 57,9 %. Nilai korelasi 0.579 berada dalam rentang nilai antara
0,40 – 0,599 atau tergolong memiliki hubungan yang sedang. Koefisien korelasi

Spearman rank tersebut mendekati 1 yang menunjukan hubungan yang


sedang dan hubungan antara variabel X (Efektivitas Fungsi Audit Internal)
terhadap variabel Y (Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal)
menunjukan hubungan positif. Semakin tinggi Efektivitas fungsi audit internal,
maka akan semakin meningkatkan Pengungkapan kelemahan pengendalian
internal. Dari hasil uji korelasi Spearman Rankmenunjukan bahwa hipotesis yang
diajukan peneliti dapat diterima.

Koefisien determinasi dari hasil perhitungan didapat sebesar 33,5%. Hal


ini menunjukkan bahwa Efektivitas Fungsi Audit Internal memberikan pengaruh
sebesar 33,5% terhadap Pengungkapan Kelemahan Pengendalian Internal,
sedangkan sisanya sebesar 66,5% Pengungkapan Kelemahan Pengendalian
Internal dapat dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak diteliti.

6
4. Judul : PENGARUH PROFESIONALISME DAN INDEPENDENSI AUDITOR
INTERNAL TERHADAP KUALITAS AUDIT: STUDI PADA INSPEKTORAT
PROPINSI JAWA BARAT
Fenomena Riset :
Salah satu penyebab kegagalan auditor internal dalam mendeteksi
kecurangan ini adalah rendahnya profesionalisme dan independensi yang dapat
mengakibatkan rendahnya kualitas audit.
Penelitian yang dilakukan oleh Faisal dkk (2012) mengenai
profesionalisme terhadap kualitas audit, hasilnya menunjukkan bahwa
profesionalisme tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit secara
parsial. Sedangkan penelitian yang dilakukan Angge dan Afridian (2012),
hasilnya menunjukan bahwa independensi berpengaruh secara signifikan. Hasil
ini bertentangan dengan hasil penelitian Faisal (2012) dimana independensi tidak
berpengaruh terhadap kualitas audit. Faisal menunjukan bahwa kualitas
audit tidak akan dipengaruhi oleh independensi auditor dalam menyelesaikan
laporan audit. Hal ini dapat terjadi karena sistem pelaporan keuangan di
institusi yang menjadi objek penelitian telah cukup baik, sehingga kualitas audit
tidak terlalu berpengaruh terhadap kualitas audit. Hal ini untuk mengetahui serta
menganalisis pengaruh Profesionalisme dan Independensi Auditor Internal secara
simultan terhadap kualitas audit pada Inspektorat Provinsi Jawa Barat. dan untuk
mengetahui serta menganalisis pengaruh Profesionalisme dan Independensi
Auditor Internal secara parsial terhadap kualitas audit pada Inspektorat Provinsi
Jawa Barat.

Hasil :
Besar pengaruh presentase secara simultan adalah dengan melakukan

pengujian dengan koefisien determinasi (R2). Dari hasil pengujian diperoleh

nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0.593. Ini berarti secara simultan
Profesionalisme dan Independensi memberikan pengaruh 59,3% terhadap
Kualitas Audit. Nilai 59,3% ini artinya setiap perubahan Kualitas Audit sebesar
59,3% dipengaruhi oleh perubahan variabel Profesionalisme dan Independensi.

7
Adapun sisanya sebesar 40,7% sisanya disebabkan oleh variabel-variabel lain di
luar kedua variabel tersebut. Untuk mengetahui signifikansi pengaruh
Profesionalisme dan Independensi terhadap Kualitas Audit secara keseluruhan,
maka uji F dengan uji dua pihak dalam taraf nyata 5% (0.05).
Berdasarkan hasil perhitungan yang terlihat pada tabel ANOVA di atas
diperoleh nilai Fhitung sebesar 38,559. Sedangkan nilai pada taraf nyata 5%
ialah 3,18. Nilai Fhitung di atas kemudian dibandingkan dengan nilai Ftabel.
Hasil perbandingan memperlihatkan bahwa nilai Fhitung > nilai Ftabel sehingga
dapat disimpulkan bahwa kedua variabel secara simultan berpengaruh signifikan.
Atau dengan kata lain pengaruh yang terjadi dapat di generalisis terhadap seluruh
populasi yakni seluruh auditor Inspektorat Provinsi Jawa Barat.
Dalam penelitian ini dapat dilihat, bahwa hasil dari pengujian yang
diajukan yakni terdapat Profesionalisme dan Independensi berpengaruh
signifikan terhadap Kualitas Audit baik secara simultan maupun parsial.
Koefisien regresi untuk variabel profesionalisme dan independensi adalah
positif. Artinya perubahan yang terjadi pada profesionalisme dan independensi
akan berpengaruh positif terhadap perubahan kualitas Audit, atau dengan kata
lain peningkatan baik profesionalisme maupun independensi akan berpengaruh
pada peningkatan Kualitas Audit. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Faisal, dkk (2012), dimana didapatkan hasil
penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang positif antara profesionalisme dan
independensi terhadap kualitas audit, dengan kata lain semakin tinggi sikap
profesionalisme dan independensi auditor maka akan berpengaruh tinggi pula
terhadap kualitas audit yang dihasilkannya.

5. Judul : PERAN AUDIT INTERNAL DALAM UPAYA MEWUJUDKAN


GOOD CORPORATE GOVERNANCE (Studi pada Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung)

Fenomena Riset :

8
Faktor yang dapat mencegah terjadinya praktik-praktik yang dapat
membahayakan perusahaan, yaitu penerapan good corporate governance pada
perusahaan. Istilah good corporate governance tersebut muncul terutama sejak
adanya skandal international, good corporate governance tersebut bukan
merupakan pola baru atau merupakan sebuah inovasi, tetapi merupakan suatu
pertanggungjawaban kepada publik mengenai perkembangan yang ada.
Good corporate governance ini juga berupaya untuk menghasilkan tata-
kelola organisasi atau pemerintahan yang baik, apabila ditinjau dari konsep good
corporate governance tersebut maka good corporate governance mencangkup
tidak hanya diterapkan pada sektor pemerintah saja tetapi juga pada sektor swasta.
mulai dari sekarang semua perusahaan melakukan upaya untuk mulai
mewujudkan good corporate governance guna mecapai sasaran dan tujuan yang
hendak ingin dicapai oleh perusahaan. Dalam upaya penerapan good corporate
governance peran audit internal yang independen sangatlah penting dan audit
Internal merupakan kegiatan pemastian dan konsultasi yang independen dan
objektif yang dirancang untuk menambah nilai dan meningkatkan operasi
organisasi. Audit internal dapat membantu organisasi mencapai tujuannya melalui
pendekatan yang sistematik dan teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan
efektifitas proses pengelolaan risiko, pengendalian, serta tata kelola.sehingga kita
harus mengetahui Bagaimana penerapan audit internal pada perusahaan PDAM
Tirtawening, Bagaimana pelaksanaan good corporate governance pada
perusahaan PDAM Tirtawening, dan Bagaimana peran audit internal dalam upaya
mewujudkan good corporate governance pada perusahaan PDAM Tirtawening.

Hasil :

Berdasarkan hasil rekapitulasi jawaban responden mengenai peran audit


internal di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening di Kota Bandung
menunjukan bahwa total skor aktual yang diperoleh dari seluruh pernyataan-
pernyataan yang membentuk peran audit internal sebesar 3578 dan skor ideal
sebesar 4420, sedangkan nilai total persentase yang diperoleh sebesar 80,95% dan
nilai mean skor sebesar 4,05 termasuk dalam kategori baik.

9
Berdasarkan hasil rekapitulasi jawaban responden mengenai good
corporate governance di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening di
Kota Bandung menunjukan bahwa total skor aktual yang diperoleh dari seluruh
pernyataan-pernyataan yang membentuk good corporate governance sebesar 3164
dan skor ideal sebesar 3910, sedangkan nilai total persentase yang diperoleh
sebesar 80,92% dan nilai mean skor sebesar 4,05 termasuk dalam kategori baik.

Hal ini menunjukan bahwa good corporate governance di Perusahaan


Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening di Kota Bandung yang diukur dari 4
indikator yaitu indikator ketrerbukaan, indikator kemandirian, akuntabilitas,
indikator pertanggung-jawaban, dan indikator kewajaran termasuk ke dalam
kategori sangat baik.

Peran Audit Internal dalam mewujudkan Good Corporate Governance


Berdasarkan hasil uji t (parsial), diperoleh nilai signifikansi peran audit internal
sebesar 0,005 < 0,05 (taraf nyata signifikansi penelitian). Selain itu dapat dilihat
juga dari hasil perbandingan antara thitung dan ttabel yang menunjukan nilai thitung
sebesar3,028 sedangkan ttabel sebesar 2,037. Dari hasil tersebut terlihat bahwa thitung
> ttabel yaitu 3.028 > 2,037, maka dapat disimpulkan bahwa H 0 ditolak atau Ha
diterima, artinya secara parsial peran audit internal berpengaruh secara signifikan
terhadap good corporate governance.

Anda mungkin juga menyukai