1. Memeriksa TTV.
2. Melakukan tindakan medis: ambil darah, injeksi, infus,
kateter.
3. Memberi informasi tentang penyakit.
4. Imunisasi dasar.
D. KELEMAHAN INJEKSI
1. Lebih mahal.
2. Rasa nyeri yang ditimbulkan.
3. Sulit dilakukan oleh pasien sendiri.
4. Harus dilakukan secara aseptik karena risiko infeksi.
5. Risiko kerusakan pada pembuluh darah dan syaraf jika
pemilihan tempat injeksi dan teknik injeksi tidak tepat.
6. Komplikasi dan efek samping yang ditimbulkan biasanya
onsetnya lebih cepat dan lebih berat dibandingkan
pemberian obat per oral.
E. PENGERTIAN INJEKSI IC
Suatu tindakan membantu proses penyembuhan melalui
suntikan ke dalam jaringan kulit atau intra dermis. Memasukkan
obat ke dalam jaringan kulit yang peka (lapisan kulit / dermis).
F. INJEKSI INTRAKUTAN
1. Absorpsinya terbatas, maka penggunaannya biasa untuk
aksi lokal dalam kulit untuk obat yang sensitif.
2. Untuk menentukan sensitivitas terhadap mikroorganisme.
3. Sudut pemberian injeksi IC / ID : 10 – 15 derajat.
G. TUJUAN INJEKSI IC
1. Menghindari kesalahan dalam pemberian obat.
2. Membantu menentukan diagnosa – TB.
3. Menghindarkan pasien dari efek alergi obat skin test.
4. Tes alergi terhadap obatobatan tertentu.
5. Pemberian vaksinasi.
H. LOKASI INJEKSI IC
1. Lengan kiri bawah bagian dalam yaitu bagian depan lengan
bawah 1/3 dari lekukan siku atau 2/3 dari pergelangan tangan
pada kulit yang sehat, jauh dari peredaran darah.
2. Di lengan atas, yaitu tiga jari di bawah sendi bahu tepat di
tengah daerah muskulus deltoideus.
I. INDIKASI IC
Indikasi :
1. Pasien yang membutuhkan tes alergi.
2. Pasien yang akan dilakukan vaksinasi.
3. Menegakkan diagnosa penyakit.
4. Sebelum memasukkan obat.
J. KONTRAINDIKASI IC
Kontraindikasi :
1. Pasien yang mengalami infeksi pada kulit.
2. Pasien dengan kulit terluka.
3. Pasien yang sudah dilakukan skin tes.
K. PERSIAPAN PERAWAT
Instruksi cara memberikan obat dalam resep dokter/ rekam
medis pasien dengan jelas.
N. PROSEDUR IC / ID
1. Posisi pasien : pasien duduk dengan siku kanan
difleksikan, telapak tangan pada posisi supinasi, sehingga
permukaan volair regio antebrachii terekspos.
2. Tentukan area injeksi.
3. Lakukan sterilisasi area injeksi dengan kapas alkohol.
4. Fiksasi kulit : menggunakan ibu jari tangan kiri, regangkan
kulit area injeksi, tahan sampai bevel jarum dinsersikan.
5. Obat seharusnya muncul indurasi kulit, yang menunjukkan
bahwa obat berada di antara jaringan intradermal.
6. Setelah obat diinjeksikan seluruhnya, tarik jarum keluar
dengan arah yang sama dengan arah masuknya jarum.
7. Jika tidak terjadi indurasi, ulangi prosedur injeksi di sisi
yang lain.