Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN PENDAHULUAN OBAT-OBATAN DAN PEMBERIAN

CAIRAN YANG DIGUNAKAN DALAM PRAKTI KEBIDANAN

Disusun oleh:

Andriani Sulistiawati PO.62.24.2.19.161

Dosen Pembimbing : Titik Itiningsih , SST.,M.Keb

POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN PALANGKA RAYA
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan YME atas segala rahmat,karunia, serta taufik dan
hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai.
Saya berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
untuk para pembaca. Bahkan saya berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekan dalam kehidupan sehari-hari.
Saya yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya. Untuk itu saya sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Palangka Raya, 18 April 2020

Andriani Sulistiawati
Daftar Isi
A. Kata pengantar ……………………………………………… 1
B. Daftar isi ……………………………………………………… 2
C. Pendahuluan
a. Latar belakang …………………………………………… 3
b. Rumusan masalah …………………………………….. 3-4
c. Tujuan ……………………………………………………4
D. Pembahasan
a. Pentingnya pemberian
obat………………………………………….5
b. Factor-faktor yang mempengaruhi reaksi
obat…………………….. 5
c. Persiapan pemberian obat…. ………………5
d. Cara pemberian obat…………………6
e. Jenis obat yan digunkan dalam praktik
kebidanan…………………..6
f.Jenis cairan yang digunakan dalam praktik
kebidanan……………………….. 6-7
g. Jenis jenis cairan yang lazim digunakan dalam praktek
kebidanan
…………………………7
h. Obat-obat dalam praktek kebidanan
………………………………. 7-25
i. PERKEMENKES NO 900 TAHUN 2002 TENTANG
PRAKTIK KEBIDANAN ……………………………..25-28
E. Penutup
a. Kesimpulan …………………………………………….29
b. Saran ……………………………………………………...29
c. Daftar Pustaka …………………………………………30
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Farmakologi bersaral dari kata pharmacon (obat) dan logos (ilmu
pengetahuan). Farmakologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari obat dan
cara kerjanya pada system biologis.
Tenaga kesehatan menjalankan aktivitasnya sehari-hari tidak terlepas dari
farmakologi. Farmakologi membantu para tenaga kesehatan untuk memberikan obat-
obatan yang benar kepada klien sehingga tidak terjadi kesalahan. Perawat
professional, perlu mempelajari tentang farmakologi khususnya farmakokinetik dan
farmakodinamik untuk membantu kesembuhan klien. Perawat professional dimana
perawat bukan pesuruh dokter, dapat mengkaji apakah sudah benar pemberian obat
yang diberikan oleh dokter merupakan obat yang benar sesuai dosis dan lain-lain
ataukah tidak.
Obat merupakan senyawa yang digunakan untuk mencegah, mengobati,
mendiagnosis, penyakit atau gangguan, atau menimbulkan suatu kondisi
tertentu.Misalnya membuat seseorang infertil, atau melumpuhkan otot rangka selama
pembedahan. Obat sama dengan racun karena obat selain bermanfaat dalam
pengobatan penyakit, juga merupakan sumber penyakit. Efek samping obat
meningkat sejalan dengan jumlah obat yang diminum. Survei di USA, sekitar 5%
pasien masuk rumah sakit akibat obat. Melihat fakta tersebut, maka pengetahuan akan
obat (Farmakologi) menjadi sesuatu yang sangat penting.

2. Rumusan masalah
 Bagaimanakah pentingnya pemberian obat?
 Factor apa saja yang mempengaruhi reaksi obat?
 Apa saja persiapan pemberian obat?
 Bagaimana cara pemberian obat?
 Apa saja jenis obat yang digunakan dalam kebidanan?
 Apa saja jenis cairan yang digunakan dalam kebidanan?
 Obat apa saja yang ada dalam praktek kebidanan?

3. Manfaat penulisan
Setelah membaca makalah ini, mahasiswa diharapkan :
 Dapat mengetahui bagaimana pentingnya pemberian obat
 Dapat mengetahui Factor apa saja yang mempengaruhi reaksi obat
 Dapat mengetahui Apa saja persiapan pemberian obat
 Dapat mengetahui Bagaimana cara pemberian obat
 Dapat mengetahui Apa saja jenis obat yang digunakan dalam kebidanan
 Dapat mengetahui Apa saja jenis cairan yang digunakan dalam kebidanan
 Dapat mengetahui Obat apa saja yang ada dalam praktek kebidanan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pentingnya pemberian obat


Obat merupakan sebuah substansi yang diberikan kepada manusia atau
binatang sebagai perawatan, pengobatan, atau bahkan pencegahan terhadap berbagai
gangguan yang terjadi didalam tubuh.
Pentingnya bidan untuk mempelajari farmakologi agar dapat memahami
tentang efek dari obat yang diharapkan sehingga mampu mengevaluasi efek
pengobatan.

B. Factor-faktor yang mempengaruhi reaksi obat


 Absorpsi obat : Proses penggerakan obat dari sumber kedalam tubuh melalui
aliran darah kecuali jenis topikal.
 Distribusi obat kedalam tubuh : setelah obat diabsorsi, kemudian obat didistribusi
kedalam darah melalui vaskular dan sistem limfatis menuju sel dan masuk
kedalam jaringan tertentu.
 Metabolisme obat : setelah melalui sirkulasi, obat akan mengalami proses
metabolisme. Obat ikut sirkulasi ke jaringan kemudian berinteraksi dgn sel dan
melakukan perubahan zat kimia hingga menjadi lebih aktif. ≠ bereaksi
disekresikan.
 Eksresi sisa : etelah obat mengalami metabolisme atau pemecahan, akan terdapat
sisa zat td dipakai. Keluar melalui urine, feses, dan paru2 dlm bntuk udara

C. Persiapan pemberian obat


 Tepat obat
 Tepat dosis
 Tepat psien
 Tepat jalur pemberian
 Tepat waktu
D. Cara pemberian obat
 Per rectal : Memberikan obat melalui rektum merupakan pemberian obat dengan
memasukan obat melalui anus dan kemudian rektum, dengan tujuan memberikan
efek lokal dan sistemik.
 topical : Memberikan obat pada kulit merupakan pemberian obat dengan
mengoleskannya di kulit yang bertujuan mempertahankan hidrasi, melindungi
permukaan kulit, mengurangi iritasi kulit, atau mengatasi infeksi. Contoh: Krim,
losion, aerosol dan spray
 per oral : Pemberian obat melalui mulut dilakukan dengan tujuan mencegah,
mengobati, dan mengurangi rasa sakit sesuai dengan efek terapi dari jenis obat
 Intravena : Memberikan obat melalui vena secara langasung
 Intramuscular : Pemberian obat dengan memasukannya kedalam jaringan otot.
 Intracutan : Memberikan atau memasukan obat kedalam jaringan kulit dilakukan
sebagai tes reaksi alergi terhadap jenis obat yang akan digunakan.
 Subcutan : Pemberian obat melalui suntikan dibawah kulit dapat dilakukan pada
lengan atas sebelah luar atau 1/3 bagian dari bahu, paha sebelah luar, dan daerah
sekitar umbilicus

E. Jenis obat-obatan yang digunakan dalam kebidanan


 Obat oral
 Obat rectal
 Obat parenteral

F. Jenis cairan yang digunakan dalam kebidanan


Jenis Cairan Infus:
 Cairan hipotonik : Digunakan pada keadaan sel “mengalami” dehidrasi, misalnya
pada pasien cuci darah (dialisis) dalam terapi diuretik, juga pada pasien
hiperglikemia (kadar gula darah tinggi) dengan ketoasidosis diabetik. Contohnya
adalah NaCl 45% dan Dekstrosa 2,5%.
 Cairan Isotonik : Bermanfaat pada pasien yang mengalami hipovolemi
(kekurangan cairan tubuh, sehingga tekanan darah terus menurun). Contohnya
adalah cairan Ringer-Laktat (RL), dan normal saline/larutan garam fisiologis
(NaCl 0,9%).
 Cairan hipertonik : Mampu menstabilkan tekanan darah, meningkatkan produksi
urin, dan mengurangi edema (bengkak). Penggunaannya kontradiktif dengan
cairan hipotonik. Misalnya Dextrose 5%, NaCl 45% hipertonik, Dextrose 5%
+Ringer-Lactate, Dextrose 5%+NaCl 0,9%, produk darah (darah), dan albumin.

G. Jenis jenis cairan yang lazim digunakan dalam praktek kebidanan


 Oralit
Indikasi : mencegah dan mengobati dehidrasi pada waktu muntaber, diare, kolera
Nama dagang : pedialyte, Renalylte
 Infusan Otsu-NS
Indikasi: Untuk resusitasi, Kehilangan Na > Cl, misal diare, Sindrom yang
berkaitan dengan kehilangan natrium (asidosis diabetikum, Insufisiensi
adrenokortikal, luka bakar)
 Otsu-RL
Indikasi: Resusitasi, Suplai ion bikarbonat dan Asidosis metabolic
 Otsu-D5
Komposisi : glukosa = 50 gr/l (5%), 100 gr/l (10%), 200 gr/l (20%).
Indikasi : sebagai cairan resusitasi pada terapi intravena serta untuk keperluan
hidrasi selama dan sesudah operasi. Diberikan pada keadaan oliguria ringan
sampai sedang (kadar kreatinin kurang dari 25 mg/100ml).

H. Obat-obat dalam praktek kebidanan


1. obat anti infektikum
a. AMOXICILLIN
 Nama dagang : Amoxsan (Sanbe Farma), Kalmoxillin (Kalbe Farma),
Topcillin (Dankos), Robamox (Compifarma), Moxigra (Graha Farma), dll
 Komposisi :
o Tiap sendok teh (5 ml) suspensi mengandung amoksilina anhidrat 125 mg
o Tiap kapsul mengandung akmosilina anhidrat 250 mg dan 500 mg
 Cara kerja obat
o Amoksilina merupakan senyawa penisilin semi sintetik dengan aktivitas
antibakteri spectrum luas yang bersifat bakterisid. Aktivitasnya mirip
dengan ampisilina, efektif terhadap sebagian besar bakteri gram-positif dan
beberapa gram-negatif yang bersifat pathogen.
o Bakteri pathogen yang sensitive terhadap amoksilina adalah Staphylococci,
Streptococci, Enterococci, S. Pneumoniae, N. Gonorrhoeae, H.influenzae,
E. Coli, dan P. Mirabilis.
 Indikasi
Amoksilina efektif terhadap penyakit:
o Infeksi saluran pernapasan kronik dan akut : pneumonia, faringitis,
bronchitis, laryngitis
o Infeksi saluran cerna : disentri basiler
o Infeksi saluran kemih : gonore tidak terkomplikasi, uretritis, sistitis,
pielonefritis
o Infeksi lain : septikemia, endokarditis
 Dosis
o Anak dengan berat badan kurang dari 20 kg : 20-40 mg/kg berat badan
sehari, terbagi dalam 3 dosis
o Dewasa atau anak dengan berat badan lebih dari 20 kg : 250-500 mg sehari,
sebelum makan
o Gonere yang tidak terkomplikasi : amoksilina 3 gram dengan probenesid 1
gram sebagai dosis tunggal.
 Peringatan dan perhatian
o Pasien yang alergi terhadap sefalosporin mengakibatkat terjadinya :Cross
allergenicity” (alergi silang)
o Penggunaan dosis tinggi atau jangka lama dapat menimbulkan superinfeksi
terutama pada saluran gastrointestina;.
o Hati-hati pemberian pada wanita hamil dan menyusui dapat menyebabkan
sensivitas pada bayi.
 Efek samping : Pada pasien yang hipersensitif dapat terjadi reaksi alergi
seperti urtikaria, ruam kulit, pruritis, angiodema dan gangguan saluran cerna
seperti diare, mual, muntah, glositis dan stomasitis.
 Kontra indikasi : Pasien dengan reaksi alergi terhadap penisilina.
 Cara penyimpanan : Simpan dalam wadah tertutup rapat, di tempat sejuk dan
kering.

b. AMPICILLIN
 Nama dagang : Ampi (Interbat), Dancillin (Dankos)
 Komposisi : Tiap 5 ml (satu sendok teh) suspensi mengandung ampisilina
trihidrat setara dengan Ampisilina Anhidrat 125 mg.
 Indikasi
Ampisilina digunakan untuk pengobatan:
o Infeksi saluran pernafasan seperti pneumonia, faringitis, bronkitis,
laringitis.
o Infeksi saluran pencernaan seperti : shigellosis, salmonellosis.
o Infeksi saluran kemih dan kelamin seperti gonore, uretritis, sistitis,
pielonefritis
o Infeksi kulit dan jaringan kulit
o Septikemia, meningitis.
 Kontra indikasi : Hipersensitif terhadap penisilin
 Cara penyimpanan : Simpan ditempat sejuk dan kering

c. CIPROFLOXACIN
 Nama dagang : Ciprex (Sanbe), Floxigra (Graham Farma)
 Komposisi
o Tiap tablet salut selaput mengandung Siprofloksasin hidroklorida
monohidrat setara dengan siprofloksasin 250 mg.
o Tiap tablet salut selaput mengandung Siprofloksasin hidroklorida
monohidrat setara dengan siprofloksasin 500 mg.
 Cara kerja obat : Siprofloksasin merupakan anti infeksi sintetik golongan
kinolon yang menghambat DNA-girase. Tidak menunjukkan resistensi paralel
terhadap antibiotika lain yang tidak termasuk dalam golongan karboksilat.
Efektif terhadap bakteri yang resisten terhadap antibiotika lain misalnya
aminoglikosida, penisilin, sefalosporin, dan tetrasiklin. Siprofloksasin efektif
terhadap bakteri gram-negatif dan gram-positif.
 Indikasi
Untuk pengobatan:
o Infeksi yang disebabkan oleh kuman pathogen yang peka terhadap
siprofloksasin pada saluran kemih kecuali prostatistis, uretritis dan servitis
gonore.
o Infeksi saluran pernapasan kecuali pneumonia oleh streptokokus
o Infeksi kulit dan jaringan lunak
o Infeksi tulang sendi
o Infeksi saluran pencernaan termasuk demam tifoid dan paratifoid.
 Kontra indikasi : Penderita yang hipersensitif terhadap siprofloksasin atau
dengan derivate kinolon yang lain. Wanita hamil atau menyusi, anak-anak dan
remaja yang , masih dalam pertumbuhan.
 Cara penyimpanan : Simpan ditempat sejuk dan kering

d. METRONIDAZOL
 Nama dagang : Flagyl (Novartis), Grafazol (Graha Farma)
 Komposisi
o Metronidazol 250 mg, tiap tablet mengandung metronidazol 250 mg
o Metronidazol 500 mg, tiap tablet mengandung metronidazol 500 mg
 Indikasi : Metronidazol terutama digunakan untuk amoebiasis intestinal dan
extra intestinal dan juga trichomoniasis, giardiasis, lambliasis. Juga untuk
pencegahan dan pengobatan infeksi bakteri anaerobik.
 Cara kerja obat
Metronidazol mempunyai daya trikomonisaid langsung. Pada biakan
trikomonas vaginalis dengan konsentrasi Metronidaol 2,5 mcg/ml dapat
menghancurkan 99% parasit dalam waktu 24 jam dan mempunyai daya
amobisid langsung. Pada biakan E.histolytica dengan konsentrasi 1-2 mcg/ml,
maka dalam waktu 24 jam semua parasit telah musnah.
 Kontra indikasi : Pasien yang hipersensitif terhadap metronidazole, wanita
hamil yang menderita trichomoniasis pada trimester pertama dan Pasien yang
mempunyai penyakit susunan syaraf pusat yang aktif dan riwayat penyakit
“Blood Dyscrasia”.
 Cara penyimpanan : Simpan ditempat sejuk dan kering serta terlindung dari
cahaya langsung.

e. ACYCLOVIR
 Nama dagang : Clinovir (Pharos), Danovir (Dankos)
 Komposisi
o Tiap tablet mengandung acyclovir 200 mg
o Tiap tablet mengandung acyclovir 400 mg
 Indikasi
o Pengobatan infeksi virus herpes simplex pada kulit dan selaput lendir,
termasuk herpes genitalis inisial dan rekuren.
o Pengobatan infeksi herpes zoster dan varicella.
 Cara kerja obat : Acyclovir adalah analog nukleosida purin asiklik yang aktif
terhadap virus herpes simplex, varicella, zoster, Epsten-Barr dan
cytomegalovirus. Di dalam sel acyclovir mengalami fosforilasi menjadi
bentuk aktif acyclovir trifosfat yang bekerja menghambat virus herpes simplex
DNA polymerase dan replikasi DNA virus, sehingga mencegah sintesa DNA
virus tanpa mempengaruhi proses sel yang normal.
 Kontra indikasi : Penderita yang hipersensitif terhadap acyclovir.
 Cara penyimpanan : Simpan ditempat yang sejuk dan kering serta terlindung
dari cahaya

f. COTRIMOXASOL
 Nama dagang : Primadex (Dexa Medika), Bactrim (Roche), Sanprima (Sanbe)
 Komposisi : Sirup, Tiap sendok teh (5 ml) mengandung, Sulfametoksazol 200
mg, Trimetropim 40 mg, Tablet, Sulfametoksazol 400 mg, Trimetropim 80 mg
 Indikasi
o Infeksi saluran kemih seperti pielonefritisdan pielitis oleh kuman yang
sensitif seperti Escherichia coli, Klebsiella, Enterobacter dan Proteus.
o Infeksi saluran pencernaan terutama oleh kuman Salmonella dan Shigella,
seperti tifoid, paratifoid dan disentri basiler.
o Infeksi saluran pernapasan seperti bronkitis akut dan kronis oleh kuman H.
Influenzae atau S.pneumonea.
o Infeksi lain seperti toxoplamasis dan infeksi lainnya dimana obat terpilih
tidak dapat diberikan.
 Kontra indikasi : Obat ini jangan diberikan pada pasien yang peka terhadap
sulfonamide dan trimetroprim, wanita hamil atau menyusui, anak-anak
dibawah 2 bulan, penderita anemia megalobastik karena kekurangan asam
folat.
 Cara penyimpanan : Simpan ditempat sejuk dan kering, pada suhu dibawah
30o C, terlindungi dari cahaya.

g. SPIRAMYCIN
 Nama dagang : Inamycin (indofarma), Osmycin (Pharos)
 Komposisi : Tiap tablet salut mengandung 500 mg spiramisina dan Tiap 5 ml
mengandung 125 mg spiramisina
 Indikasi
o Inamycin digunakan untuk infeksi saluran nafas, seperti tonsilitis, faringitis,
bronchitis, pneumonia, sinusitis dan otitis media
o Infeksi pada kulit
o Infeksi pada telinga
o Infeksi-infeksi lain yang disebabkan oleh bakteri yang sensitif terhadap
spiramisina.
 Kontra indikasi : Penderita yang hipersensitif terhadap spiramisina atau
antibiotik makrolida lainnya.
 Cara penyimpanan : Simpan ditempat yang sejuk dan kering serta terlindung
dari cahaya.

h. NYSTATIN
 Nama dagang : Nystin drop (Lapi), Candistin drop (Pharos)
 Komposisi : Tiap ml mengandung Nystin 100.000 unit
 Indikasi : Pengobatan kandidiasis pada rongga mulut dan kondidiasis
intestestinal
 Kontra indikasi : Penderita dengan riwayat hipersensitif terhadap nystatin.
 Cara penyimpanan : Simpan di tempat sejuk (15-25oC) dan kering.

i. VALACICLOVIR
 Nama dagang : Valvir (Soho)
 Komposisi : Tiap kaplet selaput mengandung Valaciclovir HCL setara dengan
Valaciclovir 500 mg
 Indikasi : Herpes zoster, Herpes simplex (pada kulit dan membran mukosa,
termasuk herpes genital awal dan kambuhan)
 Kontra indikasi : Penderita yang hipersensitif terhadap valaciclovir, acyclovir
atau komponen lain dari obat ini
 Cara penyimpanan : Simpan dibawah suhu 30oC, terlindung dari cahaya

j. METRONIDAZOL, NYSTATIN
 Nama dagang : Neo Gynoza Ovula (Kalbe Farma), Vagistin Ovula
(Combipharma)
 Komposisi : Tiap ovula mengandung:Metronidazole 500 mg dan Nystatin
100.000 SI
 Indikasi : Neo gynoxa ovula diindikasikan untuk pengobatan infeksi campuran
vagina yang disebabkan oleh Tricomonas vaginalis dan C. albicans
 Kontra indikasi
o Hipersensitif terhadap salah satu komponen
o Terapi kombinasi sengan metronidazole oral sebaiknya dihindari pada
kasus gangguan saraf aktif, riwayat diskrasia darah, hipotiroid atau
hipoadrenal kecuali jika menurut dokter keuntungan yang didapat melebihi
potensi bahaya yang muncul pada pasien
o Kontra indikasi pada wanita hamil trimester pertama
 Cara penyimpanan : Simpan dibawah suhu 25oC.

k. DOXYCYCLINE
 Nama dagang : Interdoxyn (Interbat)
 Komposisi
o Doxycline hyclate setara dengan doxycline 50 mg
o Doxycline hyclate setara dengan doxycline 100 mg
 Indikasi
o Infeksi saluran pernafasan: infeksi saluran pernafasan bawah termasuk
pneumonia yang disebabkan Haemophilus influenza, Klebsiella,
S.Pneumonia
o Pneumonia yang disebabkan oleh mycoplasma pneumonia
o Pengobatan bronkitis dan sinusitis kronis
o Infeksi saluran kemih yang disebabkan oleh Klebsiella, Enterobacter,
S.faecalis, E.coli
o Infeksi kulit: acne vulgaris
o Penyakit karena hubungan seksual
o Sebagai alternatif untuk pengobatan gonore dan sifilis
o Infeksi mata yang disebabkan oleh Gonococci, Staphylococci dan
H.influenza seperti trachoma dan konjungtivis
o Infeksi Ricketsia
 Kontra indikasi
o Penderita yang hipersensitif/alergi terhadap golongan tetrasiklin
o Wanita hamil, menyusui dan anak dibawah umur 8 tahun.
 Cara penyimpanan : Simpan dibawah suhu 30oC,dan terlindung dari cahaya.

2. Obat anti emetikum


a. DOMPERIDONE
 Nama dagang : vometa (dexa medica), monel (novel), regit (landson)
 Komposisi : Tiap tablet mengandung domperidone 10 mg
 Indikasi
o Sindroma dyspepsia fungsional
o Mual dan muntah yang disebabkan oleh pemberian ledova dan
bromokriptin lebih dari 12 minggu
o Mual dan muntah akut.
o Pemakaian pada anak-anak tidak dianjurkan kecuali untuk mual dan
muntah pada kemoterapi kanker dan radioterapi.
 Kontra indikasi
o Penderita yang hipersensitif terhadap domperidone
o Penderita dengan prolaktinoma tumor hipofise yang mengeluarkan
prolactin
o Tidak boleh digunakan jika serangan mortalitas lambung dapat
membahayakan seperti adanya pendarahan, obstruksi mekanik, atau
perforasi gastrointestinal
 Cara penyimpanan : Simpan pada suhu di bawah 25-30oC (kondisi
penyimpanan normal), terlindung dari cahaya.

b. METOCLOPRAMIDEHCL
 Nama dagang: primperan (SOHO), nilatika (Nicholas), clopramel (novel)
 Komposisi : Tiap tablet mengandung metoclopramide HCL 10 mg
 Indikasi
o Meringankan/mengurangi gastroparesis akut dan yang kambuh kembali
o Menghilangkan rasa panas sehubungan dengan reflux esophagitis
o Menanggulangi mual dan muntah metabolic karena obat atau sesudah
operasi
 Kontra indikasi : Penderita epilepsy, keadaan perdarahan gastrointestinal
obstuksi mekanik atau perforasi, pheochromacytomonas
 Cara penyimpanan : Simpan dan sejuk, kering, terlindung dari cahaya

c. PROMETHAZINE
 Nama dagang: nufapreg (nufarindo)
 Komposisi : Setiap tablet mengandung Promethazine Theoclate 25 mg
 Indikasi : Mengurangi rasa mual dan mencegah muntah yang disebabkan
oleh gastrointestinal, vertigo yang disebabkan oleh maniere sindrom dan
labirintitis, mabuk perjalanan (“motion sickness”) dan mual setelah operasi
 Kontra indikasi : Hipersensitif terhadap Promethazine, Fenotiazin dan
turunannya, penderita asma.
 Cara penyimpanan : Simpan ditempat sejuk dan kering, terlindung dari
cahaya

d. PRATHIAZINETHEOCLATE, PYRIDOXINEHCL
 Nama dagang: MEDIAMERB6 (darya)
 Komposisi :
Tiap tablet salut gula mengandung:
o Pyrthiazine theoclate 40 mg
o Pyridoxine HCL (vitamin B6) 37,5 mg
 Indikasi : Untuk mencegah muntah-muntah setelah operasi, muntah-
muntah pada masa kehamilan dan muntah-muntah dalam perjalanan.
 Kontra indikasi : Terhadap penderita yang hipersensitif
 Cara penyimpanan : Simpan pada suhu 25-30oC

3. Antiperetik analgenik
a. ASAM MEFENAMAT
 Nama dagang: mefinal (sanbe), mefentan (kalbe)
 Komposisi : Tiap kaptap salut selaput mengandung asam mefenamat 500
mg
 Indikasi : Meredakan rasa nyeri ringan sampai sedang sehubungan dengan
sakit kepala, sakit gigi, dismenore primer, termasuk nyeri karena trauma,
nyeri otot dan rasa nyeri sesudah operasi.
 Kontra indikasi
o Pasien yang hipersensitif terhadap asam mefenamat
o Penderita yang dengan asetosal mengalami bronkospasme, alergi
rhinitis dan urtikaria
o Penderita dengan tukak lambung dan usus
o Penderita dengan ganguan ginjalyang berat
 Cara penyimpanan : Simpan pada suhu kamar (25-30oC) dan tempat
kering serta terlindung dari cahaya langsung.

b. PARACETAMOL
 Nama dagang: Sanmol (sanbe), pamol (interbat), panadol (glaxo)
 Komposisi : Tiap sendok the (5 ml) mengandung paracetamol 120 mg dan
Tiap ablet mengandung paracetamol 100 mg
 Indikasi
o Sebagai antipiretik/analgesic termasuk bagi pasien yang tidak tahan
asetosal
o Sebagai analesik misalnya untuk mengurangi rasa nyeri pada sakit
kepala, sakit gigi, sakit waktu haid dan sakit pada otot.
o Menurunkan demam pada influenza dan setelah vaksinasi
o Kontra indikasi
o Hipersensitif tehadap parasetamol dan deisiensi glucose-6- fosfat
dehidrogenase. Tidak boleh digunakan pada pendeita dengan gangguan
fungsi hati.
 Cara penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya.

c. LIDOCAIN HCL
 Nama dagang: lidodex (bernofarma)
 Komposisi
o Lidocain HCL 1% injeksi tiap ml mengandung 10 mg lidocain HCL
o Lidocain HCL 2% injeksi tiap ml mengandung 20 mg lidocain HCL
o Lidocain HCL 4% injeksi tiap ml mengandung 40 mg lidocain HCL
 Indikasi : Local anesthica
 Kontra indikasi : Hypotensi
 Cara penyimpanan : Simpan pada suhu kamar (25-30oC) dan tempat
kering. Hindarkan dari cahaya.

d. ASAM ASETILSALISILAT (ACETOSAL)


 Nama dagang: aspilet (medifarma), Farmasal (fahrenhed)
 Komposisi : Tiap tablet mengandung asam asetilsalisilat 100 mg
 Indikasi : Untuk menurunkan demam, meringankan sakit kepala, sakit gigi,
nyeri otot
 Kontra indikasi
o Penderita hipersensitif termasuk asma, penderita tukak lambung
(maag), pernah atau sering mengalami perdarahan di bawah kulit
(konsultasikan dengan dokter)
o Penderita hemophilia dan trombositopenia, karena dapat
meningkatkan resiko terjadinya perdarahan.
o Penderita yang sedang diterapi dengan antikoagulan (dikonsultasikan
ke dokter)
 Cara penyimpanan : Simpan ditempat yang sejuk dan kering (15-25oC)

e. NATRIUM DIKLOFENAK
 Nama dagang: voltadex (dexa medika), renadinac (fahrenhed)
 Komposisi
o Tiap tablet salut enteric Natrium diklofenak 25 mg berisi natrium
diklofenak 25 mg.
o Tiap tablet salut enteric Natrium diklofenak 50 mg berisi natrium
diklofenak 50 mg.
 Indikasi
Pengobatan jangka pendek untuk kondisi akut dan kronis pada gejala-
gejala:
o Rheumatoid atritis
o Osteoarthritis
o Ankilosing spondilitis
 Kontra indikasi
o Tukak lambung dan perdarahan gastrointestinal
o Hiersensitif terhadap diclofenac
o Penderita asma, urtikaria dan rhinitis akut yang ditimbulkan oleh
acetosal atau NASID lain yang mempunyai aktivitas menghambas
prostaglandin sintetase
 Cara penyimpanan : Simpan pada suhu kamar (suhu dibawah 30oC),
hindarkan dari cahaya dan kelembaban.

4. Obat pendarahan
a. METHYLEROMETRIN
 Nama dagang: bledsthop (Sanbe), methergin (novartis), pospargin (kalbe
farma)
 Komposisi : Tiap tablet salut selaput : Methylergometrin hydrogen maleat
setara dengan methylergometrin maleat 0,125 mg
 Indikasi
o Penanganan aktif pada tahap 3 kelahiran
o Perdarahan uterine yeng terjadi setelah persalinan plasenta, uterine
atony.
o Subinvolusi dari puerperal uterus, lochimetra
o Perdarahan uterine karena aborsi
 Kontra indikasi
o Tahap pertama dan kedua kelahiran bayi sebelum munculnya kepala
o Inersia uterine primer dan sekunder, hipertensi, toksemia, penyakit
pembuluh darah oklusif, sepsis dan hipersensitivitas, kerusakan fungsi
hati dan ginjal
 Cara penyimpanan : Simpan pada suhu kamar (25-30oC) dan temat
kering serta terhindar cahaya langsung
.
b. TRANEXAMIC ACID
 Nama dagang: KALNEX (kalbe), plasminex (sanbe), transamin (otto)
 Komposisi:
Tranexamic acid kapsul:
o Setiap kapsul mengandung Tranexamic acid 250 mg
o Tranexamic acid tablet:
o Setiap tablet mengandung Tranexaic acid 500 mg
o Tranexamic acid injeksi:
o Setiap ml injeksi (10% w/v) mengandung Tranexamic acid 100 mg
o Setiap ml injeksi (5% w/v) mengandung Tranexamic acid 50 mg
 Indikasi
o Untuk fibrinolisis local seperti: epistaksis, prostatektomi, konisasi
serviks
o Edema angioneurotik
o Pedarahan abnormal sesudah operasi
o Perdarahan sesudah operasi gigi pada penderita hemophilia
 Cara penyimpanan : Simpan dibawah suhu 30oC.

5. Obat system endokrin


a. LEVONOGESTREL, ETHINYLESTRADIOL
 Nama dagang: planotab (triyasa), microgynon (schering)
 Komposisi
 Setiap blister tediri dari 28 tablet yang berisi:
o 21 tablet kecil mengandung 0,15 mg Levonogestrel dan 0,003 mg
Ethinylestradiol
o 7 tablet inert yang lebih besar
 Indikasi : Kontasepsi oral
 Kontra indikasi :Kontrasepsi Oral Kombinasi (KOK) tidak boleh
digunakan jika terdapat salah satu dari keadaan yang tercantum di bawah
ini. Jika salah satu dari keadaan yang tercantum terjadi untuk pertama kali
sewaktu pemakain KOK, pemakaiannya harus segera dihentikan.
o Adanya atau riwayat trombotik/tromboembolik vena atau arteri yang
pernah terjadi (misalnya thrombosis vena dalam, embolisme paru-paru,
infark, miokardial) atau serangan pada pembuluh darah otak.
o Adanya atau riwayat prodomi thrombosis (misalnya serangan iskemik
sementara, angina pectoris)
o Riwayat migrant dengan gejala-gejala neurology fokal
o Diabetes mellitus yang berkaitan dengan pembuluh darah
o Adanya factor resiko yang hebat atau berganda pada thrombosis vena
atau arteri mungkin pula merupakan salah satu kontra indikasi
o Pankreatis atau riwayat yang diasosiasikan dengan hipertrigliseridema
yang parah
o Adanya atau riwayat tumor hati (jinak atau ganas)
o Adanya atau riwayat penyakit hati yang parah selama fungsi hati
belum kembali normal
o Diketahui atau dicurigai adanya keganasan yang dipengaruhi oleh
hormone seks (contohnya dari organ kelamin atau payudara)
o Perdarahan vagina yang tidak didiagnosa
o Adanya atau diperkirakan adanya kehamilan
o Hipersensitivitas terhadap zat aktif atau zat-zat tambahan
o Riwayat herpes gestationis dan Sicle-cell anemia
 Cara penyimpanan : Simpan ditempat sejuk (15-25oC) dan kering.

b. MEDROXYPROGESTERONE
 Nama dagang: depo progestin (harsen)
 Komposisi
o Suspensi steril medroxy progesterone acetat dalam air
o Tiap 3 ml mengandung: medroxy progesterone acetat 150 mg
o Tiap 1 ml mengandung medroxy progesterone acetat 150 mg
 Indikasi : Depo progestin digunakan untuk kontrasepsi bila dengan cara
lain seperti pil oral/IUD tidak dapat dilakukan
 Kontra indikasi
o Penderita yang peka terhadap Meedroxy progesterone acetate
o Pendarahan di vagina yang tidak diketahui penyebabnya
o Kelainan patologis payudara yang tidak diketahui penyebabnya
o Pendarahan pada saluran kemih yang tidak diketahui penyebabnya
o Kehamilan
 Cara penyimpanan : Simpan ditempat yang sejuk (15-25oC) dan kering.

c. LYNESTRENOL
 Nama dagang: exluton 28 (organon)
 Komposisi : Tiap tablet mengandung hynestrenol (suatu progesterone) 0,5
mg
 Indikasi : Kontrasepsi oral
 Kontra indikasi
o Kehamilan
o Penyakit hati berat atau riwayat ini jika hasil test fungsi hati gagal
untuk kembali normal, ikterus kolestatik riwayat ikterus kehamilan
atau ikterus karena penggunaan steroid, sindroma Rotor dan sindroma
Dubin-Johnson
o Perdarahan vagina yang tidak terdiagnosa
o Riwayat dari kehamilan yang tidak terdiagnosa
o Riwayat dari kehamilan tuba atau salpingistis
o Riwayat selama kehamilan atau sebelum menggunakan steroid dari
pruritis berat atau herpes gestationis
 Cara penyimpanan : Simpan ditempat sejuk (15-25oC) dan kering.
d. PROGETERONE
 Nama dagang: cygest (Aventis)
 Komposisi : Cygest 200 mg: tiap pessary mengandung progesterone 200
mg dan Cygest 400 mg: tiap pessary mengandung progesterone 400 mg
 Indikasi
o Pengobatan perdarahan uterus disfungsional (PUD) atau sebagai
penyokong fase liteal pada konsepsi
o Pengobatan sindrom premenstrual
 Kontra indikasi : Perdarahan melalui vagina yang tidak diketahui
penyebabnya
 Cara penyimpanan : Simpan di tempat yang sejuk dan kering, suhu di
bawah 25oC.

e. NORETISTERONE
 Nama dagang : Primolut N (Shering)
 Komposisi : 1 tablet Primolut N mengandung Noretisteron 5 mg
 Indikasi : Perdarahan disfungsional, amenorea primer dan sekunder,
sindroma pre-menstruasi, mastopati siklik, pengaturan waktu menstruasi,
endometriosis.
 Kontra indikasi
Primolut N sebaiknya tidak digunakan jika terdapat kondisi seperti yang
tersebut dibawah ini, hal ini berlaku juga untuk produk yang mengandung
progesterone saja. Jika kondisi dibawah ini timbul selama penggunaan
Primolut N, penggunaan harus dihentikan secepatnya, bila:
o Diketahui atau diduga hamil
o Menyusui
o Proses tromboeboli
o Diabetes melitus dengan keterlibatan vaskuler
o Riwayat atau menderita penyakit hati yang parah selama nilai fungsi
hati belum kembali normal
o Riwayat atau menderita tumor hati (ringan aatau akut)
o Diketahui atau menderita keganasan yang tergantung pada hormon
seks
o Hipersensitifitas terhadap zat aktif atau zat tambahan lain
 Cara penyimpanan : Simpan semua obat dengan baik dan jauhkan dari
jangkauan anak-anak
.
f. CLOMIFENE CITRAT
 Nama dagang : Provula (Dexa Medika), Profertil (Kalbe Farma), Fertin
(Interbat)
 Komposisi : Tiap tablet mengandung clomifine citrat 50 mg
 Indikasi : Infetrilitas pada wanita dan Menambah spermatogenesis pada
penderita oligosperma.
 Kontra indikasi
o Penderita penyakit hati atau yang mempunyai latar belakang disfungsi
hati, evaluasi klinik fungsi hati harus selalu dilakukan sebelumm
terapi.
o Penderita yang mengalami pendarahan uterus abnormal dan tidak
diketahui sumbernya.
o Endometrial carcinoma, ovarium cyst
o Uncontrolled thyroid atau adrenal dysfunction.
 Cara penyimpanan : Simpan pada suhu dibawah 25-30oC dan terlindung
dari cahaya.

6. OBAT SALURAN PENCERNAAN


a. LOPERAMIDE
 Nama dagang : Lodia (Sanbe Farma), Imodium (Jahnson)
 Komposisi : Tiap tablet mengandung Loperamida Hidroksida 2 mg
 Indikasi : Lodia diindikasikan untuk diare non spesifik akut dan kronik.
 Kontra indikasi
o Pada anak-anak dibawah usia 12 tahun, wanita hamil dan menyusui
o Pada penderita colitis akut karena dapat menyebabkan toksik
megakolon
o Pada keadaan dimana konstipasi harus dihindari dan pada penderita
yang hipersensitif terhadap laporamida
 Cara penyimpanan : Simpan ditempat sejuk dan kering

b. CIMETIDIN
 Nama dagang : Corsamed (Corsa), Sanmetidin (Sanbe Farma), Ulsikur
(Kalbe Farma)
 Komposisi : Tiap tablet mengandung simetidin 200 mg
 Indikasi : Simetidin digunakan untuk penderita tukang lambung dan
duodenun, reflukesopagitis dan keadaan hipersekresi patologis, seperti
sindroma Zollinger-Ellison.
 Kontra indikasi : Penderita yang hipersensitif.
 Cara penyimpanan : Simpan ditempat yang sejuk dan kering, terlindung
dari cahaya

c. BISACODYL
 Nama dagang : Dulcolax (Boehringer)
 Komposisi :
o 1 supositoria dewasa mengandung 10 mg Bisacodyl
o 1 supositoria anak mengandung 5 mg Bisacodyl
o Zat tambahan: Witepsol E76, Witesol W45
 Indikasi : Digunakan untuk pasien yang menderita konstipasi, Untuk
persiapan diagnostic, terapi sebelum dan sesudah operasi dan kondisi
untuk mempercepat defekasi, Bisocadyl harus digunakan dengan
pengawasan medis.
 Kontra indikasi
o Dulcolax dikontra indikasikan pada pasien ileus, obstruksi usus, yang
baru mengalami pembedahan dibagian perut seperti usus buntu, radang
usus akut dan dehidrasi parah.
o Dulcolax juga dikontra indikasikan pada pasien yang diketahui
hipersensitif terhadap bisocadyl atau komponen lain dalam produk.
 Cara penyipanan : Simpan pada suhu 15-25oC, simpan ditempat yang
aman, jauhkan dari jangkauan anak-anak.

d. RANITIDINE
 Nama dagang : Acran (Sanbe Farma), Anitid (Bernofarma), Rantin (Kalbe
Farma), Radin (Dexa Medika)
 Komposisi :
o Tiap tablet salut mengandung ranitidin hidrolkorida setara dengan
ranitidine base 150 mg
o Tiap ml injeksi mengandung ranitidin hidrolkorida setara dengan
ranitidine base 25 mg
 Indikasi : Ranitidine digunakan untuk pengobatan tukak lambung dan
duodenum akut, refluks esophagus, keadaan hipersekresi asam lambung
patologis seperti pada sindroma Zollinger-Ellison, hipersekresi pasca
bedah.
 Kontra indikasi : Hipersensitif terhadap ranitidin.
 Cara penyimpanan : Simpan ditempat sejuk dan kering, terlindung dari
cahaya
.
e. ALUMUNIUM HIDRIXIDE, MAGNESIUM CARBONAT, CALCIUM
CARBONAT
 Nama dagang : Stomacain (Combifarma)
 Komposisi : Setiap tablet mengandung: alumunium hydroxide-magnesium
carbonate-calcium carbonate co-precipate 244 mg.
 Indikasi : Mengurangi gejala yang berhubungan dengan kelebihan asam
lambung, tukak lambung, gastritis, tukak usus dua belas jari, dengan
gejala-gejala mual, nyeri lambung, nyeri ulu hati, perasaan penuh pada
lambung.
 Kontra indikasi : Penderita yang hipersensitivitas terhadap komponen obat
ini, dan Pasien dengan hipo atau hipertiroidisme, pasien dalam dialisis
(untuk pengobatan jangka panjang dapat menyebabkan enselopati atau
penyakit tulang yang berhubungan dengan alumunium).
 Cara penyimpanan : Simpan ditempat sejuk (15-25oC) dan kering.

7. DERMATOLOGI
a. HYDROCORTISONE
 Nama dagang : Hydrocortisone (Kalbe Farma)
 Komposisi : Tiap gram krim mengandung hidrokartisone asetat 28 mg
setara dengan hidrokartisone 25 mg.
 Indikasi : Menekan reaksi radang pada kulit yang bukan disebabkan
infeksi seperti eksim dan alergi kulit seperti dermatitis atropic, dermatitis
kontak, dermatitis alergic, pruritis anogenital dan neuro dermatitis.
 Kontra indikasi
o Penyakit kulit karena virus atau tuberculosis, akut rosasae, scabies,
dermatitis perioral, tinae, pemakaian lama atau daerah yang luas pada
kehamilan.
o Penderita yang hipersensitif
o Herpes simplex, vaccinia dan varicella, infeksi jamur.
 Cara penyimpanan : Dalam wazdah tertutup rapat, ditempat sejuk.

b. KETOCONAZOLE
 Nama dagang : Mycoral (Kalbe Farma), Zoloral (Ika Pharmindo)
 Komposisi : Tiap gram krim mengandung ketoconazole 20 mg.
 Indikasi
o Ketoconazole krim diindikasikan untuk pengobatan topikal pada
infeksi kulit seperti: tinea korporis, tinea kruris, tinea manus, tinea
pedis.
o Infeksi kulit di atas yang disebabkan oleh Trichopyton
mentagraphytes, Microsparum canis dan Epidermophyton floccosum.
o Juga untuk pengobatan kandidosis kutis dan tinea (Pitriasis)
versikolor.
 Kontra indikasi : Pasien hipersensitif terhadap bahan-bahan dalam sediaan
ini.
 Cara penyimpanan : Simpan pada suhu dibawah 30oC, terlindung dari
cahaya.

8. OBAT SALURAN PERNAPASAN


a. DEXTROMETHORPHAN
 Nama dagang : Sanadryl DMP (Sanbe Farma)
 Komposisi : Tiap sendok teh (5 ml) mengandung dekstrometorfan
hidrobromida 10 mg dan Tiap tablet salut selaput mengandung
dekstrometorfan hidrobromida 15 mg.
 Indikasi : Dekstrometorfan sangat efektif untuk pengobatan batuk kering
yang kronis dan batuk yang disebabkan iritasi tenggorokan dan bronkus.
 Kontra indikasi : Penderita yang mengalami kegagalan pernafasan ,
penyakit hati (liver disease) dan penderita yang hipersensitif terhadap
Dekstrometorfan.
 Cara penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya.
Simpan ditempat sejuk dan kering.

b. SALBUTAMOL
 Nama dagang : Lasal (Lapi), Ventolin (Galxo Smith Klim)
 Komposisi
o Tiap tablet mengandung salbutamol sulfat setara dengan salbutamol 2
mg
o Tiap tablet mengandung salbutamol sulfat setara dengan salbutamol 4
mg
 Indikasi : Untuk meringankan gejala sesak nafas pada penderita asma
bronkhial, bronkhitis kronis dan emfisema.
 Kontra indikasi : Penderita yang hipersensitif terhadap salbutamol.
 Cara penyimpanan : Simpan ditempat yang sejuk dan kering.

c. AMBROXOL
 Nama dagang : Epexol (Sanbe Farma)
 Komposisi :
o Tablet: tiap tablet mengandung 30 mg ambroxol hidroksida.
o Sirup: tiap sendok teh (5 ml) mengandung 15 mg ambroxol hidriksida
 Indiksi : Diindikasikan penyakit saluran pernapasan akut dan kronis yang
disertai dengan sekresi bronkial yang abnormal.,terutama pada serangan
akut bronkitis kronis, asma bronkial, bronkitis asmatik, pengobatan
sebelum dan sesudah operasi serta pada perawatan intensif untuk
menghindari komplikasi paru-paru.
 Cara penyimpanan : Simpan ditempat yang sejuk dan kering, terlindung
dari cahaya.

9. OBAT SALURAN UROGENITAL


a. OXYTOCIN
 Nama dagang : Induxin (Kalbe Farma), Syntocinon (Novartis)
 Komposisi : Tiap ml injeksi mengandung oxytocin sintetik 10 IU.
 Indikasi:
o Antepartum
Oxytocin akan meningkatkan kontraksi uterus, agar proses persalinan
dapat berjalan lebih cepat untuk kepentingan ibu dan/atau fetus.
Dapat digunakan untuk:
 Induksi persalinan
 Stimulasi atau memperkuat kontraksi persalinan, seperti pada
inersia uteri.
 Terapi tambahan pada abortus inkomplit, ataupun abortus yang
terjadi pada trimester II.
o Post partum : Oxytocin dapat membantu menghasilkan kontraksi
uterus pada kala III persalinan, sehingga dapat mengontrol perdarahan
postpartum.
 Kontra indikasi
o Disproporsi sefalopelvik
o Kelainan letak yang diperhatikan tidak dapat lahir spontan pervaginam,
misalnya letak lintang.
o Pada kasus-kasus gawat, dimana lebih baik melakukan tindakan
operasi secti secarea.
o Gawat janin
o Pemakaian terus menerus pada inersia uteri atau toksemia yang berat
o Kontraksi hipertonus
o Hipersensitif
o Induksi persalinan dimana persalinan secara spontan pervaginam
merupakan kontraindikasi, seperti rupture tali pusat, plasenta previa
totalis, vasa previa.
 Cara penyimpanan : Simpan dibawah suhu 25oC, jangan dibekukan.

10. VITAMIN
a. ASAM FOLAT
 Nama dagang : Folacom (Combiphar), Folavit (Sanbe), Vomilat (Kalbe)
 Komposisi : Tiap tablet mengandung asam folat 1 mg.
 Indikasi : Asam folat berperan dalam pertumbuhan janin yang normal,
serta membantu memelihara kesehatan tubuh.
 Cara penyimpanan : Simpan ditempat sejuk dan kering, terlindung dari
cahaya.

b. EXT. PLAENTAE, CYANOCOBALAMIN (TABLET SALUT GULA)


 Nama dagang : Moloco B12 (Darya)
 Komposisi : Tiap tablet salut gula mengandung: Ext. Pkacentae 15 mg
dan Cyanocobalamin 20 mcg
 Dosis dan cara pemberian : 3 tablet perhari, 1 tablet setelah setiap makan
utama
 Cara penyimpanan : Simpan pada suhu 25-30oC.

c. ZAT BESI
 Nama dagang : Maltofer (Combiphar), Ferrofort (Kalbe Farma)
 Komposisi : Setiap tablet kunyah mengandung 100 mg zat besi sebagai
Kompleks Besi (III)-Hidroksida Polimaltosa (KBP), siklamat, zat
pengaroma dan zat tambahan untuk pencetakan tablet.
 Indikasi
o Untuk pengobatan pada defisiensi zat besi laten dan anemia (gejala
defisiensi zat besi)
o Terapi pencegahab defisiensi zat besi selama masa kehamilan
 Cara penyimpanan : Simpan didalam wadah aslinya pada suhu dibawah
25oC.

d. CALCIUM LACTATE
 Nama dagang : Licocalk (Berlico), Elkana (Sanbe Farma), Lycalvit
(Interbat)
 Komposisi : Calcium lactate 500 mg
 Indikasi : Membantu memenuhi kebutuhan kalsium
 Kontra indikasi : Penderita dengan pengobatan glikosida jantung
 Cara kerja obat : Kalsium merupakan mineral yang dubutuhkan untuk
metabolisme normal.
 Dosis dan cara pemberian : Dewasa: 3 kali sehari 1-2 tablet dan Anak-
anak: 2-3 kali sehari 1 tablet
 Cara penyimpanan : Simpan ditempat sejuk (15-25oC)

e. DOCOSAHEXANOIC ACIS (DHA)


 Nama dagang : Inlacta DHA (Interbat), Osfit DHA (Kalbe Farma),
Prolacta DHA (Novartis)
 Komposisi : Tiap softkapsul mengandung: DHA 225 mg, EPA 45 mg dan
Vitamin E 5 mg
 Indiksi : Memelihara kesehatan wanita hamil, menyusui.
 Dosis dan cara pemberian : Sehari 1 kapsul lunak, diminum pagi hari.
Dikonsumsi pada usia kehamilan trimester III (usia kehamilan mulai 6
bulan) dimana terjadi pembentukan otak janin, sampai dengan masa
menyusui.
 Cara penyimpanan : Simpan pada suhu 15025oC, terlindung dari cahaya.

I. PERKEMENKES NO 900 TAHUN 2002 TENTANG PRAKTIK KEBIDANAN

Menurut Permenkes No 900 tahun 2002 tentang praktik kebidanan, jenis obat-obatan yang
digunakan dalam praktik kebidanan adalah:
a) Roborantia :

b) Vaksin : Vaksinasi disebut juga imunisasi adalah pemberian vaksin ke dalam tubuh
seseorang untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit tersebut. Macam-macam
vaksin dan fungsinya :
 Vaksin Hepatitis A Vaksin ini berguna untuk melindungi dari penyakit hepatitis A.
 Vaksin Hepatitis B Vaksin ini berguna untuk mrncegah penyakit Hepatitis B.
 Vaksin Polio Vaksin ini berguna untuk melindungi dari penyakit polio yang
menyebabkan kelumpuhan.
 Vaksin Campak Vaksin ini berguna untuk mencegah penyakit campak.
 Vaksin PCV ( Pneumococcal Conjugate Vaccine ) Vaksin ini berguna untuk
melindungi dari penyakit Invasive Pneumococcal Disease ( IPD )
 Vaksin Hibvaksin Vaksin ini berguna untuk melindungi dari serangan
meningitis,pneumonia, dan epiglotitis.
 Vaksin MMR ( Mumps, Measles, Rubella ) Vaksin ini berguna untuk melindungi
dari campak, gondongan, dan rubella ( campak Jerman).
 Vaksin Influenza Vaksin ini berguna untuk melindungi dari kemungkinan flu berat
( Virus Influenza ).
 Vaksin Varicella Vaksin ini berguna untuk melindungi dari penyakit cacar air.
 Vaksin HPV ( Human Papilloma Virus ) Vaksin ini berguna untuk melindungi dari
virus Human Papilloma ( penyebab kanker serviks ).
 Vaksin BCG ( Bacillus Calmette Guerin ) Vaksin ini berguna untuk mencegah
penyakit TBC.
 Vaksin DPT ( Difteri, Pertusis, Tetanus ) Vaksin ini berguna untuk melindungi dari
Difteri ( infeksi tenggorokan dan saluran pernafasan yang fatal ) , Pertusis ( batuk
rejan) dan Tetanus
 Vaksin Tifoid Vaksin jni berguna untuk melindugi dari penyakit tifus

c) Syock Anafilaktik: Syok anafilaktik adalah suatu respons hipersensitivitas yang


diperantarai oleh Immunoglobulin E (hipersensitivitas tipe I) yang ditandai dengan curah
jantung dan tekanan arteri yang menurun hebat. Hal ini disebabkan oleh adanya suatu
reaksi antigen-antibodi yang timbul segera setelah suatu antigen yang sensitif masuk
dalam sirkulasi. Obat-obatan yang dapat mengawasi syock anafilaktik adalah :
 Adrenalin 1 : 1000
 Antihistamin
 Hidrokortison
 Aminophilin 240 mg/10 ml
 Dopamin

d) Sedativa : sedatif adalah jenis obat-obatan yang memberikan efek tidur dengan cara
memberikan rasa tenang kepada orang yang mengkonsumsinya. Jenis sadiva antara lain :
 Barbiturat seperti: amobarbital, pentobarbital, secobarbital, Phenobarbitol
 Benzodiazepin seperti : clonazepam, diazepam, estazolam, flunitrazepam, lorazepam,
midazolam, nitrazepam, oxazepam, triazolam, temazepam, chlordiazepoxide,
alprazolam
 Herbal sedatif seperti : ashwagandha, catnip, kava, mandrake, valerian
 Nonbenzodiazepin sedatif seperti : eszopiclone, zaleplon, zolpidem, zopiclone
 Antihistamin seperti : Diphenhydramine dan Dimenhydrinate

e) Antibiotika : adalah obat yang dipergunakan untuk menghambat pertumbuhan bakteri


penyebab infeksi. Jenis ntibiotik yang dikategorikan berdasarkan struktur kimia adalah
sebagai berikut:

 Penisilin (Penicillins) : Penisilin atau antibiotik beta-laktam adalah kelas antibiotik


yang merusak dinding sel bakteri saat bakteri sedang dalam proses reproduksi

 Sefalosporin (Cephalosporins) : Sefalosporin, seperti penisilin, bekerja dengan


mengganggu pembentukan dinding sel bakteri selama reproduksi. Namun, antibiotik
ini mampu mengobati berbagai infeksi bakteri yang tidak dapat diobati dengan
penisilin, seperti meningitis, gonorrhea, dl

 Aminoglikosida (Aminoglycosides) : jenis antibiotik ini menghambat pembentukan


protein bakteri

 Makrolid (Macrolides) : Makrolida mencegah biosintesis protein bakteri dan biasanya


diberikan untuk mengobati pasien yang sangat sensitif terhadap penisilin

 Sulfonamida (Sulfonamides) : Obat ini efektif mengobati infeksi ginjal, namun


sayangnya memiliki efek berbahaya pada ginjal

 Fluoroquinolones : Fluoroquinolones adalah satu-satunya kelas antibiotik yang secara


langsung menghentikan sintesis DNA bakteri

 Tetrasiklin (Tetracyclines) : Tetrasiklin adalah antibiotik spektrum luas yang


digunakan untuk mengobati berbagai infeksi seperti infeksi telinga tengah, saluran
pernafasan, saluran kemih, dll.

 Polipeptida (Polypeptides) : Polipeptida dianggap cukup beracun sehingga terutama


digunakan pada permukaan kulit saja

f) Uterotonika : Uterotonik adalah zat yang meningkatkan kontraksi uterus. Uterotonik


banyak digunakan untuk induksi, penguatan persalinan, pencegahan serta penanganan
perdarahan post partum, pengendapan perdarahan akibat abortus inkompletikus dan
penanganan aktif pada Kala persalinan. Macam-macam obat uterotonika :
 Alkaroit ergot
 Aksitosin
 Misoprostol/prostagladin

g) Antipiretika : Antipiretik adalah golongan obat-obatan untuk demam. Ada berbagai


macam obat antipiretika yakni :
 Obat-obatan antiradang nonsteroid, seperti ibuprofen, ketoprofen , nimesulide;
 Aspirin;
 Paracetamol;
 Metimazol

h) Koagulantia : Koagulansia merupakan zat atau obat untuk menghentikan pendarahan.


Golongan obat koagulansia ini dapat diberikan secara oral maupun parenteral. Obat ini
berguna untuk menekan atau menghentikan perdarahan. Macam macam koagulantia,
yakni :
 Anaroxil
 Adona AC
 Coagulen
 Transamin
 vitamin K

i) Anti Kejang : anti Konvulsi merupakan golongan obat yang identik dan sering hanya
digunakan pada kasus- kasus kejang karena Epileptik. Beberapa Obat Golongan
Antikonvulsi/ Antiepilepsi :
 Golongan Hidantoin
 Golongan Barbiturat
 Golongan Oksazolidindion
 Folongan suksinimid
 Golongan Karbamazepin
 Golongan Benzodiazepin

j) Glyserin

k) Cairan infus

l) Obat luka

m) Cairan disenfektan (termasuk Chlorine) : hydrogen peroksida (H202), yodium tenture,


betadine, mercurochrome, kalium permaganat, NaCl

n) Obat penanganan asphiksia pada bayi baru lahir


BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Obat dapat diberikan dengan berbagai cara disesuaikan dengan kondisi pasien,
diantaranya : sub kutan, intra kutan, intra muscular, dan intra vena. Dalam pemberian
obat ada hal-hal yang perlu diperhatikan, yaitu indikasi dan kontra indikasi pemberian
obat. Sebab ada jenis-jensi obat tertentu yang tidak bereaksi jika diberikan dengan
cara yang salah.

2. Saran

Setiap obat merupakan racun yang yang dapat memberikan efek samping yang
tidak baik jika kita salah menggunakannya. Hal ini tentunya dapat menimbulkan
kerugian bahkan akibatnya bisa fatal. Oleh karena itu, kita sebagai perawat kiranya
harus melaksanakan tugas kita dengan sebaik-baiknya tanpa menimbulkan masalah-
masalah yang dapat merugikan diri kita sendiri maupun orang lain
DAFTAR PUSTAKA

 file:///D:/Farmakologi%20DIII%20Kebidanan%20%20Konsep%20Farmakologi
%20dan%20Dosis%20Obat.html

Anda mungkin juga menyukai