Era globalisasi perkembangan ekonomi sangat mengalami kemajuan yang pesat dimana
masing-masing perusahaan mempunyai tujuan yang berbeda. Dunia usaha terjadi banyak
persaingan yang ketat antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain. Sehingga
pemimpin perusahaan masing-masing berusaha mempertahankan kelangsungan
perusahaannya. Salah satu cara dengan pengelolaan seoptimal mungkin sumber daya yang
dimiliki oleh perusahaan, maka dari itu persediaan harus dikelola dengan baik.
Hal yang dapat dipertimbangkan bahwa betapa pentingnya menjaga persediaan karena modal
yang tertanam pada persediaan sangatlah besar maka persediaan merupakan aktiva lancar
terbesar bagi perusahaan manufaktur atau perusahaan dagang. Posisis persediaanpun sangat
strategis dalam perusahaan tersebut karena merupakan sumber pendapatan. Persediaan sangat
rentang terhadap pencurian dan kerusakan, perlu diadakan pengamanan untuk mencegah
terjadinya kerusakan dan pencurian tersebut. Pengendalian intern yang efektif bertujuan
menjaga kekayaan perusahaan serta pemberian informasi mengenai persediaan agar lebih
terpercaya.
Secara umum perusahaan dagang dapat didefinisikan sebagai perusahaan yang membeli
barang dari pihak lain kemudian di jual kembali pada pihak lain yang memerlukan atau
langsung di jual ke masyarakat umum, biasanya berupa retail atau grosir dan distributor.
Sedangkan barang yang siap di jual kembali inilah yang disebut sebagai persediaan. Tanpa
persediaan barang dagang perusahaan tidak dapat melakukan kegiatan penjualan.
Penjualanpun akan terpengaruhi pula atas tersedianya barang dagang atau persediaan
tersebut. Jika barang tidak tersedia berupa bentuk, jenis, mutu serta jumlah yang di inginkan
pelanggan, maka penjualan pun akan ikut mengalamai penurunan begitu juga sebaliknya.
Oleh karena itu persediaan sangat perlu dijaga untuk kelangsungan kegiatan perusahaan yang
bersangkutan. Baik prosedur penerimaan, pengeluaran, dan pencatatan.
Pimpinan perusahaan wajib mengetahui keadaan yang ada dalam perusahaan baik posisi
keuangan maupun persediaan pada perusahaan yang dia pimpin. Hal ini untuk mengetahui
sehat tidaknya perusahaan tersebut dan apakah terhindar dari penyelewengan wewenang yang
mengarah pada asset perusahaan atau tidak. Langkah yang dilakukan salah satunya membuat
suatu system yang terintegrasi mulai dari perencanaan, pencatatan, pelaporan dan
pengawasannya. Di dalam organisasi perusahaan, system yang biasa digunakan adalah
system akuntansi.
Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang di koordinasikan
sedemikian rupa untuk meyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen
guna memudahkan pengelolaan perusahaan. dalam sistem akuntansi, pengendalian intern
membantu mendeteksi dan mencegah berbagai pengaruh lingkungan terhadap system. Seperti
pemasukan data persediaan yang tidak benar, kelalaian dalam pencatatan penerimaan barang,
barang yang dikeluarkan tidak sesuai dengan pesanan, dan semua kemungkinan lainnya yang
dapat menyebabkan catatan persediaan tidak sama dengan fisiknya. Salah satu jenis
perusahaan yang membutuhkan catatan persediaan adalah perusahaan dagang.
Perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang distribusi barang (distributor) tentunya
mempunyai persediaan barang dagang yang siap dijual, dan jumlah persediaan ini juga
tentunya sangat banyak, karena perusahaan distributor berfungsi sebagai penyuplai kepada
pihak pengecer .
Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk mengambil judul “SISTEM
INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA CV. XX”.
Berdasarkan uraian latar belakang sebelumnya, diperoleh rumusan masalah dalam penelitian
yaitu apakah peranan penerapan system informasi akuntansi persediaan barang dagang pada
CV. XX sudah berjalan efektif?
Untuk mengetahui apakah peranan penerapan system informasi akuntansi persediaan barang
dagangan pada CV. XX sudah berjalan efektif?
E. HIPOTESIS
Berdasarkan pada rumusan maslah yang dikemukakan sebelumnya, maka hipotesis yang akan
diajukan adalah diduga peranan penerapan system informasi akuntansi persediaan barang
dagangan pada CV. XX belum berjalan efektif.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Sistem informasi akuntansi persediaan barang dagang adalah sebuah sistem yang memproses
data transaksi dan kegiatan yang terdiri dari data persediaan barang dagang yang ada pada
gudang yang menyangkut masalah pencatatan dan pelaporan yang dikaitkan dengan
pencatatan persediaan dan penilaiannya, baik itu dalam proses penerimaan barang atau
pengeluaran barang yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.
1. Fungsi yang Terkait
Fungsi-fungsi yang terkait dalam Sistem Informasi Akuntansi Persediaan adalah sebagai
berikut :
a. Panitia Perhitungan Fisik
b. Fungsi Akuntansi
c. Fungsi Gudang
2. Catatan Akuntansi yang Digunakan
Catatan akuntansi yang digunakann dalam sistem akntansi persediaan dalam buku yang
berjudul Sistem Akuntansi adalah sebagai berikut :
a. Kartu Gudang
b. Kartu Persediaan
c. Jurnal Umum
Berikut ini akan dikemukakan kerangka pikir yang dapat dilihat melalui gambar di bawah
ini :
CV.XX
REKOMENDASI
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan pada CV. XX berlokasi Kantor : Jl. XX , Gudang : Jl. XX. Lama
penelitian kurang lebih satu minggu yaitu 16 maret samapi 24 maret 2014.
Untuk populasi yang digunakan sesuai dengan jumlah karyawan yang ada di CV. XX,
dimana jumlah karyawan yang ada sebanyak 50 orang dan sampel yang akan digunakan
dapat diketahui dengan menggunakan rumus penentuan jumlah sampel.
Menurut Ridwan (2005:65), untuk mengetahui jumlah sampel yang akan digunakan dapat
dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin yaitu :
N = sampel, N = populasi, d = nilai presisi 95% atau sig. = 0,05
Misalnya, jumlah populasi adalah 50, dan tingkat kesalahan yang dikehendaki 5%, maka
jumlah sampel yang digunakan adalah :
N = 50 / 50 (0,05)₂ + 1 = 44,4 dibulatkan 44. Jadi jumlah sampel yang digunakan sebanyak
44 orang
Karakteristik responden meliputi karakteristik berdasarkan jenis kelamin, umur, lama kerja,
dan tingkat pendidikan. Adapun karakteristiknya dapat dilihat pada table di bawah ini :
Frekuensi mengenai jenis kelamin memperlihatkan bahwa sebagian besar karyawan yang
menjadi responden wanita sebesar 52%, sedangkan responden laki-laki sebesar 48%.
Frekuensi mengenai umur memperlihatkan bahwa sebagian besar karyawan yang menjadi
responden umur 27 – 30 tahun sebesar 36,4%, sedangkan responden umur 47 – 56 tahun
sebesar 2,3%.
Frekuensi mengenai lama kerja memperlihatkan bahwa sebagaian besar karyawan yang
menjadi responden lama kerja 3 – 4 tahun sebesar 36,3% sedangkan responden lama kerja 9 -
10 tahun sebesar 2,3%.
Untuk menganalisis data yang diperoleh, metode yang akan digunakan dalam penulisan ini
adalah analisis deskripsi yaitu analisis yang membandingkan dengan jelas mengenai objek
penelitian sistem informasi yang diterapkan perusahaan dalam pelaksanaan sistem informasi
akuntansi.
Analsis deskripsi kualitatif dipergunakan untuk mengevaluasi kesesuaian antara proses
pelaksanaan dengan hasil sistem informasi akuntansi, hasil dengan sistem yang digunakan.
Menurut Sugiono (2009:94) untuk memudahkan penelitian dan jawaban kuisioner yang
disebarkan kepada responden, maka dapat diketahui pertanyaan responden terhadap
implementasi kebijakan sistem informasi akuntansi persediaan maka dapat dibuat kriteria
skala likert sebagai berikut :
Table 5 : Skala Likert
Jawaban Skala Nilai
Sangat Baik 5
Baik 4
Kurang Baik 3
Tidak Baik 2
Sangat Tidak Baik 1
Sumber : Sugiono (2009:94)
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang isi proposal ini, maka peneliti sajikan
rencana uraian dari sistematika penulisan :
BAB I Pendahuluan
Pendahuluan penelitian sajikan pada bagian pertama di uraian latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian.
BAB II Tinjauan Pustaka
Bab kedua tinjauan pustaka berisikan konsep dasar sistem informasi akuntansi, SIA pada
fungsi persediaan, struktur pengendalian intern persediaan.
BAB III
Bab ketiga metode penelitian yang berisikan daerah dan waktu penelitian, jenis dan sumber
data, metode pengumpulan data, populasi dan sampel.