Disusun oleh :
ANALISIS KIMIA
SEKOLAH VOKASI
2020
Daftar Isi
Daftar Isi......................................................................................................................................................i
Daftar Tabel.................................................................................................................................................i
Daftar Gambar..............................................................................................................................................i
Daftar Lampiran...........................................................................................................................................i
1 PENDAHULUAN...............................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1
1.2 Tujuan..........................................................................................................................................2
2 HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................................................................2
2.1 Persen Standar Gas Campuran.....................................................................................................2
2.2 Kesalahan Gas Standar (Error)....................................................................................................3
2.3 Limit Deteksi...............................................................................................................................3
3 SIMPULAN DAN SARAN.................................................................................................................4
3.1 Simpulan......................................................................................................................................4
3.2 Saran............................................................................................................................................4
4 DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................5
5 LAMPIRAN........................................................................................................................................5
Daftar Tabe
Daftar Gambar
Gambar 1 Grafik Kestabilan Kromatografi Gas..............................................................................2
Daftar Lampiran
Lampiran 1 Pengukuran Nilai Kesalahan Standar Gas....................................................................5
1
1 PENDAHULUAN
Penggunaan dari instrumen ini perlu diadakan suatu kalibrasi dan validasi
methode terlebih dahulu untuk menentukan akurasi dan ketelitian dari instrument
tersebut. Kalibrasi merupakan proses verifikasi suatu alat bahwa suatu akurasi alat
ukur sesuai dengan rancangannya (Laksminingpuri dan Nurfahdlini 2016).
Kalibrasi biasa dilakukan dengan membandingkan suatu standar yang terhubung
dengan standar nasional maupun internasional dan bahan-bahan acuan
tersertifikasi. Kalibrasi dilakukan dengan cara membandingkan standar seperti
standar gas campuran sehingga dapat ditentukan standar deviasi, nilai kesalaham
(error) terhadap standar gas serta nilai limit deteksinya. Limit deteksi menyatakan
konsentrasi atau massa minimum terkecil yang masih dapat terdeteksi oleh suatu
metode analisis dengan tingkat kepercayaan yang tinggi. Dengan mengetahui
limit deteksi dapat diperkirakan jumlah konsentrasi sampel minimum yang
dibutuhkan dalam suatu proses analisis (Panggabean et al 2019). Batas deteksi
ditentukan dengan melakukan analisis terhadap sampel yang diketahui
konsentrasinya dan menetapkan kadar terendah yang dapat dideteksi dengan baik.
2
1.2 Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melakukan kalibrasi dan validasi
tehadap instrumen kromatografi gas sehingga mengetahui performa dan ketelitian
dari instrument tersebut dan mengetahui limit deteksinya.
Suatu pengukuran, tidak ada nilai benar “absolut”. tetapi ada nilai benar
“konvensional”. Setiap pengukuran selalu mengandung kesalahan (error), yang
dapat diminimalisasi dan dideskripsikan secara ilmiah. Hasil pengukuran yang
lengkap, memuat informasi tentang “nilai hasil ukur” dan “nilai kesalahannya”,
sehingga akan menjadi nilai dalam konteks INTERVAL (bukan nilai tunggal
sederhana). Nilai kesalahan suatu pengukuran dapat diestimasi melalui analisis/
evaluasi (statistik & matematis). Dengan estimasi ketidakpastian pengukuran,
didapatkan rentang nilai hasil pengukuran yang didalamnya (diharapkan) terdapat
nilai yang sebenarnya. Keslahan (error) adalah perbedaan antara nilai hasil
pengukuran dengan nilai sebenarnya dari objek yang diukur. Ada dua macam
kesalahan dalam pengukuran yaitu kesalahan sistematis dan kesalahan acak.
Kesalahan yang bersifat sistematis disebabkan oleh orang yang mengukur atau
alat ukur/instrumennya (Djemari M 2000).
Masing-masing gas standar yang tadi telah diujikan memiliki nilai
kesalahannya. Nilai kesalahan diperoleh dengan cara membandingkan terhadap
nilai komposisi gas standar primer yang tertera pada sertifikat. Nilai kesalahan
dapat dilihat seperti dalam tabel 2.
5-10 kali ulangan. Kemudian gas standar dari kelasalahan terbesar ke terkeci
berikutnya yaitu helium yang memiliki kesalahan sebesar 5,40%, lalu gas standar
O2 memiliki nilai kesalahan sebesar 3,00, berikutnya gas standar CH4 memiliki
nilai kesalahan sebesar 1,66, kemudian ada gas standar N2 memiliki nilai
kesalahan yang diperolah adalah 0,26, dan yang paling terkecil kesalahanya yaitu
gas standar H2 memiliki nilai kesalahan sebesar 0,20. Meskipun demikian nilai-
nilai error gas-gas standar tersebut masih berada dalam batas error yang diijinkan
sebesar 10% (Erachem 2014). . Hal-hal yang dapat menyebabkan kesalahan dalam
hasil pengukuran kemungkinan diakibatkan oleh adanya kebocoran dalam sistem
inlet yang sulit untuk dideteksi karena banyaknya sambungan pipa koneksi,
ketidakstabilan aliran listrik pada saat dilakukan analisis, pembacaan tekanan
yang kurang tepat karena alat pengukur tekanan (vacuum gauge) penunjuknya
berupa jarum dengan skala yang bcsar (Ratnasari et al 2016).
3 × noise
Q=
area
Sehingga didapatkan limit deteksi dari masing-masing gas standar sebagai berikut
Tabel 3 Limit Deteksi Gas Standar
Gas Standar Limit Deteksi
(%)
He 4,69 × 10-3
H2 4,11 × 10-3
N2 0,397
O2 0,355
Ar 0,333
CH4 6,48 × 10-3
5
3.1 Simpulan
Berdasarkan data hasil kalibrasi dan pengukuran limit deteksi yang
diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa nilai limit deteksi dapat diterima
sehingga instrumen kromatografi gas dinyatakan valid dalam pengukuran gas
campuran dan instrumen dalam keadaan performa yang cukup baik.
3.2 Saran
Sebaiknya validasi methode yang dilakukan jangan hanya menggunakan 1
metode saja, melainkan validasi dengan deteksi instrumen,batas kuantitasi dan
sebagainya agar didapatkan data yang dapat lebih dipertanggung jawabkan
4 DAFTAR PUSTAKA
Adventini N., Kusmartini I., Syahfitri, W., Kurniawati S. 2015. Evaluasi Kalibrasi
Internal Mikropipet Volumetrik Sebagai Implementasi Jaminan Mutu
Laboratorium 156 Pengujian. Prosiding Seminar Nasional Sains dan
Teknologi Nuklir. Desember 2015, Pusat sains dan Teknologi Nuklir dan
Terapan Badan Tenaga Nuklir Nasional, Bandung (394-401)
Adnan, Mochamad. 1997. Teknik Kromatografi untuk Analisis Bahan Makanan.
Yogyakarta (ID): Andi Offset
Djemari M. 2000. Makalah Seminar Lokakarya Pendidikan Biologi. Yogyakarta
(ID): Universitas Negeri Yogyakarta.
Erachem. 2014. The Fitness for purpose of Analytical Methods.
www.erachem.org/index.php/publications /guides/mp
Faricha A, Muhammad R, Suwito. 2014. Sistem identifikasi gas menggunakan
sensor surface acoustic wave dan metoda kromatografi. Jurnal Teknik
ITS. 3(2) : 157-162.
Laksminingpuri N dan Nurfadhlini. 2016. Kalibrasi dan limit deteksi kromatografi
gas agilent 7890A. Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan Aplikasi
Reaktor Nuklir. 153-156.
Ratnasari D., Primaharinastiti R., Nasutions N. 2012. Validasi metode
kromatografi gas-spektrometri massa untuk analisis residu pestisida
6
5 LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil pengukuran standar gas campuran
No. He H2 N2 O2 Ar CH4 ∑
1 2,010 10,051 83,324 1,049 0,592 3,015 100
2 2,198 10,010 83,391 0,953 0,422 2,984 100 100
3 2,136 9,912 83,370 1,046 0,564 2,972 100
4 2,149 9,965 83,075 1,084 0,580 3,147 100
5 2,129 9,970 83,474 0,978 0,472 2,977 100
6 2,092 9,904 83,167 1,070 0,598 3,169 100
7 2,103 9,941 83,103 1,064 0,584 3,205 100
8 2,120 9,999 83,125 1,057 0,566 3,133 100
9 2,121 10,003 83,239 1,087 0,594 2,957 100
10 2,140 10,045 83,430 0,960 0,455 2,970
Rerata 2,120 9,980 83,270 1,035 0,543 3,053
SDev 0,098 0,051 0,147 0,051 0,066 0,098
Error He = |pengukuran
sertifikat
- sertifikat
|× 100%
2,12 - 2,01
=| |×100%
2,01
= 5,4%
Error H 2 = |pengukuran
sertifikat
- sertifikat
|× 100%
9,9 8 - 10,00
=| |× 100%
10,00
= 0,20%
7
Error N 2 =|pengukuran
sertifikat
- sertifikat
|× 100%
8 3,27 - 83,49
=| |× 100%
8 3,49
= 0,26%
Error O 2 =|pengukuran
sertifikat
- sertifikat
|× 100%
1,03 - 1,00
=| |× 100%
1,00
= 3,00%
Error Ar =|pengukuran
sertifikat
- sertifikat
|× 100%
0,54 - 0,50
=| |× 100%
0,50
= 8,00 %
Error CH 4 = |pengukuran
sertifikat
- sertifikat
|× 100%
3,05 - 3,00
=| |× 100%
3,00
= 1,66 %