A. CUACA Cuaca mengacu pada kondisi lapisan udara (atmosfer) di suatu daerah atau wilayah dalam jangka waktu yang relatif pendek. Iklim meliputi wilayah lebih laus dan jangka waktu yang lebih lama. Kondisi atmosfer merupakan unsur cuaca: sinar matahari, awan, angin, hujan, kelembaban udara, tekanan udara, dan suhu udara. Struktur dan komposisi atmosfer
Atmosfer merupakan lapisan udara yang menyelubungi
bumi. Udara yang menyusun atmosfer terdiri atas bermacam- macam gas dan memiliki ketebalan lebih dari 560 km dari permukaan bumi. Atmosfer dapat dibedakan menjadi beberapa lapisan berdasarkan perbedaan karakter seperti komposisi gas, suhu, dan tekanan: Troposfer Stratosfer Mesosfer Termosfer Profil Suhu Pada Berbagai Lapisan Atmosfer TROPOSFER
Lapisan ini merupakan lapisan atmosfer paling
bawah, dimulai dari permukaan bumi sampai ketinggian kira-kira 8-14 km. Suhu udara pada lapisan troposfer menurun sebanyak 6,4 oC setiap kenaikan setinggi 1.000 m karena panas matahari yang diterima bumi lebih terkumpul di permukaan bumi. Lapisan troposfer merupakan lapisan yang paling padat dan tidak stabil. TROPOSFER
Di lapisan inilah terkandung sebagian besar uap air,
awan, debu dan polusi yang akan mempengaruhi perubahan cuaca. Pada troposfer terdapat lapisan tropopause yang membatasi lapisan troposfer dari lapisan di atasnya. Suhu pada tropopause tetap (tidak berubah seiring peningkatan ketinggian). STRATOSFER
Lapisan ini terletak di atas troposfer, sampai
ketinggian ± 50 km. Pada lapisan ini terjadi peningkatan suhu secara konstan karena terdapat ozon yang berfungsi menyerap radiasi ultraviolet (UV) dari matahari. Lapisan inilah yang melindungi manusia beserta seluruh isi bumi dari bahaya radiasi sinar ultraviolet. Udara di lapisan stratosfer relatif kering dibandingkan di lapisan troposfer. STRATOSFER
Sama halnya dengan tropopause di
troposfer, pada stratosfer juga terdapat lapisan dengan suhu tetap, disebut stratopause, yang membatasi lapisan stratosfer dari lapisan di atasnya. MESOSFER
Lapisan ini terletak di atas stratosfer, sampai
ketinggian ± 85 km. Di lapisan ini tidak terdapat uap air, awan, debu ataupun ozon yang dapat menyerap radiasi sinar matahari sehingga suhu udara menurun drastis. Suhu dilapisan ini merupakan suhu atmosfer terendah, dapat mencapai -90 oC, dan hembusan anginnya dapat mencapai 3.000 km/jam. Lapisan yang membatasi mesosfer dari lapisan di atasnya disebut mesopause. TERMOSFER
Lapisan ini terletak di atas mesosfer, sampai ketinggian
lebih dari 500 km. Suhu di lapisan ini meningkat dengan cepat seiring dengan pertambahan ketinggian, dapat mencapai 1.500oC. Hal tersebut disebabkan meningkatnya jumlah oksigen atomik di lapisan ini yang menyerap radiasi ultraviolet dari matahari b. Komposisi Atmosfer Gas-gas yang terdapat di atmosfer terutama tersusun atas nitrogen (78,09%) dan oksigen (20,95%). Gas lain terdapat di atmosfer dalam jumlah sedikit, di antaranya adalah uap air (0,20-4,0%), karbon dioksida (0,03%), ozon (0,00006%), dan argon (0,93%). Sumberbelajar.kemdikbud.org b. Komposisi Atmosfer
Sebagian besar oksigen di atmosfer
dihasilkan oleh tumbuhan. Deforesitasi/penebangan hutan akan menyebabkan kadar oksigen di atmosfer berkurang. Selain itu, di atmosfer terdapat pula partikel debu yang terbawa oleh udara dan gas-gas polutan yang dihasilkan oleh asap kendaraan Liputan6.com bermotor dan industri (seperti SOx dan NOx) 2. UNSUR CUACA
a. Sinar Matahari
• Bumi menerima energi matahari dalam bentuk pancaran radiasi sinar matahari. Sinar matahari yang dipancarkan ke bumi tersebut hanya sedikit diserap oleh lapisan atmosfer. • Sebagian besar sinar matahari langsung diterima permukaan bumi, baru kemudian dipantulkan kembali sebagian ke atmosfer. • Sebagian sinar matahari yang diterima permukaan bumi juga ditransfer secara horizontal ke arah kutub-kutub bumi melalui angin dan arus laut. Banyaknya panas matahari yang yang diterima permukaan bumi terutama dipengaruhi oleh : 1. Lamanya Penyinaran Matahari 2. Kemiringan Sinar Matahari 3. Keadaan Permukaan Bumi 4. Keadaan Awan 1. Lamanya Penyinaran Matahari
Semakin lama matahari memancarkan sinarnya di
suatu daerah, semakin banyak panas yang diterima bagian bumi ini. Keadaan udara yang cerah sepanjang hari akan terasa lebih panas dari pada jika hari itu berawan sejak pagi. Di daerah lintang pertengahan, panjang siang hari pada musim panas lebih panjang daripada musim dingin, sehingga penyinaran matahari lebih lama saat musim panas. Hal ini yang menyebabkan lahirnya pembagian musim-musim. By Cmglee - Own work, CC BY-SA 3.0, https://commons.wikimedia.org/w/index.php?curid=30611313 2. Kemiringan Sinar Matahari
Jika datangnya cahaya
matahari memancarkan di suatu daerah lebih tegak, panas di daerah itu akan lebih tinggi dari pada jika cahaya yang datang lebih miring. Hal ini disebabkan luas area yang terkena cahaya miring lebih besar dari cahaya tegak sehingga panasnya lebih tersebar. 3. Keadaan Permukaan Bumi
Yang dimaksud dengan keadaan
permukaan bumi ialah perbedaan batuan dan perbedaan sifat daratan dan laut. Permukaan darat lebih cepat menerima dan melepaskan panas daripada permukaan laut. Batuan yang berwarna cerah lebih cepat menerima panas dan lebih cepat pula melepaskan panas daripada batuan yang berwarna gelap. 4. Keadaan Awan Awan menyerap sebagian kecil radiasi sinar matahari. Keberadaan awan mengurangi sinar matahari yang mencapai permukaan bumi maupun yang dipantulkan kembali ke atmosfer. Semakin tebal awan, semakin banyak sinar matahari yang diserap. Awan dapat mengurangi panas saat siang hari, tapi juga dapat berperan seperti selimut yang menahan panas saat malam hari. Hal ini berarti, daerah yang memiliki langit cerah (hanya tertutup awan tipis) akan lebih panas pada siang hari dan lebih dingin di malam hari dibandingkan daerah yang tertutupi awan tebal.