Anda di halaman 1dari 8

BAB 6

KERANGKA DASAR PEMYUSUNAN DAN


PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH

KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN


LAPORAN KEUANGAN SYARIAH (PSAK)

Tujuan Kerangka Dasar


Kerangka dasar ini menyajikan konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangan
bagi para penggunanya. Kerangka ini berlaku untuk semua jenis transaksi syariah yang dilaporkan
oleh entitas syariah maupun entitas konvensional baik sektor publik maupun sektor swasta. Tujuan
kerangka dasar ini adalah untuk digunakan sebagai acuan bagi.
1. Penyusun standar akuntansi keuangan syariah, dalam pelaksanaan tugasnya;
2. Penyusun laporan keuangan, untuk menanggulangimasalah akuntansi syariah yang belum
diatur dalam standar akuntansi keuangan syariah;
3. Auditor, dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan disusun sesuai
dengan prinsip akuntansi syariah yang berlaku umum;
4. Para pemakai laporan keuangan dalam menafsirkan informasi yang disajikan dalam laporan
keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan syariah.

Pemakai dan Kebutuhan Informasi


Pemakai laporan keuangan meliputi:
1. Investor sekarang dan investor ptensial
2. Pemilik dana qardh
3. Pemilik dana syirkah temporer
4. Pemilik dana titipan
5. Pembayar dan penerima zakat, infak, sedekah, dan syakaf
6. Pengawas syariah
7. Karyawan
8. Pemasok dan mitra usaha lainnya
9. Pelanggan
10.Pemerintah serta lembaga-lembanya
11.Masyarakat

Asas Transaksi Syariah


Transaksi syariah berasakan pada prinsip berikut.
1. Persaudaraan (ukhuwah), prinsip ini didasarkan atas prinsip saling mengenal (ta’aruf), slaing
memahami (tafahum), saling menolong (ta’awum), saling menjamin (takaful), saling
bersinergi dan saling beraliansi (tahaluf).
2. Keadilan (‘adalah), yang berarti selalu menempatkan sesuatu hanya pada yang berhak dan
sesuai dengan posisinya. Realisasi prinsip ini dalam bingkai aturan muamalah adalah
melarang adanya unsur berikut ini.
a. Riba/bunga
b. Kezaliman
c. Judi atau sikap spekulatif dan tidak berhubungan dengan produktivitas (maysir)
d. Unsur ketidaksegajaan, manipulasi, dan eksploitasi
e. Haram
3. Kemaslahatan (maslahah), yaitu segala bentuk kebaikan dan manfaat yang berdimensi
duniawi dan ukhrawi, material dan spriritual, serta individual dan kolektif.
4. Keseimbangan (tawazun), yaiutu keseimbangan antara aspek material dan spriritual, anatara
aspek privat dan publik, anatara sektor keuanagn dan sektor riil, anatara bisnis dan sosial serta
antara aspek pemanfaatan serta pelestarian.
5. Universalisme (syumuliyah), di mana esensinya dapat dilakukan oleh, dengan dan untuk
semua pihak yang berkepentingan tanpa membedakan suku, agama, ras, dan golongan sesuai
dengan semangat kerahmatan semesta (rahmatan lil alamin).

Karakteristik Transaksi Syariah


Implementasi transaksi yang sesuai dengan paradigma dan asas transaksi syariah harus memenuhi
karakteristik dan persyaratan antara lain:
1. Transaksi hanya dilakukan berdasrkan prinsip saling paham dan saling rida;
2. Prinsip kebebasan bertransaksi diakui sepanjang objeknya halal dan baik (thayib);
3. Uang hanya berfungsi sebagai alat tukar dan satuan pengukuran nilai, bukan sebagai
komoditas;
4. Tidak mengandung sumber riba;
5. Tidak mengandung unsur kezaliman;
6. Tidak mengandung unsur maysir;
7. Tidak mengandung unsur gharar;
8. Tidak mengandung unsur haram;
9. Tidak menganut prinsip nilai waktu dari uang (time valuee of money);
10.Transaksi dilakuakn berdasarkan suatu perjanjian yang jelas dan benar serta untuk keuntungan
semua pihak;
11. Tidak ada distorsi harga melalui rekayasa permintaan (najasy), maupun melalui rekayasa
penawaran (ikhtiar);
12. Tidak mengandung unsur kolusi dengan suap-menyuap (risywah).
Karasteristik tersebut dapat diterapkan pada transaksi bisnis yang bersifat komersial maupun
yang bersifat nonkomersial.

Tujuan Laporan Keuangan


Beberapa tujuan lainnya adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip syariah dalam semua transaksi dan kegiatan usaha.
2. Informasi kepatuhan entitas syariah terhadap prinsip syariah, serta informasi aset, liabilitas,
pendapatan, dan beban yang tidak sesuai dengan prinsip syariah bila ada dan bagaimana
perolehan dan penggunaannya.
3. Informasi unyuk membantu mengevaluasi pemenuhan tanggungjawab entitas syariah terhadap
amanah dalam mengamankan dana, menginvestasikannya pada tingkat keuntungan yang
layak.
4. Informasi mengenai tingakt keuntungan investasi yang diperoleh penanaman modal dan
pemilik dana syirkah temporer; dan informasi mengenai pemenuhan kewajiban (obligation)
funsi sosial entitas syariah termasuk penggolongan dan penyaluran zakat, infak, sedekah, dan
wakaf.

Laporan keuangan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan bersama sebagai pengguna laporan
keuangan, serta dapat digunakan sebagai bentuk laporan dan pertanggungjawaban manajemen atas
sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

Bentuk Laporan Keuangan


Laporan keuangan entitas syariah terdiri atas berikut.
1. Posisi Keuangan Entitas Syariah, disajiakan sebagai neraca.
2. Informasi Kinerja Syariah, disajikan dalam laporan laba rugi.
3. Informasi Perubahan Posisi Keuangan Entitas Syariah, yang dapat disusun berdasarkan
definisi dana seperti seluruh sumber daya keuangan, modal kerja, aset likuid atau kas.
4. Informasi Lain, seperti Laporan Penjelasan tentang Pemenuhan Fungsi Sosial Entitas Syariah.
5. Catatan dan Skedul Tambahan, merupakan penampung dari informasi tambahan yang relevan
termasuk pengungkapan tentang risiko dan ketidakpastian yang memengaruhi entitas.

Asumsi Dasar
1. Dasar akrual
Laporan keuangan disajikan atas dasar akrual, maksudnya bahwa pengaruh transaksi dan
peristiwa lain diakui pada saat kejadian (dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau
dibayar) dan diungkapkan dalam catatan akuntansi serta laporan dalam laporan keuangan
perode yang bersangkutan.
2. Kelangsungan usaha
Laporan keuangan bisanya disusun atas dasar asumsi kelangsungan usaha entitas syariah yang
akan melanjutkan usahanya di masa depan.
Karakteristik Kualitatif Laporan Keuanga
Karakteristik kulitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan
berguna bagi pemakai. Terdapat empat karakteristik kualitatif pokok, yaitu: dapat dipahami, relevan,
keandalan, dan dapat diperbandingkan.
1. Dapat dipahami
2. Relevan
3. Keandalan
4. Dapat dibandingkan

Kendala Informasi yang Relevan dan Andal


Kendala informasi yang relevan dan andal terdapat dalam hal sebagai berikut.
1. Tepat waktu
Jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan, maka informasi yang
dihasilkan akan kehilangan relevansinya. Manajemen mungkin perlu menyeimbangkan
manfaat relatif antara pelaporan tepat waktu dan ketentuan informasi andal.
2. Keseimbangan antara biaya dan manfaat
Keseimbangan anatara biaya dan manfaat lebih merupakan suatu kendala yang dapat terjadi
(pervasive) dari suatu karakeristik kualitatif. Manfaat yang dihasilkan informasi seharusnya
melebihi biaya penyusunannya. Oleh karena itu, kita akan sulit mengaplikasikan uji biaya-
manfaat pada kasus tertentu, sehingga perlu didasari dan dijadikan pertimbangan oleh juga
para penyusunan dan pemakai laporan keuangan.

Unsur-Unsur Laporan Keuangan


Sesuai karakteritik, laporan keuangan entitas syariah, anatara lain meliputi:
1. Komponen laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan komersilan yang terdiri atas
laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas.
Posisi keuangan
Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah:
a. Aset
b. Kewajban
c. Dana syirkah temporer
d. Ekuitas
Kinerja
Unsur yang langsungbberkaitan dengan pengukuran penghasilan bersih (laba) adalah
penghasilan dan beban. Unsur penghasilan dan beban didefinisikan berikit ini.
a. Penghasilan (income)
b. Beban (expenses)
c. Hak pihak ketiga stas bagi hasil dana syirkah temporer adalah bagian bagi hasil pemilik
dana atas keuntungan dan kerugian hasil investasi bersama entitas syariah dalam suatu
periode laporan keuangan
2. Komponen laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan sosial, meliputi laporan sumber
dan penggunaan dana zakat serta laporan sumber dan penggunaan dana kebijakan.
3. Komponen laporan keuangan lainnya yang mencerminkan kegiatan dan tanggung jawab
khusus entitas syariah tersebut.
Pengukuran Unsur Laporan Keuangan
Sejumlah dasar pengukuran yang berbeda digunakan dalam derajat dan kombinasi yang berbeda
dalam laporan keuangan. Berbagai dasar pengukuran tersebut adalah sebagai berikut.
1. Biaya historis (historical cost)
2. Biaya kini (current cost)
3. Nilai realisasi/penyelesaian (realizable/settlement value)

Laporan Keuangan Entitas Syariah (ED PSAK 101 (Revisi 2014))


Terminologi dalam PSAK ini dapat digunaka entitas yang berorientasi laba, sedangkan untuk entitas
yang tidak berorientasi laba atau memiliki untuk ekuitas yang berbeda perlu menyesuaikan deskripsi
beberapa pos keuangan. Komponen laporan keuangan entitas syariah terdiri atas:
1. Laporan posisi keuangan pada akhir periode;
2. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode;
3. Laporan perubahan ekuitas selama periode;
4. Laporan arus kas selama periode;
5. Laporan sumber dan penyaluran dana zakat selama periode;
6. Laporan sumber dan penggunaan dana kebijakan selama periode;
7. Catatan atas laporan keuangan: berisi ringkasan kebijakan akuntansi penting dan informasi
penjelasan lain;
8. Informasi komparatif mengenai periode sebelumnya;
9. Laporan posisis keuangan pada awal periode komparatif.

Laporan Keuangan Bank Syariah (ED PSAK 101(Revisi 2014))


Laporan keuangan bank syariah yang lengkap terdiri atas:
a. Laporan posisi keuangan;
b. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain;
c. Laporan perubahan ekuitas;
d. Laporan arus kas;
e. Laporan rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil;
f. Laporan sumber dan penggunaan dana zakat;
g. Laporan sumber dan dana kebijakan; dan
h. Catatan atas laporan keuangan.

Laporan Keuangan Asuransi Syariah (ED PSAK 101 (Revisi 2014))


Laporan keuangan asuransi syariah yang lengkap terdiri atas:
a. Laporan posisi keuangan;
b. Laporan surplus defisit underwriting dana tabarru’;
c. Laporan perubahan dana tabarru’;
d. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain;
e. Laporan perubahan ekuitas;
f. Laporan arus kas;
g. Laporan sumber dan penyaluran dana zakat;
h. Laporan sumber dan penggunaan dana kebijakan; dan
i. Catatan atas laporan keuangan.
Laporan Keuangan Amil (ED PSAK 101 (Revisi 2014))
Laporan keuangan amil yang lengkap terdiri atas:
a. Laporan posisi keuangan;
b. Laporan perubahan dana;
c. Laporan perubahan aset kelolaan;
d. Laporan arus kas;
e. Laporan atas laporan keuangan.

KONSEP DASAR AKUNTANSI MENURUT AAOIFI DAN


PEMIKIR ISLAM

Tujuan Akuntansi Keuangan dan Laporan Keuanagan


Manfaat dengan ditentukannya akuntansi keuangan untuk lembaga keuangan syariah menurut
AAOIFI yaitu sebagi itu.
1. Dapat digunakan sebagi panduan bagi dewan standar untuk menghasilkan standar yang
konsisten.
2. Tujuan akan membantu bank dan lembaga keuangan syariah untuk memilih berbagai alternatif
metode akuntansi pada saat standar akuntansi belum mengatur.
3. Tujuan akan membantu untuk memandu manajemen dalam membuat pertimbangan/judgement
pada saat akan menyusun laporan keuangan.
4. Tujuan jika diungkapkan dengan baik, akan meningkatkan kepercayaan pengguna.
5. Penetapan tujuan yang mendukung penyusunan standar akuntansi yang konsisiten.

Pendekatan yang digunakan oleh para pemikir Islam dalam AAOIFI untuk menyusun tujuan
laporan keuangan lembaga keuangan syariah adalah dengan cara mengambil seluruh pemikiran
akuntansi kontemporer yang berlaku kemudian melakukan tes dan analisis apakah pemikiran
tersebut asejalan atau bertentangan dengan syariah Islam.

Akuntansi syariah memberikan penekanan kepada dua hal, yaitu akuntabilotas dan pelaporan.
Akuntabilitas tercermin melalui tauhid bahwa segala sesutu di dalam dunia ini harus berjalan sesuai
dengan aturan Allah SWT, dan memlalui fungsi manusia sebagai Khalifah Allah di bumi.

Pemakai dan Kebutuhan Informasi


Pemakai laporan keuangan menurut AAOIFI antara lain sebgai berikut.
1. Pemegang Saham
2. Pemegang Investasi
3. Pemilik Dana (bagi Deposan Bank)
4. Pemilik Dana Tabungan
5. Pihak yang Melakukan Transaksi Bisnis
6. Pengelola Zakat
7. Pihak yang Mengatur

Paradigma, Asas, dan Karakteristik Transaksi Syariah


Paradigma, asas, dan karakteristik transaksi syariah tidak dapat dipisahkan dari ekonomi Islam,
karena ekonomi Islam merupakan pelaksanaan syariah Islam dalam konteks muamalah. Prinsip
dasar dalam ekonomi Islam menurut Ibnu-A’rabi adalah sebagai berikut.
1. Tidak boleh adanya bunga dan perdagangan tersebut adalah halal.
2. Tidak boleh dilakukan secara tidak adail.
3. Tidak boleh melakukan hal-hal yang belum pasti atau keadaan yang tidak jelas.
4. Harus mempertimbangkan Al Maqasid dan Al Masalih.

Bentuk Laporan Keuangan


Laporan keuangan yang diminta oleh AAOIFI anatara lain sebagai berikut.
1. Laporan Peubahan Posisi Keuangan
2. Laporan Laba Rugi
3. Laporan Perubahan Ekuitas atau Laporan Perubahan Saldo Laba
4. Laporan Arus Kas
5. Laporan Perubahan Investasi yang Dibatasi dan Ekuivalennya
6. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat serat Dana Sumbangan
7. Laporan Sumber dan penggunaan Dana Qard Hasan

Syarat Kualitatif Laporan Keuangan menurut AAOIFI


1. Relevan. Syarat ini berhubungan dengan proses pengambilan keputusan sebagai alasan utama
disusunnya laporan keuangan.
2. Dapat diandalkan. Syarat ini berhubungan dengan tingkat keandalan informasi yang dihasilkan.
3. Dapat dibandingkan. Informasi keuangan dapat dibandingkan antara lembaga keuangan syariah
dan diantara dua periode akuntansi yang berbeda bagi lembaga keuangan yang sama
4. Konsisten. Metode yang akan digunakan untuk perhitungan dan pengungkapkan akuntansi yang
sama untuk dua periode penyajian laporan keuangan.
5. Dapat dimengerti. Informasi yang disajikan dapat dimerngerti dengan mudah bagi rata-rata
pengguna laporan keuangan.

Perdebatan Para Pemikir Akuntansi mengenai Kerangka Akuntansi


Pada bagian ini pembahasan kerangka akuntansi syariah langsung dijelaskan pada konsep
masing-masing sehingga tidak dikelompokkan kembali sebagai asumsi, karakteristik kualitatif, dan
sebagainya.
1. Entitas unit akuntansi
2. Kegiatan usaha yang berkelanjutan
3. Periodisasi
4. Satuan mata uang
5. Konservatif
6. Harga perolehan
7. Penandingan antara pendapatan dan beban (matching)
8. Dasar akural
9. Pengungkapan penuh
10. Substansi menggulungi bentuk

Beberapa Pemikiran ke Depan


Berdasarkan dinamika pemikiran konsep-konsep di atas, ada sebagian pemikir akuntansi Islam yang
mengusulkan terobosan pemikiran yang agak berbeda, diantaranya:
1. Neraca yang Menggunakan Nilai Saat Ini (Current Value Balance Sheet), untuk mengatasi
kelemahan dari historical cost yang kurang cocok dengan pola perhitungan zakat yang
mengharuskan perhitungan kekayaan dengan nilai sekarang. IFRS (International Financial
Reporting Standard) juga telah merekomendasikan nilai saat ini (current value) untuk aset yang
disajikan dalam laporan keuangan, dan negara-negara di dunia sedang dakam proses untuk
mengadopsi IFRS sebagai standar di negara masing-masing.
2. Laporan Nilai Tambah (Value Added Statement) sebagi pengganti laporan laba rugi atau sebagi
laporan tambahan atas neraca dan laporan laba rugi. Nilai tambah sendiri didefinisikan oleh The
British Discussion Paper yhe Corporate Report (1975) sebagai:
“Value added is the wealth the reporting entity has been able to create by its own and its
employees efforts. This statement should show how value added has been used pay those
contributing to its creation. It usefully elaborate on the profit and loss account and in time, may
come to regarded as a preferable way of describing performance.”
Selanjurnya Baydoun dan Willet (1994, 2000) mengusulkan bentuk laporan nilai tambah syariah
setelah melakukan telaah filosofis-teoritis akuntansi syariah.pemikiran akuntansi Islam juga
melakukan perubahan atas format value added statement dengan cara mengeluarkan zakat yang
awalnya dianggap bagian dari charity dan menyajikannya secara khusus setelah Gross Value
Added. Laporan nilai tambah ini masih dalam tatanan konsep, mengingat AAOIFI belum
mewajibkan hal tersebut pada pernyataannya. Penelitian ini secara implisit menyimpulkan
bahwa pembaca laporan keuangan saat ini masih sesuai dengan kebutuhan mereka.

Anda mungkin juga menyukai