Anda di halaman 1dari 5

Nama: Ahmad Syifa’ul Anwari Arif

NIM: 1910111210024
Prodi/Kelas:
Angkatan: 2019
Ket: Jawaban Soal UTS

1. Pendapat Saya mengenai pengaruh pandemi Covid-19 terhadap interaksi sosial adalah
dimulai dari pengetahuan tentang apa itu interaksi sosial, menurut Soerjono Soekanto,
interaksi sosial adalah sebuah proses sosial yang mempunyai hubungan dengan berbagai
cara berhubungan baik itu sesama individu maupun kelompok tertentu yang bertujuan
untuk membangun sistem dalam sebuah hubungan sosial. Melihat kondisi dini hari yang
mana, Covid-19 ini sudah memasuki tahap pandemi yang mana penyebarannya sudah
menjangkit berbagai negara di belahan dunia. Terjadinya pandemi ini mengharuskan
pemerintah disetiap negara memberlakukan lockdown untuk aktivitas keluar masuk
warga negaranya dan juga para wisatawan asing dilarang memasuki negara. Di Indonesia
sendiri, Presiden Joko Widodo telah menghimbau untuk melakukan aktivitas di rumah
saja untuk mencegah penyebaran Covid-19 ini. Bahkan di beberapa negara lain, seperti
Italia dan Malaysia, mengimplementasikan lockdown untuk menekan angka penyebaran
Covid-19. Imbauan pemerintah #dirumahaja menyebabkan terjadinya pembatasan dalam
bentuk interaksi sosial dimana diberlakukannya social distancing bahkan physical
distancing. Pemberlakuan ini menyebabkan mereka yang biasanya berkumpul menjadi
membatasi kegiatan kumpul-kumpul yang biasanya rutin dilakukan seperti anak-anak
muda yang biasanya nongkrong di kedai-kedai kopi. Tidak hanya itu, pembelajaran yang
biasanya dilakukan di kelas berubah menjadi pembelajaran di dunia maya, dengan
menggunakan classroom, zoom, dan lainnya yang memungkinkan untuk kelangsungan
kegiatan pembelajaran. Dari segi ekonomi pun terkena imbasnya yang biasanya ojek
online maupun yang sejenisnya menjadi alternatif utama dalam kelangsungan kegiatan
baik untuk trasnportasi, maupun sekedar pesan antar makanan bagi mereka yang tidak
ingin keluar rumah, menjadi sepi karena pandemi Covid-19 ini. Tidak hanya ojek online
yang terkena dampaknya juga mereka yang bekerja di perusahaan, toko-toko, kedai-
kedai, tidak sedikit dari mereka yang harus terpotong gajinya atau bahkan diliburkan.
Namun tidak dapat dipungkiri dengan adanya pandemi Covid-19 ini juga berdampak
positif bagi manusia itu sendiri dan juga bumi. Dengan adanya pandemi Covid-19 ini kita
terbiasa hidup bersih seperti mencuci tangan dengan sabun, berjemur di pagi hari,
berolahraga, dan segala macam kegiatan yang dapat dilakukan di rumah yang dapat
meningkatkan kesehatan tubuh. Dari aspek lingkungan pun juga membantu bumi kita
untuk sejenak beristirahat dengan hiruk pikuk kota yang biasanya menimbulkan polusi-
polusi yang semakin hari semakin memperburuk kondisi bumi. Jadi dari sekian
banyaknya dampak baik positif atau negatif ini semua merupakan jalan yang diatur oleh
Tuhan yang Maha Esa, dan kita sebagai makhluknya diajarkan untuk selalu dapat
bersyukur dan sabar dalam menghadapi segala rintangan yang melanda hidup kita.

2. Allah Swt menciptakan Adam dan Hawa sebagai makhluk sempurna yang memiliki
kemampuan berpikir yang mana Allah Swt menurunkan Adam dan Hawa ke Bumi
sebagai khalifah. Keturunan Adam dan Hawa merupakan pelanjut estafet yang
menjadikan segala urusan di Bumi berjalan dengan baik atau tidak. Dari hal ini dapat kita
ketahui bahwa diciptakannya sepasang kekasih ini dikarenakan manusia merupakan
makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Oleh karena itu, dengan perkembangan
populasi manusia yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, menimbulkan pula
terciptanya kelompok-kelompok sosial yang di dalamnya memiliki kesamaan tujuan atau
pandangan. Pandemi Covid-19 yang sedang terjadi melanda bumi ini menyebabkan
kelompok-kelompok sosial diharuskan untuk melakukan social distancing dan physical
distancing. Dengan adanya himbauan di rumah saja, tidak menutup kemungkinan ada
kelompok-kelompok sosial yang merasa tidak perlunya pemberlakuan ini. Oleh karena
itu, mereka yang tidak suka akan tetap melakukan aktivitas seperti biasanya, namun tidak
setujunya mereka ini memiliki alasan diantaranya mereka yang menggantungkan hidup
lewat bekerja serabutan dengan pemberlakuan hal ini mereka jadi serat akan permintaan
untuk bekerja, tidak hanya pekerja serabutan para ojek online pun menjadi sepi orderan.
Dari hal di atas dapat kita ketahui bahwa perlunya toleransi bagi mereka, terkhusus para
ojek online. Untuk membangun sinergi kita sebagai masyarakat yang masih
berkecukupan hendaknya mengikuti pemerintah untuk tetap di rumah saja sampai
pandemi ini berakhir. Karena dengan menjalankan imbauan pemerintah setidaknya kita
sedikit meringankan beban pemerintah dalam mengantisipasi pandemi Covid-19 ini.
Terkhusus kelompok anak muda yang biasa nongkrong di kedai-kedai, dan mereka yang
memiliki kelebihan rezeki janganlah gunakan situasi ini untuk liburan, sumbangkanlah
sedikit rezeki kalian untuk penanganan pandemi Covid-19 ini.

3. Pandemi Covid-19 merupakan sebuah momok yang sangat berpengaruh dari berbagai
segi. Apa lagi dari segi ekonomi, seakan melumpuhkan kegiatan ekonomi dimana
kemerosotan penghasilan terjadi. Dari hal ini ada sebuah usaha di bidang peternakan
yang menurut saya tidak mengalami dampak yang signifikan yaitu peternakan kerbau
rawa. Kerbau rawa merupakan species kerbau yang bisa berenang mencari makannya
sendiri di dataran rerumputan yang ada di kawasan perairan rawa, tidak hanya dapat
berenang, kerbau juga memiliki keunggulannya dalam hal konversi pakan. Kerbau
mampu mengkonversi pakan dengan kualitas rendah namun produksi yang dihasilkan
tetap optimal. Kerbau dapat bertahan dengan ketersediaan dan kualitas pakan yang jelek.
Hal ini disebabkan oleh kemampuan kerbau yang dapat mencerna serat kasar lebih baik
dibandingkan ternak lain. Dengan keunggulan ini para peternak kerbau tidak perlu
bersusah payah mencari pakan untuk ternak kerbau. Bukan hanya diuntungkan dari segi
pemeliharaannya kerbau juga diuntungkan dari segi penjualan dagingnya karena daging
kerbau yang lebih banyak dibandingkan daging sapi Tahun ini, pemerintah, melalui
Kementerian Perdagangan, akan mengimpor sapi bakalan 550 ribu ekor dan daging
kerbau 60 ribu ton. Impor ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan daging 600 ribu ton
pada tahun ini. Jumlah ini belum final. Yang mengejutkan, pada saat India memutuskan
membeli banyak minyak sawit Indonesia setelah cekcok dengan Malaysia. Indonesia
berkomitmen melipatgandakan kuota impor daging kerbau tahunan menjadi 200 ribu ton.
India merupakan eksportir terbesar kedua daging kerbau dengan lebih dari 20 persen
pangsa pasar dunia untuk 65 negara tujuan ekspor. Vietnam dan Malaysia, yang
keduanya tertular penyakit mulut dan kuku (PMK), merupakan dua importir terbesar
daging kerbau India dengan 52 persen pangsa pasar. India memiliki sumber daya ternak
luar biasa: 199 juta ekor sapi dan 108 juta ekor kerbau. Tapi PMK membuat negara itu
tidak bisa optimal meraih nilai lebih dalam perdagangan internasional. Indonesia yang
bebas PMK sampai saat ini masih harus berjuang meningkatkan populasi sapi, terutama
jumlah sapi indukan, dan produksi daging untuk memenuhi kebutuhan nasional yang
terus meningkat. Sejumlah kebijakan telah dibuat, seperti membuka impor jeroan sapi
dan kewajiban memasukkan indukan 5 persen dari setiap impor sapi bakalan. Oleh sebab
ini, peternak kerbau harus lebih gencar menghadirkan kerbau-kerbau yang berkualitas
tinggi, apalagi sudah dekatnya bulan Ramadhan yang mana biasanya peminat daging
bertambah. Namun dalam hal ini biasanya para peternak juga mengalami masalah dengan
penyakit cacing dan demam yang biasanya menyerang kerbau rawa sehingga
diperlukannya vaksin. Dengan demikian, untuk menghadirkan kualitas yang baik para
peternak harus memperhatikan kualitas kerbau baik dari segi kesehatan lingkungan
maupun pangan.

4. Menurut Soerjono Soekanto lembaga sosial adalah himpunan dari norma-norma dari
segala tindakan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok didalam kehidupan
masyarakat. Di tengah maraknya pandemi Covid-19 ini lembaga masyarakat sangat
dibutuhkan baik untuk penggalangan dana atau dari bidang kesehatan. Oleh karena itu,
lembaga sosial yang bergerak di bidang kesehatan dan bidang lainnya harus saling
bersinergi dalam membantu pencegahan Covid-19 ini. Dengan demikian, diperlukan
tingkat kepedulian yang tinggi untuk membangun sinergi antar lembaga-lembaga maupun
para masyarakat seperti para artis, dan mereka yang memiliki rezeki lebih juga ikut serta
melakukan penggalangan dana yang mana mereka melakukan sumbangan itu baik dari
penghasilan pribadi maupun hasil dari pengumpulan yang dilakukan. Dengan adanya
sosial media mereka tidak perlu berkumpul untuk melakukan penggalangan dana, contoh
tidak hanya artis atau mereka yang berkecukupan melakukan penggalangan dana tetapi
para mahasiswa dan siswa juga ikut ambil alih. Sekarang sedang berjalan sebuah lembaga
dengan nama IAIC atau Ikatan Alumni Insan Cendekia yang dibawahi para alumni
sekolah MAN Insan Cendekia melakukan pengumpulan dana untuk pembelian sembako
dan APD untuk penanganan pandemi Covid-19 ini. IAIC merupakan salah satu lembaga
yang mana para alumninya bersinergi untuk saling membantu demi kesuksesan
penggalangan dana ini. Tidak hanya IAIC, lembaga sosial lain pun juga ikut ambil alih
agar secepatnya pandemi Covid-19 ini berakhir dan kita sebagai masyarakat dapat
kembali melakukan aktivitas seperti biasanya.

Anda mungkin juga menyukai