Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK RISIKO TINGGI PADA BY N

DENGAN DIAGNOSA GASTROCHISIS


DI RUANG NICU RUMAH SAKIT KOTA
TANGGAL 8 - 9 APRIL 2020

DISUSUN OLEH :

NAMA : NI LUH PUTU ARDANI

NIM : P07120419023N

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATANMATARAM
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
TAHUN 2020

STASE ANAK PROFESI NERS POLTEKKES KEMENKES MATARAM


LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Pendahuluan dan laporan kasus ini telah disahkan dan disetujui oleh pembimbing
lahan dan pembimbing akademik pada :
Hari/Tanggal :
Bangsal/Ruangan :

Mengetahui,

Pembimbing Akademik,

( MAS’ADAH, M.Kep. )
NIP : 197912202002122002

STASE ANAK PROFESI NERS POLTEKKES KEMENKES MATARAM


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
POLTEKKES KEMENKES MATARAM
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK

Nama Mahasiswa/NPM : Ni Luh Putu Ardni


Tempat Praktek : Bayi Berisiko Tinggi
Tanggal : 7 Maret 2020

I. IDENTITAS DATA
Nama : By.N
Tempat/tanggal lahir : Mataram 5 Maret 2020
Nama Ayah/Ibu : Tn.A/Ny.W
Pekerjaan Ayah : Wiraswasta
Pendidikan Ayah : SMA
Pekerjaan Ibu : IRT
Pendidikan Ibu : SMA
Alamat/No. Telepon : Jl. Malawai Gg Anggrek II. Pagesangan Timur. Mataram

Kultur : Sasak

Agama : Islam
II. KELUHAN UTAMA
1. Usus bayi berada diluar perut setelah dilahirkan
III. RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN
III.1 Prenatal
 Jumlah kunjungan : 5 kali kunjungan
 Bidan/Dokter : bidan Asih
 Penkes yang didapat : Rutin memeriksakan kandungan
 .HPHT :
 Kenaikan BB selama Hamil : 15 kg
 Komplikasi kehamilan : tidak ada
 Komplikasi Obat : tidak ada
 Obat-obatan yang didapat : vitamin dan penambah darah
 Riwayat Hospitalisasi : tidak ada
 Golongan drah ibu : A

STASE ANAK PROFESI NERS POLTEKKES KEMENKES MATARAM


 Pemeriksaan kehamilan / Maternal screening
( √ ) Rubelle ( ) Hepatitis ( ) CMV
( ) Go ( ) Herpes ( ) HIV
( ) Lain-lain, sebutkan : tidak ada

III.2 Natal
 Awal Persalinan :
 Lama Persalinan : 30 Menit
 Komplikasi persalinan : tidak ada
 Terapi yang diberikan :
 Cara melahirkan
( √ ) pervaginam ( ) Caesar ( )Lain-lain, sebutkan ………………..
 Tempat melahirkan :
( √ ) Rumah bersalin ( ) Rumah ( ) Rumah Sakit
III.3 Postnatal
 Usaha Nafas
( √ ) dengan bantuan
( ) tanpa bantuan
 Kebutuhan resusitasi
o Jenis dan lamanya dari 1 dan 5 menit
o Skor Apgar :
 Trauma lahir
( ) Ada ( √ ) Tidak ada
 Narkosis
( ) Ada ( √ ) Tidak ada
 Keluarnya urine / bab
( ) Ada ( √ ) Tidak ada

STASE ANAK PROFESI NERS POLTEKKES KEMENKES MATARAM


IV. Riwayat Immunisasi
NO JENIS IMMUNISASI WAKTU REAKSI SETELAH
PEMBERIAN PEMBERIAN
1 BCG Belum pernah diberikan
2 DPT ( I, II, III ) Belum pernah diberikan
3 Polio ( I, II, III, IV ) Belum pernah diberikan
4 Campak Belum pernah diberikan
5 Hepatitis Belum pernah diberikan
V. Riwayat Tumbuh Kembang
1. Pertumbuhan Fisik
a. Berat Badan : 2.900 gram
b. Tinggi Badan : 48 Cm
c. Belum ada gigi
VI. Riwayat Nutrisi
1. Pemberian ASI
a. Pertama kali disusui : beberapa jam setelah lahir
b. Cara pemberian : menyusu secara langsung dan setelah operasi melalui
sonde
c. Lama pemberian : diberikan sampai sekarang
2. Tidak pernah diberikan susu formula
3. Belum pernah diberikan makan tambahan
4. Pola perubahan nutrisi tiap tahap perkembangan usia sampai saat ini

USIA JENIS NUTRISI LAMA PEMBERIAN


0 – 4 Bulan ASI Sampai saat ini
4 – 12 Bulan
Saat ini

VII. Riwayat Psychososial


a. Anak masih tinggal di rumah sakit
b. Hubungan antar anggota keluarga : harmonis
c. Pengasuh anak : Orang tua, kakak kandung
VIII. Riwayat Spiritual
a. Support system dalam keluarga : keluarga sangat perhatian, nampak dari
bergantian datang menjenguk
b. Kegiatan keagamaan : keluarga nampak sangat religiu

IX. Aktifitas Sehari Hari


1. Nutrisi
KONDISI SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT
1. Selera makan Tidak berubah
2. Menu makan ASI saja
3. Frekwensi makan Setiap kali tersedia ASI,
4. Makanan yang disukai diperaskan dengan vacum
5. Makanan pantangan dan anak bisa minum
6. Pembatasan pola dengan sendok atau sonde
makan + 8 cc 5 s/d 8 kali sehari
7. Cara makan
STASE ANAK PROFESI NERS POLTEKKES KEMENKES MATARAM
8. Ritual saat makan

2. Cairan
KONDISI SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT
1. Jenis minuman ASI
2. Frekwensi minum
3. Kebutuhan cairan
4. Cara pemenuhan

3. Eliminasi ( BAB & BAK )


KONDISI SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT
1. Tempat Colostomi dan keteter
pembuangan Urine 100 cc per hari
2. Frekwensi (waktu)
3. Konsistensi
4. Kesulitan
5. Obat pencahar

4. Istirahat Tidur
KONDISI SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT
1. Jam tidur Hampir setiap waktunya
- Siang dihabiskan untuk tidur bangun
- Malam hanya saat disusui dengan
2. Pola tidur sendok
3. Kebiasaan sebelum tidur
4. kesulitan tidur

5. Olah Raga
KONDISI SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT
1. Program olah raga Bayi belum bisa berolah
2. Jenis dan raga
frekwensi
3. Kondisi setelah
olah raga

6. Personal Hygiene
KONDISI SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT
1. Mandi
a. Cara Dimandikan perawat
b. Frekwensi 1 kali sehari
c. Tempat mandi tempat tidur
2. Cuci rambut
a. Frekwensi
b. Cara
3. Gunting kuku
a. frekwensi
b. Cara
4. Gosok gigi
a. Frekwensi
b. Cara

STASE ANAK PROFESI NERS POLTEKKES KEMENKES MATARAM


7. Aktifitas / Mobilitas Fisik
KONDISI SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT
1. Kegiatan seharihari Anak belum bisa
2. Pengaturan jadwal melakukan apa apa
harian
3. Penggunaan alat
bantu aktifitas
4. kesulitan
pergerakan tubuh

8. Rekreasi
KONDISI SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT
1. Perasaan saat Anak belum mengenal
sekolah rekreasi
2. Waktu luang
3. Perasaan setelah
rekreasi / bermain
4. Waktu senggang
keluarga
5. kegiatan hari libur

X. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum Klien
Lemah
2. Tanda Tanda Vital
a. Suhu : 36, 5 0 C 36 – 36,8
b. Nadi : 152 X / menit 120 - 125
c. Respirasi : 46 X / menit 30 – 60
d. Tekanan Darah : 90/50 mm Hg 46 – 92 sistole
38 – 71 diastole
3. Antropometri
a. Panjang Badan : 44 Cm 45 - 53
b. Berat Badan : 2900 gram 2.500 - >4000
c. Lingkar lengan atas : 9,5 Cm 9,5 - 11
d. Lingkar Kepala : 32 Cm
e. Lingkar dada : 30 Cm
f. Lingkar perut : 33 Cm
g. Tebal Lemak Kulit :
4. System Pernafasan
a. Hidung : simetris, terdapat secret secara periodik
b. Leher : tidak ditemukan pembesaran kelenjar dan Tumor
c. Dada
 Bentuk dada barrel chest
 Gerakan dada : simetris tidak terdapat retraksi ataupun Otot bantu
pernafasan
 Suara nafas tambahan: ronchi
5. System Cardio Vaskuler
a. Conjunctiva : Anemia, Bibir : pucat
b. Arteri carotis : kuat ,Tekanan vena jugularis : tidak meninggi
c. Ukuran jantung : Normal, Ictus cordis / Apex mid clav inter costa 4 - 5
d. Suara jantung : S1 murni S2 murni
6. System Pencernaan
a. Sklera : tidak Ikterus, Bibir : lembab, ditemukan labioschisis inkompleta
b. Mulut : simetris: baik
STASE ANAK PROFESI NERS POLTEKKES KEMENKES MATARAM
c. Gaster : tidak kembung
d. Gerakan peristaltik : terdengar melalui stetoskope
e. Abdomen : colostomi
f. Anus : tidak ada lobangnya
7. System Indra
a. Mata
a. kelopak mata, bulu mata, Alis sudah ada
b. Visus belum bisa dilakukan pengukuran
b. Hidung
a. Terdapat secret secara periodik yang mengganggu air way
c. Telinga
a. Keadaan daun telinga elastis dan sudah bisa kembali kalau terlipat,
Kanal auditoris : bersih, belum adaserumen
b. Fungsi pendengaran belum bisa diukur, sangat subjektif dengan suara
ibu sudah merespon
d. Fungsi motorik :
Massa otot : normal,
Tonus otot ada Kekuatan otot : derajat : 3
( bisa melawan grafitasi tapi tidak bisa melawan tahanan pemeriksa )
e. Fungsi sensorik : Suhu, Nyeri, Getaran, Posisi, Diskriminasi, belum bisa
dilaksanakan
f. Fungsi serebellum : Koordinasi, Keseimbangan belumbisa dilaksanakan
g. Refleks : Bisep, Trisep, Patella, belum bisa dilaksanakan
Refleks primitif :
Rooting refleks : bisa mengisap dengan baik
Sucking refleks : bereaksi mengikuti sentuhan pada sudut bibir
Ciliary : berkedip bila bulu mata disentuh
Doll’s eyes, moro, tonick neck, palmer ( grasping ), stapping, babinski
tidak dilakukan, pasien dikurangi berbagai bentuk rangsangan karena
rangsangan rangsangan tersebut akan diberikan pada waktu pasien apneu
untuk memancing pasien bernafas spontan lagi. Dikhawatirkan apabila
apneu, pasien tidak bereaksi lagi dengan rangsangan tersebut.
h. Iritasi meningen : Kaku kuduk, Lasaque sign, kernig sign, Brudzinki sign
I, II tidak dilakukan.

8. System Muskulo Skeletal


a. Kepala : Bentuk kepala mesocephal, gerakan aktif ke kiri dan kanan
b. Vertebrae : spina lurus, tidak menunjukkan Scoliosis, Lordosis, Kiposis.
Gerakan aktif, ROM sesuai aksis, aktif dan pasif. Fungsi gerak : tidak
ditemukan adanya penyimpangan
c. Pelvis : tidak ditemukan kelainan pelvis
d. Lutut : tidak ditemukan pembengkakan, Kaku, Gerakan : tanpa hambatan.
Kaki : tidak bengkak / edema
e. Tangan : terpasang infus, gerakan terhambat oleh spalk, ROM sesuai
dengan persendian
f. System Integumen
a. Rambut : Warna hitam kecoklatan, tidak mudah dicabut
b. Kulit : Warna kemerahan, Temperatur hangat, lembab, bulu kulit halus
kemerahan, tidak ada Erupsi, Tahi lalat Ruam tidak ada, Texture pada
daerah ekstremitas sudah lengkap sedang pada daerah abdomen ada
colostomi pada bekas omfalokel
c. Kuku : Warna kemerahan Permukaan kuku datar cembung, tidak
mudah patah, Kebersihan belum pernah dipotong

STASE ANAK PROFESI NERS POLTEKKES KEMENKES MATARAM


9. System Endokrin
a. Kelenjar Thyroid :belum bisa diraba dengan baik
b. Exkresi urine 100 cc per 24 jam
c. Suhu tubuh relatif tidak seimbang
d. Keringat berlebihan tidak nampak terbentuk

10. System Perkemihan


a. Keadaan kandung kemih kosong karena terpasang keteter dengan out put
100 cc per hari
11. System Reproduksi
a. Wanita
a. Payudara : Putting dan Areola mammae sudak nampak terbentuk
b. Labia mayora menutup minora dalam kondisi bersih dari Secret dan
bau
12. System immun
Diharapkan mendapat kekebalan dari ASI

XI. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan


1. 0 – 5 Tahun
Dengan menggunakan DDST
Tidak dilakukan

STASE ANAK PROFESI NERS POLTEKKES KEMENKES MATARAM


XII. Test Diagnostic

- Laboratorium

Hematologi
WBC : 16.8 m/mm3 5.0-10
Lym : 10.3 % 20.0-40.0
Mon : 3.2 % 2.0-8.0
Gra : 86.5 % 50.0-70.0
Lym # : 1.7 m/mm3
Mon # : 0.5 m/mm3
Gra # : 14.6 m/mm3

RBC : 4.29 M/mm3 4.5-5.5


MCV : 110 fl 80-97
Hct : 47.2 % 40.0-48.0
Plt : 107 L % 150-400
MCH : 36.8 pq 27.0-31.0
MCHC : 33.4 g/dl 32.0-37.0
RDW : 17.3 H % 10-15

Hb : 15.8 g/dl 12.0-16.0


THR : 247 m/mm3 150-450
MPV : 8.5 fl 6.0-13.0
Pct : 0.081 L% 100-500
PDW : 12.6 10.0-18.0
Waktu bekuan : 10 ‘ 4-10
Wktu perdarahan : 2‘ 1-7
- Ro Photo : Tidak dilakukan
- CT Scan : Tidak dilakukan
- MRI, USG, EEG : Tidak dilakukan

XIII. Therapy sat ini :


- Ampicillin 250 mg / 12 jam
- Antrain ½ cc / 8 jam
- Infus Ka En 3B 15 tetes per menit
- Tranfusi 30 cc
semua obat ini melalui iv
- Oxigen 2 L / menit

STASE ANAK PROFESI NERS POLTEKKES KEMENKES MATARAM


ANALISA DATA

DATA ETIOLOGI MASALAH

DS : Multiple anomali, Gangguan pola nafas


Ibu mengatakan anaknya kadang General anestesi
kadang berhenti bernafas
DO :
Anak nampak bernafas dangkal, fungsi pengatur pusat
irama tidak teratur, pernafasan belum
frekwensi berfariasi setiap jam optimal
periodik apneu 3 – 5 kali sehari

aritmia nafas,
periodic apneu

disfungsi pernafasan

DS : Pemotongan usus Resiko keseimbangan


Ibu mengatakan anak minum ASI menjadi lebih pendek cairan dan elektrolit
dan air dengan sendok / slang
DO :
Post op colostomi
Feces keluar berbentuk cair Bidang penyerapan
Urine 100 cc per hari berkurang
Waktu penyerapan
cairan berkurang

Jumlah cairan yang


dapat diserap usus
berkurang

DS : Resiko infeksi
Ibu mengatakan tidak berani
memembersihkan atau mengganti
kantong colostomi Post op Colostomi
DO :
Bidang colostomi yang terbuka
Feces keluar dari lubang
colostomi Media tumbuh kuman

Resiko terinfeksi

STASE ANAK PROFESI NERS POLTEKKES KEMENKES MATARAM


PROSES PERAWATAN

NAMA KLIEN : By N NAMA MAHASISWA : Ni Luh Putu Ardani


RUANG : NICU NIM : P07120419023N
DIAGNOSA MEDIS : Gastrochisis PARAF :𝜆
DIAGNOSA TUJUAN DAN
NO KEPERAWATA KRITERIA INTERVENSI RASIONAL IMPLEMENTASI EVALUASI
N HASIL
1. 1. Gangguan pola Setelah 1. Lakukan CPR bila 1. Basic live support 1. Melakukan CPR S:
8/4/ nafas dilakukan apneu, O2 3 L per Memudahkan bila apneu O2 3 L Ibu pasien mengatakan
2020 B/D tindakan menit ( 2 L bila sudah pemantauan per menit (2L bila anaknya sempat henti
Aritmia nafas keperawatan 2 x nafas spontan ) sudah napas napas.
Periodic apneu 24 jam 2. Observasi nafas spontan) O:
diharapkan libatkan keluarga 2. Menghilangkan 2. Mengobservasi a. Pasien tampak
ketidak hambatan air way napas libatkan lemas dan pucat
seimbangan b. Pernapasan 32x/
keluarga.
nutrisi dapat 3. Observasi vital sign menit
teratasi dengan tiap jam 3. Mengetahui batas c. Saluran pernapasan
kriteria hasil: normal vital sign 3. Mengobservasi tampak bersih
1. Pasien tidak pasien vital sign tiap jam A:
sesak Masalah belum teratasi
2. Pola napas 4. Suction bila ada secret P:
efektif 4. Untuk 4. Melakukan Intervensi dilanjutkan
3. Respirasi membersihkan suction untuk
dalam batas saluran membersihkan
normal pernapasan secret
pasien

STASE ANAK PROFESI NERS POLTEKKES KEMENKES MATARAM


2. Resiko Setelah 1. Monitor intake-output 1. Mengantisipasi 1. Memonitor intake-
S:
keseimbangan dilakukan cairan adanya dehidrasi. output cairan Ibu pasien mengatakan
cairan dan tindakan 2. Monitor status hidrasi 2. Perubahan status 2. Memonitor status
anaknya mau menetek
elektrolit keperawatan 2 x (kelembapan membran hidrasi, membran hidrasi (kelembapan sedikit-sedikit.
B/D 24 jam mukosa, nadi adekuat) mukosa, turgor membran mukosa,O:
Pemotongan diharapkan kulit nadi adekuat) a. Pasien tampak
usus Deficit volume lemas dan pucat
menggambarkan
cairann dapat 3. Lakukan pemasangan b. Tidak tampak ubun
berat/ringannya
teratasi dengan infus dan berikan cairan ubun cekung dan
kekurangan
kriteria hasil: IV mata cowong
1. Pasien tidak cairan. c. Pasien terpasang
muntah saat 4. Pantau TTV 3. Mengetahui 3. Melakukan infus KAEN 3B : 8
di berikan kehilangan cairan pemasangan infus dan Tpm micro
ASI melalui suhu berikan cairan IV A:
(menyusui) tubuh yang tinggi. Masalah teratasi sebagian
2. Pasien tidak 4. Mengetahui 4. Memantau TTV P:
rewel dan keadaan umum Intervensi dilanjutkan
menangis pasien
3. Pasien
tampak tidak
pucat
4. Tampak
ubun-ubun
tidak cekung
dan mata
tidak cowong
5. Pasien tidak
mengalami
dehidrasi

STASE ANAK PROFESI NERS POLTEKKES KEMENKES MATARAM


3. Resiko infeksi Setelah 1. Ganti colostomi bag tiap 1. Untuk mencegah 1. Mengganti colostomi S:
B/D dilakukan hari Infeksi pada Pada pagi hari Ibu pasien mengatakan
Colostomy tindakan Pasien. anaknya menangis saat di
keperawatan 2 x 2. Cuci tangan sebelum dan 2. Mencegah 2. mencuci tangan lakukan perawatan
24 jam sesudah memegang Sebelum dan sesudah colostomi
penularan penyakit
diharapkan pasien Memegang pasien
dan mencegah
ketidak O:
seimbangan 3. Observasi colostomi terjadinya infeksi - Tidak ada tanda-
nutrisi dapat pasien 3. Untuk mengetahui 3. mengobservasi tanda infeksi
teratasi dengan jumlah Colostomi pasien - Tidak ada
kriteria hasil: pengeluaran pasien kemerahan
1. Infeksi tidak . - Tidak demam
terjadi
2. Ditandai A:
dengan tidak Masalah teratasi sebagian
ada tanda
tanda infeksi P:
Intervensi dilanjutkan

STASE ANAK PROFESI NERS POLTEKKES KEMENKES MATARAM


NAMA KLIEN : By N NAMA MAHASISWA : Ni Luh Putu Ardani
RUANG : NICU NIM : P07120419023N
DIAGNOSA MEDIS : Gastrochisis PARAF :𝜆
DIAGNOSA TUJUAN DAN
NO KEPERAWATA KRITERIA INTERVENSI RASIONAL IMPLEMENTASI EVALUASI
N HASIL
1. 4. Gangguan pola Setelah 5. Lakukan CPR bila 5. Basic live support 5. Melakukan CPR S:
9/4/ nafas dilakukan apneu, O2 3 L per Memudahkan bila apneu O2 3 L Ibu pasien mengatakan
2020 B/D tindakan menit ( 2 L bila sudah pemantauan per menit (2L bila anaknya sempat henti
Aritmia nafas keperawatan 2 x nafas spontan ) sudah napas napas.
Periodic apneu 24 jam 6. Observasi nafas spontan) O:
diharapkan libatkan keluarga 6. Menghilangkan 6. Mengobservasi d. Pasien tampak
ketidak hambatan air way napas libatkan lemas dan pucat
seimbangan e. Pernapasan 32x/
keluarga.
nutrisi dapat 7. Observasi vital sign menit
teratasi dengan tiap jam 7. Mengetahui batas f. Saluran pernapasan
kriteria hasil: normal vital sign 7. Mengobservasi tampak bersih
4. Pasien tidak pasien vital sign tiap jam A:
sesak Masalah belum teratasi
5. Pola napas 8. Suction bila ada secret P:
efektif 8. Untuk 8. Melakukan Intervensi dilanjutkan
6. Respirasi membersihkan suction untuk
dalam batas saluran membersihkan
normal pernapasan secret
pasien

STASE ANAK PROFESI NERS POLTEKKES KEMENKES MATARAM


5. Resiko Setelah 5. Monitor intake-output 5. Mengantisipasi 5. Memonitor intake-
S:
keseimbangan dilakukan cairan adanya dehidrasi. output cairan Ibu pasien mengatakan
cairan dan tindakan 6. Monitor status hidrasi 6. Perubahan status 6. Memonitor status
anaknya mau menetek
elektrolit keperawatan 2 x (kelembapan membran hidrasi, membran hidrasi (kelembapan sedikit-sedikit.
B/D 24 jam mukosa, nadi adekuat) mukosa, turgor membran mukosa,O:
Pemotongan diharapkan kulit nadi adekuat) d. Pasien tampak
usus Deficit volume menggambarkan lemas dan pucat
cairann dapat 7. Lakukan pemasangan e. Tidak tampak ubun
berat/ringannya
teratasi dengan infus dan berikan cairan ubun cekung dan
kekurangan
kriteria hasil: IV mata cowong
6. Pasien tidak cairan. f. Pasien terpasang
muntah saat 8. Pantau TTV 7. Mengetahui 7. Melakukan infus KAEN 3B : 8
di berikan kehilangan cairan pemasangan infus dan Tpm micro
ASI melalui suhu berikan cairan IV A:
(menyusui) tubuh yang tinggi. Masalah teratasi sebagian
7. Pasien tidak 8. Mengetahui 8. Memantau TTV P:
rewel dan keadaan umum Intervensi dilanjutkan
menangis pasien
8. Pasien
tampak tidak
pucat
9. Tampak
ubun-ubun
tidak cekung
dan mata
tidak cowong
10. Pasien tidak
mengalami
dehidrasi

STASE ANAK PROFESI NERS POLTEKKES KEMENKES MATARAM


6. Resiko infeksi Setelah 1. Ganti colostomi bag tiap 1. Untuk mencegah 1. Mengganti colostomi S:
B/D dilakukan hari Infeksi pada Pada pagi hari Ibu pasien mengatakan
Colostomy tindakan Pasien. anaknya menangis saat di
keperawatan 2 x 2. Cuci tangan sebelum dan 4. Mencegah 2. mencuci tangan lakukan perawatan
24 jam sesudah memegang penularan penyakit Sebelum dan sesudah colostomi
diharapkan pasien dan mencegah Memegang pasien
ketidak O:
terjadinya infeksi
seimbangan 3. Observasi colostomi - Tidak ada tanda-
5. Untuk mengetahui
nutrisi dapat pasien 3. mengobservasi tanda infeksi
teratasi dengan jumlah Colostomi pasien - Tidak ada
kriteria hasil: pengeluaran pasien kemerahan
3. Infeksi tidak . - Tidak demam
terjadi
4. Ditandai A:
dengan tidak Masalah teratasi sebagian
ada tanda
tanda infeksi P:
Intervensi dilanjutkan

STASE ANAK PROFESI NERS POLTEKKES KEMENKES MATARAM

Anda mungkin juga menyukai