Anda di halaman 1dari 13

PRE PLANNING TRAINING OF TRAINER (TOT)

SENAM KAKI DIABETES MELITUS

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
1. Aji Maulana 7. M. Picky Zaenul B.
2. Anggun Purwasih 8. M. Zamzami
3. Fitri Arisma Sari 9. Penti Wijayanti
4. Lilis Khulisah 10. Rizky Ramadhan
5. Linla Ma’muroh 11. Wiwi Safitri
6. M. Fais Marzuki 12. Zakiyatul Fitri

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES BHAKTI MANDALA HUSADA SLAWI
Jln. Cut Nyak Dhien No. 16 Kalisapu - Slawi
2018
PRE PLANNING TRAINING OF TRAINER (TOT)
SENAM KAKI DIABETES MELITUS

A. LATAR BELAKANG
Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan
yang dilaksanakan baik dirumah sakit maupun puskesmas. Keperawatan gerontik
adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang didasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan yang berbentuk biopsikososiospiritual yang komprehensif ditujukan
kepada klien lanjut usia baik sehat maupun sakit pada tingkat individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat.
Usia lanjut adalah proses alami yang tidak dapat dihindari. Salah satu dampak
yang perlu diperhatikan yaitu semakin bertambahnya usia seseorang dapat
mempengaruhi penurunan derajat kesehatan, yang mana organ-organ tubuh baik
struktur maupun fungsinya mengalami penurunan, sehingga lansia mudah
terserang penyakit salah satunya penyakit diabetes melitus. Masa lansia bukanlah
masa yang hanya menanti vonis alam atau masa yang diiringi berbagai penyakit
yang akan mengantarkan lansia pada kematian. Masa lansia dapat diupayakan
menjadi masa yang menyenangkan, produktif dan energik tanpa harus merasa tua
dan tidak berdaya.
Menurut laporan terakhir WHO didunia kini terdapat sekitar 120 juta penderita
diabetes mellitus dan diperkirakan akan naik menjadi 250 juta pada tahun 2025.
Kenaikan ini antara lain karena faktor usia, harapan hidup semakin meningkat,
diet kurang sehat, kegemukan serta gaya hidup modern. Diabetes melitus terutama
terjadi pada kelompok lanjut usia.Angkanya mencapai 15% populasi pada panti
lansia (Depkes, 2012).
Oleh karena itu perlu upaya untuk mengoptimalkan kemampuan yang dimiliki
oleh lansia, terutama dalam peningkatan status kesehatan lansia. Salah satu cara
yang dapat dilakukan yaitu dengan senam kaki diabetes melitus. Senam kaki
diabetes melituspada dasarnya sama dengan olah raga atau senam kebugaran yang
lain, hanya saja ini diperuntukkan untuk lansia yang menderita penyakit diabetes
melitus tetapi tidak menutup kesempatan bagi kalangan umur lainnya.
Senam kaki adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien diabetes
melitus untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran
darah bagian kaki. Dari 13 wisma yang ada di PSTW khusnul khotimah pekanbaru
didapatkan bahwa 2 dari 60 orang (1.2%) lansia menderita diabetes melitus.
Penderita diabetes mempunyai resiko 15% terjadinya ulkus kaki diabetik pada
masa hidupnya dan resiko terjadinya kekambuhan dalam 5 tahun sebesar 70%.
Dari hasil observasi didapatkan bahwa belum ditemukan penanganan untuk
mengatasi dan mencegah terjadinya ulkus diabetikum pada penderita diabetes
tersebut, untuk itu kelompok tertarik melakukan pelatihan tentang senam jantung
sehat pada petugas panti.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti training of trainer ini diharapkan pramuwreda mampu
memberikan latihan senam kaki diabetes melitus pada lansia dan
menerapkannya dalam kegiatan dipanti.
2. Tujuan khusus
Setelah mengikuti training of trainer, diharapkan pramuwreda mampu :
a. Menyebutkan pengertian senam kaki diabetes melitus
b. Menyebutkan tujuan dari senam kaki diabetes mellitus
c. Indikasi dan kontraindikasidari senam kaki diabetes mellitus
d. Hal yang harus dikaji sebelum melakukan senam kaki diabetes mellitus
e. Memperagakkan sendiri teknik-teknik senam kakidiabetes melitus

C. TOPIK/TEMA/ JUDUL TOT


Senam kaki diabetes militus pada lansia

D. SASARAN DAN TARGET


Pamuwreda

E. WAKTU PELAKSANAAN
Hari/Tanggal : Jum’at, 16 Maret 2018
Jam : 13.00 WIB
Tempat : D 1.1

F. METODE
 Diskusi
 Demonstrasi

G. MEDIA DAN ALAT/BAHAN


 Laptop
 Infocus/LCD
 CD senam dan speaker
 Instruktur senam

H. SETTING TEMPAT

Co L

P P

P P
P P
F

O
deng
Keterangan :
L : Leader F : Fasilitator
Co : Co Leader O : Observer
P : Petugas Panti

I. PENGORGANISASIAN DAN JOB DISKRIPTION


Penanggung Jawab :
a. Moderator : Fais Marzuki
b. Leader : M. Picky Zaenul Bahar
c. Co leader : M. Zamzami
d. Fasilitator : 1. Penti Wijayanti
2. Wiwi Safitri
3. Linla Ma’muroh
4. Fitri Arisma Sari
5. Anggun Purwasih
e. Observer : 1. Aji Maulana
2. Lilis Khulisah
f. Dokumentasi : Rizky Ramadhan dan Zakiyatul Fitri
J. STRATEGI KEGIATAN

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


1 5 menit Pembukaan
 Mengucapkan salam  Menjawab salam
 Perkenalan mahasiswa  Memperhatikan
 Perkenalan dengan dosen  Memperhatikan
 Menjelaskan tujuan  Memperhatikan
 Menjelaskan kontrak waktu  Memperhatikan
2 50 menit  Penyampaian materi tentangsenam
kaki diabetes melitus  Memperhatikan dan
 Menyebutkan pengertian senam mendengarkan
kaki diabetes mellitus  Memperhatikan dan
 Menyebutkan tujuan dari senam mendengarkan
kaki diabetes mellitus  Memperhatikan dan
 Indikasi dan Kontraindikasi mendengarkan
 Hal yang Harus Dikaji Sebelum  Memperhatikan dan
melakukan senam kaki diabetes mendengarkan
melitus  Mendemonstrasikan
 Memperagakkan sendiri teknik-
teknik senam kaki diabetes melitus

3 5 menit Penutup
 Meminta peserta untuk  Memberikan
memberikan pertanyaan seputar pertanyaan
penjelasan mengenai senam
kakidiabetes melitus
 Menjawab pertanyaan yang  Menjelaskan dan
diajukan. mendengarkan
 Menyimpulkan dan menutup  Memperhatikan
kegiatan dan mendengarkan
 Mengucapkan salam  Menjawab salam

K. Uraian Tugas
a. Penanggung Jawab
Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan training of trainer (TOT)

b. Moderator
 Membuka acara
 Memperkenalkan mahasiswa dan pembimbing lapangan maupun
pendidikan
 Menjelaskan tujuan dan topik
 Meminta peserta untuk berperan aktif dalam training of trainer
 Meminta peserta untuk memberikan pertanyaan atas penjelasan yang tidak
dipahami
 Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menjawab pertanyaan
yang diajukan
 Menyimpulkan dan menutup diskusi
 Mengucapkan salam
c. Leader
Menyampaikan penyuluhan kepada peserta training of trainer.
d. Co Leader
Membantu leader saat presentasi
e. Fasilitator
 Memfasilitasi peserta agar berperan aktif
 Membuat absensi kegiatan training of trainer
 Mengelola konsumsi

f. Observer
 Mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
 Membuat laporan kegiatan training of traineryang telah dilaksanakan.
L. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. 70 % petugas panti menghadiri training of trainer (TOT) tentang senam
kaki diabetes melitus
b. Tempat dan media serta alat sesuai dengan rencana
c. Peran dan tugas mahasiswa dapat terlaksana
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana
b. Peserta ikut berperan aktif dalam melakukan senam kaki diabetes
melitus sesuai dengan instruktur
c. Tidak ada gangguan dalam pelaksanaan TOT senam kaki diabetes
melitus
3. Evaluasi Hasil
70 % petugas panti mampu :
a. Mengikuti kegiatanTOT senam kakidiabetes melitus
dengan bimbingan
b. Mempraktikkan dan melaksanakan senam kaki diabetes melitus
LAMPIRAN MATERI TOT
Senam kaki Diabetes Melitus

A. Pengertian Senam kaki Diabetes Melitus


Senam kaki adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien diabetes
melitus untuk mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran
darah bagian kaki.
Senam kaki dapat membantu memperbaiki sirkulasi darah dan memperkuat
otot-otot kecil kaki dan mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki. Selain itu dapat
meningkatkan kekuatan otot betis, otot paha, dan juga mengatasi keterbatasan
pergerakan sendi.

B. Tujuan
1. Memperbaiki sirkulasi darah
2. Memperkuat otot-otot kecil
3. Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki
4. Meningkatkan kekuatan otot betis dan paha
5. Mengatasi keterbatasan gerak sendi

C. Indikasi dan Kontraindikasi


1. Indikasi
Senam kaki ini dapat diberikan kepada seluruh penderita Diabetes mellitus
dengan tipe 1 maupun 2. Namun sebaiknya diberikan sejak pasien didiagnosa
menderita Diabetes Mellitus sebagai tindakan pencegahan dini.
2. Kontraindikasi
a. Klien mengalami perubahan fungsi fisiologis seperti dipsnu atau nyeri
dada.
b. Orang yang depresi, khawatir atau cemas.

D. Hal yang Harus Dikaji Sebelum Tindakan


1. Lihat Keadaan umum dan keadaran pasien
2. Cek tanda-tanda Vital sebelum melakukan tindakan
3. Cek Status Respiratori (adakan Dispnea atau nyeri dada)
4. Perhatikan indikasi dan kontraindiikasi dalam pemberian tindakan senam kaki
tersebut
5. Kaji status emosi pasien (suasanan hati/mood, motivasi)

E. Implementasi
1. Persiapan Alat :Kertas Koran 2 lembar, Kursi (jika tindakan dilakukan dalam
posisi duduk), hanskun.
2. Persiapan Klien :Kontrak Topik, waktu, tempat dan tujuan dilaksanakan
senam kaki
3. Persiapan lingkungan : Ciptakan lingkungan yang nyaman bagi pasien, Jaga
privacy pasien
4. Prosedur Pelaksanaan :
a. Perawat cuci tangan
b. Jika dilakukan dalam posisi duduk maka posisikan pasien duduk tegak
diatas bangku dengan kaki menyentuh lantai

c. Dengan

Meletakkan tumit dilantai, jari-jari kedua belah kaki diluruskan keatas lalu
dibengkokkan kembali kebawah seperti cakar ayam sebanyak 10 kali
d. Dengan meletakkan tumit salah satu kaki dilantai, angkat telapak kaki ke
atas. Pada kaki lainnya, jari-jari kaki diletakkan di lantai dengan tumit kaki
diangkatkan ke atas. Cara ini dilakukan bersamaan pada kaki kiri dan
kanan secara bergantian dan diulangi sebanyak 10 kali.

e. Tumit kaki diletakkan di lantai. Bagian ujung kaki diangkat ke atas dan
buat gerakan memutar dengan pergerakkan pada pergelangan kaki
sebanyak 10 kali.

f. Jari-jari kaki diletakkan dilantai. Tumit diangkat dan buat gerakan


memutar dengan pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.
g. Angkat salah satu lutut kaki, dan luruskan. Gerakan jari-jari kedepan
turunkan kembali secara bergantian kekiri dan ke kanan. Ulangi sebanyak
10 kali.
h. Luruskan salah satu kaki diatas lantai kemudian angkat kaki tersebut dan
gerakkan ujung jari kaki kearah wajah lalu turunkan kembali kelantai.
i. Angkat kedua kaki lalu luruskan. Ulangi langkah ke 8, namun gunakan
kedua kaki secara bersamaan. Ulangi sebanyak 10 kali.;p;p
j. Angkat kedua kaki dan luruskan,pertahankan posisi tersebut. Gerakan
pergelangan kaki kedepan dan kebelakang.
k. Luruskan salah satu kaki dan angkat, putar kaki pada pergelangan kaki ,
tuliskan pada udara dengan kaki dari angka 0 hingga 10 lakukan secara
bergantian.
l. Letakkan sehelai koran dilantai. Bentuk kertas itu menjadi seperti bola
dengan kedua belah kaki. Kemudian, buka bola itu menjadi lembaran
seperti semula menggunakan kedua belah kaki. Cara ini dilakukan hanya
sekali saja
 Lalu robek koran menjadi 2 bagian, pisahkan kedua bagian koran.
 Sebagian koran di sobek-sobek menjadi kecil-kecil dengan kedua kaki

Pindahkan kumpulan sobekan-sobekan tersebut dengan kedua kaki lalu


letakkan sobekkan kertas pada bagian kertas yang utuh.
 Bungkus semuanya dengan kedua kaki menjadi bentuk bola
DAFTAR PUSTAKA

Smeltzer, Suzzanne C.2009.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &


Suddarth Ed.8.Jakarta: EGC.

Noer, Sjaifoellah.2010.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 3.Jakarta: FKUI.

S,Sumosardjuno.2011.Manfaat dan macam olahraga bagi penderita diabetesd


melitus.Bandung

Maryam, S. R. Dkk. (2008). Mengenal usia lanjut dan perawatannya. Jakarta:


salemba Medika.

Wahyudi, N. (2008). Keperawatan gerontik & geriatrik. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai