tidak “jatuh”, meskipun kita melompat? Hal ini disebabkan organ dalam perut kita
dibungkus oleh jaringan ikat. Apa itu jaringan ikat dan apa saja ya struktur dan fungsi
jaringan ikat di dalam tubuh kita? Simak artikel ini ya!
Nah, setelah
Squad mengetahui
apa saja sel dan
serabut penyusun
jaringan ikat
tersebut, kita akan
lanjut membahas
tentang jenis-jenis
jaringan ikat.
Secara umum,
jaringan ikat
dibagi menjadi 3
jenis;
1 Jaringan
ikat sejati
2 Jaringan
ikat cair
3 Jaringan
ikat
penyokong
1. Jaringan Ikat Sejati
Jaringan ikat sejati terdiri atas jaringan ikat longgar dan jaringan ikat padat. Jaringan ikat
longgar mempunyai komponen penyusun sel yang lebih banyak dibanding serabut/serat.
Jaringan ikat longgar berfungsi untuk membungkus organ tubuh, pembuluh darah, dan
saraf. Adapun salah satu contoh jaringan ikat longgar adalah mesenterium, yaitu selaput
pembungkus organ dalam perut.
Mesenterium (Sumber: mayoclinic.org)
Baca juga: Komposisi Sel Darah dan Proses Penyembuhan Luka
Di sisi lain, jaringan ikat padat merupakan jaringan ikat yang komponen penyusun selnya
lebih sedikit dibandingkan serabut/seratnya. Jaringan ikat padat terbagi menjadi dua:
4 Jaringan ikat padat teratur: Contohnya tendon (penghubung antara tulang dan
otot), serta ligamen (penghubung tulang dan tulang)
5 Jaringan ikat padat tidak teratur: Contohnya fasia (selaput pembungkus otot).
2. Jaringan Ikat Cair
Berbeda dengan jaringan ikat padat, jaringan ikat cair terdiri dari jaringan darah dan
limfa. Jaringan darah berperan dalam proses transportasi dan sebagai sistem kekebalan
tubuh. Sementara jaringan limfa berperan dalam sistem imunitas tubuh.
3. Jaringan Ikat Penyokong
Jaringan ikat penyokong adalah jaringan ikat yang berperan dalam membentuk dan
menyokong tubuh. Jaringan ini terdiri dari tulang rawan dan tulang keras.
Jaringan tulang rawan: Tersusun oleh sel kondrosit. Terdapat 3 macam jaringan rawan,
yaitu hialin, elastin, dan fibrosa.
Jaringan tulang keras: Tersusun oleh sel osteosit. Dan terdiri dari tulang kompak dan
tulang berongga