Anda di halaman 1dari 23

Home assignment, March 21, 2020

Kelas Jogja EMBA-35


Business and Management
Tugas ini merupakan pengganti kegiatan perkuliahan. Pilih 1 tugas dari masing-
masing topik di bawah. Kerjakan 2 tugas tersebut di format jawaban yang telah
disediakan, kirim ke alamat imel akademik MM FEB UGM academics-
mm.feb@ugm.ac.id Paling lambat 21 Maret 2020 jam 22:00 WIB.

Cari data berupa berita dapat berupa: gambar foto, karikatur, tabel,
grafik, dsb. Sakat atau Salin (copy) dan Lekat (paste) berita tersebut
di lembar tugas yang tersedia. Beri penjelasan atau deskripsi berita
tersebut dan kemudian berikan ulasan atau komentar menurut
saudara dengan mendasarkan teori atau konsep.
Untuk muatan tema-tema sebagai berikut.

Marketing
1. Explore, create, offer and delivery value
2. Supply value chain

Finance
1. Financing for SME operations
2. Labor cost operations

Do the BEST
Home assignment, March 21,
2020
Kelas Jogja EMBA-35
Business and
Management

Nama: DAHLIA ARIKHA IFFATUSSADAH

No.Mhs.: 19EKS35009

Gunakan Huruf Tahoma 14 point, 1.15 spasi


Do the BEST

Supply Value Chain Management – Studi Kasus pada


Perusahaan PT Tirta Investama Danone Aqua Group

Rantai suplai adalah sistem organisasi, teknologi, aktifitas informasi


dan sumber daya yang terlibat di dalam proses penyampaian produk
dan jasa dari pemasok/ supplier ke konsumen. Aktifitas-aktifitas
dalam rantai suplai mengubah sumber daya alam, bahan baku dan
komponen-komponen dasar menjadi produk-produk jadi yang akan
disalurkan ke konsumen akhir.

Tujuan yang hendak dicapai dari setiap rantai suplai adalah untuk
memaksimalkan nilai yang dihasilkan secara keseluruhan. Rantai
suplai yang terintegrasi akan meningkatkan keseluruhan nilai yang
dihasilkan oleh rantaisuplai tersebut -Chopra, 2001.
Internal

Rantai
suplai

Hulu Hilir

Kali ini saya akan menjelaskan tentang penerapan aplikasi Supply


Chain Management pada PT. Tirta Golden Missisipi (AQUA)

Proses produksi atau aktivitas dalam perusahaan

        Tahapan pertama dimulai dari penyediaan bahan baku utama,


ya tentu saja air mineral, lalu kemasannya, lalu ke Quality Control
sebagai tahap akhir dari produksi, apakah air mineral kemasan ini
sudah layak dan aman untuk dipasarkan dan di konsumsi oleh
masyarakat atau tidak. Di tahap produksi, semua menggunakan
konsep Komputerisasi (ERP).

Gambaran Supply Chain PT. AQUA


Hulu Hilir

supplier
(sumber manufaktur distributor wholesaler retailer supplier
mata air)
1. Manufaktur
       Manufaktur disini merupakan pabrik pengolahan air minum
AQUA yang memproduksi air dalam bentuk botol, galon dan
gelas yang akan didistribusikan. Dari sinilah awal proses rantai
pasok di mana PT. Tirta Golden Missisipi (AQUA) berperan
sebagai perusahaan yang memproduksi produk. Di dalam
manufaktur ini sendiri terdapat proses produksi dengan tujuan
untuk mengolah air mentah menjadi air yang dapat dikonsumsi
oleh konsumen. Setelah proses pengolahan yang cukup
panjang dan siap untuk dipasarkan maka produk Aqua tersebut
akan disalurkan kepada depo-depo Tirta Investama untuk
didistribusikan lebih lanjut kepada level market di bawahnya.
 
2.Distribusi
       Proses selanjutnya adalah distribusi yang dilakukan oleh
depo-depo yang dimiliki oleh PT. Tirta Golden Missisipi (AQUA).
Dalam proses distribusi ini merupakan proses terakhir yang
dikelola langsung oleh pihak PT. Tirta Golden Missisipi (AQUA)
sendiri. Jadi setelah melewati proses distribusi dari depo-depo
perusahaan ini tidak lagi mengelola secara langsung melainkan
yang mengelola adalah pihak-pihak Retailer sendiri. Dalam
proses distribusi PT. Tirta Golden Missisipi (AQUA)telah
menerapkan beberapa kebijakan untuk mendukung proses
distribusi tetap berjalan dengan lancar, kebijakan-kebijakan
tersebut akan saya bahas sebagai berikut ini:

a. Penempatan Jaringan

Dalam hal penempatan jaringan distribusi dalam hal ini


adalah saya cukup baik untuk diaplikasikan dalam produk
lain. Pihak PT. Tirta Golden Missisipi (AQUA) membuat
strategi distribusi yaitu dengan hanya memasarkan
produknya disekitar daerah pabriknya berada seperti
Solo, Klaten, Sragen, dll. Hal inidikarenakan PT. Tirta
Golden Missisipi merupakan distributor yang hanya
mendistribusikan produk dari AQUA jadi dalam mencari
jaringan konsumennya sudah diatur oleh perusahaan
AQUA itu sendiri dimana daerah distribusinya berada di
daerah sekitar pabrikuntuk meminimalkan biaya
transport. Menurut analisa saya hal ini tentunya sangat
membantu perusahaan dalam menekan Distrbution Cost.
Perusahaan hanya tinggal mendistribusikan produknya ke
retailer-retailer melalui Depo PT. Tirta Golden Missisipi
(AQUA), setelah itu depo-depo tersebutlah yang akan
menyalurkan Aqua kepada End Consumer. Cara ini
menurut saya cukup efektif untuk menekan biaya
distribusi selain juga dikarenakan kebutuhan masyarakat
akan produk Aqua yang sudah cukup tinggi sehingga
perusahaan tidak harus menyalurkan langsung ke
masyarakat.

b. Decoupling point

Ada satu hal lagi yang membuat saya tertarik dengan


sistem distribusi yang dilakukan oleh PT. Tirta Golden
Missisipi (AQUA). Hal ini erat kaitannya dengan sistem
pemasokan produk yang dilakukan perusahaan yaitu
sistem Decoupling point. Dalam penentuan decoupling
point, Depo PT. Tirta Golden Missisipi (AQUA)
menerapkan sistem make to stock dimana pemesanan
produk dari pabrik AQUA dilakukan dengan jumlah yang
sama setiap kali pemesanan. Hal ini menurut mereka
dilakukan untukmenghindari stockout jika terjadi lonjakan
permintaan secara tiba-tiba serta menjaga kepuasan
konsumen dengan  memberikan lead time paling lama 4
hari. Namun hal ini menyebabkan inventory cost menjadi
naik. Di sinilah letak kelemahan sistem ini karena dengan
adanya barang-barang inventory yang cukup banyak
tentunya akan menyebabkan peningkatan inventory cost.

3. Retailer

Retailer merupakan pihak yang berperan dalam proses


distribusi di bawah Depo PT. Tirta Golden Missisipi (AQUA).
Retailer di sini merupakan agen-agen distributor Aqua kepada
pasar. Dalam hal ini retailer adalah pasar pertama yang
dihadapi oleh Aqua sendiri karena di sini sudah terjadi proses
transaksi jual beli antara Depo dengan Retailer. Di sinilah
segmen pasar yang sudah tidak dikelola secara langsung oleh
PT. Tirta Golden Missisipi (AQUA). Agen-agen yang menjadi
retailer ini merupaka pangsa pasar secara langsung dari pihak
perusahaan. Karena penjualan pertama yang dilakukan oleh
perusahaan adalah kepada retailer-retailer ini. Setelah produk
Aqua sampai ke segmen retailer baru kemudian produk
tersebut disalurkan kepada End User atau End Consumer. End
user inilah yang nantinya akan mengkonsumsi secara langsung
produk Aqua ini.

4.End User       

End user merupakan segmen terakhir dari siklus ini. End User
di sini terbagi menjadi dua yaitu indirect user dan direct user.
Indirect user adalah konsumen yang membeli produk Aqua
melalui retailer. Konsumen jenis ini merupakan konsumen
terbanyak dari produk Aqua ini dikarenakan posisi dari para
retailer-retailer lebih dekat dengan konsumen dibandingkan
dengan PT. Tirta Golden Missisipi Depo sendiri.
Jenis user yang kedua adalah direct user yang berarti
konsumen yang menggunakan produk Aqua langsung dari
Depo PT. Tirta Golden Missisipi (AQUA) sendiri. Hal ini tidak
dapat dipungkiri karena meskipun sedikit tentunya ada
beberapa konsumen yang membeli produk Aqua langsung dari
Depo milik perusahaan.

Analisis value-chain

Merupakan alat analisis strategi yang digunakan untuk memahami


secara lebih baik terhadap keunggulan kompetitif, untuk
mengidentifikasi dimana nilai pelanggan dapat ditingkatkan dan
untuk memahami secara lebih baik hubungan perusahaan dengan
pemasok/supplier, pelanggan dan perusahaan lain dalam industri-
Porter, 1985.

Tujuan dari Value Chain Analysis

adalah untuk mengidentifikasi tahap-tahap Value Chain, di mana


perusahaan dapat meningkatkan nilai untuk pelanggan atau untuk
menurunkan biaya. Penurunan biaya atau peningkatan nilai
tambah /Value added, dapat membuat perusahaan lebih kompetitif.
Value
chain
activities

utama pendukung

 Inbound  Procurement
logistic  Human
 Operations resources
 Outbound management
logistic  Technological
 Marketing management
and sales  Firm
 services infrastructure
Analisa value chain diatas :
Kegiatan Primer
Inbound logistik
 Penerimaan bahan baku : bahan baku diterima oleh gudang
pada setiap pabrik, Bahan baku diberi kode, diinput di database
persediaan untuk memudahkan kontrol jumlah persediaan yang
tersedia, persediaan yang habis, dan persediaan yang baru di
tambah / baru diterima oleh pabrik.
 Quality Control : pengendalian kualitas dilakukan oleh
departemen (Quality Control Material) yang bertugas
mengawasi dan memastikan apakah bahan baku yang masuk
dipabrik sudah sesuai standar ataukah tidak sesuai dengan
yang ditetapkan oleh perusahaan
 Laboratorium Modern: untuk memastikan apakah bahan baku
sudah higienis dan sesuai dengan standart kesehatan untuk air
minum dalam kemasan agar tetap terjaga mutu dan kualitas
produk PT AQUA DANONE.
 
Operation
 Tenaga ahli profesional : tenaga produksi yang mengolah
bahan baku sedemikian rupa hingga menjadi produk jadi yang
siap dipasarkan. Proses produksi ini meliputi beberapa aktivitas
seperti : penakaran, pencampuran, dan pengemasan. Setelah
dikemas, jumlah produk jadi tersebut diinput.
 Pengendalian produk : pengendalian produk dilakukan oleh
departemen Quality Control Product. yang bertugas
memastikan bahwa produk yang diproduksi sudah sesuai
dengan standar kualitas yang sudah di tetapkan
oleh PT.Aqua Danone.
 SOP Berstandar ISO: untuk menstandartkan produksi PT AQUA
DANONE guna memenuhi kualitas dan mutu yang tinggi.
 
Outbond logistic
 Packaging : pengemasan produk dengan platik food grade
serta kardus-kardus dan siap untuk di distribusikan ke
konsumen
 Truk dan Pick Up milik perusahaan : sarana untuk mengangkut
produk yang telah diproduksi dan di distribusikan kepada
konsumen
 
Marketing and sales
 Periklanan : semua bentuk penyajian nonpersonal dan promosi
ide, barang atau jasa yang dibayar oleh suatu sponsor tertentu.
 Mensponsori kegiatan dan acara : mempromosikan serta
membangun image positif dalam pandangan masyarakat dan
lebih mendekatkan produk ke konsumen.
 Agen: sebagai pendistribusi yang sangat dekat dengan
konsumen serta membuka peluang usaha bagi masyarakat.

SERVICE
Untuk pelayan PT. AQUA DANONE memiliki pelayanan
pelanggan yang mudah di akses konsumen “AQUA menyapa” di
nomor Call Center 0807-15-88888.untuk memudahkan
kosumen memberikan kritik dan saran serta melayani keluhan
pelanggan dengan pelayanan maksimal.
Aktivitas Sekunder
1. Pengadaan (Procurement), berkaitan dengan proses
perolehan input/sumber daya PT. Aqua Golden Mississippi
memperoleh bahan baku produksi dari mata air
pegunungan, yang telah diuji selama satu tahun
pengujian dengan 9 poin kriteria dan 5 tahapan proses
seleksi sebelum akhirnya menjadi mata air AQUA. Setiap
tetes AQUA mengandung mineral alami yang seimbang.
Berasal dari sumber mata air yang terlindung dan
menggunakan manajemen sumber daya air yang canggih.

2. Manajemen Sumber Daya Manusia AQUA


diorganisasikan secara pengendalian terpusat dari operasi
yang desentralisasi. Kebanyakan produksi dan distribusi
ditangani anak perusahaan atau pemegang lisensi.
Perusahaann keluarga relatif kecil dengan tiga lapis
manajemen : Pelaksana (8 Pemimpin), Manajerial (23
Manajer), dan pengawasan (80 pengawas dan petugas
lapangan). Total Quality control (TQC) telah diterapkan
pada seluruh organisasi. Setiap unit ada satu komite
kelompok Pengawasan Mutu tidak resmi untuk
menyempurnakan operasi. Lebih dari 70% karyawan
berijazah SMA. Dari sini, sekitar 20 karyawan lulusan
Universitas Teknik dan 30 adalah seni bebas, atau lulusan
Universitas Ekonomi. Perusahaan mempunyai program
aktif pelatihan intern untuk mengupgrade keahlian
karyawanya. Sekitar separuh dari 1200 karyawan
perusahaan berpartisipasi dalam beberapa pelatihan
resmi tiap taun. Sebagai tambahan, sekitar 20 Karyawan
menyelesaikan kursus formal instruktur yang ditawarkan
sekolah Indonesia sementara 10 karyawan mendapat
pelatihan teknik di Eropa dan Amerika Serikat.

3. Pengembangan Teknologi AQUA sangat menjaga


kemurnian produk sejak dari sumber air , himgga kontrol
kualitas produk di pasar. Metode pengolahan AQUA yang
dikenal sebagai hydro pro system, berfungsi menjaga
kemurnian setiap tetes AQUA. AQUA diproses dan
dikemas dengan teknologi modern, AQUA menjadi pabrik
perama yang menggunakan sistem produksi In Line di
pabrik mekarsari. Dimana pemrosesan air dan pembuatan
kemasan AQUA dilakukan secara bersamaan. Hasil dari
sistem In Line ini adalah botol AQUA yang baru dibuat
dapat segera diisi air bersih diujung proses produksi,
sehingga proses produksi menjadi lebih higienis. Sistem
ini menerapkan prosedur otomatis, mulai dari pembuatan
botol yang langsung diisi, ditutup, diberi label, disegel,
dan dipaket secara bersamaan. Proses ini dilakukan
dalam ruangan steril tanpa sentuhan tangan manusia dan
merupakan yang pertama di indonesia dan hingga kini
merupakan satu-satunya proses yang diimplementaikan
oleh industri air mkinum dalam kemasan (AMDK).
Pengembangan teknologi PT. AQUA Golden Mississipi
terus dikembangkan dalam hal pembuatan kemasan jenis
terbaru untuk menunjang penjualan produk .

4. Infrastruktur PT AQUA Golden Mississippi dikontrol oleh


perusahaan induk dan hampir seluruh kegiatan
dikendalikan oleh perusahaan induk, baik produksi
maupun distribusinya. Total Quality Control (TQC)
diimplementasikan diseluruh organisasi, setiap unit
memiliki group Quality Control Informal (GQCI)untuk
meningkatkan kualitas. Uraian pekerjaan:
 General Manajer Memonitori bisnis Danone-AQUA di
indonesia. Memonitor bagaimana profit AQUA.
Menyusun strategi untuk jangka panjang (4
samapai 5 tahun kedepan). Membuat /menyusun
laporan regional dan laporan kepada pemegang
saham.
 Corporate Secretary Bertanggung jawab atas PR.
 VP Vinance Menyusun strategi dalam menentukan
keuangan untuk jangka panjang (5 tahun kedepan).
Menyusun strategi dalam menentukan anggaran
secara efisien dan efetif.
 VP Human & Resources Menyusun strategi sumber
daya manusia dan sumber daya lainya yang
digunakan dalam perusahaan sehingga memberikan
kontribusi dan kinerja yang tinggi.
 VP Sales & Distribution Menyusun strategi distribusi
dalam jangka panjang, program atau rencana
distribusi dalam 4 atau 5 tahun mendatang.
 VP marketing Menyusun rencana pemasaran produk
AQUA sendiri, straegi pemasaran dalam jangka
panjang.
 Purchasing Director Menyusun strategi bagaimana
membangun hubungan atau menjalin kerjasama
dengan suplier.

FINANCE
Labor Cost Operation
*mohon maaf data yang disajikan kurang update karena ketidakmampuan
akses data yang lebih canggih*

Upah Tenaga kerja dengan Beban kerja


       President Director PT Tirta Investama Danone Aqua Group
Charlie Cappetti mengatakan,   Danone Aqua memiliki 17 pabrik
dengan jumlah pegawai sebanyak 12 ribu. "Aqua memerlukan para
pemimpin kompeten untuk mengatur 12 ribu ribu karyawan
tersebut." memerlukan kepemimpinan yang berkompeten, Danone
Group menerapkan Danone Leadership Code (Committed, Open,
Doers, Empowering), yaitu budaya kepemimpinan khas yang
diinspirasi dari nilai-nilai perusahaan, lalu pemimpim mempunyai
komitmen untuk masa depan yang lebih baik.dengan dimulai oleh
pemimpin yang mampu berkompeten, selanjutnya struktural pun
akan selaras.baik keseimbangan upah tenaga kerja dengan beban
yang ditanggung pekerja.
Strategi Perusahaan
   Dalam era persaingan yang semakin ketat, setiap kali sebuah
perusahaan harus mengevaluasi kinerjanya, serta melakukan
serangkaian perbaikan, agar tetap tumbuh dan dapat bersaing.
Perbaikan ini akan dilaksanakan secara terus menerus, sehingga
kinerja perusahaan makin baik dan dapat terus unggul dalam
persaingan, atau minimal tetap dapat bertahan. Salah satu strategi
untuk memperbaiki dan memaksimalkan kinerja perusahaan adalah
dengan cara restrukturisasi.
Jika kita mendengar istilah atau kata restrukturisasi, yang ada
dipikiran kita, seolah-olah membicarakan perusahaan yang sedang
menurun. Hal ini disebabkan oleh definisi restrukturisasi itu sendiri,
yang antara lain sebagai berikut:
 Restrukturisasi:
sering disebut sebagai downsizing atau delayering, melibatkan
pengurangan perusahaan di bidang tenaga kerja, unit kerja
atau divisi, ataupun pengurangan tingkat jabatan dalam
struktur oganisasi perusahaan. Pengurangan skala perusahaan
ini diperlukan untuk memperbaiki efisiensi dan efektifitas
(David,F, 1997:226)
 Strategi restrukturisasi digunakan untuk mencari jalan keluar
bagi perusahaan yang tidak berkembang, sakit atau adanya
ancaman bagi organisasi, atau industri diambang pintu
perubahan yang signifikan. Pemilik umumnya melakukan
perubahan dalam tim unit manajemen, perubahan strategi,
atau masuknya teknologi baru dalam perusahaan. Selanjutnya
sering diikuti oleh akuisisi untuk membangun bagian yang
kritis, menjual bagian yang tidak perlu, guna mengurangi biaya
akuisisi secara efektif. Hasilnya adalah perusahaan yang kuat,
atau merupakan transformasi industri. Strategi restrukturisasi
memerlukan tim manajemen yang mempunyai wawasan untuk
melihat ke depan, kapan perusahaan berada pada
titik undervalued atau industri pada posisi yang matang untuk
transformasi. Wawasan yang sama diperlukan untuk
melakukan turn around pada unit usaha, bahkan pada bisnis
yang tidak familiar (Mintzberg & Quinn, 1996:732).
 Restrukturisasi perusahaan bertujuan untuk memperbaiki dan
memaksimalisasi kinerja perusahaan (Djohanputro, Bramantyo,
2004:2). Padahal setiap kali perusahaan melakukan perbaikan,
entah dalam skala kecil, atau skala besar, tujuannya adalah
untuk memperbaiki kinerja. Tentu saja perusahaan tak perlu
menunggu terjadi penurunan baru dilakukan perbaikan, karena
bisa terlambat, sehingga perbaikan perlu dilakukan secara terus
menerus. Pada umumnya istilah restrukturisasi digunakan jika
perusahaan ingin melakukan perbaikan secara menyeluruh, dan
tujuannya adalah untuk memperbaiki dan memaksimalkan
kinerja perusahaan.

Ketenagakerjaan
Grup AQUA menerapkan kebijakan yang melarang
mempekerjakan anak-anak di bawah umur sesuai dengan ketentuan
hukum ketenagakerjaan nasional. Kebijakan, pelaksanaan dan
prosedur perekrutan mengharuskan setiapkaryawan berusia
minimum18 tahun. Grup AQUA sangat menentang perekrutan atas
dasar paksaan ataupun kewajiban. Bagi Aqua Grup, tenaga kerja
produktif adalah mereka yang bahagia, termotivasi serta bekerja
dalam kondisi yang aman dan nyaman. Grup AQUA memberikan
kesempatan kepada setiap karyawan untuk memperoleh pelatihan,
pengembangan keterampilan, peninjauan kenaikan karir,
pengembangan kompetensi, lingkungan kerja yang aman dan
nyaman,bonus berdasarkan kinerja, asuransi kesehatan dan cuti.

Tunjangan dan Remunerasi


Karyawan Grup AQUA berhak atas paket remunerasi yang
terdiri dari gaji, bonus, cuti dengan tunjangan, beragam
tunjangan, perawatan medis, lembur, dan pensiun. Dibandingkan
dengan pelaporan pada periode sebelumnya (2014), paket
remunerasi karyawan meningkat. Selain itu,bagi karyawan yang
mendekati usia pensiun, Grup AQUA menyediakan pelatihan masa
persiapan pensiun dalam kurun waktu 12 bulan sebelum
mencapai usia pensiun. Selama masa persiapan pensiun ini,
karyawan dibekali dengan berbagai pelatihan termasuk
perencanaan keuangan dan kesehatan.
Di Grup AQUA, gaji karyawan tingkat terendah ditentukan
setidaknya setara dengan upah minimum regional yang berlaku.
Seluruh karyawan memiliki komponen-komponen remunerasi sejalan
dengan ketentuan perusahaan yang ditentukan sesuai dengan kinerja
individu serta menyesuaikan juga dengan kinerja perusahaan. Aqua
grup menjunjung tinggi prinsip kesetaraan, termasuk dalam hal
standar gaji antara karyawan laki-laki dan perempuan untuk jenis
pekerjaan yang sama.

Rekrutmen Grup
AQUA membuka kesempatan bagi setiap orang yang memiliki
semangat untuk tumbuh dan berkembang bersama Aqua grup.Aqua
grup bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mencari dan
merekrut bakat-bakat terbaik di bidangnya masing-masing.
Pendekatan rekrutmen yang Aqua grup lakukan antara lain bekerja
sama dengan universitas-universitas terkemuka di berbagai daerah,
pemasangan iklan di media,dan juga referensi. Selama periode
pelaporan, Grup AQUA telah merekrut sebanyak 1.303 karyawan
baru.

Perputaran Karyawan
Tingkat perputaran karyawan berasal dari jumlah keseluruhan
karyawan yang tidak lagi bekerja bersama Aqua grup dikarenakan
pengunduran diri, meninggal dunia, atau pensiun. Pada tahun 2011
sebanyak 255 karyawan dan pada tahun 2012 sebanyak 358
karyawan tercatat meninggalkan Grup AQUA karena alasan-alasan
tersebut.

Penilaian Kinerja
Di Grup AQUA, sistem penilaian kinerja karyawan menggunakan
pendekatan online, yang diaplikasikan oleh semua unit usaha Grup
AQUA di seluruh Indonesia. Sistem online tersebut menggunakan
metode khusus untuk menilai kualifikasi, kinerja, kelebihan dan area
pengembangan karyawan, serta mengidentifikasi jalur karir dan
pelatihan yang relevan. Review kinerja dilakukan 2 kali dalam
setahun, yaitu pada pertengahan tahun(disebut mid year review) dan
akhir tahun (disebut final evaluation).Kedua aktivitas review tersebut
dilakukan merujuk pada Key Performance Indicators (KPI) yang telah
ditetapkan pada awal tahun.
Pada tahun 2011 dan 2012, semua karyawan yang memenuhi
syarat dari seluruh area operasi di Indonesia tercatat berpartisipasi
dalam proses penilaian kinerja ini.
Dalam berbisnis,Grup AQUA selalu menjaga iklim usaha serta
persaingan yang sehat dan taat hukum. Dalam praktiknya,Aqua grup
mengacu pada Undang-Undang Nomor 40 tahun2007 tentang
Perseroan Terbatas dan Undang-Undang Nomor 5 tahun 1995
tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak
Sehat. Aqua grup melaporkan bahwa selama periode pelaporan
tercatat nihil pengaduan, tuduhan, sangkaan ataupun indikasi
terhadap Aqua grup mengenai praktik monopoli dan persaingan
usaha yang tidak sehat.
Sesuai dengan UU Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas, pemegang kekuasaan tertinggi diperusahaan-perusahaan
yang tergabung dalam Grup AQUA adalah pemegang saham melalui
Rapat Umum Pemegang Saham(RUPS). Dalam forum RUPS,
pemegang saham berhak memperoleh keterangan yang
berkaitan dengan perusahaan dari Dewan Direksi dan/ atau
Komisaris, termasuk memperoleh laporan dan mengevaluasi
kinerja Direksi sesuai dengan agenda RUPS yang telah ditentukan.
Laporan tahunan sebagai bentuk pertanggungjawaban Direksi
dan Komisaris mencakup antara lain, kinerja keuangan, kegiatan
operasional,aktivitas tanggung jawab sosial dan lingkungan, serta
hasil evaluasi dan pengawasan Komisaris terhadap kinerja Direksi.
Pemegang saham melalui RUPS berwenang untuk mengangkat dan
memberhentikan Direksi dan Komisaris. Pemilihan Komisaris dan
Direksi merujuk pada peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku di Indonesia. Grup AQUA selalu memastikan tidak ada
perangkapan jabatan dalam Aqua Grup.

Anda mungkin juga menyukai