Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Dosen Pembimbing ;

Husnul Khatimatun Inayah, M.KES

Disusun Oleh Kelompok 4 :

 Nor Rafikah (18070326)


 Nindya Kartika Maharani (18070336)
 Ira Miranda Zuhra (18070339)
 Frety Selvi Yona (18070351)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN
MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI
BANJARMASIN
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “PEMBERDAYAAN MASYARAKAT” ini tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kami di bidang mata kuliah
“Pengembangan dan Pengorganisasian Masyarakat”. Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang pemberdayaan masyarakat bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami menyadari, bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna baik segi
penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar kami dalam membuat
makalah bisa lebih baik lagi yang akan datangnya.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala
usaha kita, Amin.

Banjarmasin, April 2020

PENYUSUN
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................................3
BAB 1.....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................4
C. Tujuan........................................................................................................................................4
BAB 2.....................................................................................................................................................5
ISI...........................................................................................................................................................5
A. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat.....................................................................................5
B. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat Menurut Para Ahli.......................................................5
C. Ciri-Ciri Pemberdayaan Masyarakat..........................................................................................6
D. Tujuan Pemberdayaan Masyarakat...........................................................................................6
E. Prinsip Pemberdayaan Masyarakat...........................................................................................7
F. Strategi Pemberdayaan Masyarakat..........................................................................................8
G. Tahapan Pemberdayaan Masyarakat........................................................................................8
H. Proses Pemberdayaan Masyarakat............................................................................................9
I. Wujud Pemberdayaan Masyarakat............................................................................................9
J. Indikator Hasil pemberdayaan Masyarakat.............................................................................10
K. Pokok – Pokok Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat..............................................................10
L. Contoh Pemberdayaan Masyarakat.........................................................................................11
BAB 3...................................................................................................................................................14
PENUTUP.............................................................................................................................................14
A. KESIMPULAN............................................................................................................................14
B. SARAN......................................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................15
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemberdayaan masyarakat merupakan proses pembangunan yang mana masyarakat
memiliki inisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk memperbaiki situasi dan
kondisi diri sendiri. Pemberdayaan masyarakat dapat terjadi apabila masyarakat itu
sendiri ikut pula berpartisipasi. Di bidang kesehatan, pemberdayaan masyarakat
merupakan upaya pengembangan pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat agar lebih
berkemampuan dalam menangani persoalan kesehatan yang dihadapi. Salah satu upaya
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat adalah melalui peningkatan pemberdayaan
masyarakat. Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya memfasilitasi agar masyarakat
tahu, mau dan mampu untuk hidup sehat berdasar potensi yang dimilikinya.

Dalam rangka pencapaian kemandirian kesehatan, pemberdayaan masyarakat


merupakan unsur penting yang tidak bisa diabaikan. Pemberdayaan di bidang kesehatan
merupakan unsur utama dari promosi kesehatan. Masyarakat merupakan salah satu dari
strategi global promosi kesehatan pemberdayaan (empowerment) sehingga
pemberdayaan masyarakat sangat penting untuk dilakukan agar masyarakat sebagai
primary target memiliki kemauan dan kemampuan untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan.

B. Rumusan Masalah
 Apakah yang dimaksud dengan pemberdayaan masyarakat ?
 Apa saja tujuan dari pemberdayaan masyarakat ?
 Bagaimana caranya dalam melakukan pemberdayaan masyarakat ?

C. Tujuan
1. Tujuan Umum

Makalah ini dibuat sebagai pedoman atau acuan dalam membandingkan antara
teori dan praktek konsep pemberdayaan masyarakat, serta untuk mengetahui
informasi-informasi mengenai konsep pemberdayaan masyarakat.

2. Tujuan Khusus
 Memahami pengertian konsep pemberdayaan masyarakat
 Mengetahui ciri-ciri pemberdayaan masyarakat
 Mengetahui bagaimana cara dalam melakukan pemberdayaan masyarakat
 Mengetahui apa saja tujuan dari pemberdayaan masyarakat
BAB 2
ISI
A. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat merupakan proses pembangunan yang mana masyarakat
memiliki inisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk memperbaiki situasi dan
kondisi diri sendiri. Pemberdayaan masyarakat dapat terjadi apabila masyarakat itu
sendiri ikut pula berpartisipasi.

Pemberdayaan masyarakat adalah suatu upaya atau proses untuk menumbuhkan


kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat dalam mengenali, mengatasi,
memelihara, melindungi, dan meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri.

Di bidang kesehatan, pemberdayaan masyarakat merupakan upaya pengembangan


pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat agar lebih berkemampuan dalam menangani
persoalan kesehatan yang dihadapi.

Salah satu upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat adalah melalui


peningkatan pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya
memfasilitasi agar masyarakat tahu, mau dan mampu untuk hidup sehat berdasar potensi
yang dimilikinya.

B. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat Menurut Para Ahli


Berikut ini terdapat beberapa pengertian pemberdayaan masyarakat menurut para ahli,
terdiri atas:

1. Menurut Robinson (1994)

Menjelaskan bahwa pemberdayaan adalah suatu proses pribadi dan sosial;


suatu pembebasan kemampuan pribadi, kompetensi, kreatifitas dan kebebasan
bertindak.

2. Menurut Payne (1997)

Menjelaskan bahwa pemberdayaan pada hakekatnya bertujuan untuk


membantu klien mendapatkan daya, kekuatan dan kemampuan untuk mengambil
keputusan dan tindakan yang akan dilakukan dan berhubungan dengan diri klien
tersebut, termasuk mengurangi kendala pribadi dan sosial dalam melakukan tindakan.
Orang-orang yang telah mencapai tujuan kolektif diberdayakan melalui
kemandiriannya, bahkan merupakan “keharusan” untuk lebih diberdayakan melalui
usaha mereka sendiri dan akumulasi pengetahuan, ketrampilan serta sumber lainnya
dalam rangka mencapai tujuan tanpa tergantung pada pertolongan dari hubungan
eksternal.

C. Ciri-Ciri Pemberdayaan Masyarakat


Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri pemberdayaan masyarakat, terdiri atas:

 Community leader: petugas kesehatan melakukan pendekatan kepada tokoh


masyarakat atau pemimpin terlebih dahulu. Misalnya Camat, lurah, kepala adat, ustad,
dan sebagainya.
 Community organization: organisasi seperti PKK, karang taruna, majlis taklim,dan
lainnnya merupakan potensi yang dapat dijadikan mitra kerja dalam upaya
pemberdayaan masyarakat.
 Community Fund: Dana sehat atau Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat
(JPKM) yang dikembangkan dengan prinsip gotong royong sebagai salah satu prinsip
pemberdayaan masyarakat.
 Community material: setiap daerah memiliki potensi tersendiri yang dapat
digunakan untuk memfasilitasi pelayanan kesehatan. Misalnya, desa dekat kali
pengahsil pasir memiliki potensi untuk melakukan pengerasan jalan untuk
memudahkan akses ke puskesmas.
 Community knowledge: pemberdayaan bertujuan meningkatkan pengetahuan
masyarakat dengan berbagai penyuluhan kesehatan yang menggunakan pendekatan
community based health education.
 Community technology: teknologi sederhana di komunitas dapat digunakan untuk
pengembangan program kesehatan misalnya penyaringan air dengan pasir atau arang.
 Community decision making: pengambilan keputusan yang dilakukan oleh
masyarakat

D. Tujuan Pemberdayaan Masyarakat


Menurut Mardikanto “2014:202”, terdapat enam tujuan pemberdayaan masyarakat yaitu:

1. Perbaikan Kelembagaan “Better Institution”


Dengan perbaikan kegiatan/tindakan yang dilakukan, diharapkan akan memperbaiki
kelembagaan, termasuk pengembangan jejaring kemintraan usaha.
2. Perbaikan Usaha “Better Business”
Perbaikan pendidikan “semangat belajar”, perbaikan aksesibisnislitas, kegiatan dan
perbaikan kelembagaan, diharapkan akan memperbaiki bisnis yang dilakukan.
3. Perbaikan Pendapatan “Better Income”
Dengan terjadinya perbaikan bisnis yang dilakukan, diharapkan akan dapat
memperbaiki pendapatan yang diperolehnya, termasuk pendapatan keluarga dan
masyarakat.
4. Perbaikan Lingkungan “Better Environment”
Perbaikan pendapatan diharapkan dapat memperbaiki lingkungan “fisik dan sosial”
karena kerusakan lingkungan seringkali disebabkan oleh kemiskinan atau pendapatan
yang terbatas.
5. Perbaikan Kehidupan “Better Living”
Tingkat pendapatan dan keadaan lingkungan yang membaik, diharapkan dapat
memperbaiki keadaan kehidupan setiap keluarga dan masyarakat.
6. Perbaikan Masyarakat “Better Community”
Kehidupan yang lebih baik yang didukung oleh lingkungan “fisik dan sosial” yang
lebih baik, diharapkan akan terwujud ke kehidupan masyarakat yang lebih baik pula.

E. Prinsip Pemberdayaan Masyarakat


Terdapat empat prinsip yang sering digunakan untuk suksesnya program
pemberdayaan yaitu prinsip kesetaraan, pasrtisipasi, keswadayaan atau kemandirian dan
berkelanjutan “Najiati dkk, 2005:54”, adapun penjelasan terhadap prinsip-prinsip
pemberdayaan masyarakat tersebut ialah sebagai berikut:

 Prinsip Kesetaraan

Prinsip utama yang harus dipegang dalam proses pemberdayaan masyarakat


ialah adanya kesetaraan atau kesejajaran kedudukan antara masyarakat dengan
lembaga yang melakukan program-program pemberdayaan masyarakat, baik laki-laki
maupun perempuan. Dinamika yang dibangun ialah hubungan kesetaraan dengan
mengembangkan mekanisme berbagai pengetahuan, pengalaman, serta keahlian satu
sama lain. Masing-masing saling mengakui kelebihan dan kekurangan, sehingga
terjadi proses saling belajar.

 Partisipasi

Program pemberdayaan yang dapat menstimulasi kemandirian masyarakat


ialah program yang sifatnya partisipatif, direncanakan, dilaksanakan, diawasi dan
dievaluasi oleh masyarakat. Namun untuk sampai pada tingkat tersebut perlu waktu
dan proses pendampingan yang melibatkan pendamping yang berkomitmen tinggi
terhadap pemberdayaan masyarakat.

 Keswadayaan Atau Kemandirian

Prinsip keswadayaan ialah menghargai dan mengedepankan kemampuan


masyarakat dari pada bantuan pihak lain. Konsep ini tidak memandang orang miskin
sebagai objek yang tidak berkemampuan “the have not”, melainkan sebagai subjek
yang memiliki kemampuan sedikit “the have little”.

Mereka memiliki kemampuan untuk menabung pengetahuan yang mendalam


tentang kendala-kendala usahanya, mengetahui kondisi lingkungannya, memiliki
tenaga kerja dan kemauan serta memiliki norma-norma bermasyarakat yang sudah
lama dipatuhi. Semua itu harus digali dan dijadikan modal dasar bagi proses
pemberdayaan. Bantuan dari orang lain yang bersifat materiil harus dipandang
sebagai penunjang sehingga pemberian bantuan tidak justru melemahkan tingkat
keswadayaannya.

 Berkelanjutan

Program pemberdayaan perlu dirancang untuk berkelanjutan, sekalipun pada


awalnya peran pendamping lebih dominan dibanding masyarakat sendiri. Tapi secara
perlahan dan pasti, peran pendamping akan makin berkurang, bahkan akhirnya
dihapus, karena masyarakat sudah mampu mengelola kegiatannya sendiri.

F. Strategi Pemberdayaan Masyarakat


• Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan
• Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas yankes yang ada
• Mengembangkan berbagai cara untuk menggali sumber daya masyarakat untuk
pembangunan kesehatan.
• Mengembangkan berbagai bentuk kegiatan pembangunan kesehatan yang sesuai
sosial budaya masyarakat
• Mengembangkan manajemen sumber daya yang dimiliki masyarakat secara
terbuka/transparan

G.Tahapan Pemberdayaan Masyarakat


Pemberdayaan masyarakat memiliki tujuh tahapan atau langkah yang dilakukan sebagai
berikut “Soekanto, 1987:63”.

1. Tahap Persiapan
Pada tahapan ini ada dua tahapan yang harus dikerjakan yaitu pertama, penyimpangan
petugas yaitu tenaga pemberdayaan masyarakat yang bisa dilakukan oleh community
woker dan kedua penyiapan lapangan yang pada dasarnya diusahakan dilakukan
secara non-direktif.
2. Tahapan Pengkajian “Assessment”
Pada tahapan ini yaitu proses pengkajian dapat dilakukan secara individual melalui
kelompok-kelompok dalam masyarakat. Dalam hal ini petugas harus berusaha
mengidentifikasi masalah kebutuhan yang dirasakan “feel needs” dan juga sumber
daya yang dimiliki klien.
3. Tahap Perencanaan Alternatif Program Atau Kegiatan
Pada tahapan ini petugas sebagai agen perubahan “exchange agent” secara partisipatif
mencoba melibatkan warga untuk berfikir tentang masalah yang mereka hadapi dan
bagaimana cara mengatasinya. Dalam konteks ini masyarakat diharapkan dapat
memikirkan beberapa alternatif program dan kegiatan yang dapat dilakukan.
4. Tahap Pemfomalisasi Rencana Aksi
Pada tahapan ini agen perubahan membantu masing-masing kelompok untuk
merumuskan dan menentukan program dan kegiatan apa yang mereka akan lakukan
untuk mengatasi permasalahan yang ada. Di samping itu juga petugas membantu
memformalisasikan gagasan mereka ke dalam bentuk tertulis terutama bila ada
kaitannya dengan pembuatan proposal kepada penyandang dana.
5. Tahap Pelaksanaan “Implemantasi” Program Atau Kegiatan
Dalam upaya pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat peran masyarakat
sebagai kader diharapkan dapat menjaga keberlangsungan program yang telah
dikembangkan. Kerja sama antar petugas dan masyarakat merupakan hal penting
dalam tahapan ini karena terkadang sesuatu yang sudah direncanakan dengan baik
melenceng saat dilapangan.
6. Tahap Evaluasi
Eveluasi sebagai proses pengawasan dari warga dan petugas program pemberdayaan
masyarakat yang sedang berjalan sebainya dilakukan dengan melibatkan warga.
Dengan keterlibatan warga tersebut diharapkan dalam jangka waktu pendek biasanya
membentuk suatu sistem komunitas untuk pengawasan secara internal dan untuk
jangka panjang dapat membangun komunikasi masyarakat yang lebih mendirikan
dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.
7. Tahap Terminasi
Tahap terminasi merupakan tahapan pemutusan hubungan secara formal dengan
komunitas sasaran dalam tahap ini diharapkan proyek harus segera berhenti.

H.Proses Pemberdayaan Masyarakat


Berikut ini terdapat beebrapa proses permberdayaan masyarakat, terdiri atas:

 Proses pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan atau mengalihkan


sebagian kekuatan, kekuasaan atau kemampuan kepada masyarakat agar individu
lebih berdaya.
 Proses pemberdayaan yang menekankan pada proses menstimulasi, mendorong atau
memotivasi individu agar mempunyai kemampuan atau keberdayaan untuk
menentukan apayang menjadi pilihan hidupnya melalui proses dialog.

I. Wujud Pemberdayaan Masyarakat


1. Sumber Daya Manusia

• Pemimpin (formal dan non-formal), Tokoh


• masyarakat dll.
• 2 Kader Posyandu
• 2 Kader Poskesdes
• 2 Kader Posyandu Lansia
• 2 Kader Kesehatan Lingkungan
• 2 Saka Bhakti Husada
• 2 Santri Husada
• 2 Dokter Kecil

2. UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat)

• Pos Kesehatan Desa (Poskesdes)


• Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
• Kelompok Pemakai Air (Pokmair)
• Pos Obat Desa (POD)
• Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK)
• Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren)
• SBH (Saka Bhakti Husada)
• Posyandu Usila
• Bina Keluarga Balita (BKB)
• Kelompok Peminat Kesehatan Ibu dan Anak (KP-KIA)
• Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD)

3. Pendanaan Masyarakat
• Dana Sehat
• Tabungan Ibu Bersalin (Tabulin)
• Tabungan Masyarakat (Tabumas)
• Jimpitan
• Zakat, Infak dan Sodaqoh (ZIS)
• Kolekte

J. Indikator Hasil pemberdayaan Masyarakat


Untuk mengukur keberhasilan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan
masyarakat, dapat menggunakan indikator sebagai berikut :

1. Input

 Sumber daya manusia, yakni tokoh atau pemimpin masyarakat baik tokoh formal
maupun informal
 Besarnya dana yang digunakan, baik dana yang berasal dari kontribusi masyarakat
setempat maupun dana yang diperoleh dari bantuan di luar masyarakat tersebut.
 Bahan-bahan, alat-alat atau materi lain yang digunakan untuk menyokong kegiatan
pemberdayaan masyarakat tersebut.

2. Proses

 Jumlah penyuluhan kesehatan dilaksanakan


 Frekuensi dan jenis pelatihan dilaksanakan
 Jumlah tokoh masyarakat atau kader kesehatan yang dilatih sebagai motivator
 Pertemuan- pertemuan masyarakat dalam rangka perencanaan dan pengambilan
Keputusan

3. Output

 Jumlah dan jenis UKBM (upaya kesehatan yang bersumber daya masyarakat), misal:
Posyandu, Polindes, Pos Obat Desa, dana Sehat, dan sebagainya.
 Jumlah orang atau anggota masyarakat yang telah meningkat pengetahuan dan
perilakunya tentang kesehatan.
 Jumlah anggota keluarga yang mempunyai usaha untuk meningkatkan pendapatan
keluarga
 Meningkatkan fasilitas-fasilitas umum di masyarakat

4. Outcome

 Menurunnya angka kesakitan dalam masyarakat


 Menurunnya angka kematian umum dalam masyarakat
 Menurunnya angka kelahiran dalam masyarakat
 Meningkatnya status gizi anak balita dalam masyarakat

K.Pokok – Pokok Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat


A. Metode 3 A / 3 T:
1. ASSESMENT atau TELAAH
2. ANALYSIS atau TINJAUAN
3. ACTION atau TINDAKAN
B. Pendekatan PKMD (Pokok Kegiatan Masyarakat Desa):
1. Pertemuan Tingkat Desa (PTD) -> Forum Kesehatan Masyarakat. Desa (FKMD)
2. SMD (Survei Mawas Diri)
3. MMD (Musyawarah Masyarakat Desa)
4. Pelaksanaan Kegiatan
5. Pembinaan dan Pengembangan
Teknik PKMD ini yang digunakan dalam Pengembangan GMDS (Desa Siaga)

L. Contoh Pemberdayaan Masyarakat


Berikut ini terdapat beberapa contoh pemberdayaan masyarakat, terdiri atas:

1. Pendidikan

Contoh penguatan masyarakat yang telah terjadi di Indonesia dalam bidang


pendidikan, misalnya, berdirinya Kampung Inggris di Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Desa ini sebenarnya adalah sebuah desa yang biasanya pada awal pendiriannya, tidak
bisa berbahasa Inggris sama sekali, yang berkembang di sana.

Selama perjalanannya, nama Kampung English diciptakan oleh Mr. Kalen. Sebagai
pendiri dan pelopor kursus di Desa Inggris. Bapak Kalen, yang mendirikan BEC
(Besic Ingglish Crose), memperkuat masyarakat di desa dengan melatih para tawanan
perangnya untuk memfasilitasi pendidikan gratis.

Hingga akhirnya keadaan keberadaan desa Inggris ini menjadi tempat dukungan
masyarakat di seluruh Nusatara untuk belajar di Pare. Baik orang yang ingin mencari
pekerjaan, orang yang ingin melanjutkan pendidikan, dan sebagainya.

2. Ekonomi

Contoh lain penguatan masyarakat di bidang ekonomi juga telah berhasil dilaksanakan
di wilayah desa. Terutama di daerah Magelang. Wilayah ini terletak di Jawa Tengah
dan memiliki sistem pemberdayaan masyarakat yang mengajarkan masyarakat
bagaimana mengelola blog dan menulis konten yang berkualitas.

Pelopor atau pendiri Kampung Blogger adalah Sumbodo Malik, salah satu alumni
universitas paling terkenal di Jakarta. Dia bekerja dengan rajin untuk komunitas
dengan mencetak hasil Google Adsen, penjualan online, dan banyak lagi.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan ekonomi dan pendapatan masyarakat di sana.


Langkah memperkuat masyarakat, terutama di bidang ekonomi, dianggap berhasil di
Indonesia, dengan banyak orang berdatangan untuk mendapatkan penghasilan dolar.
3. Wisata

Contoh lain dari penguatan komunitas pariwisata tersebar luas di Indonesia. Salah
satunya adalah berdirinya Desa Penuh Warna di Malang, Jawa Timur. Desa ini sangat
terkenal dengan ciri khasnya sehingga merupakan tempat paling indah untuk selfie.

Kegiatan pemberdayaan masyarakat di daerah ini lebih didasarkan pada lingkungan


pedesaan yang dulu di daerah kumuh. Pemerintah setempat secara aktif bekerja
dengan Avitex Paint Paints untuk menciptakan kondisi dan keindahan seolah-olah
rumah-rumah itu dibingkai.

Pada akhirnya, desa yang penuh warna telah menjadi salah satu desa paling sukses
dalam mempromosikan kreativitas warga dan menghasilkan pendapatan tambahan
melalui pengembangan ide-ide seperti penjualan, penjualan dan banyak lagi.

4. Sistem Pengetahuan

Perkembangan dalam globalisasi tidak lagi terbatas pada saat ini. Memahami
globalisasi identik dengan masyarakat yang berkembang pesat. Kondisi ini
mendorong orang-orang yang salah di Indonesia, khususnya masyarakat Purbolinggo,
untuk mendirikan sistem pengetahuan untuk meningkatkan pendapatan melalui
pembentukan “Pemasar Kampung”.

Desa Marketer adalah salah satu nama desa di Purbolinggo. Melalui penjualan online,
desa ini telah berhasil mencapai salah satu kekuatan masyarakat yang memiliki nilai
untuk penjualan online. Pelopor dalam mendirikan desa itu sendiri adalah lulusan
STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara).

5. Agama

Agama juga telah menjadi keharusan penting untuk memperkuat masyarakat. Dalam
hal ini, banyak pondok pesantren dijalankan di Indonesia. Sistem pendidikan mampu
bertahan dan menjadi setia kepada orang-orang Muslim.

6. Kesehatan

Contoh lain penguatan masyarakat di sektor kesehatan juga dilakukan oleh salah satu
pendiri Bank Sampah. Sampah, yang merupakan masalah utama di Indonesia, dapat
ditukar dengan perawatan gratis untuk penduduk.

Secara tidak langsung, pemberdayaan komunitas ini dianggap berhasil, karena


dipandang baik oleh banyak orang. Pendiri Pemberdayaan Kesehatan melalui transfer
Funsgi ke kesehatan adalah alumni Universitas Brawijaya.
Pertanian.

Indonesia sebagai negara agraris memiliki beberapa keunggulan di bidang pertanian.


Keuntungan ini kemudian dicapai dengan memperkuat komunitas. Contohnya adalah
keberadaan tanaman hidroponik, yang dilakukan oleh salah satu organisasi “Petani
Muda”. Organisasi ini memberikan solusi ke daerah perkotaan untuk terus
menghasilkan tanaman berkualitas tinggi.

7. Budaya

Contoh penguatan masyarakat di bidang sosial dan budaya, yang juga dilakukan oleh
berbagai pihak. Baik secara individu atau dalam kelompok sosial. Sebagai contoh,
Tari Jerami di daerah Jawa Timur terletak di kota Surabaya.
BAB 3
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dalam rangka pencapaian kemandirian kesehatan, pemberdayaan masyarakat
merupakan unsur penting yang tidak bisa diabaikan. Pemberdayaan mayarakat merupakan
sasaran utama dari promosi kesehatan, masyarakat merupakan salah satu strategi global
promosi kesehatan pemberdayaan agar masyarakat memiliki kemampuan dan kemauan
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan Salah satu upaya meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat adalah melalui peningkatan pemberdayaan masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya memfasilitasi agar masyarakat tahu, mau
dan mampu untuk hidup sehat berdasar potensi yang dimilikinya.
Pemberdayaan masyarakat merupakan proses pembangunan yang mana masyarakat
memiliki inisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk memperbaiki situasi dan
kondisi diri sendiri.

B. SARAN
Kami berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan akan pentingnya
pemberdayaan masyarakat dalam melakukan promosi kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA

https://materibelajar.co.id/pemberdayaan-masyarakat/

https://www.dosenpendidikan.co.id/pemberdayaan-masyarakat/

https://www.slideshare.net/mmuqouwisat/pemberdayaan-masyarakat-di-bidang-kesehatan8

Anda mungkin juga menyukai