Tgl : 09 Desember 19
Ruangan
Jam
: ICU RS BORROMEUS
: 10.00
IDENTITAS PASIEN
Agama : ( ) Hindu, ( ) Islam, ( ) Protestan, ( ) Katolik, (√) Budha, ( ) Kong Hu Cu ( ) Lainnya
Pendidikan : ( ) Belum Sekolah, ( ) PAUD, ( ) TK, ( ) SD, ( ) SMP, ( ) SMA, (√) Perguruan Tinggi
Kewarganegaraan : (√) WNI, ( ) WNA :
RIWAYAT KESEHATAN
Keluhan utama saat MRS :
Keluarga klien mengatakan Tn T karena kesulitan bernafas nafas sehingga klien sesak.
PROSEDUR INVASIF
(√)Infus intra vena, di pasang di: tangan kanan
( )Central line (CVP)
(√)Dower chateter, di pasang di: Genitalia hari ke 11
(√)Selang NGT, di pasang di: Hidung
(√)Tracheostomy, No 8
( ) ETT/ventilator
KONTROL RESIKO INFEKSI
Status : ( ) tidak diketahui, (√)Suspect, ( ) diketahui : ( )MRSA, ( )TB, ( )Infeksi Opportunistik/tropik,
Additional precaution yang dilakukan : ( ) Droplet, ( )Airborn, ( ) Contact, ( ) Skin, ( ) Contact Multi-Resistent Organisme
Pneumonia : ( ) tidakdiketahui (√) diketahui: (√)HCAP (Pneumonia Aspirasi), ( ) HAP, ( ) VAP
KEADAAN UMUM
Kesadaran : ( ) Compos mentis, ( ) Apatis, (√)Somnolen, ( ) Soporocoma, ( ) Coma
Antopometri : BB = 65 Kg, TB = 165 cm, IMT= 23,51 ( normal) Lingkar kepala = 52 cm, Lingkar lengan atas = 25 cm Lingkar perut
=105 cm
Tanda-tanda vital :
Suhu : 36,7 0C , Pernafasan: 25x/menit, Nadi : 85 x/menit, Takanan Darah : 135/82 mmHg
51
2
CPOT SCALE
Indikator Kondisi Skor Keterangan
Ekspresi wajah Rilek 0 Tidak ada ketegangan otot
Kaku 1 Mengerutkan kening, mengangkat alis, orbit menegang (misalnya
membuka mata atau menangis selama prosefur nosiseptif)
Meringis 2 Semua gerakan wajah sebelumnya ditambah kelopak mata tertutup
rapat (Pasien dapat mengalami mulut terbuka, mengigit selang ETT)
Gerakan tubuh Tidak ada gerakan abnormal 0 Tidak bergerak (tidak kesakitan) atau posisi normal (tidak ada
gerakan lokalisasi nyeri)
Lokalisasi nyeri 1 Gerakan hati-hati, menyentuh lokasi nyeri, mencari perhatian
melalui gerakan
Gelisah 2 Mencabut ETT, mencoba untuk duduk, tidak mengikuti perintah,
mencoba keluar dari tempat tidur
Aktivasi alarm Pasien kooperatif terhadap 0 Alarm tidak berbunyi
ventilator kerja ventilator mekanik
mekanik Alarm aktif tapi mati sendiri 1 Batuk, alarm berbunyi tetapi berhenti secara spontan
(Pasien Alarm selalu aktif 2 Alarm sering berbunyi
diintubasi)
Berbicara jika Berbicara dalam nada normal 0 Bicara dengan nada pelan
pasien atau tidak ada suara
diekstubasi Mendesah, mengeran 1 Mendesah, mengerang
Menangis 2 Menangis, berteriak
Ketegangan Tidak ada ketegangan otot 0 Tidak ada ketegangan otot
otot Tegang, kaku 1 Gerakan otot pasif
Sangat tegang atau kaku 2 Gerakan sangat kuat
Skor 0 : tidak nyeri
Skor 1-2 : nyeri ringan
Total 5 Skor 3-4 : nyeri sedang Skor 5-6 : nyeri berat
Skor 7-8 : nyeri sangat berat
Skor 3
ventilator tidak sinkron
Pasien menarik selang endotrakheal atau mencoba mencabut kateter dan
-1
perilaku agresif terhadap perawat
PEMERIKSAAN FISIK
SISTEM RESPIRASI
Jalan Nafas : ( ) Paten (√)Tidak Paten
Obstruksi : ( ) Lidah (√)Cairan ( ) Benda Asing ( ) Tidak Ada
Suara Nafas : ( ) Snoring ( ) Gurgling ( ) Stridor (√)Tidak ada
Nafas : ( ) Spontan (√)Tidak Spontan
Pola Nafas : ( ) Teratur (√)Tidak Teratur
Jenis : (√)Dispnoe ( ) Kusmaul ( ) Cyene Stoke ( ) Lain:__________________
Suara Nafas : (√)Vesikuler ( ) Stidor ( ) Wheezing ( ) Ronchi
2
3
4
5
DATA PSIKOLOGIS
Masalah Perkawinan : (√)Tidak ada ( ) Ada
Mengalami kekerasaan Fisik : (√) Tidak Ada ( ) Ada
Mencederai diri/orang lain ( ) Pernah (√)Tidak Pernah
Gangguan tidur : (√)Tidak Ada ( ) Ada
Konsultasi dengan psikologis/psikiater : (√)Tidak Ada ( ) Ada
ASESSMEN FUNSIONAL
NO FUNGSI KETERANGAN SKOR NO FUNGSI KETERANGAN SKOR
1 Mengontrol BAB Inkontinen/tidak teratur 0 6 Berpindah tempat Tidak mampu 0
(perlu enema) dari tidur ke duduk
Kadang-kadang inkontinen 1 Perlu banyak bantuan 1
(1x seminggu) untuk bisa duduk (2 orang)
Kontinen teratur 2 Bantuan minimal 1 orang 2
2 Mengontrol BAK Inkontinen atau pakai 0 Mandiri 3
kateter dan tak terkontrol
Kadang-kadang inkontinen 1 7 Mobilisasi/ berjalan Tidak mampu 0
(max 1x24 jam)
Mandiri 2 Bisa berjalan dengan kursi 1
roda
5
6
Kesimpulan skor :
( ) Mandiri 20 ( ) Ketergantungan ringan 12-19 ( ) Ketergantugan sedang 9-11 ( ) Ketergantungan berat 5-8
(√) Ketergantungan total 0-4
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Radiologi
Hasil pemeriksaan tanggal : 24 November 2019 (DX Thorax Foto)
Kesimpulan:
Pneumonia bilateral dengan efusi pleura min.
Cardiomegali dengan elongasio dan klasifikasi aorta
Terpasang ett dengan tip 2 corpus di atas karina
3. Laboratorium
6
7
TERAPI OBAT
8
9
LAIN – LAIN
(...............................................................)
Pengelompokan Data
Hasil Lab :
Peningkatan kadar Kalium 3,0 mmol/L
Peningkatan kadar Laktat 1,96 mmo/L
Peningkatan kadar trombosit 75,14 x103
Terdapat penurunan kadar albumin : 2,68 g/dL
Terdapat peenurunan pH: 2,68
Hasil Radiologi
BP bilateral , Pneumonia Astma Bronkhiale ,
arterosklerosis aorta, kardiomegali, elongasio aorta
Hasil EKG:
Arterial Fibrilasi
Tanda tanda vital :
Kesadaran : (√)Somnolen
Eye : 3 tidak membuka mata saat dipanggil
Verbal :1+ Terpasang TT no 8
Motorik :5 gerakan normal
Antopometri : BB = 65 Kg turun 5 kg dari
sebelumnya , TB = 165 cm, IMT= 23,51 ( normal) Lingkar
kepala = 52 cm, Lingkar lengan atas = 25 cm Lingkar
perut =105 cm
Tanda-tanda vital :
Suhu : 36,7 0C , Pernafasan: 25x/menit, Nadi : 85
x/menit, Takanan Darah : 135/82 mmHg HR:124x/mnt
CPOT =5 nyeri berat
RASS = - 1
MST = 2 resiko sedang
Braden Scale = 10 resiko tingi
Assesmen fungsional : ketergantungan Total
10
11
Anallisa Data
11
12
12
13
↓
Asidosis respiratorik
Persepsi nyeri
↓
Nyeri
DS: Atelektasis Resiko Kerusakan
DO: ↓ integritas kulit
Braden Scale = 10 resiko tingi Pengeluaran residu paru
Keterbatasan penuh menurun
Klien di tempat tidur ↓
Kulit kadang kadang lembab Hipoksemia
Pergerakan terbatas ↓
Metabolisme anaerob
↓
ATP menurun dan As. Laktat
meningkat
↓
penurunan fungsi otot
↓
Kelemahan
↓
Imobilisasi
↓
Bedrest
↓
Resiko Kerusakan integritas kulit
13
14
Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan sekresi mucus yang kental,
keleahan fisik umum, upya batuk buruk.
2. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan penurunan jaringan efektif paru dan
kerusakan membrane alveolar-kapiler.
3. Resiko Penurunan curah jantung bd keadaan hemodinamik yang tidak satbil
4. Gangguan perfusi jaringan serebral bd gangguan transport oksigen melalui alveoli dan
membrane kapiler
5. Gangguan keseimbangan asam basa respiratorik ( Asidosis ) berhubungan dengan kondisi
penyakit dan respiratory failure
6. Nyeri akut berhubungan dengan respon inflamasi
7. Resiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan imobilitas fisik
Intervensi Keperawatan
DIAGNOSA PERENCANAAN
NO KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
Implementasi Keperawatan
19
20
6. Merawat trakeostomi
3,5,6
08.00 R : Klien merasakan risih, ada pergerakkan dari klien
saat dibersihkan,merasa nyeri
H : Pada saat di bersihkan ada pus pada trakeostomi
(kental, warna putih gelap, dan banyak)
Total keseimbangan 20
Kamis, 12 07.30 6 13. Memandikan klien dan membereskan tempat tidur Meygi
Desember R : Keadaan klien somnolen, klien tampak sakit
2019 sedang,
H : Kulit tampak lebih segar, kulit menjadi elasitas,
kulit tidak ada decubitus
07.35 1,2,5 14. Mengatur posisi klien, dan mengubah posisi kepala
klien (head stand).
R : Klien mengikuti arahan petugas kesehatan
H : posisi klien akan lebih nyaman
22
23
OMZ 1x40 mg
Tygacil 2x100 mg
R : Tidak ada perdarahan didaerah penusukkan IV
H : Obat yang diberikan dapat masuk dengan lancar
10.00 3,5,6 21. Memberikan nutrisi dan obat via NGT kepada klien
R : nutrisi dan obat yang diberikan dapat masuk
dengan lancar, tidak adanya retensi pada selang NGT
H : Susu diabetasol 200 ml
Minum 30 ml
Transpulmin 3x2 cth
Evaluasi Keperawatan
23
24
25