Anda di halaman 1dari 5

Artikel Penelitian

Konseling Postpartum dan Penerapan Metode Kontrasepsi


Amenore Laktasi

Postpartum Counseling and Application of Lactation Amenorrheal


Contraceptive Method

Sri Mulyani, Tri Budi Wiryanto, Ropitasari

Program Studi Diploma IV Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

Abstrak quantitative and qualitative approach. Subject of the study were mother
Keberhasilan metode amenore laktasi yang merupakan metode kon- who has 7 – 12 months infant breasfeeded exclusively. Association among
trasepsi efektif wanita menyusui tergantung pada pemberian air susu ibu variables were analyzed using chi square, strength association was mea-
(ASI) secara eksklusif. Konseling postpartum diperlukan untuk sured using prevalence ratio of 95% convidence interval odds ratio.
meningkatkan pengetahuan tentang metode kontrasepsi postpartum. Multivariate analysis used logistic regression technique. The result of logis-
Tujuan penelitian ini untuk menilai hubungan konseling postpartum dan tic regression analysis showed there was significant association between
penerapan metode kontrasepsi amenore laktasi setelah mengendalikan postpartum counseling and LAM contraception with the control of variables
pengaruh variabel paritas, status pekerjaan, dukungan petugas kesehatan, of parity, occupational status, health staff support and the family that con-
dan dukungan keluarga. Penelitian observasional ini menggunakan ran- tributed 24% in the implementation of LAM contraception. The result of in-
cangan cross sectional dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Subjek depth interview showed that postpartum mother got counseling and support
penelitian adalah ibu yang mempunyai bayi usia 7 – 12 bulan dan mem- from health staff about exsclusive breastfeeding and is not knowledge about
berikan ASI eksklusif. Hubungan antara variabel penelitian dianalisis LAM as postpartum contraception method.
dengan regresi logistik multivariat dengan chi square, kekuatan hubungan Key words: Exclusive breastfeeding, contraception, postpartum counse-
dihitung dengan rasio prevalens dan 95% convidence interval odds ratio. ling, lactation amenorrheal method
Ditemukan hubungan yang bermakna antara konseling postpartum dengan
penerapan kontrasepsi metode amenore laktasi setelah mengontrol varia-
bel paritas, status pekerjaan, dukungan petugas kesehatan, dan dukungan Pendahuluan
keluarga. Konseling tersebut berkontribusi sekitar 24% pada penerapan Metode amenore laktasi adalah metode kontrasepsi
kontrasepsi metode amenore laktasi. Responden mendapatkan konseling efektif pada ibu yang menyusui secara eksklusif selama
dan dukungan petugas kesehatan tentang ASI eksklusif, tetapi kontrasep- enam bulan pertama postpartum. Pengaturan jarak ke-
si dengan metode amenore laktasi belum disampaikan. lahiran dengan menggunakan kontrasepsi postpartum
Kata kunci: ASI eksklusif, kontrasepsi, konseling postpartum, metode merupakan faktor penting bagi kesehatan ibu dan bayi.
amenore laktasi Sebagai metode kontrasepsi awal bagi ibu menyusui, me-
tode amenore laktasi tidak mengganggu laktasi atau ber-
Abstract pengaruh negatif terhadap kehamilan selama enam bulan
Lactation amenorrheal method (LAM) is an effective contraception method postpartum. Efektivitas yang tinggi dan pemanfaatan
for women that give exclusive breastfeeding. Postpartum counseling is im- jangka panjang menjadikan metode kontrasepsi ini aman
portant in order to improve knowledge about LAM as postpartum contra- bagi ibu menyusui.1 Beberapa penelitian menemukan
ception method. The objective of this research is to measure the relation- bukti kuat bahwa metode amenore laktasi efektif sebagai
ship between postpartum counseling and lactation amenorrheal method af-
ter being controlled parity, work status, health care staff support, and fami- Alamat Korespondensi: Sri Mulyani, Prodi Diploma IV Kebidanan FK
ly support. This observational research using cross sectional design with Universitas Sebelas Maret Surakarta, Jl. Kolonel Sutarto No. 150K Surakarta
Solo Jawa Tengah, Hp. 0271-7060981, e-mail: yanidida@yahoo.com

126
Mulyani, Wiryanto & Ropitasari, Konseling Postpartum dan Penerapan Metode Kontrasepsi Amenore Laktasi

metode kontrasepsi postpartum dan menyusui serta fak- Populasi penelitian adalah seluruh ibu yang mempunyai
tor utama yang memengaruhi kesuburan. Menyusui bayi berusia 7 – 12 bulan selama pelaksanaan penelitian
dengan durasi yang penuh selama amenore laktasi setara berlangsung. Kriteria inklusi meliputi ibu yang mem-
dengan proteksi kehamilan sekitar 98% pada enam bu- punyai bayi berusia 7 – 12 bulan, yang memberikan ASI
lan pertama postpartum. Peningkatan kadar prolaktin se- eksklusif, dengan persalinan normal, berat badan bayi ≥
lama menyusui menghambat sekresi gonadotropin relea- 2.500 gram dan sehat, tidak menggunakan kontrasepsi,
sing hormone (GnRH) dari hipotalamus serta meng- tidak hamil, mampu baca tulis, dan bersedia mengikuti
hambat sekresi estrogen dan ovulasi.2 penelitian.
Keberhasilan metode amenore laktasi sangat tergan- Penarikan sampel dilakukan dengan metode multi-
tung pada pemberian ASI yang meliputi pemberian ASI stage sampling. Penelitian ini mendapatkan 193 respon-
secara eksklusif sedini mungkin, serta pemberian sesuai den dan 4 informan untuk wawancara mendalam. Tahap
kebutuhan bayi, tanpa tambahan pemberian susu formu- pertama menentukan puskesmas lokasi penelitian dan di-
la atau makanan tambahan. Pemberian ASI eksklusif lanjutkan dengan menentukan subjek penelitian.
menjamin kesinambungan sekresi prolaktin yang meru- Pemilihan jumlah informan untuk data kualitatif ditentu-
pakan hormon antagonis terhadap ovulasi.1 Perilaku kan berdasarkan informasi yang didapat sesuai dengan
pemberian ASI dipengaruhi oleh faktor predisposisi, pen- kebutuhan dan kriteria, serta dinyatakan cukup jika in-
dukung, dan pendorong. Faktor predisposisi meliputi forman yang diperoleh memadai untuk mendukung ana-
pengetahuan, kepercayaan, nilai, dan sikap berhubungan lisis kualitatif.2 Hubungan antara variabel penelitian di-
dengan motivasi individu yang merupakan kelompok analisis dengan chi square, kekuatan hubungan dihitung
dalam masyarakat. Faktor pendukung terwujud dalam dengan rasio prevalensi (RP) 95% convidence interval
bentuk fasilitas pelayanan kesehatan. Faktor pendorong (CI) dan menggunakan analisis multivariat regresi logis-
terwujud dalam sikap dan perilaku orang lain seperti tik.
petugas kesehatan dan perilaku pemberian ASI
masyarakat sekitar.3 Hasil
Keuntungan metode amenore laktasi meliputi keun- Konseling postpartum dinilai dari pesan yang disam-
tungan kontrasepsi yang segera efektif, tidak menggang- paikan petugas kesehatan setelah ibu melahirkan di fasi-
gu senggama, tidak ada efek samping secara sistemis, ti- litas pelayanan kesehatan atau kunjungan ke rumah res-
dak perlu pengawasan medis, serta tidak perlu obat atau ponden. Hal tersebut dilakukan untuk mendukung pem-
alat dan tanpa biaya. Selain itu, keuntungan nonkontra- berian ASI eksklusif yang berdampak pada penerapan
sepsi bagi bayi meliputi mendapatkan kekebalan pasif, kontrasepsi metode amenore laktasi. Hasil analisis uni-
sumber asupan gizi terbaik dan sempurna untuk tumbuh variat menunjukkan bahwa sekitar 93,5% responden
kembang bayi, terhindar dari keterpaparan kontaminasi mendapatkan konseling postpartum dan sekitar 65,8%
air, susu lain, atau alat minum yang dipakai. Keuntungan responden menerapkan kontrasepsi metode amenore lak-
bagi ibu meliputi penurunan risiko perdarahan pasca tasi. Sekitar 54,4% responden adalah multipara, 71%
persalinan, penurunan risiko anemia, serta peningkatan tidak bekerja, sekitar 92,7% mendapat dukungan petu-
hubungan psikologis ibu dan bayi.4 gas kesehatan, serta sekitar 89,6% mendapat dukungan
Konseling merupakan salah satu pendekatan dalam keluarga (Tabel 1).
penyampaian pendidikan kesehatan untuk menolong in- Ditemukan hubungan bermakna antara konseling
dividu. Pendidikan kesehatan merupakan kegiatan teren- postpartum dan kontrasepsi metode amenore laktasi
cana yang bertujuan mengubah pengetahuan, sikap, dan dengan RP = 5,2 (CI 95% = 1,99 _ 13,49). Kontrasepsi
persepsi atau perilaku seseorang, kelompok, atau masya- metode amenore laktasi pada kelompok yang mendapat
rakat dengan mengambil tindakan yang berhubungan konseling postpartum ditemukan 5,2 kali lebih besar
dengan kebutuhan dan permasalahan kesehatan yang daripada yang tidak. Selain itu, hubungan yang bermak-
sedang dihadapi.5 Tujuan penelitian ini untuk menilai
hubungan konseling postpartum dan penerapan metode Tabel 1. Distribusi Frekuensi Subjek Penelitian Berdasarkan Variabel Luar

kontrasepsi amenore laktasi setelah mengendalikan Karakteristik Kategori n %


pengaruh variabel paritas, status pekerjaan, dukungan
petugas kesehatan, dan dukungan keluarga. Pekerjaan Tidak bekerja 137 71,0
Bekerja 56 29,0
Paritas Primipara 88 45,6
Metode Multipara 105 54,4
Penelitian observasional ini menggunakan rancangan Dukungan petugas kesehatan Tidak mendukung 14 7,3
Mendukung 179 92,7
studi cross sectional dengan pendekatan kuantitatif dan Dukungan keluarga Tidak mendukung 20 10,4
didukung data kualitatif melalui wawancara mendalam Mendukung 173 89,6
untuk menggali lebih dalam informasi yang dibutuhkan.6

127
Kesmas, Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 7, No. 3, Oktober 2012

Tabel 2. Hubungan Paritas, Status Pekerjaan, Dukungan Petugas Kesehatan, Dukungan Keluarga, dan
Kontrasepsi Metode Amenore Laktasi

Variabel Kategori Nilai p RP 95% CI

Konseling postpartum Tidak 0,00 5,2 1,99 _ 13,49


Ya
Pekerjaan Bekerja 0,003 3,085 1,44 _ 6,63
Tidak bekerja
Dukungan petugas kesehatan Tidak mendukung 0,002 5,64 1,69 _ 18,76
Mendukung
Dukungan keluarga Tidak mendukung 0,00 5,58 2,03 _ 15,34
Mendukung

Tabel 3. Analisis Regresi Logistik Ganda Konseling Postpartum dan Kontrasepsi Metode Amenore Laktasi

OR ( 95% CI)
Variabel Kategori
Model 1 Model 2 Model 3 Model 4 Model 5 Model 6

Konseling Ya 5,19 4,19 5,01 4,35 3,58 4,36


Tidak (1,94 _ 13,49) (1,59 _ 11,08) (1,89 _ 13,29) (1,62 _ 11,71) (1,31 _ 9,79) (1,53 _ 12,40)
Paritas Primipara 2,38
Multipara (1,21 _ 4,68)
Pekerjaan Bekerja 2,56 2,44 1,96
Tidak bekerja (1,17 _ 5,58) (1,10 _ 5,39) (0,87 _ 4,45)
Dukungan petugas kesehatan Mendukung 5,37 2,83
Tidak mendukung (1,56 _ 18,44) (0,75 _ 10,63)
Dukungan keluarga Mendukung 4,65 4,42 3,29
Tidak mendukung (1,63 _ 13,22) (1,53 _ 12,75) (1,07 _ 10,18)

R2 0,086 0,617 0,138 0,145 0,179 0,236

na juga ditemukan pada paritas (RP = 2,4), status peker- ASI ekslusif.
jaan (RP = 3,0), dan dukungan petugas (RP = 5,6) (Tabel “Ya... Disuruh menyusui bayi sampai umur 6 bulan,
2). ndak usah diberi makanan yang lain, setelah itu baru
Pada analisis multivariat, model 1 dibangun untuk dikasih makanan yang lembek-lembek.” (Informan 1)
melihat hubungan konseling postpartum penerapan kon- “Ngih ... Saya disuruh meneteki ASI saja sampai 7
trasepsi metode amenore laktasi tanpa menyertakan vari- bulan, pokoknya kalau bayi saya lapar/menangis di-
abel lain. Model 2 untuk mengetahui hubungan konse- susui saja, bergantian payudara kiri dan kanan.”
ling postpartum dan penerapan kontrasepsi metode (Informan 2)
amenore laktasi dengan menyertakan variabel status “ Ya... Bu bidan menyuruh saya memberikan ASI sa-
pekerjaan. Terlihat hubungan yang bermakna antara kon- ja katanya lebih baik dan saya disuruh makan yang
seling postpartum dengan penerapan kontrasepsi metode bergizi serta banyak sayur agar ASI lancar.” (Informan
amenore laktasi. Model 3 dengan mengikutsertakan vari- 3)
abel dukungan petugas kesehatan. Hasil analisis menun- Pertanyaan selanjutnya tentang informasi hubungan
jukkan bahwa konseling postpartum berhubungan menyusui secara eksklusif dengan kontrasepsi alamiah.
bermakna dengan penerapan kontrasepsi metode “Saya tahu dari teman yang mengatakan kalo
amenore laktasi. Model 4 untuk mengetahui hubungan menyusui dengan ASI itu baik karena sekalian KB, wak-
konseling postpartum dengan penerapan kontrasepsi tu di rumah sakit ndak ada yang memberitahu itu.”
metode amenore laktasi dengan mempertimbangkan (Informan 1)
kontribusi variabel dukungan keluarga. Hasil analisis me- “Saya ndak tahu... Tapi pernah dengar dari keluarga
nunjukkan hubungan yang bermakna antara pemberian kalo punya anak sebaiknya diberi ASI saja sampai 6 bu-
konseling postpartum dengan penerapan kontrasepsi lan sekalian biar tidak kesundulan (hamil lagi sebelum
metode amenore laktasi (Tabel 3). bayi berusia 6 bulan).” (Informan 3)
Wawancara mendalam dilakukan terhadap empat in- “Saya tahunya itu dari baca buku, waktu saya perik-
forman yang terlibat dalam pengisian kuesioner peneli- sa hamil dan melahirkan ndak ada bu bidan memberi-
tian. Pertanyaan pertama tentang informasi pemberian tahu.” (Informan 4)

128
Mulyani, Wiryanto & Ropitasari, Konseling Postpartum dan Penerapan Metode Kontrasepsi Amenore Laktasi

Pertanyaan berikutnya tentang dukungan keluarga tentang pentingnya praktik pemberian ASI eksklusif
(suami) dalam memberikan ASI secara eksklusif. sesuai kebutuhan bayi, baik siang maupun malam hari,
“Suami saya mendukung sekali karena dia tahu ASI untuk meningkatkan keefektifan kontrasepsi metode
itu baik dan membuat anak pintar, selain murah. Di amenore laktasi.
keluarga saya juga semua menyusui sendiri” (Informan Hasil analisis hubungan antara dukungan petugas ke-
2) sehatan dengan kontrasepsi metode amenore laktasi me-
“Karena saya di rumah saja jadi suami menyuruh nunjukkan adanya hubungan yang signifikan. Prevalensi
saya neteki sendiri, biar anak lebih sehat.” (Informan 3) ibu yang menerapkan ASI eksklusif sebagai kontrasepsi
“Suami saya suka baca buku dan tahu kalau ASI metode amenore laktasi lebih banyak 5,6 kali pada ibu
lebih bagus dari pada susu kaleng sehingga saya disuruh yang mendapatkan dukungan dari petugas kesehatan
neteki lagi pula saya di rumah saja ndak bekerja kok.” dibandingkan dengan ibu yang tidak mendapatkan
(Informan 4) dukungan dari petugas kesehatan.
Analisis regresi logistik pada model 6 menunjukkan
Pembahasan hubungan antara variabel konseling postpartum, paritas,
Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa pem- status pekerjaan, dukungan petugas kesehatan, serta
berian konseling pada ibu postpartum secara signifikan dukungan keluarga dengan penerapan kontrasepsi
berhubungan dengan penerapan kontrasepsi metode metode amenore laktasi. Hasil penelitian ini sesuai
amenore laktasi. Hasil tersebut sesuai dengan penelitian dengan penelitian sebelumnya yang menemukan bahwa
sebelumnya, penggunaan kontrasepsi pada wanita yang dukungan tenaga kesehatan tentang pemberian ASI eks-
menerima konseling akan meningkat secara signifikan.2 klusif pada bayi sangat menentukan kelanjutan ibu dalam
Konseling juga merupakan bagian penting dari pencega- menerapkan kontrasepsi metode amenore laktasi. 13
han penyakit dan peningkatan kesehatan karena dapat Berdasarkan wawancara diketahui bahwa ibu yang
membantu untuk mengetahui apa yang dapat dilakukan berhasil menyusui bayi sampai enam bulan mendapatkan
diri sendiri untuk meningkatkan kualitas hidup. 7 dukungan yang baik dari petugas kesehatan berupa pem-
Konseling postpartum yang efektif meningkatkan peng- berian informasi tentang ASI eksklusif. Faktor yang da-
gunaan kontrasepsi dalam jangka pendek.8 Berdasarkan pat memengaruhi pemberian ASI eksklusif sangat kom-
hasil wawancara mendalam ternyata tidak semua petugas pleks, tetapi dukungan keluarga tidak dapat diabaikan.
kesehatan memberikan penjelasan tentang kontrasepsi Ibu yang mendapatkan dukungan dari keluarga mem-
postpartum metode amenore laktasi, tetapi yang umum berikan ASI lebih lama bila dibandingkan dengan yang
disampaikan adalah pemberian ASI. tidak mendapat dukungan dari keluarga. 14 metode
Paritas berhubungan bermakna dengan kontrasepsi amenore laktasi merupakan kontrasepsi yang paling co-
metode amenore laktasi, ibu multipara berpeluang 5,2 cok digunakan oleh ibu yang berencana menyusui secara
kali lebih besar untuk menerapkan kontrasepsi metode penuh sampai enam bulan.1 Hasil penelitian ini mem-
amenore laktasi daripada primipara. Paritas merupakan buktikan bahwa konseling postpartum mempunyai
faktor yang signifikan dalam meningkatkan kelang- hubungan yang signifikan dengan penerapan kontrasep-
sungan pemberian ASI selama enam bulan.9 Ibu multi- si metode amenore laktasi.
para mempunyai amenore laktasi yang lebih panjang
daripada primipara karena pada ibu primipara cen- Kesimpulan
derung memperkenalkan makanan tambahan lebih awal. Ada hubungan antara konseling postpartum dengan
Efek amenore laktasi kemungkinan juga disebabkan penerapan kontrasepsi metode amenore laktasi setelah
pengalaman menyusui anak sebelumnya yang mem- dikendalikan variabel paritas, status pekerjaan, dukung-
berikan efek kontrasepsi laktasi. Metode amenore laktasi an petugas kesehatan, serta dukungan keluarga. Ibu yang
sangat tergantung pada eksklusivitas pemberian ASI, mendapatkan konseling postpartum berpeluang lebih be-
yang dimulai sejak dini, setiap saat bayi menginginkan, sar untuk menerapkan metode amenore laktasi daripada
siang dan malam tanpa diselingi susu formula.10 ibu yang tidak mendapatkan konseling postpartum. Hasil
Prevalensi ibu yang tidak bekerja memiliki peluang eksplorasi dengan wawancara mendalam menunjukkan
lebih besar untuk menerapkan kontrasepsi metode bahwa ibu postpartum mendapatkan informasi dan
amenore laktasi, dibandingkan dengan ibu yang bekerja. dukungan petugas kesehatan tentang pemberian ASI eks-
Hal ini sesuai dengan pernyataan Binns et al,11 bahwa klusif sementara pemahaman tentang kontrasepsi metode
wanita yang bekerja di luar rumah dan menerapkan amenore laktasi belum disampaikan.
metode amenore laktasi mempunyai risiko yang lebih be-
sar untuk hamil, sehingga perlu diberikan informasi bah- Saran
wa ibu dan bayinya akan meningkatkan risiko untuk Perlu meningkatkan pemberian konseling pada ibu
hamil. Hal ini didukung dengan penelitian Vekemans,12 hamil dan postpartum tentang pemberian ASI eksklusif

129
Kesmas, Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 7, No. 3, Oktober 2012

dan kontrasepsi secara alamiah dengan metode amenore 6. Gordis L. Epidemiology. 3rd ed. New York: WB Sauders Company;
laktasi. Penyuluhan dapat dilakukan dengan mendis- 2004.
tribusikan buklet, brosur/leaflet yang menguraikan ten- 7. McLeod J. Pengantar konseling teori dan studi kasus. edisi ketiga. Alih
tang ASI eksklusif yang benar dan manfaat sebagai kon- Bahasa: Anwar AK. Jakarta: Kecana; 2008.
trasepsi postpartum metode amenore laktasi. Perlu 8. Hiller JE, Griffith E, Jenner F. Education for contraceptice use by women
penelitian lebih lanjut tentang kontrasepsi alamiah after childbirth. Cochrane Database Syst Rev. 2002; (3): 3CDOO 1863.
dengan metode amenore laktasi agar dapat diimplemen- 9. Radwan H, Mussaiger AO, Hachem F. Breast-feeding and lactational
tasikan oleh masyarakat sebagai salah satu pilihan atau amenorrhea in the United Arab Emirates. Journal of Pediatric Nursing.
alternatif kontrasepsi postpartum. 2009; 24 (1): 62-8.
10. Labbok MH, High-Laukaran V, Peterson AE, Fletcher V, Von Hertszenm
Daftar Pustaka H, Van-Look PFA. Multicenter study of the lactational amenorrhea
1. King J. Contraception and lactation. Journal of Midwifery Womens method (LAM): efficacy, duration, and implications for clinical applica-
Health. 2007; 52 (6): 614-20. tion. Contraception. 1997; 55 (6): 327-26.
2. Nobili PP, Piergrossi S, Brust V, Moja EA. The effect of patient-centered 11. Binns C, Gilchrist D, Gracey M, Zhang M, Scoot J, Lee A. Factors as-
contraceptive counseling in woment who indergo a voluntary termina- socated whith initiation of breast-feeding by aboriginal mother in Perth.
tion of pregnancy. Patient Education and Counseling An International Public Health Nutrition. 2004; 7 (7): 857-61.
Journal for Communication in Healthcare. 2007; 65: 361-8. 12. Vekemans M. Postpartum contraception, the lactation amenorrhea
3. Green LW, Kreuter MW. Health promotion planning an education and method. European Journal Contraception and Reproductive Health
environmental approach. Mountain View, California: Mayfield Care. 1997; 105-11.
Publishing Company; 1991. 13. Taveras EM, Capra AM, Braveman PA, Jensvold NG, Escobar GJ, Lieu
4. Saifuddin AB. Buku panduan praktis pelayanan kontrasepsi. Jakarta: TA. Clinician support and psycosocial risk factors associated with
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2006. breast-feeding discountinuation. Pediatrics. 2003; 112: 108-15.
5. World Health Organization. Multinational study of breastfeeding and 14. Sinclair S, Hauston V, Shields J, Snilling S. Breastfeding practices in
lactational amenorrhea. IV. Postpartum bleeding and lochia in breast- Northern Ontario. A report from The Northem Ontario Perinatal and
feeding women. World Health Organization Task Force on Methods for Chillid Health Survey Consortium. Public Health Research Education
the Natural Regulation of Fertility. Fertil Steril. 72 (3): 431-40. and Development (PHRED) Program 1-117. 2003.

130

Anda mungkin juga menyukai