Anda di halaman 1dari 6

Nama : Desi Ratna Ningsih Sa

Prodi : Pendidikan Agama Islam / 18010101050

Kelas : B/IV

1. Uraikan yang anda ketahui/pahami tentang akidah dan akhlak dalam kehidupan anda dan
masyarakat.
2. Uraikan yang anda ketahui dari tema yang diberikan kepada anda.
3. Uraikan yang anda ketahui dari tugas khusus anda masing-masing.
4. Uraikan materi yang berasal dari teman minimal 5 topik.
5. Uraikan menurut anda model akidah dan akhlak dalam kehidupan anda dan masyarakat.
Jawab :
1. Akidah akhlak
a) Aqidah dalam kehidupan pribadi dan masyarakat.
Akidah sangat penting dalam kehidupan kita maupun masyarakat. Karena tanpa
aqidah yang benar, kita akan terbenam dalam keraguan dan berbagai prasangka, yang
lama kelamaan akan menutup pandangannya dan menjauhkan dirinya dari jalan hidup
kebahagiaan. Dan tanpa aqidah yang lurus, kita akan mudah dipengaruhi dan dibuat
ragu oleh berbagai informasi yang menyesatkan. Kemudian, aqidah dalam
pemahaman saya yaitu berupa perwujudan enam rukun iman dalam kehidupan
manusia. Contoh menerapkan dalam kehidupan kita untuk melaksanakan perintah
allah dan menjauhi semua larangan-nya. Seperti menerenungkan kekuasaaan allah swt,
dan berbuat kebaikan karena tiap gerakan kita di awasi oleh allah dan malaikat,
mengamalkan ayat-ayat alquran, menjalani risalah nabi, dan bertindak penuh
perhitungan agar tidak terjadi kesalahan atau melanggar perintah allah, serta berikhtiar
sebelum bertawakal. Dengan begitu berakhidah pada diri pribadi akan membuat
hubungan kita dengan allah dan manusia lainnya menjadi lebih baik.
Akidah dalam kehidupan masyarakat. Sangat penting dalam kehidupan
masyarakat karena dapat menjaga hubungan dengan manusia yang lain. Seperti dengan
saling menghargai satu sama lain sehingga tercipta suatu masyarakat yang tentram dan
harmonis. Contoh tolong menolong, toleransi, musyawarah, bersikap adil, menyadari
bahwa derajat manusia itu sama didepan allah swt dan perbedaanya adalah
ketakwaanya masing masing manusia,
b) Akhlak dalam kehidupan pribadi dan masyarakat.
Berakhlak terhadap allah swt adalah pengakuan bahwa tiada tuhan selain allah.
Maka al-quran memerintahkan manusia untuk berserah diri kepada-nya, karena segala
yang bersumber dari allah adalah baik, benar, indah, dan sempurna.
Akhlak terhadap sesama manusia atau masyarakat . Bahwa al-quran menjelaskan
perlakuan sesama manusia, baik berupa larangan, seperti membunuh, menyakiti badan
atau harta tanpa alasan yang benar, juga termasuk larangan menyakiti hati, walaupun
disertai dengan memberi. Dalam (qs al-baqarah [2]: 263). Selain itu, al-quran
menekankan bahwa setiap orang hendaknya didudukkan secara wajar, termasuk nabi
muhammad saw. Dinyatakan pula sebagai manusia biasa, namun dinyatakan pula
beliau adalah rasul yang memperoleh wahyu dari allah. Demikian juga seseorang tidak
boleh berprasangka buruk, mencari kesalahan orang lain, dan menggunjing orang lain.

2. Dalam makalah saya yang berjudul ( Faham Dan Aliran Aqidah Islam Khusunya
Kaum Mu’tazulah).
Aliran mu'tazilah merupakan salah satu aliran teologi yang dapat dikelompokkan
sebagai kaum rasionalis dalam islam, aliran ini muncul pada abad pertama hijriyah,
munculnya golongan atau kelompok mu'tazilah. Sejarah munculnya aliran mu'tazilah oleh
para pemuja dan aliran mu'tazilah muncul dikota bashrah, pada abad ke 2 hijriyah, tahun
105-110 h,tepatnya pada masa pemerintahan khalifah abdul malik bin marwan dan
khalifah hisam bin abdul malik. Pelopor munculnya aliran mu'tazilah yaitu seorang
pemuda mantan murid al-hasan al-basri yang bernama washil bin atha' al-makhzmi al-
ghozzal yang tidak setuju dengan gurunya tentang masalah dosa besar dia berpendapat
bahwa orang yang melakukan dosa besar tidak dianggap mukmin dan tidak pula dianggap
kafir, tetapi berada diantaranya keduanya yaitu (al manzilah baina al manzilataini). Secara
harfiah kata mu'tazilah berasal dari i'tazala yang berarti pisah atau memisahkan diri, yng
berarti juga menjauhkan diri secara teknis, istilah mu'tazilah merujuk pada dua golongan:
Golongan pertama[disebut mu'tazilah 1]muncul sebagai respon politik murni,
golongan ini tumbuh sebagai golongan netral politik, maksudnya tidak memihak salah
satu baik dari golongan ali bin abi thalib dan lawan-lawannya, terutama muawiyah,
aisyah, dan abdullah bin zubair.
Golongan kedua,(disebut mu'tazilah ll) muncul sebagai respon persoalan teologis
yang berkembang di kalangan khawarij dan mur'jiah akibat adanya peristiwa
tahkim.golongan ini muncul karena mereka berbeda pendapat dengan golongan khawarij
dan mur'jiah tentang pemberian status kafir kepada yang berbuat dosa besar.
a. Tokoh-Tokoh Aliran Mu'tazilah
1. Wasil Bin Atha. Wasil Bin Atha adalah orang pertama yang meletakkan dasar ajaran
mu'tazilah. Ada tiga ajaran pokok yang dicetuskan oleh Wasil bin Atha, yaitu paham al-
manzilah bain al-manzilatain, paham kadariyah (yang diambilnya dari ma'bad dan gailan,
dua tokoh aliran Kadariyah), dan paham peniadaan sifat-sifat Tuhan. Dua dari tiga ajaran
itu kemudian menjadi doktrin ajaran Mu'tazilah, yaitu al manzilah bain al-manzilatain dan
peniadaan sifat-sifat Tuhan.
2. Abu Huzail al-Allaf. Abu Huzail al-'Allaf (wafat. 235 H), seorang pengikut aliran Wasil bin
Atha, mendirikan sekolah Mu'tazilah pertama dikota Bashrah (Iraq). Melalui sekolah ini,
pemikiran Mu'tazilah sempat menjadi madzhab resmi Negara.

3. Uraian tugas pribadi tentang (pemahaman puasa wajib dan sunnah)


Puasa merupakan amalan-amalan ibadah yang tidak hanya oleh umat sekarang
tetapi juga dijalankan pada masa umat-umat terdahulu.bagi orang yang beriman ibadah
puasa merupakan salah satu sarana penting untuk mencapai takwa, dan salah satu sebab
untuk mendapatkan ampunan dosa-dosa, pelipat gandaan pahala kebaikan,dan
pengangkatan derajat. Puasa difungsikan sebagai benteng yang kukuh yang dapat menjaga
manusia dari bujuk rayu setan.
Puasa mempunyai pengaruh menyeluruh baik secara individu maupun masyarakat
dalam hadits telah disebutkan hal-hal yang terkait dengan puasa seperti halnya mengenai
kesehatan, dan lain sebagainya. Dalam menjalankan puasa secara tidak langsung telah
diajarkan perilaku-perilaku yang baik seperti halnya sabar, bisa mengendalikan diri dan
mempunyai tingkah laku yang baik
a. Syarat Wajib
1. Islam
2. Sudah dewasa (Baligh)
3. Berakal sehat.

b. Syarat Sah Puasa.Islam


1. islam
2. Tamyiz, artinya orang-orang/ anak-anak yang dapat membedakan antara baik
buruk, tegasnya bukan anak yang terlalu kecil dan bukan orang gila
3. Suci dari haid dan nifas, wanita yang sedang haid dan nifas tidak sah jika mereka
berpuasa, tapi wajib qada' pada waktu lain, sebanyak bilangan hari yang ia tinggalkan
4. Tidak di dalam hari-hari yang di haramkan berpuasa.

c. Rukun puasa
1. Niat
2. Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga
terbenamnya matahari.

4. Lima Topik Uraian.

1) Judul (pengertian aqidah, fungsi dan tujuan kehidupan masyarakat).


Aqidah artinya kepercayaan yaitu suatu yang mengharuskan hati yang
membenarkannya, yang mebuat jiwa tenang tentram kepadanya da menjadi
kepercayaan / keyakinan yang bersih dari bimbang dan ragu.
Fungsi aqidah adalah sebagai pemeliharaan kesucian hati, aqidah menimbulkan
perasaan aman, pengharapan, dan aqidah sebagai tempat berpijak.
Tujuan aqidah untuk memberikan ketenangan jiwadan pikiran, tidak cemas dalam
jiwa dan dan tidak goncang dalam pikiran. Dan meluruskan tujuan dan perbuatan dari
penyelewengan dalam beribadah kepada allah dan bermuamalah kepada orang lain.
2) berjudul ( Faham Dan Aliran Aqidah Islam Khusunya Kaum Mu’tazulah).
Aliran mu'tazilah merupakan salah satu aliran teologi yang dapat dikelompokkan
sebagai kaum rasionalis dalam islam, aliran ini muncul pada abad pertama hijriyah,
munculnya golongan atau kelompok mu'tazilah. Sejarah munculnya aliran mu'tazilah
oleh para pemuja dan aliran mu'tazilah muncul dikota bashrah, pada abad ke 2
hijriyah, tahun 105-110 h,tepatnya pada masa pemerintahan khalifah abdul malik bin
marwan dan khalifah hisam bin abdul malik. Pelopor munculnya aliran mu'tazilah
yaitu seorang pemuda mantan murid al-hasan al-basri yang bernama washil bin atha'
al-makhzmi al-ghozzal yang tidak setuju dengan gurunya tentang masalah dosa besar
dia berpendapat bahwa orang yang melakukan dosa besar tidak dianggap mukmin dan
tidak pula dianggap kafir, tetapi berada diantaranya keduanya yaitu (al manzilah baina
al manzilataini). Secara harfiah kata mu'tazilah berasal dari i'tazala yang berarti pisah
atau memisahkan diri, yng berarti juga menjauhkan diri secara teknis, istilah
mu'tazilah merujuk pada dua golongan:
Golongan pertama[disebut mu'tazilah 1]muncul sebagai respon politik murni,
golongan ini tumbuh sebagai golongan netral politik, maksudnya tidak memihak salah
satu baik dari golongan ali bin abi thalib dan lawan-lawannya, terutama muawiyah,
aisyah, dan abdullah bin zubair.
Golongan kedua,(disebut mu'tazilah ll) muncul sebagai respon persoalan teologis
yang berkembang di kalangan khawarij dan mur'jiah akibat adanya peristiwa
tahkim.golongan ini muncul karena mereka berbeda pendapat dengan golongan
khawarij dan mur'jiah tentang pemberian status kafir kepada yang berbuat dosa besar.
b. Tokoh-Tokoh Aliran Mu'tazilah
Wasil Bin Atha. Wasil Bin Atha adalah orang pertama yang meletakkan dasar ajaran
mu'tazilah. Ada tiga ajaran pokok yang dicetuskan oleh Wasil bin Atha, yaitu paham al-
manzilah bain al-manzilatain, paham kadariyah (yang diambilnya dari ma'bad dan gailan, dua
tokoh aliran Kadariyah), dan paham peniadaan sifat-sifat Tuhan. Dua dari tiga ajaran itu
kemudian menjadi doktrin ajaran Mu'tazilah, yaitu al manzilah bain al-manzilatain dan
peniadaan sifat-sifat Tuhan.
Abu Huzail al-Allaf. Abu Huzail al-'Allaf (wafat. 235 H), seorang pengikut aliran Wasil bin
Atha, mendirikan sekolah Mu'tazilah pertama dikota Bashrah (Iraq). Melalui sekolah ini,
pemikiran Mu'tazilah sempat menjadi madzhab resmi Negara.
3) Berjudul (Aqidah islam tentang kitab- kitab allah)
Pengertian iman kepada kitab-kitab Allah adalah mempercayai dan meyakini sepenuh
hati bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada para nabi atau rasul yang
berisi wahyu Allah untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia. Ada 3 tingkatan dalam
beriman kepada kitab Allah, yaitu :
1) Qotmil (membaca saja)
2) Tartil (membaca dan memahami)
3) Hafidz (membaca, memahami, mengamalkan dan menghafalkan.
Singkatnya kita sebagai umat Islam belum cukup beriman kepada kitab-kitab Allah swt
saja, tetapi harus senantiasa membaca, mempelajari dan memahami isi kandungannya.
Sehingga kita tahu aturan-aturan dalamnya untuk selanjutnya kita amalkan dalam kehidupan
sehari-hari.Kitab-Kitab Allah
1. Kitab Taurat Kitab ini diturunkan kepada Nabi Musa as sebagai pedoman dan petunjuk
bagi Bani Israel. Sesuai firman Allah swt yang artinya: “Dan Kami berikan kepada Musa
kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat itu petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman):
“Janganlah kamu mengambil penolong selain Aku” (QS. Al-Isra’ [17]: 2).
2. Kitab Zabur Kitab ini diturunkan kepada Nabi Daud as sebagai pedoman dan petunjuk
bagi umatnya. Firman Allah quran-surat-al-isra-ayat-55
QS. Al Isra Ayat 55
Artinya: “Dan Kami berikan Zabur kepada Daud.” (QS. Al-Isra’ [17]: 55). Kitab Zabur
(Mazmur) berisi kumpulan nyanyian dan pujian kepada Allah atas segala nikmat yang
telah dikaruniakan-Nya. Selain itu berisi zikir, doa, nasihat, dan kata-kata hikmah.
Menurut orang-orang Yahudi dan Nasrani, kitab Zabur sekarang ada pada Perjanjian
Lama yang terdiri atas 150 pasal.
3. Kitab Injil Kitab ini diturunkan kepada Nabi Isa as sebagai petunjuk dan tuntunan bagi
Bani Israel. Allah swt berfirman quran-surat-al-maidah-46.
QS. Al Maidah 46 Artinya: “Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi Nabi Bani Israil) dengan
Isa putera Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, Yaitu: Taurat. dan Kami telah
memberikan kepadanya kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya
(yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, Yaitu kitab Taurat. dan
menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Maidah
[5]: 46.
4. Kitab al-Qur’an
Kitab suci al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad saw untuk dijadikan petunjuk
dan pedoman bagi seluruh umat manusia, bukan hanya untuk bangsa Arab. Sebagaimana
firman Allah qs-al-furqan-1.
QS. Al Furqan Ayat 1 Artinya: “Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Al
Quran) kepada hamba-Nya, agar Dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam.”
(QS. Al-Furqan [25]: 1).
4) Berjudul (Aqidah islam tentang rosul allah)
Iman Kepada Rasul menurut Bahasa Arab merupakan Percaya. Secara istilah atau
luasnya, iman kepada rasul berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa Rasul itu benar-
benar utusan Allah yang ditugaskan untuk membimbing umatnya ke jalan yang benar agar
selamat di dunia dan akhirat. Ada juga sebutan Ulul Azmi. Ulul Azmi adalah utusan Allah
yang memiliki kesabaran dan ketabahan yang tinggi dalam menyampaikan risalah pada
umatnya. 5 Nabi Ulul Azmi :
a. Nabi Nuh As.
b. Nabi Ibrahim As.
c. Nabi Musa As.
d. Nabi Isa As.
e. Nabi Muhammad Saw.
Dengan mengimani Rasul Allah SWT. adalah kewajiban semua umat Islam karena
merupakan rukun Iman yang ke 4.
a. Tugas Para Rasul
 menyampaikan ajaran kepada manusia dan mengajaknya ke jalan yang benar
 membimbing manusia ke dalam kebaikan dan menjauhi kejahatan
 membawa kabar gembira (surga) dan peringatan (neraka)
 memperbaiki kondisi umat manusia
 memberikan teladan yang baik

5) berjudul (Aqidah islam tentang qodha dan takdir)


Pengertian Qadha dan Qadar Menurut bahasa Qadha memiliki beberapa
pengertian yaitu: hukum, ketetapan,pemerintah, kehendak, pemberitahuan, penciptaan.
Menurut istilah Islam, yang dimaksud dengan qadha adalah ketetapan Allah sejak zaman
Azali sesuai dengan iradah-Nya tentang segala sesuatu yang berkenan dengan makhluk.
Sedangkan Qadar arti qadar menurut bahasa adalah: kepastian, peraturan, ukuran.
Adapun menurut Islam qadar perwujudan atau kenyataan ketetapan Allah terhadap
semua makhluk dalam kadar dan berbentuk tertentu sesuai dengan iradah-Nya. Firman
Allah:
Artinya: yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak
mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagiNya dalam kekuasaan(Nya), dan dia telah
menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-
rapinya. (QS .Al-Furqan ayat 2).

5. Model-model Aqidah
model ini juga bisa memberikan panduan yang jelas tentang evaluasi pembelajaran
Akidah Akhlak. Selain itu, juga sebagai alat pengawas evaluasi dan membantu mengidentifikasi
pertanyaan kunci tentang apakah kunci/inti komponen evaluasi pembelajaran Akidah Akhlak
telah dilaksanakan, dan kelemahan/kekurangan jika model ini diterapkan. Karakteristik model
logik ini bersifat komprehensif karena dapat memetakan kondisi dan capaian setiap elemen dari
input, proses, output, serta outcomes. Model ini juga sangat sederhana, fleksibel, dan efektif
digunakan untuk mengevaluasi pembelajaran Akidah Akhlak di MTs. 
Akhlak dalam kehidupan saya dan masyarakat
Di dalam Islam, segala sesuatu telah diatur dalam Al-Qur’an dan telah dijelaskan serta
diperkuat oleh hadits Rasulullah, baik dalam sholat, zakat, berhaji, makan, berjalan, dan banyak
hal lainnya, begitu pun dengan bagaimana kita berakhlak dalam masyarakat. Hidup
bermasyarakat adalah hal yang tidak bisa terlepas dari seseorang manusia. Penciptaan manusia
sebagai mahluk sosial membuatnya selalu membutuhkan orang lain. Hidup bermasyarakat
tentu bukan perkara yang mudah, hal ini merupakan perkara yang tidak boleh disepelekan.
Menjaga akhlak dalam hidup bermasyarakat adalah hal yang sangat penting. Hal ini bertujuan
agar hubungan baik dengan orang lain selalu terjalin dengan harmonis sehingga menciptakan
rasa cinta, damai dan tentram di antara masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai